Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

II.1. Latar Belakang


Dalam membangun manusia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah
satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena keberhasilan dunia
pendidikan sebagai faktor penentu tercapainya tujuan pembangunan nasional di bidang
pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu unsur yang memiliki peran
strategis dalam rangka mewujudkan tujuan nasional adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). PNS
memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta
pemersatu bangsa. Maka diperlukan sosok-sosok PNS yang akuntabel, nasionalis, beretika,
berkomitmen mutu dan anti terhadap korupsi sehingga mampu secara profesional
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, efisien dan kompeten.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan sumber daya PNS diperlukan pelatihan yang
kreatif dan terintegrasi sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun
2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditetapkan bahwa
salah satu jenis Diklat strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari Aparatur Negeri
Sipil (ASN) yang profesional seperti diatas adalah Diklat Prajabatan.

Dalam mengatur mekanisme penyelenggaraan pelatihan yang dimaksud di atas sebagai


tindaklanjutnya, maka sesuai dengan peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 25
Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III yang menjejaskan bahwa ASN harus mengikuti
tiga tahapan yakni: tahap pertama (on campus), internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
berupa: evaluasi pemahaman, rancangan dan pembimbingan; dan tahap kedua (off campus),
internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS, pembimbingan aktualisasi; dan tahap ketiga
kegiatannya berupa: seminar, rencana aksi penyempurnaan nilai-nilai dasar profesi PNS dan
evaluasi aktualisasi, yang merupakan kewajiban semua CPNS untuk melaksanakan sebelum
diangkat menjadi PNS agar diharapkan menjadi seorang ASN yang menjunjung tinggi nilai-
nilai dasar profesi PNS yang akuntabel, nasionalisme, beretika, komitmen mutu, dan anti
korupsi yang menjadi dasar dan pegangan dalam menjalankan tugas dan pengabdian sebagai
abdi masyarakat, bangsa, dan Negara.

Dosen sebagai ASN sekaligus sebagai pengajar wajib bersikap profesional dalam
menjalankan jabatan. Bekerja yang profesional berarti bekerja dengan keahlian atau

5|Latsar CPNS Gol III -V 2019


kompetensi serta kemampuan dosen untuk mengelola pembelajaran. Proses pembelajaran dan
pendidikan bertujuan untuk mendapatkan mutu sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan
kebutuhan pembangunan.

Diklat Prajabatan diorientasikan agar nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika


Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) mampu menginternalisasi pada diri
setiap PNS termasuk Dosen. Selain itu, juga dituntut untuk mampu mengaktualisasikannya
pada instansi kerja masing-masing. Muaranya adalah terbentuknya ASN profesional yang
produktif, efektif dan efisien dalam bekerja serta memiliki jiwa nasionalisme, etika publik,
berkomitmen untuk menjunjung mutu, berkomitmen untuk bekerja secara akuntabel serta
berkomitmen untuk anti korupsi.

II.2. Tujuan Aktualisasi


Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS sesuai indikator yang terkandung yaitu:
1. Menerapkan nilai-nilai ANEKA, serta kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yaitu (1) Manajemen ASN; (2) Pelayanan Publik; (3) Whole
of Government dalam pelaksanaan tupoksi dosen selaku ASN.
2. Menerapkan pelayanan prima dibidang pendidikan berdasarkan tugas dan fungsi sebagai
ASN dan seorang dosen.
3. Menerapkan kemampuan berinovasi untuk meningkatkan mutu dalam mejalankan tugas
sebagai ASN
4. Menerapkan standar etika publik dalam menjalankan tugas sebagai ASN, mewujudkan
akuntabilitas dalam melaksanakan tugas, dan tanggungjawab sebagai seorang dosen.

II.3. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini dilakukan pada unit kerja Jurusan Teknik Geologi
Universitas Pattimura untuk menerapkan nilai-nilai ANEKA dan manajemen ASN, pelayanan
public serta whole of government.
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan berdasarkan kalender pelatihan dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan V dalam lingkup Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi dan Komisi Pemilihan Umum, yang terhitung mulai tanggal 2 Agustus
hingga 18 Oktober 2019.

6|Latsar CPNS Gol III -V 2019


Dengan beberapa rancangan aktualisasi sebagai berikut:
1. Penyiapan kelas kuliah video conference
2. Sosialisasi kuliah video conference
3. Kuliah Sementara (sit-in) mahasiswa path Matakuliah Pengantar Eksplorasi Migas
4. Penyediaan peralatan penunjang Praktikum Pengantar Eksplorasi Migas
5. Pemetaan Kampus Lapangan di Pulau Ambon.

7|Latsar CPNS Gol III -V 2019


BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

II.1. Deskripsi Unit Kerja Organisasi


Universitas Pattimura sebagai perguruan tinggi negeri di Daerah Maluku, telah berkontribusi
dalam menciptakan sumberdaya manusia berkualitas, sebagai wujud dari tugas mulia
meningkatkan intelektualitas bangsa, dan telah berperan secara luas dalam pembangunan di
Indonesia khususnya di Daerah Maluku. Kehadiran Universitas Pattimura sebagai lembaga
ilmiah pendidikan tinggi, berkarya menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat dengan
selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kehidupan masyarakat dalam keberagaman dan
perbedaan, serta berperan sebagai wadah perekat persatuan seluruh masyarakat bangsa
khususnya yang ada di Maluku.
Kebijakan pemerintah yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia kepada Rektor
Universitas Pattimura pada peresmian Jembatan Penyeberangan Merah Putih di Ambon
tanggal 4 April 2016, bahwa “ mengantisipasi eksplorasi dan eksploitasi Blok Masela di
Maluku sebagai upaya dalam menjamin ketahanan energi, Rektor Universitas Pattimura harus
tanggap dengan membuka program-program pendidikan pertambangan, perminyakan dan
energi, untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang kompeten agar dapat berpartisipasi
langsung dalam pengelolaan gas dan pertambangan di Daerah Maluku. Selain itu kepulauan di
Indonesia khususnya Indonesia Bagian Timur kaya dengan mineral, panas bumi dan
sumberdaya alam lainnya yang dapat di eksploitasi dan dikonversi menjadi energi, sehingga
perlu dibuka program studi dalam bidang pertambangan, perminyakan dan energi.
Atas dasar kebijakan pemerintah dan keberadaan sumberdaya alam yang melimpah itu, dan
sebelumnya atas amanat Menristekdikti pada saat melantik Rektor Universitas Pattimura,
mengharapkan Rektor Universitas Pattimura yang baru dilantik pada saat itu, agar bergegas
mempersiapkan pembukaan program studi yang terkait dengan bidang pertambangan,
perminyakan dan energi di Universitas Pattimura.
Jurusan Teknik Geologi merupakan bidang baru yang diselenggarakan oleh Universitas
Pattimura untuk merespons potensi pengelolaan sumber daya alam di Provinsi Maluku. Sejak
penetapan lokasi blok Masela di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) oleh pemerintah
sebagai lokasi tambang gas bumi, maka terbukalah peluang kerja bagi setiap orang yang
memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan pengelola tambang di lokasi itu.
Mengantisipasi ketidaksiapan masyarakat di provinsi ini sebagai tenaga kerja di tambang
tersebut, pemerintah mendorong percepatan penyiapan SDM dengan keahlian yang relevan

