prosedur pemecahan masalah yang diselidiki rawan recall bias, disamping bias seleksi. Namu
dengan menggambarkan keadaan subjek atau kelebihan dari studi ini yaitu waktu penelitian
objek dalam penelitian dapat berupa orang, relative singkat, murah dan cocok untuk meneliti
lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang penyakit langka dan memiliki periode laten yang
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta panjang.
yang tampak atau apa adanya. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat Cohort / Studi kohor adalah studi
deskripsi, gambaran, atau lukisan secara observasional yang mempelajari hubungan
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- antara paparan dan penyakit dengan memilih
fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena dua atau lebih kelompok studi berdasarkan
yang diselidiki. status paparan kemudian diikuti (di- follow up)
hingga periode tertentu sehingga dapat
Metode analitik adalah metode penyelesaian diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian
model matematika dengan rumus-rumus aljabar penyakit. Apabila periode induksi yaitu kejadian
yang sudah baku(lazim). SOLUSI PADA penyakit dapat diamati dalam waktu yang
ANALITIK ADALAH EXACT SOLUTION panjang maka studi kohor rawan terhadap bias
(ERROR=0),SEDANGKAN PADA NUMERIK penarikan responden ( banyak drop out dari
SOLUSINYA BERUPA observasi), perlu dana yang besar dan waktu
yang panjang. Studi kohor mempunyai kekuatan
Cross sectional adalah studi epidemiologi yang dalam membuktikan inferensi kausa dibanding
mempelajari prevalensi, distribusi, maupun studi observasional lainnya, didapatkan angka
hubungan penyakit dan paparan dengan kejadian penyakit (incidence rate) secara
mengamati status paparan, penyakit atau langsung, serta cocok untuk meneliti paparan
outcome lain secara serentak pada individu- yang langka.
individu dari suatu populasi pada suatu saat.
Dengan demikian studi cross sectional tidak CONTOH KASUS
mengenal adanya dimensi waktu, sehingga
mempunyai kelemahan dalam menjamin bahwa Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa
paparan mendahului efek (disease) atau faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit
sebaliknya. thypoid pada Anak-anak. Beberapa faktor yang
Cross sectional kalau diartikan secara diduga sebagai faktor risiko terjadinya penyakit
mudahnya yaitu: cross sectional adalah studi Thypoid adalah Kebiasaan jajan di sekolah dan
epidemiologi yang mengukur beberapa variabel kebiasaan cuci tangan sebelum makan.
dalam satu saat sekaligus. Contohnya adalah Jelaskan bagaimana penelitian tersebut akan
menilai hubungan antara tingkat pendidikan dilakukan dengan desain penelitian yang
dengan ventilasi rumah pada populasi berbeda;
masyarakat desa A. Ada 2 variabel dalam 1. Case Control
penelitian tersebut, yaitu tingkat pendidikan dan 2. Cohor
ventilasi rumah. Keduanya diukur secara 3. Cross sectional
bersamaan dalam satu waktu. Maka itulah yang
disebut dengan cross sectional. Untuk memudahkan kita mengunakan symbol E(
exposure) dan D (disease)
Kontrol/case control adalah studi analitik yang Dimana :
menganalisis hubungan kausal dengan D+ : Thypoid
menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan D- : Tidak Thypoid
penyakit (outcome) terlebih dahulu kemudian E+ : Tidak cuci tangan dan jajan
mengidentifikasi penyebab (faktor risiko). E- : Cuci tangan dan jajan
Riwayat paparan dalam penelitian ini dapat
diketahui dari register medis atau berdasarkan
wawancara dari responden penelitian.
Kelemahan dari studi ini adalah ketika
responden penelitian sulit mengingat kembali
riwayat paparan yang dialami terutama jika
paparan sudah dilewati selama bertahun-tahun,
1. Case Control
3. Cross sectional