Anda di halaman 1dari 6

Tugas IKD I

Kelompok 1. CATETERISASI

KLS : 1ᵇ

1. Arif Munandar (015.01.3172)

Pengertian
Kateterisasi adalah pemasangan slang kateter melalui uretra kedalam kandung
kemih. Seperti juga mengalirkan urin, kateterisasi dapat digunakan selama
pembedahan untuk mempertahankan kandung kemih kosong. Ada dua jenis
kateter.
2. BQ.Izzatul Islami(015.01.3174)

Indikasi
Indikasi pemasangan kateter Kateterisasi dapat menyebabkan hal - hal yang
mengganggu kesehatan sehingga hanya dilakukan bila benar - benar
diperlukan serta harus dilakukan dengan hati - hati. Olehkarena itu,
kateterisasi hanya boleh dilakukan bila terdapat indikasi. Menurut
Brockopdan Marrie, pada tahun 1999, pemasangan kateter dapat dilakukan
baik sebagaidiagnosis maupun sebagai terapi. a. Indikasi Diagnosis
Kateterisasi Urethra, antara lain: · Untuk mengambil sample urine guna
pemeriksaan kultur mikrobiologi dengan menghindari kontaminasi. ·
Pengukuran residual urine dengan cara melakukan regular kateterisasipada
klien segera setelah mengakhiri miksinya dan kemudian diukurjumlah urine
yang keluar. · Untuk pemeriksaan cystografi, dengan cara kontras dimasukan
dalamkandung kemih melalui kateter. · Untuk menilai produksi urin · Untuk
pemeriksaan urodinamik yaitu cystometri dan uretral profil pressure. b.
Indikasi terapeutik kateterisasi, antara lain : · Dipakai dalam beberapa
operasi traktus urinarius bagian bawah seperti secsio alta, repair reflek
vesico uretral, prostatatoktomi sebagai drainage kandung kemih. ·
Mengeluarkan darah atau ebdapan (clots) · Mengatasi obstrruksi infra vesikel
seperti pada BPH, adanya bekuan darah dalam buli buli, striktur pasca bedah
dan proses inflamasi pada uretra. · Penanganan inkontinensia urine dengan
intermitten self catheterization. · Pada tindakan kateterisasi bersih mandiri
berkala · Memasukkan obat – obat intervesika antara lain
sitostatika/antipiretika untuk buli – buli.
3. Dita Oktapiani(015.01.3178)
Kapan di lakukan
Untuk membantu pasien yang tidak mampu berkemih secara mandiri di kamar
kecil,sehingga harus memenuhi kebutuhan berkemih dengan di lakukan
pemasangan cateterisasi urine.
4. Fitria Widiyarti(015.01.3180)

Kontra indikasi.
Kontraindikasi Pemasangan kateter urethra memiliki beberapa komplikasi,
sehingga terdapat beberapakontraindikasi, di antaranya adalah sebagai
berikut: · Urethritis dan Infeksi Kandung KemihJika pasien telah didiagnosis
mengalami urethritis dan atau infeksi saluranperkemihan, maka tindakan
katetrisasi urethra belum boleh dilaksanakan.Karena pada proses kateterisasi
yang kurang steril, mikroba dapat denganmudah masuk ke urethra dan
bahkan sampai pada vesica urinaria sehingga dapat menyebabkan
superinfection · Trauma pada Uretra Kateterisasi dapat menyebabkan
trauma pada urethra semakin parah, sehinggapada pasien yang mengalami
trauma pada uretra tidak diperbolehkan untuk dilakukan tindakan
pemasangan kateter.

5. M.Arif Sugiarto(015.01.3204)
Bagaimana pelaksanaan.
Menurut Kusmiyati (2008), prosedur pelaksanaan pada pemasangan cateter
pada wanita, yaitu : 1. Beritahu dan jelaskan pada ibu maksud dan tujuan
tindakan yang akan dilakukan 2. Siapkan peralatan 3. Pasang sampiran 4. Cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih 5.
Atur posisi pasien senyaman mungkin (dorsal recumbent) 6. Pasang perlak
dibawah bokong pasien 7. Dicek ulang peralatan 8. Pakai sarung tangan 9.
Lakukan vulva hygiene dengan kapas air DTT 10. Olesi ujung kateter dengan
jelly atau vaselin.
6. M.Khadavi

Alat yang di butuhkan.

Alat.

a. Tromol steril berisi.


