Anda di halaman 1dari 19

KONTEKSTUALISASI KURIKULUM 2013

PENDIDIKAN KESETARAAN
PROGRAM PAKET A SETARA SD/MI

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN REKREASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2017

0
KONTEKSTUALISASI KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Olahraga dan Rekreasi


Jenjang : Paket A (Setara SD/MI)

A. Rasional
Pendidikan nasional pada dasarnya dimaksudkan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa secara berkelanjutan. Sehubungan
dengan itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia dalam salah satu misinya hendak meningkatkan akses dan
kualitas lulusan pendidikan yang merata untuk mendukung daya
saing bangsa. Pendidikan juga pada dasarnya adalah hak setiap
warga negara. Untuk itu, pendidikan nasional juga diharapkan
mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan yang bermutu
untuk setiap warga bangsa. Peningkatan akses dan mutu pendidikan
sebagaimana ditekankan dalam misi pendidikan nasional tersebut
diharapkan bisa menjawab tantangan yang dihadapi dalam hal
keterpenuhan hak dan pemenuhan kebutuhan pendidikan
berkualitas bagi setiap warga negara.
Pendidikan kesetaraan merupakan bagian tidak terpisahkan dari
pelaksanaan pendidikan nasional yang secara khusus dimaksudkan
untuk mencapai tujuan tersebut. Keberadaan pendidikan kesetaraan
disini sangat penting agar setiap warga negara memiliki peluang
untuk meningkatkan kualitas dan berperan serta dalam
pembangunan. Pendidikan kesetaraan di Indonesia menghadapi
kondisi objektif adanya masalah dan tantangan khusus yang harus
dihadapi berkaitan dengan peningkatan kualitas manusia dalam
pembangunan. Masih rendahnya partisipasi penduduk dalam
pendidikan, khususnya untuk pendidikan tingkat menengah pertama
dan menengah atas, karena berbagai sebab dan masalah yang
dihadapi, menunjukkan bahwa pendidikan kesetaraan menghadapi
tantangan untuk mampu menampung warga bangsa yang karena
berbagai sebab masih belum mendapatkan kesempatan dalam
pendidikan.
Meski pendidikan kesetaraan memiliki misi khusus untuk menjawab
tantangan tersebut, kualitas lulusan pendidikan kesetaraan haruslah
setara dengan pendidikan formal. Untuk memastikan kualitas
1
lulusan pendidikan kesetaraan setara dengan pendidikan formal,
maka pengembangan kurikulum pendidikan kesetaraan dilakukan
dengan mengacu dan melalui kontekstulisasi kurikulum pendidikan
formal. Kontekstualisasi dilakukan dalam lingkup pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang disesuaikan dengan masalah,
tantangan, karakteristik dan kebutuhan yang dihadapi pendidikan
kesetaraan berorientasi pada pemberdayaan. Hal itu dimaksudkan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khusus sesuai
potensi sumberdaya manusia, sumberdaya alam, peluang dunia
kerja, dan kecakapan hidup sebagai akibat kemajuan teknologi
komunikasi di abad 21. Selain itu, juga dimaksudkan untuk mengisi
ketersediaan ruang-ruang publik di masyarakat dengan berbagai
aktivitas sosial, ekonomi dan budaya yang bersifat kreatif dan
inovatif.
Pendidikan Olahraga dan Rekreasi dirancang sebagai sarana untuk
menyegarkan dan memulihkan kekuatan fisik dan mental melalui
berbagai kegiatan pengembangan organ tubuh manusia (body
building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan pisik
(physical activities), dan pengembangan keterampilan (skill
development) untuk membentuk karakter generasi muda bangsa yang
sehat jasmani dan rohani, dan memiliki rasa sportivitas dan jujur
sebagai warga negara yang berpengetahuan, berkepribadian,
keterampilan, cerdas serta berkepribadian dalam rangka membentuk
manusia Indonesia yang berkualitas. Secara khusus, mata pelajaran
Pendidikan Olahraga dan Rekreasi memiliki arti penting untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap
mental, emosional, sportivitas, spiritual, dan sosial) yang dibangun
melalui aktivitas yang menyenangkan bersifat rekreatif, serta
pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang. Lingkungan belajar pada pendidikan olahraga dan rekreasi
melibatkankan unsur fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial
dengan menanamkan pola hidup aktif sekaligus rekreatif melalui
berbagai aktivitas fisik dan permainan, serta pendidikan kesehatan
sebagai upaya peningkatan keselamatan hidup, kebersihan diri dan
lingkungan, serta kesehatan mental dan sosial.
Dengan belajar Olahraga dan Rekreasi peserta didik belajar
berinteraksi dengan orang lain di alam terbuka, lapangan ataupun
arena indoor sebagai pembentukan karakter dan kesehatan fisik dan