8|Latsar CPNS Gol III -V 2019


melalui bidang pendidikan, seperti pembukaan Jurusan Teknik Geologi di Universitas
Pattimura (Unpatti).
Penyelenggaraan Jurusan Teknik Geologi Unpatti sebagai bentuk pengayoman dari
pemerintah untuk memastikan masyarakat di provinsi Maluku menikmati manfaat dari
pengelolaan tambang di wilayah provinsi ini. Sejak 8 Agustus 2017, pemerintah melalui Surat
Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor 436/KPT/I/2017
memberikan izin pembukaan Program Studi Teknik Geologi Program Sarjana pada Unpatti.
Untuk memperlancar penyelenggaraannya, Rektor Unpatti membentuk pengelola jurusan (SK
Rektor Unpatti nomor 863/UN13/SK/2017 tanggal 28 Agustus 2017) dan kegiatan
perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik 2017 sudah dijalankan melalui kemitraan
dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Institut Teknologi
Bandung (ITB). Sinergi ketiga lembaga ini terlihat dalam perencanaan organisasi jurusan,
kurikulum, proses pembelajaran, staf pengajar (dosen), sarana dan prasarana sampai
pendanaan kegiatan jurusan (Laporan kinerja Prodi Teknik Geologi, 2018).
Selama Semester Ganjil Tahun Akademik 2017, Jurusan Teknik Geologi Unpatti telah
merancang dan menjalankan program-program kerja yang ditentukan Unpatti dan disetujui
untuk dibiayai oleh pemerintah. Program kerja ini tergolong dalam kegiatan perencanaan,
akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, administrasi dan kerjasama. Dokumen
ini menyajikan hasil kinerja jurusan ini selama satu semester sebagai wujud
pertanggungjawaban formal atas tugas yang diemban oleh Ketua dan Sekretaris Jurusan
Teknik Geologi Unpatti untuk Semester Genap Tahun Akademik 2017.

II.2. Sistem Tata Pamong


Sistem tata pamong pada Program Studi/Jurusan Teknik Geologi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem tata pamong Universitas Pattimura. Sistem ini berlandaskan pada
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 52 Tahun 2017 tentang
Statuta Universitas Pattimura, dan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Universitas Pattimura. Penyelenggaraan jurusan ini mengacu pada Keputusan Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor 436/KPT/I/2017 tentang Izin Pembukaan Program
Studi Teknik Geologi Program Sarjana pada Universitas Pattimura di Ambon, yang oleh
pimpinan universitas ditingkatkan statusnya sebagai jurusan non fakultas dimana jabatan
Ketua Jurusan sekaligus merangkap sebagai Ketua Program Studi. Jurusan/Program Studi ini
bertugas menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknik geologi serta pengelolaan sumber
daya pendukung program studi.

9|Latsar CPNS Gol III -V 2019


Gambar I.1 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Geologi Universitas Pattimura

Sistem tata pamong yang kredibel diselenggarakan diantaranya melalui pemilihan ketua
program studi/jurusan dan sekretaris jurusan. Tata cara pemilihan mengacu pada Peraturan
Rektor Universitas Pattimura Nomor 01 Tahun 2016 melalui 2 tahap penting yaitu
penyaringan dan penyaringan. Dalam tahap Penyaringan, dosen mendaftarkan dirinya sebagai
bakal calon dengan melengkapi persyaratan umum dan persyaratan khusus sebagaimana yang
ditentukan dalam peraturan rektor tersebut. Dosen yang memenuhi persyaratan ditetapkan
sebagai calon. Selanjutnya, dilakukan pemilihan pada Tahap penyaringan terhadap calon
secara demokratis melalui musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak mencapai mufakat,
maka dilakukan pemungutan suara dengan mengutamakan prinsip kejujuran, keadilan dan
transparan. Calon hasil musyawarah atau yang memiliki suara terbanyak dalam pemungutan
suara, kemudian diusulkan ke rektor untuk ditetapkan sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan
melalui Keputusan Rektor Universitas Pattimura. Legitimasi Ketua dan Sekretaris Jurusan
saat ini berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Pattimura Nomor 863/UN13/SK/2017
untuk masa periode 2017-2021 (4 tahun). Mengingat jurusan teknik geologi dibawah
koordinasi universitas atau bersifat non fakultas, maka dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya, Ketua dan Sekretaris Jurusan bertanggungjawab dan dibawah pengawasan
langsung oleh pimpinan universitas (Renstra FTTM Unpatti, 2019).

II.3. Pengelolaan
Sejak tahun 2017 sampai tahun 2018 sudah ada 3 program studi bidang pertambangan dan
perminyakan yang sudah dibuka, dan pengelolaan operasionalnya dilaksanakan oleh satu
jurusan yaitu jurusan Teknik Geologi, sedangkan pengelolaan akademik, keuangan dan
sumberdaya lainnya dilaksanakan pada tingkat rektorat dan sebagai penanggung jawab adalah
Wakil Rektor I. Dalam melaksanakan kegiatan tridarma perguruan tinggi, direkrut beberapa
tenaga dosen dari Fakultas MIPA dan Fakultas Teknik , sedangkan untuk kegiatan
administrasi perkantoran dan pelaksana/teknisi di laboratorium direkrut dari pegawai tidak
tetap. Untuk pelaksanaan pembelajaran sebagian besar masih menggunakan tenaga dosen dari

10 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
ITB (mata kuliah keahlian). Dan sebagian dari UNPATTI (mata kuliah umum dan penciri
universitas). Diharapkan pada tahun 2019 sudah dapat dibuka Fakultas Pertambangan dan
Perminyakan, sehingga dapat mengelola pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.

II.4. Tenaga Dosen


Tenaga dosen yang melaksanakan tridarma perguruan tinggi berasal dari Institut Teknologi
Bandung (ITB) dan beberapa fakultas yang relevan pada lingkungan UNPATTI. Jumlah
dosen dan asal dosen dapat dilihat pada Tabel I.1. Berikut.
Tabel I.1 Jumlah tenaga dosen tahun 2017-2019
No Asal dosen 2017 2018 2019
1 ITB 11 18 16
2 UNPATTI*) 1 1 2
3. UNPATTI **) 9 16 8
4 Dosen Tidak Tetap***) 2 7 10
Jumlah 23 42 36
Keterangan
*) dosen UNPATTI yang sesuai dengan disiplin program studi
**) dosen UNPATTI yang tidak sesuai disiplin program studi tetapi sesuai kebutuhan kurikulum
***) dosen tidak tetap berkualifikasi S2 sesuai dengan kebutuhan kurikulum.

Dari tabel 2 terlihat bahwa dosen yang mengajar belum ada dosen tetap yang ditempatkan
secara khusus karena belum ada Fakultas sebagai wadah untuk merencanakan, dan
mengembangkan tenaga dosen sebagai salah satu komponen utama dalam pelaksanaan
tridarma perguruan tinggi. Diupayakan dalam tahun 2019 sudah dapat dibuka Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan, agar segera dilakukan rekruitmen dan pengembangan tenaga
dosen untuk melaksanakan proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

II.5. Tugas dan Fungsi Dosen


tugas dan fungsi dosen secara eksplisit tertera pada pasal 1 ayat 2 Undang-undang No. 14
Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen, bahwa “Dosen adalah pendidik profesional ilmuwan
dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dab seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat”.
Berdasarkan pasal 1 tersebut, tugas pokok dan fungsi dosen melekat pada kedudukan dan
perannya yaitu:
a. Bertugas mentransformasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui fungsi
pendidikan.

11 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
b. Bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui fungsi
penelitian.
c. Bertugas menyebarluaskan ilmu pengetahan, teknologi dan seni melalui fungsi
Pengabdian pada masyarakat.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya (pasal 60), dosen berkewajiban:
a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat;
b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran;
c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
d. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latarbelakang sosioekonomi peserta
didik dalam pembelajaran;
e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik, serta nilai-
nilai agama dan etika, dan
f. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Konsekuensi dari kedudukan, fungsi, dan perannya seperti di atas, maka dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya dosen harus memiliki keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma-norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi
(ayat 2 pasal 1).

