Oleh: Malika Citra Amalia, Dr. Kastam Syamsi, PBSI, FBS, UNY, malika.citra@gmail.com,
kastam@uny.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran keterampilan menulis teks
negosiasi menggunakan pendekatan proses pada siswa kelas X MA Mu’allimaat
Muhammadiyah Yogyakarta dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis teks
negosiasi pada siswa kelas X MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) classroom action research. Subjek penelitian ini
terdiri dari 36 siswa. Peningkatan hasil produk siswa dapat diketahui dari proses pratindakan
dengan skor rata-rata 60, sedangkan skor rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I
mencapai 74,9, pada siklus II, skor rata-rata yang dicapai siswa adalah 83,6. Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
proses dapat meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan nilai keterampilan
menulis teks negosiasi pada siswa kelas X MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Abstract
This study aims to improve the learning process of negotiating text writing skills using a pro-
cess approach in class X MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta and improve the
quality of the learning process of negotiating text writing in class X MA Mu’allimaat Mu-
hammadiyah Yogyakarta. This research is classroom action research (PTK) classroom action
research. The subject of this study consisted of 36 students. Improvement of student product
results can be known from the pre-action process with an average score of 60, while the av-
erage score obtained by students in the first cycle reached 74.9, in the second cycle, the aver-
age score achieved by students was 83.6. Based on the description, it can be concluded that
learning using a process approach can improve the learning process and increase the value
of negotiating text writing skills in class X MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
adalah 75. Hal tersebut disebabkan oleh struktur dan kaidah kebahasaan.
beberapa kendala. Kendala tersebut, antara Pendekatan proses dipilih agar siswa
lain siswa mengalami kesulitan dalam mampu berlatih menulis sesuai dengan
mencari dan mengembangkan ide cerita, langkah-langkah menulis sehingga siswa
siswa menganggap pembelajaran menulis akan terbiasa menulis dengan mudah. Hal
membosankan, guru seringkali ini penting karena proses yang baik dalam
menggunakan model pembelajaran menulis akan lebih dibutuhkan. Pada tahap
saintifik. Selain itu, siswa belum dilibatkan yang pertama pramenulis, membuat draf
secara aktif selama proses pembelajaran ingin merancang tulisan seperti apa,
berlangsung. merevisi tulisan, antarteman akan
Pembelajaran menulis teks melakukan revisi, menyunting ulang karya
negosiasi merupakan satu di antara dari teman, kemudian yang terakhir
Kompetensi Dasar (KD) yang harus mempublikasikan karya yang sudah
dicapai oleh siswa secara maksimal, melalui proses langkah-langkah
terutama bagi siswa kelas X jurusan pendekatan proses. Hal ini dimaksudkan
Pemasaran yang dipersiapkan mejadi para agar siswa mampu melakukan penilaian
calon niagawan. Bila dibandingkan dengan terhadap karangan temannya, sehingga
teks yang lain, teks negosiasi memiliki antarteman dapat saling mengetahui
peran yang penting dalam pengembangan kekurangan dan kelebihan karangannya.
jiwa sosial siswa karena kegiatan negosiasi Selain itu, jika karangan diperiksa dan
terjadi antara kedua belah pihak yang diperbaiki sendiri tidak akan terlihat
saling memerlukan, sehingga terjadilah kekurangannya. Melalui kegiatan revisi
komunikasi antara kedua belah pihak antarteman, siswa akan belajar untuk
tersebut. Oleh karena itu, peran guru mengetahui kesalahan yang ada pada
sangat besar selama proses pembelajaran karangannya sendiri untuk segera
menulis teks negosiasi. memperbaikinya lewat kegiatan
Pendekatan proses dalam penyuntingan. Kegiatan penyuntingan
pembelajaran menulis teks negosiasi akan setelah revisi antarteman ini dilakukan
menitik beratkan pada proses secara mandiri, atau biasa disebut self
menghasilkan sebuah karangan teks editing. Self editing adalah sebuah proses
negosiasi. Guru tidak hanya mengevaluasi dalam penulisan yang harus dilakukan
hasil akhir tulisan siswa, tetapi guru juga untuk membuat produk tulisan yang
harus membimbing siswa dalam menulis dikerjakan menjadi lebih baik. Proses self
karangan teks negoisasi dilihat dari
4
Peningkatan Kemampuan Menulis (Malika Citra Amalia)
penelitian dapat dilihat pada peningkatan menulis teks negosiasi juga diperoleh
proses dan hasil pembelajaran menulis teks melalui wawancara dengan guru Bahasa
negosiasi menggunakan pendekatan Indonesia kelas X. Dari wawancara
proses. tersebut diperoleh kesimpulan jika siswa
a. Informasi Awal Ketrampilan Menulis kurang berminat dalam kegiatan menulis
(Pratindakan) teks negosiasi. Siswa masih banyak
Pengamatan aspek pertama mengalami kendala ketika diminta untuk
menunjukan Guru terlihat sedang menulis teks negosiasi.
mengulang materi kepada siswa. Sebagian Sementara itu, upaya lain untuk
siswa memperhatikan guru saat memperoleh data mengenai kemampuan
menjelaskan materi teks negosiasi. awal menulis teks negosiasi pada siswa
Pengamatan aspek kedua dilakukan tes menulis teks negosiasi pada
menunjukan Siswa kurang semangat tahap pratindakan. Pada tahap pratindakan,
karena pembelajaran yang kurang menarik perolehan niali rata-rata siswa sebesar 60
dan membosankan. Pendapat tersebut yang menunjukkan bahwa perolehan
didapat dari wawancara pratindakan yang tersebut masih di bawah KKM yang
dilakukan oleh peneliti dengan ketiga ditentukan, yaitu 75.