2
psikis, melalui suatu program olahraga rekreatif yang disusun dan
direncanakan dengan baik, menarik dan menyenangkan, sehingga
dapat membentuk perkembangan pribadi peserta didik yang mampu
bekerja sama, sportif, jujur dan toleran dalam melakukan aktivitas
serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari- secara mandiri dan berani berkompetisi di era global atau
abad 21.
Pencapaian kompetensi di atas perlu dijadikan acuan dalam
pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Olahraga dan Rekreasi di
Pendidikan Kesetaraan Paket A setara Sekolah Dasar. Mengingat
tujuan dalam pendidikan kesetaraan lebih berorientasi pada
pemberdayaan dan kemampuan menjawab permasalahan serta
meningkatkan keterampilan atau kecakapan dalam hidup, maka
selain dilakukan pada aspek pengetahuan, kontekstualisasi juga
perlu dilakukan pada aspek sikap dan keterampilan. Meski
kontekstualisasi ketiga aspek itu dilakukan, standar kompetensi dan
kualitas lulusan tetap harus setara dan mengacu pada standar
kompetensi dan kualitas lulusan sebagaimana terdapat dalam
pendidikan formal.

B. Tujuan
Secara umum, tujuan kurikulum mencakup empat dimensi
kompetensi, yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan, yang dicapai dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Adapun mata pelajaran Pendidikan Olahraga dan Rekreasi bertujuan
untuk mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pemeliharaan kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,
landasan karakter moral, pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga, kesehatan dan
rekreasi yang direncanakan secara sistematis, bersifat
rekreatif/menyenangkan, dan sesuai usia perkembangan serta
kehidupan budaya setempat.

C. Ruang Lingkup
Penyelenggaraan pendidikan kesetaraan menghadapi tantangan
objektif, sehingga perlu pendayagunaan potensi sumberdaya

3
manusia, sumberdaya alam dan perkembangan masyarakat untuk
meningkatkan daya saing bangsa. Kemandirian warga masyarakat
sebagai orang dewasa dan warga negara yang bertanggungjawab pada
perkembangan diri dan masyarakatnya dalam hal ini sangat
diperlukan.
Pembelajaran Olahraga dan Rekreasi di Paket A setara sekolah dasar
dirancang agar memberi kontribusi pada kebutuhan peningkatan
kualitas sumberdaya manusia tersebut. Mata pelajaran Olahraga dan
Rekreasi di pendidikan kesetaraan dalam hal ini memuat di dalamnya
materi-materi sejalan dengan yang terdapat di dalam pendidikan
formal sehingga dicapai kompetensi setara dengan kualitas lulusan
yang dihasilkan pendidikan formal. Meski, mengingat masalah dan
tantangan khusus dihadapi pendidikan kesetaraan, kontekstualisasi
perlu dilakukan pada aspek pembelajaran.
Lingkup materi pada pendidikan olahraga dan rekreasi pada Paket A
setara SD lebih berupa pengembangan pola gerak dasar, atletik (track
and field), permainan bola besar, dan bola kecil, beladiri,
pengembangan kebugaran jasmani, melalui berbagai permainan dan
olahraga sederhana dan/atau tradisional daerah setempat serta
bersifat rekreatif, serta aktivitas gerak berirama, selain itu juga
dimuat pendidikan kesehatan yang membahas kesehatan pribadi
sesuai usia perkembangannya yaitu berupa kebersihan diri dan
lingkungan, pencegahan terhadap obat berbahaya, hingga bahaya
HIV – AIDS, serta kesehatan mental dan sosial.

D. Kontekstualisasi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum


Pendidikan Kesetaraan
Kontekstualisasi kompetensi kurikulum dilakukan sesuai dengan
tantangan pendidikan kesetaraan tanpa mengubah atau menurunkan
standar kualitas atau kompetensi lulusan yang hendak dicapai
sebagaimana terdapat dalam pendidikan formal. Kontektualisasi
dilakukan agar mudah dioperasionalisasikan dan diwujudkan di
dalam praktik penyelenggaraan pendidikan kesetaraan.
Prinsip yang digunakan dalam melakukan kontekstualisasi
disesuaikan dengan masalah, tantangan, kebutuhan dan karakteristik
pendidikan kesetaraan, yaitu: (1) memastikan kompetensi dasar
pendidikan kesetaraan setara atau equivalen dengan kompetensi
dasar pendidikan formal; (2) menjadikan rumusan atau deskripsi
kompetensi lebih operasional; dan (3) memberikan tekanan khusus
4
rumusan kompetensi pada aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap agar bisa dicapai sesuai kebutuhan yang diharapkan, sehingga
dapat menjadikan pendidikan kesetaraan mampu berperan sebagai
pendidikan alternatif untuk memecahkan masalah sekaligus futuristik
dalam peningkatan kualitas dan pengembangan pendidikan.
Kontekstualisasi yang dilakukan mencakup konseptualisasi, rincian
materi, kejelasan ruang lingkup, deskripsi kata kerja operasional dan
rumusan kalimat.