b. . Gass steril
c. . Deppers steril
d. . Handscoe
e. . Cucing
f. Neirbecken
g. . Pinset anatomis
h. . Doek
i. . Kateter steril sesuai ukuran yang dibutuhkan
j. . Tempat spesimen urine jika diperlukan
k. . Urobag
l. . Perlak dan pengalasnya
m. . Disposable spuit
n. . Selimut
7. Nunung Safitri
Cara Pemasangan
Menyiapkan penderita : untuk penderita laki-laki dengan posisi terlentang
sedangwanita dengan posisi dorsal recumbent atau posisi Sim 2) Aturlah
cahaya lampu sehingga didapatkan visualisasi yang baik 3) Siapkan deppers
dan cucing , tuangkan bethadine secukupnya 4) Kenakan handscoen dan
pasang doek lubang pada genetalia penderita 5) Mengambil deppers dengan
pinset dan mencelupkan pada larutan bethadine 6) Melakukan desinfeksi
sebagai berikut : · Pada penderita laki-laki : Penis dipegang dan diarahkan ke
atas atau hampir tegak lurus dengan tubuh untuk meluruskan urethra yang
panjang dan berkelok agar kateter mudah dimasukkan . desinfeksi dimulai
dari meatus termasuk glans penisdan memutar sampai pangkal, diulang sekali
lagi dan dilanjutkan dengan alkohol.Pada saat melaksanakan tangan kiri
memegang penis sedang tangan kananmemegang pinset dan dipertahankan
tetap steril. · Pada penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora,
desinfeksi dimulaidari atas ( clitoris ), meatus lalu kearah bawah menuju
rektum. Hal ini diulang 3kali . deppers terakhir ditinggalkan diantara labia
minora dekat clitoris untuk mempertahankan penampakan meatus urethra.7.
Lumuri kateter dengan jelly dari ujung merata sampai sepanjang 10 cm untuk
penderitalaki-laki dan 4 cm untuk penderita wanita. Khusus pada penderita
laki-laki gunakan jellydalam jumlah yang agak banyak agar kateter mudah
masuk karena urethra posisi tegak lurustubuh penderita sambil membuka
orificium urethra externa, tangan berbelit-belit.8. Masukkan katether ke dalam
meatus, bersamaan dengan itu penderita diminta untuk menarik nafas dalam. ·
Untuk penderita laki-laki : Tangan kiri memegang penis dengan
kananmemegang kateter dan memasukkannya secara pelan-pelan dan hati-
hatibersamaan penderita menarik nafas dalam. Kaji kelancaran pemasukan
kateter jika ada hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih
ada tahanankateterisasi dihentikan. Menaruh neirbecken di bawah pangkal
kateter sebelumurine keluar. Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 5
– 7,5 cm danselanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm. · Untuk penderita wanita :
Jari tangan kiri membuka labia minora sedang tangankanan memasukkan
kateter pelan-pelan dengan disertai penderita menarik nafasdalam . kaji
kelancaran pemasukan kateter, jik ada hambatan kateterisasidihentikan.
Menaruh nierbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine
keluar.Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 18 – 23 cm dan
selanjutnyadimasukkan lagi +/- 3 cm.9. Mengambil spesimen urine kalau
perlu10.Mengembangkan balon kateter dengan aquadest steril sesuai volume
yang tertera padalabel spesifikasi kateter yang dipakai11.Memfiksasi kateter
:Pada penderita laki-laki kateter difiksasi dengan plester pada abdomenPada
penderita wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal
paha12.Menempatkan urobag ditempat tidur pada posisi yang lebih rendah
dari kandungkemih13.Melaporkan pelaksanaan dan hasil tertulis pada status
penderita yang meliputi : · Hari tanggal dan jam pemasangan kateter · Tipe
dan ukuran kateter yang digunakan · Jumlah, warna, bau urine dan kelainan-
kelainan lain yang ditemukan · Nama terang dan tanda tangan pemasang.

Anda mungkin juga menyukai

  • Debat Bahasa Inggris
    Debat Bahasa Inggris
    Dokumen7 halaman
    Debat Bahasa Inggris
    Bellucci Resanualto
    Belum ada peringkat
  • Sap Obesitas Panum
    Sap Obesitas Panum
    Dokumen8 halaman
    Sap Obesitas Panum
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • KHAIRUL Format Pengajuan Judul L
    KHAIRUL Format Pengajuan Judul L
    Dokumen1 halaman
    KHAIRUL Format Pengajuan Judul L
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Discharge Planning
    Discharge Planning
    Dokumen2 halaman
    Discharge Planning
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Outline Penelitian
    Outline Penelitian
    Dokumen4 halaman
    Outline Penelitian
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • SAP Pembuatan Larutan Gula Garam
    SAP Pembuatan Larutan Gula Garam
    Dokumen8 halaman
    SAP Pembuatan Larutan Gula Garam
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Cover Orlando
    Cover Orlando
    Dokumen2 halaman
    Cover Orlando
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Peng Kaji An
    Peng Kaji An
    Dokumen1 halaman
    Peng Kaji An
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Bansos
    Bansos
    Dokumen13 halaman
    Bansos
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Bansos
    Bansos
    Dokumen13 halaman
    Bansos
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Tugas IKD I
    Tugas IKD I
    Dokumen6 halaman
    Tugas IKD I
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ikdi
    Tugas Ikdi
    Dokumen7 halaman
    Tugas Ikdi
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Luka Pasca Operasi
    Perawatan Luka Pasca Operasi
    Dokumen12 halaman
    Perawatan Luka Pasca Operasi
    Idul Elia
    Belum ada peringkat
  • Mobilisasi Bu Febri
    Mobilisasi Bu Febri
    Dokumen64 halaman
    Mobilisasi Bu Febri
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ikdi
    Tugas Ikdi
    Dokumen7 halaman
    Tugas Ikdi
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Peng Kaji An
    Peng Kaji An
    Dokumen1 halaman
    Peng Kaji An
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Komunitas
    Tutorial Komunitas
    Dokumen1 halaman
    Tutorial Komunitas
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat
  • Mobilisasi Bu Febri
    Mobilisasi Bu Febri
    Dokumen64 halaman
    Mobilisasi Bu Febri
    Izza Kinsey Al-Izacky
    Belum ada peringkat