Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT

PREEKLAMSIA BERAT

A. PENGKAJIAN DATA
1. Pengkajian
a. Identitas klien

Nama : Ny.M
Umur : 31 tahun
Status : Menikah
Alamat : Sayuti Hilir RT 02/ RW 15, Margahayu
Bandung

Pendidikan terkahir : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Tanggal dirawat : 19 Oktober 2012

Dokter penanggung jawab: dr. Fery


Diagnosa Medis : G2P0A1+ PEB

b. identitas penanggung jawab


Nama : Tn.S

Umur : 34 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : swasta

Suku bangsa : Indonesia

Alamat : Sayuti Hilir RT 02/ RW 15, Margahayu


Bandung

Hubungan dengan klien : Suami


2. Riwayat Kesehatan.
Keluhan utama: mengeluh sesak nafas, sesak bertambah saat ibu merasa ada
kontraksi pada janin dan mulai berkurang saat ibu tarik nafas dalam, sesak
mengakibatkan ibu tidak nafsu makan dan nyeri pada abdomen.
3. Riwayat kesehatan sekarang: klien mengeluh sesak di dada kemudian di
bawa ke RS untuk menjalani perawatan medis\
4. Riwayat kesehatan dahulu: hamil sebelumnya juga dulu pasien pernah
mengalami tekanan darah yang tinggi sama seperti saat ini dan ibu abortus.
5. Riwayat Ginekologi
HPHT: 10 Januari 2012
HPL: 14 Oktober 2012
Usia Menarche: 10 Januari 2012
Lamanya haid : 5 hari
Perkiraan Jumlah darah ( berapa jumlah pembalut yang digunakan dalam 24 jam
pada saat hari deras) : 4
6. Riwayat kesehatan keluarga: ibu klien mengatakan dalam keluarga tidak ada
yang mengalami penyakit yang sama dengan klien.
7. Riwayat alergi obat dan makanan: tidak ada alergi obat dan makanan
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kualitatif : Compos Mentis
3) Kuantitatif : 15 (E:4,V:5, M:6)
b. Tanda Tanda Vital BP
1) 150/100 mm.Hg
2) P : 88 x /mnt
3) R : 25 x /mnt
4) T : 36,8 ° C
c. Keadaan Gizi
1) BB : 48 Kg
2) TB : 151 cm
2. Data Pemeriksaan Fisik (Head to Toe), Metode : Inspeksi, Palpasi, Perkusi,
Auskultasi.
a. Kepala dan Rambut
Inspeksi : Bentuk kepala simetris warna rambut putih beruban, rambut
pendek, distribusi rambut merata, tidak ada ketombe, tidak ada
lesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
b. Muka
Inspeksi : Bentuk muka simetris, tidak tampak odema, otot muka dan
rahang kekuatan normal, sianosis tidak ada.\
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
Inspeksi : Bentuk mata kanan dan kiri simetris, alis mata, kelopa mata
normal, konjuktiva anemis (-/-), pupil isokor, sklera putih, reflek
cahaya positif. Pergerakan bola mata baik dapat digerakkan
keatas, bawah, samping kanan dan kiri. Tajam penglihatan
menurun (Klien tidak dapat membaca nama perawat dengan
jarak ± 50 cm).
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
d. Hidung
Inspeksi : Posisi septum di tengah, tidak ada secret, tidak ada polip,
tidak ada pernapasan cuping hidung, penciuman klien baik
terbukti dapat mencium bau minyak kayu putih.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
e. Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, kelainan daun telinga tidak
ada kelainan, letak sejajar pinna, tampak serumen pada kedua
telinga.
Palpasi : Tidak nyeri tekan pada tulang mastoid, fungsi pendengaran
menurun (klien mampu mendengar ketika perawat menyapa
nama klien dgn jarak ± 1 m setelah diulang 2 kali).
f. Mulut
Inspeksi :Mukosa bibir klien lembab, jumlah gigi 0. Tidak ada stomatitis,
tidak ada lesi, fungsi pengecapan baik, Tidak terdapat
peradangan dan pembesaran pada tonsil, lidahnya tampak kotor.