Tingkatan: I (Setara Kelas I s.d. III)


Sebagaimana ditekankan dalam kurikulum nasional, tujuan
kurikulum mencakup pencapaian empat kompetensi, yaitu: (1) sikap
spiritual; (2) sikap sosial; (3) pengetahuan, dan; (4) keterampilan.
Kompetensi inti sikap spiritual yang perlu dimiliki peserta didik
adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”,
dan kompetensi inti sikap sosial, yaitu peserta didik mampu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai dan
dibangun melalui proses pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya di satuan
pendidikan dan masyarakat dengan memperhatikan karakteristik
pendidikan kesetaraan, mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung sehingga terjadi harmonisasi
dengan kehidupan keseharian peserta didik, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan tutor dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut. Kontekstualisasi kompetensi inti dan kompetensi
dasar untuk dimensi pengetahuan dan keterampilan dirumuskan
seperti dalam tabel berikut.

KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan
dengan cara mengamati (men- faktual dalam bahasa yang
dengar, melihat, membaca) dan jelas, sistematis dan logis,
menanya berdasarkan rasa ingin dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang
5
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat,
dan benda-benda yang dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah dan di mencerminkan perilaku anak
sekolah. beriman dan berakhlak mulia .
3.1 Memahami gerak dasar 4.1 Mempraktikkan gerak dasar
lokomotor (gerak berpindah lokomotor (gerak berpindah
tempat, misalnya;berjalan, tempat, misalnya; berjalan,
berlari, melompat, berguling) berlari, melompat, berguling)
dalam berbagai bentuk dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisiona.l tradisional.
3.2 Memahami variasi gerak dasar 4.2 Mempraktikkan variasi gerak
lokomotor (satu pola gerak dasar lokomotor (satu pola
dilakukan dengan berbagai cara, gerak dilakukan dengan
misal; variasi gerak jalan; jalan berbagai cara, misal; variasi
ke depan, ke belakang, ke gerak jalan; jalan ke depan, ke
samping kiri, ke samping kanan, belakang, ke samping kiri, ke
serong kiri, serong kanan) samping kanan, serong kiri,
dalam berbagai bentuk serong kanan) dalam berbagai
permainan sederhana dan atau bentuk permainan sederhana
tradisional. dan atau tradisional.
3.3 Memahami kombinasi gerak 4.3 Mempraktikkan gerak
dasar lokomotor kombinasi gerak dasar
(menggabungkan dua atau lebih lokomotor (menggabungkan
keterampilan gerak dasar dua atau lebih keterampilan
lokomotor misalnya; gerak gerak dasar lokomotor,
berjalan dan berlari, berlari dan misalnya; gerak berjalan dan
melompat) dalam berbagai berlari, berlari dan melompat)
bentuk permainan sederhana dalam berbagai bentuk
dan atau tradisional. permainan sederhana dan atau
tradisional.
3.4 Memahami gerak dasar non- 4.4 Mempraktikkan gerak dasar
lokomotor (bergerak di tempat non- lokomotor (bergerak di
yaitu gerakan mengubah posisi tempat yaitu gerakan
anggota tubuh yang tidak mengubah posisi anggota
menyebabkan berpindahnya tubuh yang tidak
badan secara keseluruhan ke menyebabkan berpindahnya
tempat lain misalnya; badan secara keseluruhan ke
menggeleng kepala, melipat tempat lain