12 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

III.1. Identifikasi Isu/List Isu

Indonesia adalah bangsa dan negara besar baik dan sumber daya alam maupun sumberdaya
manusia. Sehingga diperlukan tata kelola negara yang baik, efektif, dan efisien demi
terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945. Tujuan
nasional tersebut yaitu membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Salah satu
unsur yang memiliki peran strategis dalam rangka mewujudkan tujuan nasional adalah ASN.
Namun demikian, berbagai stigma negatif mengenai ASN masih banyak ditemui dalam
pemberitaan media massa. Seperti berita ASN yang bolos kerja, berbelanja di mall saat jam
kerja, dan juga kasus-kasus korupsi yang menjerat banyak ASN. Selain itu masih ada
pandangan dan masyarakat bahwa pegawai ASN kurang efektif dan efisien dalam bekerja
sehingga mutu pelayanan publik tidak memuaskan. Maka diperlukan sosok PNS yang
akuntabel, nasionalis, beretika, berkomitmen mutu dan anti terhadap korupsi sehingga mampu
secara professional melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, efisien dan
kompeten.

Dalam konteks di dunia pendidikan, kualitas pelayanan pendidikan sangatlah penting dalam
peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang merupakan gerbang ke dunia profesional.
Perkembangan teknologi pada era revolusi industri mendorong perguruan tinggi agar selalu
berbenah din mengikuti perkembangan zaman. Menghadapi hal tersebut perguruan tinggi
dituntut untuk selalu berinovasi baik pengembangan kurikulum, metode mengajar serta
menyiapkan peralatan penunjang pembelajaran berbasis teknologi sehingga menghasilkan
lulusan yang memiliki daya saing dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Perubahan dalam bidang sumberdaya sangat penting, meliputi pengembangan kapasitas dosen
selanjutnya pengembangan infrastruktur yang menunjang pembelajaran daring (online) dan
perkembangan teknologi dengan demikian menghasilkan lulusan memiliki kompetensi bidang
keilmuan sekaligus terampil dalam penguasaan teknologi. Program Studi Teknik Geologi
merupakan program studi baru yang diselenggarakan oleh Universitas Pattimura (Unpatti)
untuk merespons potensi pengelolaan sumber daya alam di Provinsi Maluku. Sejak penetapan
lokasi Blok Masela di Kabupaten Maluku Tenggara Barat oleh pemerintah sebagai lokasi

13 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
tambang gas bumi, maka terbukalah peluang kerja bagi setiap orang yang memenuhi
kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan pengelola tambang di lokasi itu. Mengantisipasi
ketidaksiapan masyarakat di provinsi ini sebagai tenaga kerja di tambang tersebut, pemerintah
mendorong percepatan penyiapan SDM dengan keahlian yang relevan melalui bidang
pendidikan, seperti pembukaan Program Studi Teknik Geologi di Universitas Pattimura,
Penyelenggaraan Program Studi Teknik Geologi Unpatti sebagai bentuk pengayoman dan
pemerintah untuk memastikan masyarakat di provinsi Maluku akan menikmati manfaat dan
pengelolaan tambang di wilayah provinsi ini. Sejak Agustus 2017, pengelola jurusan telah
dibentuk dan kegiatan perkuliahan sudah dijalankan melalui kemitraan dengan Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan tinggi serta Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemitraan
dengan ITB meliputi tenaga pengajar dan juga penggunaan fasilitas pembelajaran pada
Program Studi Teknik Geologi di kampus ITB. Namun dalam proses pembelajaran masih
perlu dioptimalkan dengan peningkatan mutu dosen lokal selain itu juga fasilitas pendukung
pembelajaran pada teknik geologi di Universitas Pattimura juga perlu ditingkatkan sehingga
suatu saat Teknik Geologi Unpatti dapat mandiri baik dalam mutu dosen maupun fasilitas
pendukung pembelajaran.

III.2. Isu prioritas/Isu yang diangkat

Langkah selanjutnya untuk menentukan isu prioritas adalah dengan melakukan analisis
Urgency, Seriousness dan Growth (USG). Analisis USG adalah salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dilakukan dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan memberikan skala l-5.
Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu prioritas (Tabel III.1).

Tabel III.1. Hasil Analisis Isu dengan USG

SKOR TOTAL
No ISU
U S G
1 Belum optimalnya proses pembelajaran Matakuliah 5 5 5 15
Pengantar Eksplorasi Migas pada Program Studi
Teknik Geologi Universitas Pattimura
2 Kurangnya sarana prasarana penunjang pembelajaran 4 5 4 13
yang mengacuh pada kompetensi bidang keilmuan
geologi
3 Kurangnya tenaga pendidik yang mengampuh matakuliah 5 5 4 14
kompetensi bidang keilmuan geologi

14 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
III.3. Gagasan Pemecahan Isu dan Kegiatan

Berdasarkan isu prioritas yang diangkat yaitu “Belum Optimalnya Proses Pembelajaran
Matakuliah Pengantar Eksplorasi Migas Pada Program Studi Teknik Geologi Universitas
Pattimura”, maka gagasan yang diambil dalam memecahkan isu adalah “Optimalisasi Proses
Pembelajaran Matakuliah Pengantar Eksplorasi Migas Pada Program Studi Teknik
Geologi Universitas Pattimura”. Untuk tercapainya gagasan tersebut maka terdapat
beberapa kegiatan untuk memecahkan masalah tersebut antara lain:

1. Penyiapan kelas kuliah video conference


2. Sosialisasi kuliah video conference
3. Kuliah Sementara (sit-in) mahasiswa path Matakuliah Pengantar Eksplorasi Migas
4. Penyediaan peralatan penunjang Praktikum Pengantar Eksplorasi Migas
5. Pemetaan Kampus Lapangan di Pulau Ambon

15 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
III.4. Kegiatan Inisiatif/Kreativitas

Unit Kerja : Jurusan Teknik Geologi Universitas Pattimura


Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya proses pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Eksplorasi Migas pada Program
Studi Teknik Geologi Universitas Pattimura
2. Kurangnya sarana prasarana penunjang pembelajaran yang mengacuh pada kompetensi bidang
keilmuan geologi
3. Kurangnya tenaga pendidik yang mengampuh matakuliah kompetensi bidang keilmuan geologi
Isu Prioritas Yang Diangkat : Belum optimalnya proses pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Eksplorasi Migas pada
Program Studi Teknik Geologi Universitas Pattimura
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Proses Pembelajaran Matakuliah Pengantar Eksplorasi Migas Pada Program
Studi Teknik Geologi Universitas Pattimura

Tabel III.2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
1 Penyiapan kelas kuliah 1. Konsultasi Tersedianya Pelaksanaan kegiatan ini Penyiapan kelas video Dengan penyediaan kelas
video conference dengan pimpinan kelas kuliah diawali dengan konsultasi conference sejalan dengan video conference maka
jurusan terkait video (WOG) dengan pimpinan visi “Program Studi yaitu akan mewujudkan
kegiatan kuliah conference jurusan dengan sopan menjadi program studi yang penguatan nilai organisasi
video conference (Etika Publik) dan mampu menghasilkan dalam hal “Peningkatan
2. Mengumpulkan profesional sumberdaya manusia, ilmu kualitas dan
literatur terkait (Akuntabilitas) yang pengetahuan dan teknologi pengembangan ilmu
kuliah video selanjutnya dengan yang berkualitas, pengetahuan.”
conference bekerjasama berkarakter dan berbudaya
3. Penyiapan (Nasionalisme) dengan tim laut pulau dalam bidang
perangkat keras IT jurusan dan juga teknik geologi yang unggul

16 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
dan perangkat mencari literatur terkait di tahun 2025.”
lunak yang secara jelas
4. Simulasi kegiatan (Akuntabilitas) yang
pembelajaran diharapkan menjadi inovasi
video conference (Komitmen Mutu)
5. Melakukan terhadap metode
evaluasi pembelajaran tatap muka
pembelajaran menjadi berbasis sistem
menggunakan informasi yang
video conference beradaptasi dengan
dan pelaporan perubahan (Komitmen
kepada pimpinan Mutu) di era revolusi
jurusan. industri 4.0 selain itu juga
meningkatkan efektifitas
dan efisiensi
(Akuntabilitas)
pembelajaran. Hasil dari
kegiatan ini dilakukan
evaluasi
bertanggungjawab
(Nasionalisme) sebagai
laporan kepada pimpinan
jurusan.

