Anda di halaman 1dari 3

BAB IX

PENUTUP
9.1 Kesimpulan
Beberapa pokok kesimpulan dari Makro (Master Plan) Pengendalian Banjir Dalam Kota
Bulukumba antara lain adalah sebagai berikut :
1 Secara umum penyebab utama banjir adalah perubahan dan eskalasi perilaku manusia
dalam mengubah fungsi lingkungan. Di kawasan budidaya telah terjadi perubahan tata
ruang secara massive, sehingga daya dukung lingkungan menurun drastis. Pesatnya
pertumbuhan permukiman telah mengubah keseimbangan fungsi lingkungan, bahkan
kawasan retensi banjir (retarding basin) yang disediakan alam berupa situ-situ telah juga
dihabiskan. Keadaan ini secara signifikan menurunkan kapasitas penyerapan air secara
drastis. Kondisi ini diperparah dengan sistem drainase permukiman yang kurang memadai,
sehingga pada curah hujan tertentu, menimbulkan genangan air di mana-mana. Selain itu,
lemahnya penegakan hukum ikut mendorong tumbuh dan berkembangnya permukiman
ilegal di bantaran sungai, bahkan masuk ke badan sungai. Keadaan ini makin
memperburuk sistem tata air lingkungan, karena kapasitas tampung dan pengaliran sungai
menurun dan terjadilah luapan air. Penambangan pasir illegal, terutama pada areal-areal
bangunan pengendali banjir, yang umumnya mudah diakses juga ikut memperparah
keadaan. Sebab, kemampuan bangunan pengendali banjir menjadi turun.
2 Drainase di daerah studi sangat terkait dengan saluran-saluran pembawa (Kanal) yang
bermuara ke arah utara. Saluran pembawa ini melintasi pusat kota atau pun jalan arteri
dimana pada saat musim hujan secara faktual juga berfungsi sebagai saluran drainase.
Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik antar beberapa instansi dalam pengoperasian
beberapa bangunan pembuang di saluran dalam upaya pengendalian genangan di daerah
hilir serta rencana strategis yang dibagi dalam beberapa tahapan.
a. Jangka Pendek
 Dibangunnya sudetan dan inlet-inlet di kanan-kiri jalan pada kawasan genangan.
 Memelihara saluran drainase dengan mengangkat sedimen dan sampah.
 Sosialisasi tentang pentingnya menjaga dan merawat saluran sekitar.
b. Jangka Menegah
 Normalisasi saluran drainase Primer (kanal), Frainase Sekunder dan Drainase
Lingkungan
 Mengadakan alternatif solusi pendukung seperti sumur resapan.
 Meningkatkan peran serta masyarakat.
c. Jangka Panjang
 Membuat penampung air sementara (bozem) pada lokasi yang dimungkinkan.

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kab. Bulukumba Tahun Anggaran 2019 IX
-1
 Merancang aturan (perda) untuk menjaga keberadaan dan fungsi saluran
drainase
3 Sistem drainase yang ada di Kota Bulukumba saat ini sebagian besar sudah berfungsi dan
terdiri dari sub-sub sistem yang kesemuanya bermuara ke sungai dan laut. Untuk
mempermudah dalam pengelolaan dan pemeliharaan, maka sistem saluran drainase
yang ada diusulkan untuk dibagi menjadi 15 Zone daerah pengaliran.
4 Perhitungan debit kapasitas saluran dan debit pembebanan yang masuk ke masing-
masing ruas saluran dihitung dengan debit rencana 5 tahunan untuk saluran primer.
5 Hasil dari evaluasi terhadap kapasitas saluran drainase yang ada, sebagian besar saluran
masih mampu menampung debit pembebanan yang masuk pada saat terjadi hujan,
sedangkan untuk yang tidak mampu menampung debit pembebanan yang akan masuk
diusulkan untuk dilakukan peninjauan kembali terhadap dimensi eksisting.
Usulan penanganan terhadap saluran drainase yang harus ditinjau kembali kapasitas eksisting
bisa dilakukan dengan beberapa kegiatan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang
paling memungkinkan, antara lain :
 Perubahan dimensi saluran (lebar dan kedalaman)
 Perubahan kemiringan saluran
 Perubahan material penyusun ( saluran tanah dijadikan saluran pasangan )

6 Usulan penanganan untuk mengatasi masalah banjir dari sungai-sungai yang bermuara ke
laut, adalah sebagai berikut :
 Penataan kembali hulu sungai dengan melakukan konservasi lahan dan
penghijauan
 Pengaturan kemiringan sungai yang terlalu curam dengan menggunakan
bangunan-bangunan terjunan ataupun kantong lumpur.
 Pembuatan waduk tunggu (waduk retensi) pada beberapa sungai-sungai yang
besar, sehingga debit banjir yang akan terjadi bisa dipotong. Selain itu waduk
tunggu ini juga mempunyai multi fungsi selain untuk keperluan pengendalian banjir
juga bisa dimanfaatkan untuk sumber air baku untuk kota Bulukumba, sarana
pariwisata air bagi masyarakat Kota Bulukumba.
 Pemasangan pintu-pintu air
 Penataan bantaran sungai

9.2 Rekomendasi
1. Mengingat pentingnya penanganan masalah drainase dan pengendalian banjir di Kota
Bulukumba yang juga akan memberi manfaat sosial ekonomi yang besar bagi masyarakat
Kota Bulukumba dan sekitarnya, serta tingginya harapan masyarakat untuk bisa

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kab. Bulukumba Tahun Anggaran 2019 IX
-2
mengatasi permasalahan banjir yang selalu terjadi, maka diharapkan usulan-usulan
penanganan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut bisa segera
direalisasikan sesuai dengan Rencana Program Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM).

2. Salah satu kegiatan pokok yang harus dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan kontruksi
adalah dilakukan study Detail Desain Jaringan Drainase dan Pengendalian Banjir untuk
masing-masing zone disesuaikan dan mengacu dengan master plan yang telah dibuat. Hal
ini digunakan untuk dasar dalam pelaksanaan konstruksi nantinya.

3. Makro (Master Plan) Pengendalian Banjir Dalam Kota Bulukumba dalam penentuan
kebijakan selanjutnya. Oleh sebab itu, untuk implementasinya perlu dilakukan
perencanaan rinci atau Detail Design Engineering (DED) dari Master Plan tersebut

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kab. Bulukumba Tahun Anggaran 2019 IX
-3

Anda mungkin juga menyukai