Pengarah :
Oleh:
Asman
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
aspek kehidupan, baik yang bersifat Akidah, amaliyah Ibadah, Muamalat serta
permasalahan dan solusi, oleh hukum Islam itu sendiri yang notabenya
Begitu juga pada masa setelah nabi Muhammad SAW, yakni pada
3
masyarakat yang membutuhkan sebuah jawaban baru, sehingga hukum
“Pembentukan Hukum Islam Pada Masa Nabi Muhammad SAW Dan Pada
pembentukan hukum Islam, pada kedua masa tersebut akan secara detail
B. Rumusan Masalah
SAW ?
C. Tujuan
Muhammad SAW.
Khulafaur Rasyidin.
Rasyidin.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Arab, jauh sebelum itu bangsa Arab sendiri sudah memiliki sebuah sistem
letak bangsa Arab yang strategis, meski sejarah mencatat tidak secara
tetapi ada beberapa ciri-ciri tatanan masyarakat bangsa Arab pada zaman
Agama Islam, telah lebih dulu mengenal norma-norma sosial yang mereka buat
1
Jaih Mubarok, Sejarah dan Perkembangan Hukum Islam (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2000),19.
2
Nurcholis Majid, Islam Agama Peradaban: Membangun Makna Dan Relevansi Doktrin
Dan Peradabandalam Sejarah (Jakarta:Paramadina, 1995), 28.
5
sendiri atas dasar sebuah kesepakatan di antara ketua suku dan anggotanya,
terjadi di kalangan internal suku bangsa Arab tersebut. Namun demikian norma
tersebut belum secara legal mengikat kepada semua suku, sehinggga terkadang
Problem tersebut terjadi, karena norma yang diakui oleh sebagain suku
yang lainya, terkadang tidak bisa digunakan untuk suku yang satunya dan
seterusnya, sehingga norma tersebut hanya bersifat eklusif, yang hanya bisa
dijadikan hakim dan solusi pada permasalahan serta suku tertentu saja.3
dalam hal syariat, tetapi sebagaian kecil masyarakat bangsa Arab juga masih
kelompok ini dikenal dengan sebutan Hunafa, diantaranya adalah ‘Umar Ibn
Dilihat dari sumber hukum yang digunakan oleh bangsa Arab sebelum
3
Syekh Muhammad Ali Sayyis, Pertumbuhan dan perkembangan Fiqh Hasil Refleksi
Ijtihad (Jakarta:PT raja Garafindio Studio, 1995),28.
4
Jaih Mubarok, Sejarah dan …, 20.
6
Di antara hukum keluarga pada zaman pra Islam, adalah dibolehkanya
perempuan, setidaknya dapat dilihat dari dua aspek yaitu : pertama, perempuan
dapat diwarisakan, sehingga ibu tiri dapat dinikahi oleh anak tirinya ketika sang
bapak meninggal dunia, posisi ibu tiri dalam bangsa Arab pra Islam tidak memiliki
sebuah hak pilih untuk menerima ataupun menolak. Kedua, perempuan tidak
baik, yang mana prinnsip tersebut mampu memberikan solusi atas problem
sosial kegamaan yang dihadapai oleh bangsa Arab Pra Islam. Diantaranya adalah
prinsip Islam yang di bawah memiliki visi untuk menyamakan hirearki semua
golongan sosial, sehingga tidak membeda-bedakan antara golongan yang kaya dan
miskin, antara laki-laki dan perempuan, semua di mata Islam memliki porsi dan
Arab, tidak semerta-merta begitu saja dengan menghapus semua adat istiadat
bangsa Arab. melainkan Islam Melakukan sebuah filter atas adat dan istiadat,
apakah adat tersebut buruk atau tidak, sehingga jika ada kebiasaan yang
5
Ibid., …21-22
7
atas perzinaan, Islam menawarkan sebuah konsep perceraian yang baik dan santun,
sehingga jumlahnya dibatasi tiga kali, sebelumnya tidak terbatas, Islam juga
mebenahi aturan atau adat-istiadat yang sudah mengakar sejak puluhan tahun
yang lalu, yang dianggap belum baik oleh Islam. Pada periode Mekkah ini,
jika kita telusuri catatan sejarah tentang masa ini, Islam pada awalnya
pada masa ini bisa disebut juga dengan masa “Revolusi Akidah”. Sehingga
ayat-ayat Al-Qur’an pada masa ini yang turun juga cenderung lebih kepada
8
6
Sirry Mun’im A, Sejarah Fiqh Islam: Sebuah Pengantar (Surabaya:RIsalah Gusti,1995),
22.
