Anda di halaman 1dari 6

Karawang,Bertempat di pesisir pantai Pakis

Jaya,Sejumlah Penilik Kabupaten Karawang mengadakan


kegiatan rapat bulanan dan sekaligus merayakan hari
lahirnya IPI ke 11,diketahui Ikatan Penilik Indonesia ( I P I
) adalah sebuah organisasi profesi yang didirikan pada
tanggal 16 September 2006 dan dikukuhkan tanggal 17
September 2006 September 2006 oleh Direktur PTK-PNF
di komplek Bidakara Jakarta, Anggota terdiri dari 7.161
orang(Data Tahun 2008) dari 32 Provinsi(20/10/2017).

Berikut sekilas IPI


Kedudukan Organisasi :
1. Tingkat Nasional : IPI Pusat Pengurus Pusat
2. Tingkat Provinsi : IPI Provinsi Pengurus Provinsi
3. Tingkat Kab / Kota : IPI Kab / Kota Pengurus Kab /
Kota

Ikatan Penilik Indonesia, selanjutnya disebut I P I, adalah


satu-satunya Organisasi Profesi Penilik yang
beranggotakan para penilik seluruh Indonesia yang
selama ini disebut dengan Penilik Pendidikan Luar
Sekolah ( PLS ).

Untuk selanjutnya, Forum Penilik yang masih beragam


namanya sejumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota
diupayakan untuk dikukuhkan Nama Organisasi dan
Pengurusnya. Untuk pertama kali Pengurus Pusat
dikukuhkan oleh Direktur PTKPNF dua bulan yang lalu,
Periode selanjutnya disesuaikan dengan AD / ART
Organisasi.

Bagi Provinsi yang belum membentuk IPI tingkat


Provinsi, diharapkan segera membentuk kepengurusan
beserta kelengkapan organisasinya dan saat ini
Kepengurusan IPI tingkat Provinsi sudah terbentuk
sebanyak 32 kepengurusan. Selanjutnya kepengurusan
IPI tingkiat Provinsi yang belum terbentuk Provinsi
Papua Barat.

IPI merupakan wahana Pembinaan Profesi Penilik dan


wadah penyaluran aspirasi serta perjuangan bagi penilik
Indonesia. Kelahiran IPI diharapkan mampu membawa
warna baru yang positif dalam dunia pendidikan non
formal.

Visi : Terciptanya Jaringan kerja Penilik, untuk


meningkatkan Mutu
Pendidikan Non Formal ( PNF ) dan terwujudnya
kesejahteraan

Penilik.

Misi : ( 1 ) Terwujudnya pejabat penjamin mutu ( quality


assurance )dalam penyelenggaraan program Pendidikan
Non Formal.

( 2 ) Terjalin kerjasama yang baik dari berbagai unsure


stakeholder /pelanggan yang terkait dalam pelaksanaan
tugas kepenilikan.

Penilik adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,


wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan penilikan pendidikan luar
sekolah yang meliputi pendidikan masyarakat,
kepemudaan, pendidikan anak usia dini, dan
keolahragaan ( Kep Men PAN No. 15 / 2002 )

Penilikan PLS adalah proses kegiatan pemantauan,


penilaian, dan bimbingan penyelengaraan PLS. Dalam PP
No. 19 Tahun 2005 Bab VI pasal 40 SPN disebutkan
bahwa Pengawasan pada pendidikan non formal
dilakukan oleh penilik satuan pendidikan.

Adapun ayat 2 pasal 40 menyebutkan bahwa Kriteria


minimal untuk menjadi Penilik adalah :

a. Berstatus sebagai pamong belajar/pamong atau


jabatan sejenis di lingkungan pendidikan luar sekolah
dan pemuda sekurang-kurangnya 5 ( lima ) tahun, atau
pernah menjadi pengawas satuan pendidikan formal.

b. Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai


agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

c. Memiliki sertifikat pendidikan fungsional sebagai


penilik dan,

d. Lulus seleksi sebagai penilik.

Mengacu pada kriteria tersebut sesungguhnya profesi


seorang penilik lebih berat standar kompetensinya.
Meskipun penilik juga melakukan pengawasan
pendidikan non formal, namun pada kenyataannya nasib
penilik masih belum beruntung dibanding pengawas
pendidikan formal. Maka perbaikan kesejahteraannya
harus selalu diupayakan, baik tunjangan, Batas Usia
Pensiun, fasilitas kerja maupun kenaikan pangkatnya.

Ikatan Penilik Indonesia (IPI) sebagai organisasi yang


selalu menampung aspirasi anggota dan bekerja
menurut kode etik yang telah ditetapkan bersama,
adapun Kode Etik Penilik Indonesia sebagai berikut :

KODE ETIK PENILIK INDONESIA

1. Penilik Indonesia menjunjung tinggi Pancasila dan


Undang Undang Dasar 1945

2. Penilik Indonesia mentaati Anggaran Dasar dan


Anggaran Rumah Tangga IPI

3. Penilik Indonesia menghormati hak warga negara RI


untuk memperoleh pendidikan

4. Penilik Indonesia berkewajiban memahami dan


mampu melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Penilik
dengan jujur, dan penuh tanggung jawab
5. Penilik Indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan penguasaan teknologi
guna peningkatan kompetensi Penilik

6. Penilik Indonesia menjujung tinggi harkat dan


martabat serta profesi Penilik

7. Penilik Indonesia wajib menjujung tinggi disiplin dan


menjaga nama baik organisasi

Anda mungkin juga menyukai