6
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
tangan, merentangkan tangan, misalnya; menggeleng kepala,
mengangkang, mengangkat satu melipat tangan, merentangkan
kaki, mengayunkan lengan ke tangan, mengangkang,
berbagai arah, menekuk lutut, mengangkat satu kaki,
memutar lengan, memilin badan) mengayunkan lengan ke
dalam berbagai bentuk berbagai arah, menekuk lutut,
permainan sederhana dan atau memutar lengan, memilin
tradisional. badan) dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau
tradisional.
3.5 Memahami variasi gerak dasar 4.5 Mempraktikkan variasi gerak
non-lokomotor (satu pola gerak dasar non-lokomotor (satu pola
dilakukan dengan berbagai cara, gerak dilakukan
misalnya; menggerakkan kepala denganberbagai cara,
ke depan, ke samping, ke atas misalnya; menggerak-kan
dan kebawah, mengayunkan kepala ke depan, ke samping,
lengan ke depan, ke samping, ke ke atas dan kebawah,
atas, dan ke bawah) dalam mengayunkan lengan ke
berbagai bentuk permainan depan, ke samping, ke atas,
sederhana dan atau tradisional. dan ke bawah) dalam berbagai
bentuk permainan sederhana
dan atau tradisional.
3.6 Memahami kombinasi gerak 4.6 Mempraktikkan gerak
dasar non-lokomotor kombinasi gerak dasar non-
(menggabungkan dua atau lebih lokomotor (menggabungkan
keterampilan gerak dasar non- dua atau lebih keterampilan
lokomotor, misalnya; meliukkan gerak dasar non- lokomotor,
badan dan mengayunkan misalnya; meliukkan badan
lengan, membungkukkan badan dan mengayunkan lengan,
dan mengayunkan lengan) membungkukkan badan dan
dalam berbagai bentuk mengayunkan lengan) dalam
permainan sederhanadan atau berbagai bentuk permainan
tradisional. sederhana dan atau tradisional.
3.7 Memahami pola gerak dasar 4.7 Mempraktikkan pola gerak
manipulatif (gerak memainkan dasar manipulatif (gerak
benda-benda, misalnya; memainkan benda-benda,
melempar, menggulirkan, misalnya; melempar,
menangkap, menyepak) dalam menggulirkan, menangkap,
berbagai bentuk permainan menyepak) dalam berbagai

7
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
sederhana dan atau tradisional. bentuk permainan sederhana
dan atau tradisional.

3.8 Memahami variasi gerak dasar 4.8 Mempraktikkan variasi gerak


manipulatif (satu pola gerak dasar manipulatif (satu pola
dilakukan dengan berbagai cara, gerak dilakukan dengan
misalnya; melempar bola berbagai cara, misalnya;
keatas, kebawah, luruskedepan) melempar bola ke atas, ke
dalam berbagai bentuk bawah, lurus ke depan) dalam
permainan sederhana dan atau berbagai bentuk permainan
tradisional. sederhana dan atau
tradisional.
3.9 Memahami kombinasi gerak 4.9 Mempraktikkan kombinasi
dasar manipulatif gerak dasar manipulatif
(menggabungkan dua atau lebih (menggabung-kan dua atau
keterampilan gerak dasar lebih keterampilan gerak dasar
manipulati, misalnya; manipulati, misalnya;
melambungkan dan menangkap melambungkan dan
bola, memberhentikan dan menangkap bola,
menendang bola) dalam memberhentikan dan
berbagai bentuk permainan menendang bola) dalam
sederhana dan atau tradisional. berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional.
3.10Memahami posisi sikap tubuh 4.10 Mempraktikkan posisi sikap
misalnya;duduk, berdiri, jalan, tubuh misalnya; duduk,
dan bergerak secara lentur serta berdiri, jalan, dan bergerak
seimbang dalam rangka secara lentur serta seimbang
pembentukan tubuh melalui dalam rangka pembentukan
permainan sederhana dan atau tubuh melalui permainan
tradisional sederhana dan atau tradisional
3.11Memahami prosedur bergerak 4.11Mempraktikkan prosedur
secara seimbang, lentur, dan bergerak secara seimbang,
kuat dalam rangka lentur, dan kuat dalam rangka
pengembangan kebugaran pengembangan kebugaran
jasmani melalui permainan jasmani melalui permainan
sederhana dan atau tradisional sederhana dan atau tradisional

8
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
(misalnya; bermain kejar-kejaran (misalnya; bermain kejar-
dengan lompat engklek) kejaran dengan lompat engklek)

3.12 Memahami bergerak secara 4.12Mempraktikkan bergerak


seimbang, lentur, lincah, dan secara seimbang, lentur, lincah,
berdaya tahan dalam rangka dan berdaya tahan dalam
pengembangan kebugaran rangka pengembangan
jasmani melalui permainan kebugaran jasmani melalui
sederhana dan atau tradisional permainan sederhana dan atau
(misalnya; permainan gobak tradisional (misalnya;
sodor) permainan gobak sodor)
3.13Memahami berbagai gerak dasar 4.13 Mempraktikkan berbagai pola
dalam aktivitas senam lantai gerak dasar dalam aktivitas
misalnya; bertumpu, senam lantai misalnya;
bergantung, keseimbangan, bertumpu, bergantung,
berpindah/ lokomotor, tolakan, keseimbangan,
putaran, ayunan, melayang, dan berpindah/lokomotor, tolakan,
mendarat putaran, ayunan, melayang,
dan mendarat
3.14Memahami variasi berbagai pola 4.14Mempraktikkan variasi
gerak dasar bertumpu, berbagai pola gerak
bergantung, keseimbangan, dasarbertumpu, bergantung,
berpindah/lokomotor tolakan, keseimbangan,
putaran, ayunan, melayang, dan berpindah/lokomotor tolakan,
mendarat dalam aktivitas senam putaran, ayunan, melayang,
lantai dan mendarat dalam aktivitas
senam lantai
3.15 Memahami kombinasi berbagai 4.15Mempraktikkan kombinasi
pola gerak dasarbertumpu, berbagai pola gerak
bergantung, keseimbangan, dasarbertumpu, bergantung,
berpindah/lokomotor, tolakan, keseimbangan, berpindah/
putaran, ayunan, melayang, lokomotor, tolakan, putaran,
dan, dan mendarat dalam ayunan, melayang, dan
aktivitas senam lantai mendarat dalam aktivitas
senam lantai

