Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI

DOSEN PEMBIMBING : 1. YASIR FARHAT, S.KM.,MPH

DISUSUN OLEH :
Anisa Karimah ( P07131118122 ) Noor Safitri ( P07131118146 )
Erma Damayanti ( P07131118126 ) Nur Kharisah ( P07131118150 )
Hafizuddin ( P07131118130 ) Rena Helmina ( P07131118154 )
Ihya Azizah (P07131118134) Rizni Aulia Rahmah (P07131118158)
Meilyana Safitri ( P07131118138 ) Zulianti ( P07131118162 )
Nahdaya Silvea Ariyani
(P07131118142 )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
PROGRAM DIPLOPMA III JURUSAN GIZI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang Langkah-Langkah Persiapan Penyuluhan dan
Satuan Acara Penyuluhan Anemia Gizi Besi

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
dosen pembimbing dan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang langkah-langkah


Persiapan Penyuluhan dan Satuan Acara Penyuluhan Anemia Gizi Besi dalam
menyampaikan pendapat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Banjarbaru, 15 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Langkah-langkah persiapan penyuluhan gizi ...................................... 4


1) mengenal masalah, masyarakat dan wilayah ...................................... 5
2) menentukan prioritas ........................................................................... 5
3) menentukan tujuan penyuluhan .......................................................... 5
4) menentukan materi penyuluhan .......................................................... 5
5) menentukan dari segi sasaran ............................................................. 5
6) menentukan metode ............................................................................ 5
7) menentukan media atau alat peraga .................................................... 5
B. satuan cara penyuluhan ......................................................................... 6
1. identifikasi masalah ............................................................................. 6
2. pengantar ............................................................................................. 6
3. tujuan instruksional umum (TIU)........................................................ 6
4. tujuan instrusional khusus ................................................................... 6
5. pokok bahasan ..................................................................................... 7

ii
6. materi................................................................................................... 7
1.1) pengertian anemia ................................................................... 7
1.2) penyebab anemia ..................................................................... 7
1.3) tanda gejala anemia ................................................................. 7
1.4) akibat anemia .......................................................................... 8
1.5) cara mencegah anemia ............................................................ 8
1.6) pengobatan anemia .................................................................. 8
7. metode ................................................................................................. 9
8. media ................................................................................................... 9
9. kegiatan pelatih dan peserta (BM) ...................................................... 9
10. evaluasi ................................................................................................ 10
11. sumber ................................................................................................. 10

BAB III PENUTUP

Daftar Pustaka .................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang banyak
terjadi dan tersebar diseluruh dunia terutama di negara berkembang dan negara
miskin, kejadian anemia banyak terjadi terutama pada usia remaja baik
kelompok pria maupun wanita. Masalah ini disebabkan karena intake zat besi
dan kualitas menu yang rendah, serta banyaknya zat besi yang dikeluarkan
bersama menstruasi. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar Hb
kurang dari normal. Kadar Hb normal pada remaja putri adalah >12 g/dl.
Remaja putri dikatakan anemia jika kadar Hb < 12 g/dl (Proverawati A, 2011).
Remaja memiliki resiko tinggi terhadap kejadian anemia terutama anemia gizi
besi. Hal itu terjadi karena masa remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi
termasuk zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Remaja putri
memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan remaja putra, hal ini
dikarenakan remaja putri setiap bulannya mengalami haid (menstruasi). Selain
itu, remaja putri cenderung sangat memperhatikan bentuk badannya sehingga
akan membatasi asupan makan dan banyak pantangan terhadap makanan
seperti melakukan diet vegetarian (Almatsier, 2011).
Salah satu usaha untuk menanggulangi masalah anemia yaitu melalui
penyuluhan. Penyuluhan dalam hal ini merupakan bagian dari pendidikan gizi
sebagai upaya untuk mengadakan perubahan pengetahuan atau sikap dalam hal
konsumsi makanan (Suhardjo, 2005). Kelompok usia remaja merupakan
kelompok sasaran stategis karena masih berada pada proses belajar sehingga
mudah menyerap pengetahuan. Penelitian mengenai peran pendidikan gizi
yang dilakukan oleh Zulaekah (2009), menyatakan bahwa ada pengaruh yang
positif mengenai pengetahuan gizi dan peningkatan kadar hemoglobin setelah
adanya pendidikan gizi.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana langkah-langkah persiapan penyuluhan Anemia Gizi Besi?