siswa X D MA Mu’allimaat b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Muhammadiyah Yogyakarta. Pada pertemuan pertama, masih
Pengamatan aspek ketiga ada beberapa siswa yang menjawab
menunjukan siswa cukup aktif dalam pertanyaan dari guru dengan asal-asalan
bertanya menyunting tulisan, dan dan kurang memperhatikan pelajaran.
menjawab pertanyaan guru. Setelah guru menjelaskan langkah menulis
Pengamatan aspek keempat teks negosiasi dengan pendekataan proses
menunjukan dua puluh lima persen siswa siswa mulai fokus dan memperhatikan
mengumpulkan tugas tepat waktu. Banyak guru serta lebih berminat dengan
siswa yang masih meminta mengumpulkan pembelajaran menulisteks negosiasi. Siswa
tugas dengan tenggang waktu yang lebih mulai menulis teks negosiasi sesuai dengan
lama. Guru sudah menetapkan waktu untuk langkah-langkah pembelajaran yang
siswa mengumpulkan tugas tetapi siswa digunakan. Selain itu, siswa lebih aktif
masih tidak tepat dalam mengumpulkan selama kegiatan pembelajaran menulis teks
tugas. negosiasi karena guru tidak mendominasi
Selain melalui pengamatan kegiatan pembelajaran.
pratindakan, informasi awal kemampuan
8
Peningkatan Kemampuan Menulis (Malika Citra Amalia)
Pada pertemuan kedua, siswa sudah yang ikut berorganisasi sehingga siswa
mampu menjawab pertanyaan dan belum bisa membagi waktu. Guru tetap
memberi pernyataan dengan baik. Siswa mengajarkan kedisiplinan terhadap siswa,
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran salah satu cara yang diterapan oleh guru
karena guru melakukan diskusi dengan yaitu dengan memotivasi siswa.
siswa untuk mengetahui kekurangan dan Pada siklus I, produk yang dibuat
kendala yang masih dialami siswa selama siswa sudah mengalami peningkatan
menulis teks negosiasi. Guru juga mampu dibandingkan dengan nilai rata-rata yang
menguasai kelas dan menguasai materi diperoleh pada tahap pratindakan. Nilai
dengan baik sehingga pembelajaran rata-rata menulis siswa pada siklus I, yaitu
berjalan dengan lancar. 74,9 yang menunjukkan adanya
Pada pengamatan aspek pertama peningkatan sebesar 14,9 poin. Meskipun
menunjukan hanya beberapa siswa yang sudah mengalami peningkatan, namun
tidak memperhatikan guru dalam proses peningkatan tersebut belum memenuhi
pembelajaran. KKM untuk nilai Bahasa Indonesia, yaitu
Pada pengamatan aspek kedua 75. Oleh karena itu, perlu dilakukannya
menunjukan siswa bersemangat mengikuti tindakan lebih lanjut yang
proses pembelajaran menulis teks diimplementasikan pada siklus II.
negosiasi. Hal ini dikarenakan pendekatan c. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
proses yang baru diterapkan pada Pada pengamatan aspek pertama
pembelajaran menulis teks negosiasi menunjukan seluruh siswa
membuat menarik siswa untuk belajar. memperhatikan guru dalam proses
Pada pengamatan aspek ketiga pembelajaran.
menunjukan siswa masih cukup aktif Pada pengamatan aspek kedua
dalam bertanya, menyunting tulisan, dan menunjukan siswa bersemangat mengikuti
menjawab pertanyaan guru. proses pembelajaran sejak awal sampai
Pada pengamatan aspek keempat akhir.
menunjukan 50% dari seluruh siswa Pada pengaman aspek ketiga
mengumpulkan tugas tepat waktu. 50% menunjukan siswa aktif secara mandiri
siswa yang lain masih mengulur waktu maupun berkelompok.
untuk mengumpulkan tugas. Siswa Pada Pengamatan aspek keempat
beralasan mengulur waktu untuk menunjukan seratus persen siswa
mengumpulkan tugas karena banyak tugas mengumpulkan tugas tepat waktu. Selain
dari pelajaran lain, terdapat juga siswa menggunakan pengamatan proses, untuk
9
Peningkatan Kemampuan Menulis (Malika Citra Amalia)
siswa selalu meningkat pada tiap tindakan. bahwa penerapan pendekataan proses
negosiasi siswa pada tiap tindakan dapat pembelajaran menulis teks negosiasi.
Tabel 1. Perbandingan Nilai Menulis Teks peningkatan sikap siswa selama mengikuti
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharismi.et.al. 2016. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka cipta
Rahayu, Susanti, Puji. 2011. Peningkatan
Ketrampilan Menulis Narasi
Ekspositoris dengan Pendekataan
Proses Pada Siswa Kelas X E MAN 1
Yogyakarta. Skripsi S1. Yogyakarta.
PBSI. FBS. UNY
Rojaki. 2008. Upaya Peningkatan
Kemampuan Menulis Naskah Drama
melalu Pendekatan Proses Pada Siswa
Kelas XI IPA 1 SMA Negri 9
Yogyakarta. Skripsi S1. Yogyakarta.
PBSI. FBS. UNY
Saddhono Kundharu, Slamet. 2014.
Pembelajaran Keterampilan
Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi. 2007.
Modul Melakukan Negosiasi Bisnis
dan Manajemen. Sukabumi:
Yudhistira.