9
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.16Memahami gerak dasar 4.16 Mempraktikkan gerak dasar
lokomotor (gerak berpindah lokomotor (gerak berpindah
tempat) dan non-lokomotor tempat) dan non-lokomotor
(bergerak di tempat) sesuai (bergerak di tempat) sesuai
dengan irama (ketukan) dengan irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama aktivitas gerak berirama
3.17Memahami penggunaan variasi 4.17Mempraktikkan penggunaan
gerak dasar lokomotor dan non- variasi gerak dasar lokomotor
lokomotor sesuai dengan irama dan non- lokomotor sesuai
(ketukan) tanpa/dengan musik dengan irama (ketukan)
dalam aktivitas gerak berirama tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
3.18 Memahami penggunaan 4.18Mempraktikkan penggunaan
kombinasi gerak dasar kombinasi gerak dasar
lokomotor (gerak berpindah lokomotor (gerak berpindah
tempat), non-lokomotor tempat), non-lokomotor
(bergerak ditempat) dan (bergerak ditempat) dan
manipulatif (memainkan benda) manipulatif (memainkan
sesuai dengan irama (ketukan) benda) sesuai dengan irama
tanpa/dengan musik dalam (ketukan) tanpa/dengan musik
aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.19Memahami berbagai pengenalan 4.19Mempraktikkan berbagai
aktivitas gerak di air dan pengenalan aktivitas gerak di
menjaga keselamatan diri/orang air dan menjaga keselamatan
lain*** diri/orang lain ***
3.20Memahami prosedur 4.20Mempraktikkan prosedur
penggunaan gerak dasar penggunaan gerak dasar
lokomotor (gerak berpindah lokomotor (gerak berpindah
tempat), non- lokomotor tempat), non- lokomotor
(bergerak ditempat), dan (bergerak di tempat),dan
manipulatif (memainkan benda) manipulatif (memainkan
dalam bentuk permainan, dan benda) dalam bentuk
menjaga keselamatan diri/orang permainan, dan menjaga
lain dalam aktivitas diair *** keselamatan diri/orang lain
dalam aktivitas di air ***
3.21 Memahami prosedur gerak 4.21Mempraktikkan gerak dasar
dasar mengambang (water mengambang (watertrappen)

10
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
trappen) dan meluncur di air dan meluncur di air serta
serta menjaga keselamatan menjaga keselamatan
diri/orang lain dalam aktivitas diri/orang lain dalam aktivitas
di air*** di air***

3.22Memahami bagian-bagian tubuh 4.22 Menceritakan bagian-bagian


yang boleh dan tidak boleh tubuh yang boleh dan tidak
disentuh orang lain, cara boleh disentuh orang lain, cara
menjaga kebersihannya, dan menjaga kebersihannya, dan
kebersihan pakaian kebersihan pakaian
3.23Memahami manfaat pemanasan 4.23Menceritakan manfaat
dan pendinginan, serta berbagai pemanasan dan pendinginan,
hal yang harus dilakukan dan serta mempraktikkan hal yang
dihindari sebelum, selama, dan harus dilakukan dan dihindari
setelah melakukan aktivitas fisik sebelum, selama, dan setelah
melakukan aktivitas fisik
3.24 Memahami bentuk dan 4.24 Menceritakan bentuk dan
manfaat istirahat dan pengisian manfaat istirahat dan
waktu luang untuk menjaga pengisian waktu luang untuk
kesehatan menjaga kesehatan
3.25 Memahami cara menjaga 4.25 Mempraktikkan cara menjaga
kebersihan lingkungan (tempat kebersihan lingkungan (tempat
tidur, rumah, kelas, lingkungan tidur, rumah, kelas, lingkungan
sekolah, dan lain-lain) sekolah).
3.26 Memahami perlunya memilih 4.26Menceritakan perlunya
makanan bergizi dan jajanan memilih makanan bergizi dan
sehat untuk menjaga kesehatan jajanan sehat untuk menjaga
tubuh kesehatan tubuh