g. Integumen
Inspeksi : Tidak ada lesi. Tampak keriput. Ada hiperpigmentasi pada kulit
tangan.
Palpasi : Terasa kasar dan kering.
h. Leher
Inspeksi : Klien dapat mengerakkan leher ke kanan dan kiri belakang dan
depan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak ada lesi, dan trachea
letak sentral.
i. Dada dan Punggung
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pengembangan dada kanan dan kiri sama,
punggung sedikit membungkuk.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas. Jantung tidak
teraba.
Perkusi : Terdengar suara paru sonor. Vocal premitus dalam batas
normal.
Auskultasi : Suara pernapasan bersih dan teratur. Bunyi jantung normal
dan tidak terdapat bunyi nafas tambahan seperti wheezing,
ronchi.
j. Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, tidak ada benjolan, ada luka post SC
Palpasi : ada nyeri tekan pada semua kuadran abdomen, hepar tidak
teraba, tidak terdapat pembesaran hepar.
Perkusi : Terdengar suara timpani pada daerah gaster dan suara dullness
pada daerah hepar.
Auskultasi : Bising usus 15 x / menit.
k. Genitalia
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak ada gangguan BAK. Tidak
merasa gatal pada alat kelamin, perineal dan sekitarnya
l. Anus
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak sakit pada bagian anus dan tidak
merasa nyeri saat BAB.
m. Ekstermitas
Atas
Inpeksi : Bentuk kedua tangan sama panjang, pada tangan kanan dan
tangan kiri terdapat hiperpigmentasi. Kuku tangan bersih.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan kekuatan otot 4/4 , akral hangat.
Perkusi : Refleks bisep dan trisep (+)
Bawah
Inspeksi : Bentuk kedua kaki sama panjang, pergerakan kaki bebas
dan terdapat udem.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan. Akral hangat, kekuatan otot 4/4.
Perkusi : Refleks patella (+), refleks babinski (+).
n. Sistem cardiovaskuler
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi :tidak teraba ictus cordis,tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Redup
Auskultasi : terdengar bunyi S1 dan S2 dan bunyi jantung murni
o. Sistem pernafasan :
Inspeksi : Tidak ada retraksi intercosta,pergerakan dada simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus(+) Perkusi : resonance
Auskultasi : Bronki
p. Sistem gastointestinal
Inspeksi : tampak tonus otot berlipat dan tidak ada perubahan warna
Auskultasi : 8x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di keempat kuadran
Perkusi : lambung : tympani hati : dulness (8 cm)
q. Sistem perkemihan : tidak ada nyeri saat berkemih,sering
berkemih tapi sedikit.
3. Riwayat Psikososial
a. Psikologi : Persepsi klien terhadap penyakit: Ny. M percaya bahwa
setiap penyakit pasti bisa sembuh dengan sendirinya dan pasti ada obatnya
b. Emosi : Ny. M sulit menahan amarah.
c. Kemampuan adaptasi : Ny. M mampu bersosialisasi dengan beberapa
anggota rumah sakit lainnya
d. Mekanisme pertahanan diri: Jika ada masalah Ny.M tidak pernah
menceritakan kepada siapa-siapa dia akan memecahkan masalah dengan
sendiri.

B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Darah
WBC 5000 5000 - 11.000

Hemoglobin 13,0 12.5 - 16.0

Platelet 220.000 150.000 - 440.000

Hematocrit 39.6 37.0 - 47.0

2. Urin
Colour Yellow Yellow

Glucose Negatif Negatif

PH 6.0 6.0 -7.0


Protein +2 +1 (30), +2(100), +3

(300), +4(>2000)

C. DATA FOKUS

1. Data subyektif:
a. klien mengatakan mengalami nyeri hebat pada daerah perut
P: nyeri berkurang setelah minum obat
Q: nyeri berat
R: nyeri pada daerah perut
S: skala 3
T: nyeri terasa selama 3 menit sekali
b. klien mengatakan susah makan karena sering mual muntah
c. klien mengatakan sering merasa haus
2. Data obyektif:
a. klien tampak pucat, dehidrasi
b. klien tampak kurus, anoreksia, konjungtiva pucat
c. klien tampak lemah, bedrest
d. Kaki klien terdapat edema
D ANALISA DATA

NO SYMPTOM PROBLEM ETIOLOGI


1. DS: klien mengatakan Vasospasme Gangguan rasa
anaknya mengalami nyaman: nyeri
nyeri hebat pada daerah b/d Putusnya
perut P: nyeri berkurang Lumen Arteriole kontunuitas
setelah minum obat Q: jaringan
nyeri berat R: nyeri pada Peningkatan
daerah perut S: skala tekanan darah
4 T: nyeri terasa selama Ibu di SC
3 menit sekali DO: klien Kontinuitas
tampak menahan nyeri jaringan

Nyeri
2. Pasien selalu merasa Vasospasme Gangguan
ingin BAK (anyang- Perubahan keseimbangan
anyangan) permeabilitas cairan: Odem
Pasien merasa nyeri saat Perubahan b/d vasospasme
awal setelah BAK Glomerulus pada pembuluh
Dipermukaan saluran Odem darah
kencing bawah
(orifisium uretra) merah
(eritematus) dan
membengkak
(oedema)
Diagnosa keperawatan dan prioritas masalah

1. Gangguan rasa nyaman: nyeri b/d putusnya kontunuitas jaringan

2. Gangguan Keseimbangan cairan: Odem b/d Vasospasme pada pembuluh


darah

Anda mungkin juga menyukai