9
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang
mengalir atau daging babi - Karena Sesungguhnya semua itu kotor -
atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. barangsiapa yang
dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha penyayang".
Lebih jelasanya uraian tentang pembentukan Hukum Islam pada
a) Penanaman akidah
e) Pembinaan Ahlak
Dengan adanya penekanan akidah pada masa awal Islam datang, hal
ini memeliki sosial efek, sehingga banyak dari kalangan bangsa Arab yang
hasil dari strategi yang digunakan oleh Nabi Muhmmad SAW pada waktu itu
10
sehingga karakteristik dari pengikut pada periode Mekkah mempunyai
militansi terhadap Islam secara total. Karena yang disentuh adalah masalah
Akidah, sehingga dalam tempo waktu 13 tahun nabi Muhamamd SAW, mampu
Rasulullah SAW sudah tercerahkan dengan syariat Islam yang dibawah oleh
Mushab Bin ‘Umair r.a. persatauan kaum Muhajirin dan kaum Ansor
Madinah .
Oleh karenanya pada periode ini bukan lagi penamamn akidah yang
Al-Qur’an yang turun pada masa ini, kebanyakan berbicara dengan soasial
kemasyarakatan dan tata cara ibadah, lebih jelasnya adalah sebagai berikut :9
8
Ibid.,… 99
9
Ibid.,
11
e) Penetapan etika sosial, pemberlakuan hukum-hukum peperanagan,
tercerahakan, selain itu nabi juga mempunyai sebuah metode dakwah yang
patut dan santun yakni antara ucapan dan tindakan menyatu, sehingga banyak
a) Al-Qur’an
Sehingga para sahabat juga mengikuti apa yang dipraktekakn oleh nabi.
Ikhtilaf, tetapi menurut penelitian Abdul Wahab Khallaf terdiri dari 368 ayat,
1 Ibadah 140
2 Hukum kelaurga 70
3 Muamalah 70
4 Criminal 30
12
Peradilan 13
6
Hubungan kaya dan miskin 10
7
Kenegaraan 10
8
Hubungan island an Non islam 25
Jumlah 368
1) Konsep poligami
b) Al-Sunnah
ulama Era klasik bahwa Al-Sunnah adalah segalas sesuatu yang disandarkan
penetapan.11
10
Jaih Mubarok, Sejarah dan …, 25-28.
11
Ibid., … 28.
13
Sesuai dengan Al-Qur’an, begitu juga bahwa Al-Sunnah juga hadir
periodik, sehingga jika kita cermati bahwa Al-Sunnah memiliki tujuan untuk
sangat erat dan tidak bisa untuk di pisahkan, karena sumber baik Al-
akui bahwa hukum atau apapun yang ditetapkan pada periode Nabi
Muhammad SAW saya yakini sesuai dengan masanya dan sudah melalui
12
M.Ibnu Rochman, Hukum Islam dalam Prespektif Filsafat (Yogyakarta:Philosopy Pres,
2001), 44.
13
Wahbah Zuhaili, Al-Qur’an: Paradigm Hukum Dan Peradaban, Terjemahan
Muhammad Luqman (tt.1966) 55-56.
14
M.Ibnu Rochman, Hukum Islam dalam…, 45.
14
berbeda pula dengan awal penetapan hukum, penulis berpendapatbahwa
“Berlaku tidaknya hokum tergantung dari ada atau tidaknya illat (sebab)
diberlakukannya hukum itu berlaku bersama illat (sebab) nya.”