11
Tingkatan: II (Setara Kelas IV s.d. VI)
Sebagaimana ditekankan dalam kurikulum nasional, tujuan
kurikulum mencakup pencapaian empat kompetensi, yaitu: (1) sikap
spiritual; (2) sikap sosial; (3) pengetahuan, dan; (4) keterampilan.
Kompetensi inti sikap Spiritual yang perlu dimiliki peserta didik
adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai dan dibangun melalui proses pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya di satuan pendidikan dan masyarakat dengan memperhatikan
karakteristik pendidikan kesetaraan, mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung sehingga terjadi harmonisasi
dengan kehidupan keseharian peserta didik, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan tutor dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut. Kontekstualisasi kompetensi inti dan kompetensi
dasar untuk dimensi pengetahuan dan keterampilan dirumuskan
seperti dalam tabel berikut.

KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan
dan konseptual dengan cara faktual dan konseptual dalam
mengamati, menanya dan bahasa yang jelas, sistematis,
mencoba berdasarkan rasa ingin logis dan kritis, dalam karya
tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, yang mencerminkan anak
dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan
dijumpainya di rumah, di yang mencerminkan perilaku
sekolah dan tempat bermain . anak beriman dan berakhlak
mulia.
3.1 Memahami variasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan variasi gerak
lokomotor (gerak berpindah dasar lokomotor (gerak
tempat), non-lokomotor berpindah tempat), non-
(bergerak ditempat),dan lokomotor (bergerak ditempat),
manipulatif (memainkan benda) dan manipulatif (memainkan
12
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
dalam permainan bola besar benda) dalam permainan bola
(menggunakan bola sepak, bola besar (menggunakan bola
voli, bola tangan, dan bola sepak, bola voli, bola tangan,
basket) sederhana dan atau dan bola basket) sederhana
tradisional* dan atau tradisional*
3.2 Memahami kombinasi gerak 4.2 Mempraktikkan kombinasi
lokomotor (gerak berpindah gerak lokomotor (gerak
tempat), non-lokomotor berpindah tempat), non-
(bergerak ditempat), dan lokomotor (bergerak
manipulatif (memainkan benda) ditempat),dan manipulatif
dalam berbagai permainan bola (memainkan benda) dalam
besar sederhana dan atau berbagai permainan bola besar
tradisional misalnya; bermain sederhana dan atau tradisional
merebut bola dalam lingkaran* misalnya; bermain merebut
bola dalam lingkaran*
3.3 Memahami variasidan kombinasi 4.3 Mempraktikkan variasidan
gerak dasar lokomotor (gerak kombinasi gerak dasar
berpindah tempat), non- lokomotor (gerak berpindah
lokomotor (bergerak ditempat), tempat), non-lokomotor
dan manipulatif (memainkan (bergerak ditempat), dan
benda) dengan kontrol yang baik manipulatif (memainkan
dalam permainan bola besar benda) dengan kontrol yang
sederhana dan atau tradisional* baik dalam permainan bola
besar sederhana dan atau
tradisional*
3.4 Memahami variasi gerak dasar 4.4 Mempraktikkan variasi gerak
lokomotor (gerak berpindah dasar lokomotor (gerak
tempat), non-lokomotor berpindah tempat), non-
(bergerak ditempat), dan lokomotor (bergerakditempat),
manipulatif (memainkan benda) dan manipulatif (memainkan
dalam permainan bola kecil benda) dalam permainan bola
(menggunakan bola kasti, bola kecil (menggunakan bola kasti,
ping-pong) sederhana dan atau bola ping-pong) sederhana dan
tradisional* atau tradisional*
3.5 Memahami kombinasi gerak 4.5 Mempraktikkan kombinasi
dasar lokomotor (gerak gerak dasar lokomotor (gerak
berpindah tempat), non- berpindah tempat), non-
lokomotor (bergerak lokomotor (bergerak ditempat),
ditempat),dan manipulatif dan manipulatif (memainkan