2 Sosialisasi Kuliah 1. Melakukan Meningkatnya Melakukan konsultasi Kegiatan sosialisasi Terlaksananya kegiatan
Video Conference konsultasi pemahaman (WOG) dengan pimpinan bertujuan memberikan Sosialisasi kepada
dengan pimpinan mahasiswa dan merupakan langkah awal gambaran dan mahasiswa dan dosen
jurusan dosen tentang dari kegiatan ini sebagai meningkatkan pemahaman terkait kuliah video
2. Menyiapkan kuliah video tanggungjawab (Etika mahasiswa maupun dosen conference memberikan
materi sosialisasi conference Publik) kepada pimpinan. tentang kuliah video gambaran mengenai fungsi
video conference Selanjutnya dilakukan conference secara metode kuliah tersebut dan
3. Menyiapkan alat penyiapan alat peraga profesional dan turut turut memberikan
peraga sosialisasi sosialisasi dan fasilitas membantu organisasi kontribusi penguatan nilai
4. Melakukan jurusan yang dipakai melaksanakan misi organisasi yaitu
sosialisasi kepada dipergunakan secara “Menyelenggarakan berkualitas dan

17 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
mahasiswa bertanggungjawab Pendidikan Berkualitas, pengembangan ilmu
tentang kegiatan (Antikorupsi). Dalam Berkarakter, dan Berbudaya pengetahuan.
video conference penyampaian sosialisasi ini Laut Pulau.”
5. Laporan kepada dilakukan dengan bahasa
pimpinan jurusan yang sopan dan santun
bahwa kegiatan (Etika Publik) sehingga
telah terlaksana. mahasiswa dan dosen dapat
memahami kejelasan
(Akuntabilitas) dan
kegiatan video conference
yang diharapkan menjadi
inovasi (Komitmen Mutu)
media pembelajaran.

3 Kuliah Sementara (sit- 1. Melakukan Terlaksana Pelaksanaan kegiatan ini Dalam pelaksanaan Terlaksananya kuliah
in) mahasiswa pada konsultasi kegiatan kuliah dibutuhkan koordinasi kegiatan Kuliah Sementara sementara (sit-in) ini
matakuliah Pengantar dengan pimpinan sementara (sit- (WOG) dan komunikasi (sit-in) mempersiapkan memberikan penguatan
Eksplorasi Migas jurusan In) yang baik (Etika Publik) mahasiswa lebih awal nilai organisasi yakni
2. Koordinasi dengan tim dosen, sehingga dengan kualitas pendidikan berkualitas dan
dengan tim dosen para dosen dapat yang baik. Dengan pengembangan ilmu
pengampuh mengizinkan mahasiswa demikian kegiatan ini pengetahuan.
matakuliah untuk mengikuti kuliah sesuai dengan misi program
3. Sosialisasi sementara (sit-in) dengan studi “Menyelenggarakan
kegiatan kuliah adil dan tanpa Pendidikan Berkualitas,
sementara (sit- diskriminatif Berkarakter, dan Berbudaya
in) kepada (Nasionalisme), selain itu Laut Pulau”.
mahasiswa juga evaluasi mahasiswa
4. Pembuatan absen tetap dilakukan dengan
mahasiswa yang profesional
melakukan kuliah (Akuntabilitas), demi
sementara (sit-in) upaya perbaikan secara
5. Pelaksanaan berkelanjutan (Komitmen
kuliah sementara Mutu) dan konsisten
(sit-in) (Akuntabilitas), sehingga
6. Evaluasi hasil diharapkan dapat

18 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
belajar diterapkan pada semua
mahasiswa yang matakuliah program studi.
melakukan kuliah
sementara (sit-in)
7. Laporan kepada
pimpinan jurusan
bahwa kegiatan
telah terlaksana.

4 Penyediaan peralatan 1. Melakukan Tersedianya Penyediaan peralatan Penyediaan peralatan Dengan tersedianya
penunjang praktikum konsultasi peralatan laboratorium diawali penunjang praktikum peralatan penunjang
Pengantar Eksplorasi dengan pimpinan penunjang dengan konsultasi (WOG) Pengantar Eksplorasi Migas praktikum akan
Migas jurusan praktikum kepada pimpinan jurusan, membantu mahasiswa menguatkan nilai
2. Diskusi dengan Pengantar dan kemudian berdiskusi dalam memahami pelajaran organisasi yaitu berkualitas
tim pengajar Eksplorasi dengan tim dosen untuk serta meningkatkan dan pengembangan ilmu
Matakuliah Migas mendapat kejelasan keterampilan dan kualitas pengetahuan.
3. Desain peralatan (Akuntabilitas) serta mahasiswa dalam bidang
laboratorium meminta pendapat dan geologi, hal ini sejalan
4. Pengadaan masukan (Etika Publik). dengan misi program studi
peralatan Setelah itu “Menyelenggarakan
laboratorium bertanggungjawab Pendidikan Berkualitas,
5. Laporan kepada (Akuntabilitas) dengan Berkarakter, dan Berbudaya
pimpinan jurusan biaya pribadi menyiapkan Laut Pulau”.
bahwa kegiatan peralatan penunjang
telah praktikum secara efisien
dilaksanakan. dan berkualitas
(Antikorupsi) yang
berkolaborasi (WOG)
dengan peralatan yang
sudah ada kemudian
dipadukan menjadi paket
pembelajaran yang
berkualitas (Komitmen
Mutu).

19 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
5 Pemetaan Kampus 1. Melakukan Tersedianya Dalam melaksanakan Pemetaan kampus lapangan Tersedianya kampus
Lapangan di Pulau konsultasi dengan peta kampus kegiatan pemetaan di Pulau Ambon merupakan lapangan di Pulau Ambon
Ambon pimpinan jurusan lapangan sebelumnya dilakukan wujud tanggungjawab memberikan penguatan
2. Pengurusan surat geologi di Pulau koordinasi (WOG) dengan program studi untuk pada nilai organisasi yakni
tugas ke lapangan Ambon pimpinan jurusan, memberikan proses berkualitas, berkarakter,
3. Pemetaan kemudian membuat surat pembelajaran sesuai dengan dan pengembangan ilmu
kampus lapangan tugas dengan kondisi karakteristik pengetahuan.
4. Dokumentasi bertanggungjawab geologi daerah, hal ini
kegiatan (Akuntabilitas) dan sesuai dengan misi program
pemetaan cermat dan teliti studi yaitu:
5. Pembuatan peta (Komitmen Mutu). Ketika “Menyelenggarakan
lokasi singkapan berhadapan dengan warga penelitian untuk
batuan lokal pada saat pemetaan mengidentifikasi,
6. Laporan kepada diberitahukan maksud dan memetakan dan
ketua jurusan tujuan pemetaan secara mengeksplorasi
bahwa kegiatan jujur (Nasionalisme) sumberdaya alam laut pulau
telah dengan menggunakan serta pengembangan IPTEK
dilaksanakan. bahasa yang santun dan dalam bidang teknik
hormat (Etika Publik), geologi”.
serta menunjukkan surat
tugas sebagai bukti
transparansi (Pelayanan
Publik).

20 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
BAB IV
AKTUALISASI

IV.1. Deskripsi Core Isu


Upaya peningkatan dan penyempurnaan pendidikan sangat diperlukan, yaitu sebagai langkah
untuk menghadapi kemajuan ilmu dan teknologi sehingga dihasilkan sumberdaya manusia
yang berkualitas. Salah satu bentuk penyempurnaan tersebut yaitu dengan memadukan
keunggulan akademik dari tenaga pendidikan dan juga peralatan penunjang pembelajaran.

