Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

“UNSUR DAN SIMBOL PETA”


GT3101 KARTOGRAFI

Disusun Oleh:
Muhammad Harisin
(23117017)

TEKNIK GEOMATIKA
JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2018
BAB I
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN PRAKTIKUM

Latar Belakang
Kartografi adalah teknik pembuatan peta yang dilakukan dengan cara memperkecil ruang pada
suatu daerah dimana luas permukaan bumi atau benda-benda lainnya yang berada di luar angkasa dapat
disajikan dengan mudah untuk kepentingan komunikasi bagi manusia.

Pemetaan digital adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang sebenarnya dan
nyata baik bentuk permukaan buminya maupun bentuk bumi yang disajikan pada perangkat lunak
softwar berdasarkan skala peta, system proyeksi dan simbol-simbol dari unsur permukaan bumi
yang disajikan.
Dalam ilmu Kartografi (atau pembuatan peta) studi dan praktik membuat peta atau globe.
Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan
penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi. Banyak peta komersial yang bermutu
sekarang dibuat dengan perangkat lunak pembuatan peta yang merupakan, GIS (Sistem Informasi
Geografis), dan perangkat lunak ilustrasi peta yang khusus misalnya ArcGIS yang secaara umu
digunakan untuk memetakan bentuk suatu daerah mulai dari unsur-unsur alam maupun segala
aspek bangunan dan unsur buatan.
Kartografi berkembang dari kumpulan teknik menggambar menjadi bagian sebuah ilmu.
Seorang kartografer harus memahami psikologi kognitif dan ergonomi untuk membuat simbol apa
yang cocok untuk mewakili informasi tentang bumi yang bisa dimengerti orang lain secara efektif,
dan psikologi perilaku untuk mempengaruhi pembaca memahami informasi yang dibuatnya. Mereka
juga harus belajar geodesi dan matematika yang tidak sederhana untuk memahami bagaimana
bentuk bumi berpengaruh pada penyimpangan atau distorsi dari proses proyeksi ke bidang datar.

1. Judul Peta
Setiap peta pasti memiliki judul. Judul peta biasanya diletakkan pada bagian atas peta. Judul peta
mencerminkan isi dan tipe peta. Msalnya peta yang berjudul Peta Indonesia, Peta Pulau Jawa, Peta
Kabupaten Kediri, Peta Wilayah Administrasi.

2. Skala Peta
Skala Petaadalahperbandinganjarak pada petadenganjarak sesungguhnyadi lapangan.
Berdasarkan bentuknya, skala peta dikelompokkan menjadi dua yakni skala garis dan skala angka.
a. Skala Garis (Skala grafis)
Skala garis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu. Skala garis
biasanya diletakkan di atas legenda atau didalam kolom legenda.

b. Skala Angka (SkalaNumerik)


Skala angka adalah skala yang berupa angka angka atau berbentuk angka. Skala angka bisanya diletakan
pada bagian atas legendaatau didalam kolom legenda. Berikut adalah contohdari sekala angka :
Peta berskala 1:1000.000, artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 1 juta cm atau 10 km jarak
sebenarnya. Peta berskala 1:100.000, artinya 1 cm pada peta sama dengan 100.000 cm atau 1 km jarak
sebenarnya.
3. Mata angin
Mata angin adalah pedoman penunjuk arah. Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah mata angin
disebutkompas.Arahmata angindapat dibagimenjadidelapanpenjuruarahyaituutara,timur laut,
timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut.
Pada peta, gambar bagian atas peta menunjukkan arah utara, sebelah kanan arah timur, sebelah kiri
arahbaratdanbagianbawaharahselatan.Secaraumumpetamenggunakanorientasiutaraartiya
adalah bagian atas pada peta selalu menunjukkan arah utara dengan symbol huruf U yang diletakkan di
bagian yang kosong pada peta utama.

4. Legenda
Legenda adalah bagian dari peta yang terdiri dari simbol-simbol atau keterangan-keterangan mengenai
ketampakan-ketampakan pokok pada peta yang digunakan untuk menggambarkan tempat-tempat di
permukaan bumi.