13
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
(memainkan benda) dalam dalam benda) dalam dalam berbagai
berbagai permainan bola kecil permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional sederhana dan atau tradisional
misalnya; lempar-tangkap bola misalnya; lempar-tangkap bola
kasti, bermainkasti* kasti, bermainkasti*
3.6 Memahami variasi dan 4.6 Mempraktikkan variasi dan
kombinasi gerak dasar kombinasi gerak dasar
lokomotor (gerak berpindah lokomotor (gerak berpindah
tempat), non-lokomotor tempat), non-lokomotor
(bergerak ditempat), dan (bergerakditempat), dan
manipulatif (memainkan benda) manipulatif (memainkan
dengan kontrol yang baik dalam benda) dengan kontrol yang
permainan bola kecil sederhana baik dalam permainan bola
dan atau tradisional* kecil sederhana dan atau
tradisional*
3.7 Memahami variasi (satu pola 4.7 Mempraktikkan variasi (satu
gerak dilakukan dengan pola gerak dilakukan dengan
berbagai cara) gerak dasar berbagai cara) pola dasar jalan,
jalan,lari,lompat,dan lempar lari, lompat, dan lempar
melalui permainan/ olahraga melalui permainan/ olahraga
yang dimodifikasi dan atau yang dimodifikasi dan atau
olahraga tradisional olahraga tradisional
3.8 Memahami kombinasi gerak 4.8 Mempraktikkan kombinasi
dasar jalan, lari, lompat, dan gerak dasar jalan, lari, lompat,
lempar melalui dan lempar melalui
permainan/olahraga yang permainan/olahraga yang
dimodifikasi dan atau olahraga dimodifikasi dan atau olahraga
tradisional tradisional
3.9 Memahami variasi dan 4.9 Mempraktikkan variasi dan
kombinasi gerak dasar jalan, kombinasi gerak dasar jalan,
lari, lompat, dan lempar dengan lari, lompat, dan lempar
kontrol yang baik melalui dengan kontrol yang baik
permainan dan atau olahraga melalui permainan dan atau
tradisional olahraga tradisional
3.10 Menerapkan gerak dasar 4.10 Mempraktikkan gerak dasar
lokomotor (gerak berpindah lokomotor (gerak berpindah
tempat misal; pola langkah tempat missal; polalangkah
dalam seni beladiri silat) dan dalam seni bela diri silat) dan
non-lokomotor (bergerak di non-lokomotor (bergerak di
14
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
tempat misalnya; kuda-kuda, tempat misalnya; kuda-kuda,
pola pukulan, tendangan, pola pukulan, tendangan,
tangkisan dalam seni beladiri tangkisan dalam seni beladiri
silat) untuk membentuk gerak silat) untuk membentuk gerak
dasar seni beladiri** dasar seni beladiri**
3.11 Menerapkan variasi gerak dasar 4.11 Mempraktikkan variasi gerak
lokomotor (gerak berpindah dasar lokomotor (gerak
tempat) dan non-lokomotor berpindah tempat) dan non-
(bergerak di tempat) untuk lokomotor (bergerak di tempat)
membentuk gerak dasar seni untuk membentuk gerak dasar
beladiri** seni beladiri**
3.12 Memahami variasi dan 4.12 Mempraktikkan variasi dan
kombinasi gerak dasar kombinasi gerak dasar
lokomotor (gerak berpindah lokomotor(gerak berpindah
tempat), non-lokomotor tempat), non-lokomotor
(bergerak ditempat), dan (bergerak ditempat), dan
manipulatif (memainkan benda) manipulatif (memainkan
untuk membentuk gerak dasar benda) untuk membentuk
seni beladiri** gerak dasar seni beladiri**
3.13 Memahami berbagai bentuk 4.13 Mempraktikkan berbagai
aktivitas kebugaran jasmani bentuk aktivitas kebugaran
melalui berbagai latihan; jasmani melalui berbagai
kekuatan (misalnya; push up), latihan; kekuatan (misalnya;
kecepatan (lari cepat push up), kecepatan (lari cepat
memindahkan benda), dan memindahkan benda),dan
kelincahan (lari bolak-balik kelincahan (lari bolak-balik
memindahkan benda) untuk memindahkan benda) untuk
mencapai berat badan ideal mencapai berat badan ideal
3.14 Memahami aktivitas latihan 4.14 Mempraktikkan aktivitas
daya tahan jantung (cardio latihan daya tahan jantung
respiratory) untuk (cardio respiratory) untuk
pengembangan kebugaran pengembangan kebugaran
jasmani, misalnya; jogging, jasmani, misalnya; jogging,
interval training interval training

15
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.15 Memahami latihan kebugaran 4.15 Mempratikkan latihan
jasmani dan pengukuran tingkat kebugaran jasmani dan
kebugaran jasmani pribadi pengukuran tingkat kebugaran
secara sederhana (misalnya;lari, jasmani pribadi secara
bariduduk, loncat tegak, sederhana (misalnya; lari,
menghitung denyut nadi, push bariduduk, loncat tegak,
up, dan kelenturan) menghitung denyut nadi, push
up, dan kelenturan)