Dari kadiha fiqh diatas secara tidak langsung mengisyaratkan keapda kita
bahwa hukum ternyata mengikuti ruang waktu serta kondisi dan letak
dengan kebutuhan.
sahih melarang untuk mewarisi harta dari orang non Muslim, tetapi kerana
dilakukan oleh nabi karena pada waktu itu menunggu wahyu yang datang
solusi yang bersifat segera, sehingga nabi memutuskan untuk melakukan ijtihad
secara pribadi.
peranng badar, hal ini contoh ijtihad dalam hal kemaslahatan, sedangkan
15
Ahmad Imam Mawardi, Fiqh al-Aqallliyat dan EvolusiMaqasid Syariah dari konsep ke
pendekatan (Yogyakarta:LKIS Printing Cemerlang, 2012), 168.
15
contoh dalam hal syariat adalah pemberlakukan terhadap tawanana perang
badar, Karena memang pada waktu itu belum ada ayat Al-Qur’an yang
Pada saaat ada tawanan perang, dari perang badar nabi meminta
pendapat Abu Bakar dan Umar Bin khatab. U’mar mengatakan bahwasanya
yang terjadi, kemudian barulah turun Al-Qur’an surah Al-Anfal ayat ke 67 yang
periode kedua, dalam sejarah perkembangan Hukum Islam, periode ini bermula
gemilang karena, pada saat itu sahabat-sahabat nabi yang terkemuka yang
16
Sirry Mun’im A, Sejarah Fiqh Islam…, 29.
17
Sirry Mun’im A, Sejarah Fiqh Islam…, 33.
15
Periode kedua ini, para sahabat Nabi dihadapkan pada permasalahan,
SAW.
yang masih hidup. Selain permasalahan Al-Qur’an, pada periode ini sahabat
tersebut bisa dilihat dari dua sisi yaitu, pertama dari sisi kaum muslim sendiri
muncul dari para kaum munafik yang sengaja melakukan pendustaan dan
18
Jaih Mubarok, Sejarah dan …, 37-38.
19
Ibid.,…38-39.
16
Penulsian hadits pada periode ini dicegah oleh para sashabat dengan
tetapi ada beberapa sahabat yang tetap menulis hadith diantaranya adalah
Jabir.
Sumber hukum Islam pada masa sahabat Nabi atau pada masa
Individu atau kolektiif, tetapi kebanyakan pada periode ini sahabat nabi dalam
20
Ibid.
17
dalam memutuskan hukum pada zaman sahabat sangat terlihat, karena dengan
sebuah tatanan hukum dan aturan serta problem sosial keagamaan baru, yang
Jika kita cermati ternyata pada zaman Sahabat nabi, Ijtihad bukan
hanya untuk mencari solusi atas permasalahan yang baru muncul, melainkan
ijtihad para sahabat juga digunakan untuk memahami nash yang ada di
21
Ibid.,..4`1
22
Sirry Mun’im A, Sejarah Fiqh Islam…, 38.
18
pribadi atau kelompok, sehingga ijtihad yang dihasilakn oleh para sahabat
Ghanimah harus dibagikan kepada prajurit perang sebanyak 1/5 dari total
harta tersebut, tetapi pada zaman Umar Bin Khatab harta tersebut tidak
Rasyidin memiliki ruang lingkup yang sangat luas, dan para sahabat tidak
melainkan para sahabat nabi juga melihat dari segi dimensi sosial dan nilai
menggunakan dalil suatu hukum melihat illat hukumnya, hal ini memberikan
pelajaran bahwa pada zaman sahabat nabi sangat berhati-hati dala menyikapi
23
Sirry Mun’im A, Sejarah Fiqh Islam…, 40-41.
24
Ibid., 38
19
pada zaman Utsman bin Affan Unta-Unta dibiarkan bebas berkeliaran, Karena
pada saat itu sang khalifah Utsman beralasan bahwa masa itu tergolong aman
kepada pemiliknya.25
25
Ibdi., 44
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam, yang terjadi pada periode madinah. Sumber hukum adalah Al-
Qur’an dan Al-Sunnah, nabi juga pada masanya melakukan sebuah Ijtihad
sebuh kemajuan dibidang Hukum Islam, hal tersebut terjadi karena pada
tersebut bisa berbentuk individu atau kolektif. Sehingga pada masa ini
sumber Hukum Islam tidak hanya Al-Qur’an dan Al-Sunnah tetapi juga
Ijtihad.
21
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, Suband dkk, Studi Hukum Islam, Surabaya: IAIN Press 2011.
2012.
1995.
22