Pendidik merupakan sosok yang memiliki kedudukan yang sangat penting bagi
pengembangan segenap potensi peserta didik. Oleh karena itu pendidik merupakan sosok
yang amat menentukan dalam proses keberlangsungan pendidikan dan pembelajaran. Inovasi
dan kreativitas harus terus dikembangkan oleh pendidik dalam hal ini dosen untuk
memperbaharui kemampuan dan pengetahuan tentang perkembangan global, utamanya
perkembangan teknologi. Kreativitas dan inovasi dosen dapat diarahkan pada komponen
pembelajaran, yaitu produk kreativitas dan hasil inovasi yang mendukung manajemen
perkuliahan serta hasil kreativitas dan hasil inovasi dalam bentuk media pembelajaran.

Media belajar adalah alat atau benda yang dapat mendukung proses pembelajaran. Fungsi
Media Belajar (1) membantu peserta didik dalam memahami konsep abstrak yang diajarkan,
(2) meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar, (3) Mengurangi terjadinya mis
understanding, (4) Memotivasi dosen untuk mengembangkan pengetahuan. Dengan demikian
peserta didik ketika lulus dari lembaga pendidikan, mereka tidak hanya pandai teoritis, tetapi
juga pandai dalam aplikasi.

sesuai dengan isu yang diangkat “Belum optimalnya proses pembelajaran Matakuliah
Pengantar Eksplorasi Migas Pada Program Studi Teknik Geologi Universitas
Pattimura” oleh karena itu dosen dituntut untuk kreatif dan inovasi dalam melakukan
pembelajaran serta penyediaan media pembelajaran agar mahasiswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik serta menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dengan demikian
upaya untuk memecahkan isu tersebut penulis melakukan kegiatan-kegiatan untuk
“Optimalisasi Proses Pembelajaran Matakuliah Pengantar Eksplorasi Migas Pada
Program Studi Teknik Geologi Universitas Pattimura”.

IV.2. Strategi Pemecahan Isu


Kegiatan aktualisasi ini dilakukan berdasarkan hasil rancangan aktualisasi yang telah
diseminarkan pada tanggal 6 September 2019. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini pada

21 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
Jurusan Teknik Geologi Universitas Pattimura sejak tanggal 9 September – 12 Oktober 2019,
dengan gagasan pemecahan isu adalah “Optimalisasi Proses Pembelajaran Matakuliah
Pengantar Eksplorasi Migas Pada Program Studi Teknik Geologi Universitas
Pattimura”. Rancangan kegiatan pemecahan isu terbut terdiri dari 5 kegiatan yaitu:

1. Penyiapan kelas kuliah video conference


2. Sosialisasi kuliah video conference
3. Kuliah Sementara (sit-in) mahasiswa pada Matakuliah Pengantar Eksplorasi Migas
4. Penyediaan peralatan penunjang Praktikum Pengantar Eksplorasi Migas
5. Pemetaan Kampus Lapangan di Pulau Ambon

IV.3. Proses Menerapkan Inisiatif/Kegiatan (Didukung Dengan Bukti-Bukti


Pembelajaran)

Kegiatan 1 : Penyiapan kelas kuliah video conference


Tanggal : 11 - 20 September 2019
Daftar Lampiran : Foto dokumentasi kegiatan
Keterangan : Terlaksana
a. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan
1. Konsultasi dengan pimpinan jurusan terkait kegiatan kuliah video conference
2. Mengumpulkan literatur terkait kuliah video conference
3. Penyiapan perangkat keras dan perangkat lunak
4. Simulasi kegiatan pembelajaran video conference
5. Melakukan evaluasi pembelajaran menggunakan video conference dan pelaporan kepada
pimpinan jurusan.
b. Uraian kualitas hasil kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan konsultasi dengan pimpinan jurusan dengan sopan dan
profesional yang selanjutnya dengan bekerjasama dengan tim IT jurusan dan juga mencari
literatur terkait yang secara jelas yang diharapkan menjadi inovasi terhadap metode pembelajaran
tatap muka menjadi berbasis sistem informasi yang beradaptasi dengan perubahan di era
revolusi industri 4.0 selain itu juga meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Hasil
dari kegiatan ini dilakukan evaluasi bertanggungjawab sebagai laporan kepada pimpinan
jurusan.
c. Pemaknaan nilai-nilai dasar yang dipergunakan dan melandasi pelaksanaan
kegiatan
1. Whole of Government

22 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
Mengawali, dalam pelaksanaan serta evaluasi dari kegiatan penyediaan kelas video
conference saya senantiasa berkonsultasi dengan pimpinan jurusan serta koordinasi
dengan tim pengajar matakuliah.
2. Etika Publik
Konsultasi serta koordinasi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini senantiasa
saya sampaikan dengan bahasa yang sopan dan santun serta mencari waktu yang
tepat sehingga tidak mengganggu tugas masing-masing.
3. Akuntabilitas
Rasa tanggungjawab sebagai pendidik untuk menyediakan media pembelajaran yang
baik dilakukan dengan mempelajari literatur terkait video conference yang jelas serta
berkualitas dari sumber yang terpercaya sebagai bentuk dari pelayanan dosen secara
profesional kepada mahasiswa. Media pembelajaran melalui video conference ini
membantu dosen dalam memberikan kuliah tanpa harus meluli kelas konvensional
sehingga lebih efektif dan juga efisien terhadap waktu dan juga biaya.
4. Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan ini saya bekerjasama dengan berbagai pihak seperti
pimpinan jurusan, tim dosen matakuliah, serta tim IT jurusan dan berkerja dengan
tanggungjawab sehingga menghasilkan media pembelajaran yang relevan.
5. Komitmen Mutu
Selalu inovatif dan kreatif dalam penyediaan kelas video conference serta terus
mengupgrade informasi sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan dan
perkembangan teknologi dengan demikian menghasilkan media pembelajaran yang
baik dan berkualitas.
d. Kontribusi hasil kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi
Menyediakan kelas video conference merupakan upaya memberikan pelayanan kepada
mahasiswa dengan memberikan pelajaran berbasis teknologi informasi sesuai dengan
perkembangan teknologi sehingga mahasiswa dapat memperoleh pendidikan yang maksimal,
kegiatan ini berkontribusi terhadap visi organisasi “ Menjadi program studi yang mampu
menghasilkan sumberdaya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkualitas,
berkarakter, dan berbudaya laut pulau dalam bidang teknik geologi yang unggul di tahun
2025”.
e. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi
1. Peningkatan kualitas
Penyediaan kelas video conference merupakan inovasi yang baik dalam penyediaan
media pembelajaran sebagai pelengkap (komplemen) untuk melengkapi materi atau

23 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
pelajaran yang telah diterima di dalam kelas dengan demikian meningkatkan kualitas
pengetahuan mahasiswa terhadap materi kuliah dan juga terhadap perkembangan
teknologi informasi.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari perkembangan teknologi.
Penyediaan kelas video conference ini merupakan bentuk dari perkembangan
teknologi sehingga diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pengembangan
ilmu pengetahuan.
f. Analisis dampak apabila nilai-nilai dasar tidak diaplikasikan
1. Whole of Government
Jika tidak dikonsultasikan dengan pimpinan jurusan serta koordinasi dengan tim dosen
matakuliah maka tidak adanya dukungan dengan demikian kegiatan ini tidak dapat
terlaksana.
2. Etika Publik
Komunikasi dengan sopan dan santun dalam konsultasi dan koordinasi apabila tidak
dilakukan mengakibatkan tidak adanya dukungan baik dari pimpinan jurusan maupun
tim dosen matakuliah.
3. Akuntabilitas
Apabila tidak ada tanggungjawab dari seorang dosen dalam menyediakan
pembelajaran yang baik dapat menyebabkan mahasiswa merasa bosan dengan
pelajaran yang cenderung monoton di kelas dengan demikian menurunkan minat
belajar siswa dalam memahami materi kuliah.
4. Nasionalisme
Penyediaan kelas video conference ini melibatkan berbagai pihak sehingga apabila
tidak ada kerjasama yang baik serta tanggungjawab terhadap tugas tersebut maka kelas
ini tidak dapat berjalan dengan baik.
5. Komitmen Mutu
Apabila tidak ada inovasi dalam penyediaan media pembelajaran yang beradaptasi
dengan perkembangan teknologi maka kualitas ilmu yang diperoleh mahasiswa
cenderung sempit sehingga ketika mahasiswa lulus akan sulit bersaing di dunia kerja
secara global.