3.16 Menerapkan variasi dan 4.16 Mempraktikkan variasi dan


kombinasi berbagai pola gerak kombinasi berbagai pola gerak
dasar bertumpu,bergantung, dasar bertumpu,bergantung,
keseimbangan, berpindah/ keseimbangan, berpindah/
lokomotor, tolakan, putaran, lokomotor, tolakan, putaran,
ayunan, melayang, dan ayunan, melayang, dan
mendarat dalam aktivitas senam mendarat dalam aktivitas
lantai senam lantai
3.17 Memahami kombinasi pola gerak 4.17 Mempraktikkan kombinasi
dasarbertumpu, bergantung, pola gerak dasar bertumpu,
keseimbangan, berpindah/ bergantung, keseimbangan,
lokomotor, tolakan, putaran, berpindah/ lokomotor, tolakan,
ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang,
mendarat untuk membentuk dan mendarat) untuk
keterampilan dasar senam membentuk keterampilan
menggunakan alat dasar senam menggunakan
alat
3.18 Memahami rangkaian tiga pola 4.18 Mempraktikkan rangkaian tiga
gerak dasar bertumpu, pola gerak dasar bertumpu,
bergantung, keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang,
mendarat) dengan konsisten, dan mendarat) dengan
tepat dan terkontrol dalam konsisten, tepat dan terkontrol
aktivitas senam dalam aktivitas senam
3.19 Menerapkan variasi gerak dasar 4.19 Mempraktikkan variasi gerak
langkah dan ayunan lengan dasar langkah dan
mengikuti irama (ketukan) ayunanlengan mengikuti
irama(ketukan) tanpa/dengan
tanpa/dengan musik dalam
musik dalam aktivitas gerak
16
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
aktivitas gerak berirama berirama

3.20 Memahami penggunaan 4.20 Mempraktikkan pengunaan


kombinasi gerak dasar langkah kombinasi gerak dasar langkah
dan ayunan lengan mengikuti dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan irama (ketukan) tanpa/dengan
musik dalam aktivitas gerak musik dalam aktivitas gerak
berirama berirama
3.21 Memahami penggunaan variasi 4.21 Mempraktikkan penggunaan
dan kombinasi rangkaian variasi dan kombinasi
langkah dan ayunan lengan rangkaian langkah dan ayunan
mengikuti irama (ketukan) lengan mengikuti irama
tanpa/dengan musik dalam (ketukan) tanpa/dengan musik
aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.22 Memahami gerak dasar satu 4.22 Mempraktikkan gerak
gaya renang*** dasarsatu gaya renang ***
3.23 Memahami salah satu gaya 4.23 Mempraktikkan salah satu
renang dengan koordinasi yang gaya renang dengan koordinasi
baik pada jarak tertentu*** yang baik pada jarak tertentu
***
3.24 Memahami keterampilan salah 4.24 Mempraktikkan keterampilan
satu gaya renang dan dasar- salah satu gaya renang dan
dasar penyelamatan diri*** dasar-dasar penyelamatan
diri***
3.25 Memahami jenis cideradan cara 4.25 Mendemonstrasikan cara
penanggulangannya secara penanggulangan jenis cidera
sederhanasaat melakukan secara sederhana saat
aktivitas fisik dan dalam melakukan aktivitas fisik dan
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari- hari.
3.26 Memahami konsep pemeliharaan 4.26 Menerapkan konsep
diri dan orang lain dari penyakit pemeliharaan diri dan orang
menular dan tidak menular lain dari penyakit menular dan
tidak menular
3.27 Memahami arti penting 4.27 Memaparkan arti penting
pemeliharaan kebersihan alat pemeliharaan kebersihanalat
reproduksi reproduksi
3.28 Menganalisis perilaku terpuji 4.28 Mendemonstrasikan perilaku

17
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN KESETARAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
dalam pergaulan sehari-hari terpuji dalampergaulan sehari-
(antar teman sebaya, orang yang hari (antar teman sebaya,orang
lebih tua, dan orang yang lebih yang lebih tua, dan orang yang
muda) lebih muda)
3.29 Memahami bahaya merokok, 4.29 Menceritakan bahaya merokok,
minuman keras, dan narkotika, minuman keras, dan narkotika,
zat-zat aditif (NAPZA) dan obat zat-zat aditif (NAPZA) dan obat
berbahaya lainnya terhadap berbahaya lainnya terhadap
kesehatan tubuh kesehatan tubuh

Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil
dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan dipastikan
Guru tidak mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang diminati oleh
gurunya melainkan diminati oleh siswanya agar siswa tidak terpaksa dan
PJOK menjadi momok bagi siswanya)
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri
lainnya (karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi
sekolah. Olahraga beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV
dikarenakan karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan III belum cukup untuk
menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi,
jikalau tidak bisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang
terdapat di lingkup materi.

18

Anda mungkin juga menyukai