2. Bagaimana satuan acara penyuluhan Anemia Gizi Besi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui langkah-langkah persiapan penyuluhan Anemia Gizi
Besi
2. Untuk mengetahui satuan acara penyuluhan Anemia Gizi Besi

2
BAB II
PEMBAHASAN

Anemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit atau masa hemoglobin


yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen. Secara
laboratoris, anemia dijabarkan sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung
eritrosit dan hematokrit di bawah normal. Anemia adalah keadaan di mana jumlah
sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah
normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang mengangkut oksigen dari
paru-paru dan mengantar ke seluruh tubuh. Anemia secara mudah dapat dikatakan
seseorang dengan keadaan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari yang
seharusnya. Anemia dapat dikatakan juga bilamana ukuran dan jumlah eritrosit
dalam hemoglobin kurang dari normal.

Anemia defisiensi besi merupakan defisiensi yang paling banyak


ditemukan di seluruh dunia. Anemia gizi terutama yang disebabkan oleh defisiensi
zat besi merupakan kelainan gizi yang paling sering ditemui di negara berkembang
dan bersifat epidemik. Anemia defisiensi besi adalah suatu keadaan yang ditandai
dengan menurunnya kadar zat warna merah dalam sel darah merah atau eritrosit
yang disebut sebagai hemoglobin. Anemia gizi umumnya terjadi pada perempuan
dalam usia reproduktif dan anak-anak. Keadaan ini membawa efek keseluruhan
terbesar dalam hal gangguan kesehatan.Anemia defisiensi besi rentan terjadi pada
remaja puteri karena meningkatnya kebutuhan zat besi selama masa pertumbuhan.
Ditambah lagi, kehilangan darah pada masa menstruasi juga meningkatkan risiko
anemia. Pada perempuan usia subur, anemia gizi berkaitan dengan fungsi
reproduktif yang buruk, proporsi kematian maternal yang tinggi (10-20% dari total
kematian), meningkatnya insiden BBLR (berat bayi <2,5 kg pada saat lahir), dan
malnutrisi intrauter.

Anemia akibat kekurangan zat besi.

Anemia jenis ini merupakan yang paling umum terjadi di seluruh dunia.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh mengalami anemia dikarenakan

3
sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat sel darah. Anemia dapat
terjadi pada wanita hamil yang tidak mengonsumsi suplemen penambah zat besi.
Anemia juga dapat terjadi pada perdarahan menstruasi yang banyak, tukak organ
(luka), kanker, dan penggunaan obat pereda nyeri seperti aspirin. Gejala-gejala
yang umumnya dialami penderita anemia kekurangan zat besi adalah:

o Memiliki nafsu makan terhadap benda-benda aneh seperti kertas, cat atau es
(kondisi ini dinamakan pica)
o Mulut terasa kering dan pecah-pecah di bagian sudutnya.
o Kuku yang melengkung ke atas (koilonychia)

Anemia akibat kekurangan zat besi.

Anemia jenis ini dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen penambah


zat besi, serta memperbanyak konsumsi makanan yang kaya zat besi. Selain itu,
pasien juga dapat diberikan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
Perlu diperhatikan bahwa suplemen yang mengandung kalsium dapat menghambat
penyerapan zat besi.Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen
penambah zat besi untuk mendapatkan dosis yang tepat. Kelebihan zat besi pada
tubuh dapat berbahaya bagi pasien karena dapat menimbulkan kelelahan, mual,
diare, sakit kepala, penyakit jantung dan nyeri sendi. Untuk meringankan efek
samping dari konsumsi suplemen zat besi, pasien dapat mengonsumsi suplemen
setelah makan. Jika efek samping berlanjut segera temui dokter kembali.