24 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
Kegiatan 2 : Sosialisasi Kuliah Video Conference
Tanggal : 16 - 18 September 2019
Daftar Lampiran : ▪ Foto dokumentasi kegiatan
▪ Slide Presentasi
Keterangan : Terlaksana
a. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan jurusan
2. Menyiapkan materi sosialisasi video conference
3. Menyiapkan alat peraga sosialisasi
4. Melakukan sosialisasi kepada mahasiswa tentang kegiatan video conference
5. Laporan kepada pimpinan jurusan bahwa kegiatan telah terlaksana.
b. Uraian kualitas hasil kegiatan
Melakukan konsultasi dengan pimpinan merupakan langkah awal dari kegiatan ini sebagai
tanggungjawab kepada pimpinan. Selanjutnya dilakukan penyiapan alat peraga sosialisasi dan
fasilitas jurusan yang dipakai dipergunakan secara bertanggungjawab. Dalam penyampaian
sosialisasi ini dilakukan dengan bahasa yang sopan dan santun sehingga mahasiswa dan dosen
dapat memahami kejelasan dan kegiatan video conference yang diharapkan menjadi inovasi
media pembelajaran.
c. Pemaknaan nilai-nilai dasar yang dipergunakan dan melandasi pelaksanaan
kegiatan
1. Whole of Government
Dalam kegiatan sosialisasi video conference mulai dari perencanaan hingga
pelaksanaannya saya senantiasa berkonsultasi dengan pimpinan jurusan.
2. Etika Publik
Konsultasi yang dilakukan merupakan wujud dari tanggungjawab bawahan kepada
atasan yang senantiasa saya sampaikan dengan bahasa dan perilaku sopan santun.
3. Anti korupsi
Penggunaan peralatan pendukung sosialisasi yang merupakan fasilitas jurusan saya
pergunakan dengan penuh tanggungjawab surat peminjaman alat yang jelas serta
menjaga peralatan tersebut tetap baik selama proses sosialisasi hingga
pengembaliannya ke jurusan.
4. Akuntabilitas
Sosialisasi ini video conference ini bertujuan untuk memberikan kejelasan kepada
mahasiswa tentang pentingnya kelas video conference tersebut dan bagaimana
pelaksanaannya.

25 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
5. Komitmen Mutu
Sosialisasi disampaikan dengan kreatif menggunakan media proyektor yang interaktif
sehingga sebelum kegiatan video conference berlangsung mahasiswa telah
mempunyai gambaran kegiatan tersebut.
d. Kontribusi hasil kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi
Sosialisasi kelas video conference bertujuan memberikan gambaran dan meningkatkan
pemahaman mahasiswa maupun dosen tentang kuliah video conference secara profesional
dan turut membantu organisasi melaksanakan misi “Menyelenggarakan Pendidikan
Berkualitas, Berkarakter, dan Berbudaya Laut Pulau.”
e. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi
1. Peningkatan kualitas
Sosialisasi kelas video conference merupakan inovasi yang baik dalam memberikan
kejelasan kegiatan penyediaan media pembelajaran baru yang berguna sebagai
pelengkap (komplemen) untuk melengkapi materi atau pelajaran yang telah diterima
di dalam kelas dengan demikian meningkatkan kualitas pengetahuan mahasiswa
terhadap materi kuliah dan juga terhadap perkembangan teknologi informasi.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan
Inovasi yang baik akan diterima dengan baik apabila disosialisasikan dengan baik
kepada penggunanya. Sosialisasi Penyediaan kelas video conference ini merupakan
bentuk edukasi kepada mahasiswa terhadap media pembelajaran baru pengembangan
ilmu pengetahuan teknologi informasi sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan
diri baik dari wawasan terhadap teknologi serta peralatan penunjang belajar.
f. Analisis dampak apabila nilai-nilai dasar tidak diaplikasikan
1. Whole of Government
Apabila tidak dikonsultasikan dengan pimpinan jurusan maka tidak adanya dukungan
dari pimpinan dengan demikian kegiatan ini tidak dapat terlaksana.
2. Etika Publik
Komunikasi dengan sopan dan santun dalam konsultasi yang merupakan wujud dari
tanggungjawab bawahan kepada atasan apabila tidak dilakukan mengakibatkan tidak
adanya dukungan baik dari pimpinan jurusan.
3. Anti korupsi
Untuk mendukung kegiatan sosialisasi tersebut menggunakan peralatan penunjang
yang apabila tidak disampaikan secara jelas penggunaan serta pertanggungjawaban
maka peralatan terbut tidak dapat diberikan dengan demikian kegiatan sosialisasi tidak
dapat berjalan dengan baik.

26 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
4. Akuntabilitas
Apabila tidak ada tanggungjawab dari seorang dosen dalam menyosialisasikan metode
pembelajaran dengan baik dapat menyebabkan mahasiswa kurang memahami
kejelasan kegiatan video conference menyebabkan kurangnya persiapan mahasiswa
dalam mengikuti kelas tersebut.
5. Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan sosialisasi apabila tidak disampaikan secara kreatif dan
menggunakan media proyektor yang interaktif maka mahasiswa akan kurang
memahami tujuan dari kegiatan video conference tersebut yang melalui sosialisasi
tersebut merupakan gambaran seperti itu yang akan mereka lakukan pada saat kelas
tersebut berlangsung.

Kegiatan 3 : Kuliah Sementara (sit-in) mahasiswa pada matakuliah Pengantar


Eksplorasi Migas
Tanggal : 11 September - 9 Oktober 2019
Daftar Lampiran : ▪ Foto dokumentasi kegiatan
▪ Absen Kuliah
▪ Soal quiz
▪ Hasil quiz
Keterangan : Terlaksana
a. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan jurusan
2. Koordinasi dengan tim dosen pengampuh matakuliah
3. Sosialisasi kegiatan kuliah sementara (sit- in) kepada mahasiswa
4. Pembuatan absen mahasiswa yang melakukan kuliah sementara (sit-in)
5. Pelaksanaan kuliah sementara (sit-in)
6. Evaluasi hasil belajar mahasiswa yang melakukan kuliah sementara (sit-in)
7. Laporan kepada pimpinan jurusan bahwa kegiatan telah terlaksana.
b. Uraian kualitas hasil kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan tim dosen,
sehingga para dosen dapat mengizinkan mahasiswa untuk mengikuti kuliah sementara (sit-in)
dengan adil dan tanpa diskriminatif, selain itu juga evaluasi mahasiswa tetap dilakukan dengan
profesional, demi upaya perbaikan secara berkelanjutan dan konsisten, sehingga diharapkan
dapat diterapkan pada semua matakuliah program studi.
c. Pemaknaan nilai-nilai dasar yang dipergunakan dan melandasi pelaksanaan

27 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
kegiatan
1. Whole of Government
Dalam pelaksanaan kegiatan kuliah sementara (Sit-in), saya senantiasa berkonsultasi
dengan pimpinan jurusan.
2. Etika Publik
Membangun komunikasi yang baik senantiasa saya lakukan dalam pelaksanaan
kegiatan ini dengan bahasa yang sopan dan santun saat berkonsultasi dengan
pimpinan jurusan dan juga pada saat memberi sosialisasi sehingga mahasiswa dapat
menerima materi dengan baik.
3. Nasionalisme
Pelaksanaan kegiatan kuliah sementara (sit-in) disampaikan kepada seluruh
mahasiswa dengan adil dan tanpa diskriminatif, dengan demikian seluruh informasi
tersebut tersampaikan secara merata.
4. Akuntabilitas
Kegiatan kuliah sementara sebagai wujud dari rasa tanggungjawab dosen untuk
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti kuliah secara luas tanpa
dibatasi oleh matakuliah yang dikontrak tiap semester. Penyampaian kuliah sementara
ini disampaikan secara profesional sama halnya pada perkuliahan konvensional.
5. Komitmen Mutu
Pelaksanaan kuliah sementara ini akan terus berlangsung secara konsisten dengan
perbaikan secara berkelanjutan tiap semester dan akan dikonsultasikan untuk
diberlakukan juga pada matakuliah yang lain.
d. Kontribusi hasil kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi
Kegiatan kuliah sementara bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mengikuti kuliah secara luas tanpa dibatasi oleh matakuliah yang dikontrak tiap
semester. Dengan mempersiapkan mahasiswa lebih awal dengan kualitas pendidikan
yang baik dengan demikian kegiatan ini turut berkontribusi terhadap pencapaian misi
program studi yaitu “Menyelenggarakan Pendidikan Berkualitas, Berkarakter, dan
Berbudaya Laut Pulau.”
e. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi
1. Peningkatan kualitas
Kuliah sementara merupakan inovasi pembelajaran yang baik dalam memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti kuliah secara luas tanpa dibatasi oleh
matakuliah yang dikontrak tiap semester. Dengan demikian dapat meningkatkan
kualitas pendidikan mahasiswa.