A. Langkah-Langkah Persiapan Penyuluhan Gizi


1. Mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah
a) Mengenal masalah
1) Mengenal program yang akan akan ditunjan dengan penyuluhan.
2) Mengenal masalah yang akan ditanggulangi.
3) Dasar pertimbangan untuk menentukan masalah.
4) Pelajari masalah tersebut : pengertian, sikap, dan perilaku.

b) Mengenal masyarakat
1) Jumlah penduduk khususnya golongan rawan.

4
2) Sosial dan ekonomi masyarakat.
3) Pola konsumsi di masyarakat
4) Sumber daya.
5) Pengalaman masyarakat terhadap program.
6) Pengalaman masyarakat di masa lalu.
c) Mengenal wilayah
1) Lokasi : memperhatikan terpencil, penggunungan atau datar, jalur
transportasi.
2) Sifatnya : memperhatikan kapan musim hujan dan kemarau, daerah
kering atau cukup air, banjir, daerah perbatasan.
2. Menentukan prioritas
Setelah mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah adalah penentuan tema
sebagai dasar acuan penyuluhan.
Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian
juga tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya
berbeda-beda sehingga diperlukan penentuan prioritas untuk menjadi acuan
penjelasan.
3. Menentukan tujuan Tujuan penyuluhan sebaiknya meliputi :
a. angka pendek : diharapkan terciptanya pengertian, sikap, norma.
b. Jangka menengah : perilaku sehat
c. Jangka panjang : status kesehatan yang optimal
4. Menentukan Materi Penyuluhan
5. Menentukan sasaran Yang harus diperhatikan penyuluh dari segi sasaran antara
lain :
a. Tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap sasaran
b. Sosial budaya
c. Banyaknya sasaran yang hendak dicapai oleh seorang penyuluh pada suatu
waktu tertentu

6. Menentukan Metode

7. Menentukan Media atau Alat Peraga

5
B. Satuan cara Penyuluhan

1. IDENTIFIKASI MASALAH
Anemi atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah merah
kurang dari normal dan yang basa digunakan sebagai dasar adalahkadar
hemoglobin (Hb). Anemia ini banyak diderita oleh remaja, ibu hamil, dan
menyusui.
sehingga harus ada penanganan yang adekuat agar dapat mencegah terjadinya
anemia yang semakin parah dan meminimalkan komplikasi yang terjadi. Maka
dari itu, bagi penderita anemia sebaiknya menjaga pola hidup dengan
memperbaiki asupan gizi seimbang dan mengandung gizi besi.

2. PENGANTAR
Bidang studi : Penyuluhan Konsultasi Gizi
Topic : Anemia
Sub Topik : Mengenal Anemia Gizi Besi
Sasaran : Masyarakat
Penyaji : Mahasiswa Gizi Poltekkes Banjarmasin
Hari/Tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai Desa

3. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang anemia gizi besi diharapkan
masyarakat dapat mengerti dan memahami lebih jelas tentang cara mengenal,
mencegah dan mengatasi anemia.

4. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang anemia gizi besi :
a. Masyarakat dapat mengetahui pengertian anemia
b. Masyarakat dapat mengetahui penyebab terjadinya anemia
c. Masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala dari anemia

6
d. Masyarakat mengetahui dampak anemia
e. Masyarakat mengetahui cara mencegah terjadinya anemia

5. POKOK BAHASAN
 Pengertian Anemia
 Gejala pada Anemia
 Penyebab Anemia
 Pencegahan Anemia
 Pengobatan Anemia

6. MATERI

1) Pengertian
Anemia adalah keadaan dimana darah merah (hemoglobin) kurang dari normal
(normal 12 – 13 gr%). Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin dalam sel-
sel darah merah, yaitu kurang dari 11 gr%

2) Penyebab Anemia
 Kurang nutrisi / kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, terutama yang berasal dari sumber hewani yang mudah diserap
 Penyakit kronis
 Kurang zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada
kehamilan, masa tumbuh kembang (untuk laki-laki sampai dengan usia
20 tahun, untuk perempuan sampai dengan usia 18 tahun), dan penyakit
infeksi
 Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan seperti haid yang
berlebihan, sering melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena cacing.
 Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.