28 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
2. Pengembangan ilmu pengetahuan
Pelaksanaan kegiatan kuliah sementara memberikan keluasan kepada mahasiswa
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan lebih awal, sehingga ketika mereka
mengambil kontrak mata kuliah tersebut mereka lebih mandiri dalam menyelidiki ilmu
tersebut dengan konteks perkembangan ilmu dan teknologi yang ada.
f. Analisis dampak apabila nilai-nilai dasar tidak diaplikasikan
1. Whole of Government
Jika tidak dikonsultasikan dengan pimpinan jurusan serta koordinasi dengan tim dosen
matakuliah maka tidak adanya dukungan dengan demikian kegiatan ini tidak dapat
terlaksana.
2. Etika Publik
Komunikasi dengan sopan dan santun dalam konsultasi dan koordinasi apabila tidak
dilakukan mengakibatkan tidak adanya dukungan baik dari pimpinan jurusan maupun
tim dosen matakuliah.
3. Nasionalisme
Apabila kegiatan kuliah sementara berlangsung diskriminatif dengan hanya
mengikutsertakan beberapa mahasiswa yang dipilih dengan tidak adil maka akan
menimbulkan kecemburuan dari mahasiswa lain, dengan demikian perkuliahan tidak
dapat berjalan dengan baik.
4. Akuntabilitas
Apabila tidak ada tanggungjawab dari seorang dosen untuk memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk mengikuti kuliah secara luas pada matakuliah yang
diinginkan maka akan menghambat kreativitas serta rasa ingin mahasiswa.
5. Komitmen Mutu
Perbaikan berkelanjutan harus terus dilakukan untuk mengevaluasi hasil kuliah
tersebut dan juga sebagai perencanaan dalam pemberlakukan pada matakuliah yang
lain. Namun apabila kegiatan kuliah ini tidak dilakukan secara konsisten dan
bertanggungjawab maka kuliah sementara ini hanya berlangsung pada matakuliah
Pengantar Eksplorasi Migas saja dan tidak dapat diberlakukan untuk matakuliah yang
lain.

29 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
Kegiatan 4 : Penyediaan peralatan penunjang praktikum Pengantar Eksplorasi
Migas
Tanggal : 23 - 25 September 2019
Daftar Lampiran : ▪ Foto dokumentasi kegiatan
▪ Daftar peralatan
Keterangan : Terlaksana
a. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan jurusan
2. Diskusi dengan tim pengajar Matakuliah
3. Desain peralatan laboratorium
4. Pengadaan peralatan laboratorium
5. Laporan kepada pimpinan jurusan bahwa kegiatan telah dilaksanakan.
b. Uraian kualitas hasil kegiatan
Penyediaan peralatan laboratorium diawali dengan konsultasi kepada pimpinan jurusan, dan
kemudian berdiskusi dengan tim dosen untuk mendapat kejelasan serta meminta pendapat dan
masukan. Setelah itu bertanggungjawab dengan biaya pribadi menyiapkan peralatan penunjang
praktikum secara efisien dan berkualitas yang berkolaborasi dengan peralatan yang sudah ada
kemudian dipadukan menjadi paket pembelajaran yang berkualitas.
c. Pemaknaan nilai-nilai dasar yang dipergunakan dan melandasi pelaksanaan
kegiatan
1. Whole of Government
Mengawali, dalam pelaksanaan serta evaluasi dari kegiatan penyediaan peralatan
penunjang praktikum Pengantar Eksplorasi Migas saya senantiasa berkonsultasi
dengan pimpinan jurusan serta koordinasi dengan tim pengajar matakuliah.
2. Akuntabilitas
Diskusi yang dibangun dengan tim dosen pengajar berguna untuk mendapat kejelasan
tentang desain praktikum yang efektif dan efisien yang kemudian membantu saya
menyediakan peralatan yang sangat diperlukan untuk kelancaran praktikum.
3. Etika Publik
Konsultasi dan diskusi yang dilakukan baik dengan pimpinan jurusan maupun dengan
tim dosen membantu saya untuk memperoleh pendapat dan masukan guna desain
maupun penggunaan peralatan nantinya.
4. Anti Korupsi
Pengadaan peralatan penunjang praktikum berasal dana pribadi yang secara
bertanggungjawab digunakan secara efektif dan efisien sehingga dapat juga

30 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
digunakan untuk kegiatan lain diluar praktikum.
5. Komitmen Mutu
Peralatan praktikum yang saya sediakan harus berkualitas sehingga tahan lama
digunakan dalam praktikum.
d. Kontribusi hasil kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi
Penyediaan peralatan penunjang praktikum Pengantar Eksplorasi Migas bertujuan untuk
membantu mahasiswa dalam memahami pelajaran serta meningkatkan keterampilan dan
kreativitas mahasiswa dalam bidang geologi, hal ini sejalan dengan misi program studi
“Menyelenggarakan Pendidikan Berkualitas, Berkarakter, dan Berbudaya Laut Pulau”.
e. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi
1. Peningkatan kualitas
Penyediaan peralatan praktikum pada matakuliah Pengantar Eksplorasi membantu
mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan di kelas, dengan langsung
mempraktekkannya pada saat praktikum. Praktikum ini diharapkan meningkatkan
kualitas keilmuan mahasiswa dalam hal keterampilan dan kreativitas penguasaan
materi.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan
Penyediaan peralatan praktikum sebagai media untuk membantu mahasiswa
mengembangkan keilmuan dalam bentuk keterampilan dan kreativitas.
f. Analisis dampak apabila nilai-nilai dasar tidak diaplikasikan
1. Whole of Government
Jika tidak dikonsultasikan dengan pimpinan jurusan serta koordinasi dengan tim dosen
matakuliah maka tidak adanya dukungan dengan demikian kegiatan ini tidak dapat
terlaksana dengan baik.
2. Akuntabilitas
Kejelasan tentang keperluan peralatan penunjang praktikum tidak dapat dicapai
apabila tidak adanya diskusi dengan tim dosen matakuliah untuk merancang atau
mendesain peralatan praktikum yang efektif dan efisien bagi mahasiswa.
3. Etika Publik
Apabila tidak ada masukan dan pendapat dari tim dosen dalam hal evaluasi praktikum
sebelumnya maka saya sangat sulit dalam merancang serta mengadakan peralatan
yang relevan guna perbaikan praktikum ke depannya.
4. Anti Korupsi
Penggunaan dana pribadi yang digunakan apabila saya tidak lakukan dengan
bertanggungjawab dalam penggunaan secara efektif dan efisien maka pengadaan

31 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
peralatan praktikum tidak dapat terlaksana dan juga dapat mengakibatkan
pengumpulan dana dari sumber lain yang melanggar aturan.
5. Komitmen Mutu
Apabila peralatan yang dipergunakan tidak berkualitas maka dapat mengganggu
kelancaran praktikum selain itu hanya dapat digunakan beberapa kali praktikum saja.