3) Tanda dan Gejala Anemia


 Perasaan Mudah lelah, lemah, letih, lesu, lunlai (5 L)
 Sering Mengantuk

7
 Pandangan berkunang-kunang dari posisi jongkok ke posisi berdiri/
perubahan posisi
 Pucat pada wajah, telapak tangan, kuku, dan selaput dalam kelopak mata
serta bibir
 Sering Pusing/ sakit kepala.

4) Akibat Anemia
 Gangguan/ hambatan pada pertumbuhan badan dan perkembangan otak
 Kecerdasan dan prestasi belajar menurun
 Tubuh menjadi lemah dan kurang bugar
 Produktivitas dan aktivitas menurun
 Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit.

5) Cara Mencegah Anemia


 Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama
yang berasal dari sumber hewani seperti ikan, hati, susu, keju, telur.
Sedangkan zat besi yang berasal dari sumber nabati/tumbuh-tumbuhan
yaitu bayam, kangkung, daun singkong, kacang panjang, kecipir, daun
katuk, sawi hijau, kacang – kacangan, tahu, tempe.
 Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar tubuh
tidak kemasukan cacing
 Agar zat besi dapat diserap dengan baik oleh tubuh maka konsumsi juga
makanan yang mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan
 Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan
terdekat.

6) Pengobatan
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor penyebab yang
menimbulkannya. Suatu contoh jika anemia yang terjadi adalah karena
kehilangan darah yang terlalu banyak maka penyebab dari kehilangan
darah tersebut yang perlu diobati. Jika anemia terjadi karena dalam

8
konsumsi makanan tanpa kandungan zat besi maka pengobatannya
adalah megubah diet makananan menjadi kaya akan zat besi.
 Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet
Tambah Darah (TTD).
 Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia
seperti: kecacingan, malaria dan penyakit TBC.

7. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Dikusi

8. MEDIA
 Leaflet
 LCD
 Laptop

9. KEGIATAN PELATIH & PESERTA (BM)


No. Komunikator Komunikan

Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam

2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan


penyuluhan.

3 Apersepsi dengan menanyakan gejala dan Mendengarkan


pengetahuan keluarga mengenai penyakit dan Menjawab
ANEMIA.

9
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, penyebab, bahaya tanda dan gejala
serta pencegahan anemia.

5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan pertanyaan


untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.

6 Penutup
Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi. Menjawab

7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan


penyuluhan.

8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam. Menjawab salam

10. EVALUASI
Metode evaluasi : Memberikan pertanyaan
Jenis pertanyaan : Lisan

11. SUMBER
 http://drhennyzainal.wordpress.com/2009/11/21/anemia-defisiensi-fe-sering-
terjadi-pada-anak-asi/
 http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
 http://dimasmis.blogspot.com/2008/08/anemia-kekurangan-zat-besi-
pencegahan.html
 http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/sap-anemia-satuan-acara-
penyuluhan-pada.html

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Untuk mencegah terjadinya anemia di anjurkan bagi kita untuk dapat


mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, memelihara kebersihan diri agar kita
tidak terkena penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang bisa mengakibatkan
menurunnya hemoglobin dalam darah serta memeriksakan diri ke pelayan
kesehatan terdekat, apakah kita mengalami anemia atau tidak, maka dengan
mengetahuinya kita bisa mencegah dan mengobatinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rokhmawati, IA. 2015. Pendahuluan. http://eprints.ums.ac.id (Diakses 15 Oktober 2019)

Yulianti, Evytha. 2018. Laporan Penyuluhan Anemia.


https://www.academia.edu/37642082/Laporan_Penyuluhan_Anemia (Diakses 15
Oktober 2019 )

12

Anda mungkin juga menyukai