Kegiatan 5 : Pemetaan Kampus Lapangan di Pulau Ambon


Tanggal : 30 September - 8 Oktober 2019
Daftar Lampiran : ▪ Foto dokumentasi kegiatan
▪ Surat Tugas
▪ Daftar peminjaman alat lapangan
▪ Peta kampus lapangan
Keterangan : Terlaksana
a. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan jurusan
2. Pengurusan surat tugas ke lapangan
3. Pemetaan kampus lapangan
4. Dokumentasi kegiatan pemetaan
5. Pembuatan peta lokasi singkapan batuan
6. Laporan kepada ketua jurusan bahwa kegiatan telah dilaksanakan.
b. Uraian kualitas hasil kegiatan
Dalam melaksanakan kegiatan pemetaan sebelumnya dilakukan koordinasi (WOG) dengan
pimpinan jurusan, kemudian membuat surat tugas dengan bertanggungjawab (Akuntabilitas)
dan cermat dan teliti (Komitmen Mutu). Ketika berhadapan dengan warga lokal pada saat
pemetaan diberitahukan maksud dan tujuan pemetaan secara jujur (Nasionalisme) dengan
menggunakan bahasa yang santun dan hormat (Etika Publik), serta menunjukkan surat tugas
sebagai bukti transparansi (Pelayanan Publik).
c. Pemaknaan nilai-nilai dasar yang dipergunakan dan melandasi pelaksanaan
kegiatan
1. Whole of Government
Dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan kampus lapangan di Pulau Ambon, saya
senantiasa berkonsultasi dengan pimpinan jurusan.
2. Akuntabilitas
Kegiatan pemetaan kampus lapangan di Pulau Ambon merupakan wujud dari
tanggungjawab kepada daerah untuk meneliti potensi dan karakteristik geologi Pulau

32 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
Ambon.
3. Komitmen Mutu
Pengurusan surat tugas ke lapangan dengan bagian administrasi jurusan dilakukan
secara sopan dan santun serta cermat dan teliti dalam penyampaian maksud
pengurusan surat tugas tersebut.
4. Nasionalisme
Dalam pemetaan lapangan senantiasa secara jujur menyampaikan maksud kegiatan
tersebut kepada warga lokal yang menanyakan dengan sopan dan santun.
5. Etika Publik
Penggunaan bahasa yang santun dan hormat senantiasa saya lakukan pada saat
pemetaan lapangan ketika bertemu dengan warga lokal.
6. Pelayanan Publik
Surat tugas senantiasa dibawah kelapangan sebagai bukti transparansi kepada
masyarakat apabila ditanya oleh perangkat desa yang dimana kegiatan pemetaan
dilakukan.
d. Kontribusi hasil kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi
Pemetaan kampus lapangan di Pulau Ambon merupakan wujud tanggungjawab program studi
untuk memberikan proses pembelajaran sesuai dengan kondisi karakteristik geologi daerah, hal
ini sesuai dengan misi program studi yaitu: “Menyelenggarakan penelitian untuk
mengidentifikasi, memetakan dan mengeksplorasi sumberdaya alam laut pulau serta
pengembangan IPTEK dalam bidang teknik geologi”.
e. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi
1. Berkualitas
Pembuatan kampus lapangan di Pulau Ambon membantu mahasiswa dalam
memahami bagaimana menerapkan ilmu yang mereka dapat di kelas langsung
praktikum di lapangan, dengan demikian meningkatkan kualitas keilmuan mahasiswa
tentang pemetaan geologi lapangan.
2. Berkarakter
Kondisi dan karakteristik geologi daerah berbeda-beda sehingga perlu dipetakan
secara baik, dengan pemetaan kampus lapangan ini membantu mahasiswa dalam
mengenal kondisi geologi daerah dimana mereka tinggal dan bagaimana menjaga dan
memanfaatkannya.
3. Pengembangan pengetahuan
Penyediaan peta kampus lapangan ini membantu mahasiswa mengembangkan
keilmuan dalam bentuk keterampilan dalam pemetaan geologi lapangan.

33 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
f. Analisis dampak apabila nilai-nilai dasar tidak diaplikasikan
1. Whole of Government
Jika tidak dikonsultasikan dengan pimpinan jurusan dengan baik maka tidak adanya
dukungan dengan demikian kegiatan ini tidak dapat terlaksana.
2. Akuntabilitas
Apabila tidak ada tanggungjawab dosen dalam memberikan pemahaman kepada
mahasiswa terkait karakteristik geologi daerah maka mahasiswa kurang mengenal
karakteristik geologi daerahnya sehingga tidak dapat memanfaatkan serta menjaganya
dengan baik.
3. Komitmen Mutu
Pengurusan surat tugas apabila tidak dikoordinasikan dengan baik serta penyampaian
maksud kurang cermat dan teliti maka bagian administrasi akan kesulitan membuat
surat tugas tersebut dengan demikian menghambat kegiatan pemetaan ke lapangan.
4. Nasionalisme
Apabila dalam pemetaan lapagan kita tidak menyampaikan maksud dan tujuan kita
secara jujur kepada warga sekitar maka akan menimbulkan kecurigaan warga yang
dapat berdampak kita tidak diizinkan untuk masuk ke wilayah mereka.
5. Etika Publik
Bahasa yang santun dalam berbicara dan perilaku yang hormat terhadap kearifan lokal
apabila tidak dipatuhi akan menyebabkan kita kesulitan menjelajahi daerah pemetaan
bahkan hal terburuk kita dapat tidak diizinkan melakukan pemetaan pada daerah
tersebut.
6. Pelayanan Publik
Surat tugas ada bukti resmi dari institusi dan sebagai jaminan kita selama
melaksanakan tugas pemetaan apabila tidak dibawah maka kegiatan tersebut dianggap
ilegal dan membawa kecurigaan dari warga sekitar tentang kegiatan kita di lapangan.

34 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
BAB V
PENUTUP

V.1. Kesimpulan
1. Penerapan nilai-nilai ANEKA, serta kedudukan dan peran ASN dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu (1) Manajemen ASN; (2) Pelayanan
Publik; (3) Whole of Government dalam pelaksanaan tupoksi dosen selaku ASN yang
tercermin dalam setiap kegiatan aktualisasi ini dapat menyelesaikan isu yang terjadi
pada Program Studi Teknik Geologi dengan peningkatan proses pembelajaran
matakuliah Pengantar Eksplorasi Migas.
2. Pelayanan prima yang diterapkan dalam setiap kegiatan aktualisasi ini membuat
penerima layanan mendapat haknya secara baik sehingga meningkatkan mutu
pendidikan peserta didik.
3. Inovasi yang tercipta dari kegiatan aktualisasi membawa dampak positif dengan
adanya peningkatan kualitas pendidikan pada matakuliah Pengantar Eksplorasi Migas.
4. Penerapan etika publik diterapkan dalam setiap kegiatan aktualisasi memberikan dapat
positif sinergitas antara pimpinan dengan bawahan dan juga komunikasi yang baik
antar pegawai administrasi serta mahasiswa dengan dosen.

V.2. Saran
Pendidikan dan pelatihan dalam rangka membentuk ASN yang profesional dengan didasarkan
pada nilai-nilai dasar profesi PNS, sangat penting sehingga harus dilakukan dengan tetap
memikirkan inovasi terhadap pola diklat sehingga tetap sesuai dengan kebutuhan.

35 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 25 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan III.
Universitas Pattimura, 2018. Laporan Kinerja Jurusan Teknik Geologi Semester Ganjil Tahun
Akademik 2018.
Universitas Pattimura, 2019. Borang Akreditasi Program Studi Teknik Geologi Tahun 2019.
Universitas Pattimura, 2019. Renstra Fakultas Pertambangan dan Perminyakan Unpatti Tahun
2019.

36 | L a t s a r C P N S G o l I I I - V 2 0 1 9

Anda mungkin juga menyukai