Simbol peta adalah bentuk atau tanda yang melambangkan penjelasan tertentu pada peta. Tujuan dari
penggunaan simbol pada peta adalah untuk memudahkan dalam membaca dan memahami isi dari peta.
Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat dibedakan menjadi menjadi 4 yaitu:
1. Simbol titik

Simbol titik digunakan untuk menggambarkan ketampakan yang sempit. Contoh kota, gudang, gunung,
pohon. Simbol titik terdiri atas bermacam macam ukuran dan bentuk yaitu berbentuk kotak, segitiga,
lingkaran, dan bentuk lainya.

2. Simbol area atau wilayah


Simbol wilayah atau area menggambarkan unsur-unsur ketampakan yang meluas atau mempunyai luas
seperti perkebunan , rawa, hutan, sawah dan tegalan.

3. Simbol garis
Simbol garis menggambarkan unsur-unsur ketampakan yang memanjang. Contoh jalan raya, jalan kereta
api, sungai dan sebagainya. Simbol garis bentuknya bermacam-macam antara lain garis tebal, garis
putus putus, garis sejajar, tanda tambah dan titik, tanda tambah dan kurang dan lain-lain.

4. Simbol warna
Simbol warna digunakan untuk membedakan ketinggian tempat dan kedalaman laut. Warna pada peta
memiliki ciri khusus, misalnya coklat (gunung atau pegunungan yang tinggi), merah dan hitam (bentang
hasil budidaya manusia seperti jalan raya, jalan kereta api dan kota), putih (puncak pegunungan salju),
biru (teluk, laut, dan samudra), hijau (dataran rendah), kuning (dataran tinggi).

5. Garis astronomis
Garis astronomis adalah garis lintang dan garis bujur dengan angka derajat yang tertera pada tepi garis
peta. Fungsi dari garis astronomis adalah sebagai berikut :
a. Garis lintang dan bujur digunakan untuk mencari lokasi suatu tempat atau daerah.
b. Garis lintang untuk menentukan daerah iklim matahari daerah yang dipetakan.
c. Garis bujur untuk menentukan daerah waktu di daerah yang dipetakan.

6. Inset
Inset adalah peta kecil di dalam peta pokok yang fungsinya sebagai penunjuk lokasi daerah yang
dipetakan terhadap daerah lain yang lebih luas. Inset digambar dengan skala yang berbeda dengan
skala peta pokok.

7. Lettering
Merupakan pemberian tulisan pada sebuah peta. Pada peta biasanya terdapat tulisan angka atau
huruf yang memberi penjelasan setiap kenampakan yang tergambar pada sebuah peta. Tulisan
tersebut digunakan untuk menuliskan nama sungai, danau, kota, dan nama lainya. Angka peta
biasnaya digunakan untuk menulis angka derajat dan ketinggian suatu tempat.

8. Sumber dan tahun pembuatan peta


Sumber peta dicantumkan untuk mengetahui dari mana peta diperoleh. Tahun pembuatan peta
berguna untuk melukiskan data yang mudah berubah. Sumber dan tahunpembuatan peta
diletakkan pada bagian bawah kolom legenda atau sudut kiri bawah diluar garis tepi peta.

Tujuan Praktikum
 Agar dapat membuat peta yang sesuai dengan SNI
 Mengetahui beda beda bentuk kenampakan di metro
 Agar bisa menggunakan ArGis dengan baik
 Agar bisa merancang peta yang dapat dipahami
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Judul Peta

Judul peta adalah nama yang menunjukkan wilayah yang hendak dicitrakan dalam peta. Judul peta harus
ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, misalnya;
BANDUNG
JAWA BARAT
Dari judul peta, biasanya akan diketahui jenis peta. Misalnya, peta persebaran hewan mamalia, peta
kepadatan penduduk, peta persebaran tambang, atau peta administrasi.

b. Orientasi Arah peta


Orientasiarahditambahkan padapetauntuk lebihmempermudahpembacaanpeta. Orientasiarah
menunjukkan arah mata angin pada peta yang digambarkan. Orientasi arah menggunakan sebuah panah
yang menunjuk ke arah utara peta.
Karena itu, pada panah orientasi arah, dituliskan huruf U (singkatan kata Utara), atau dalam peta
internasional akan ditulis N (North). Sebagai acuan, bila kita menghadap ke arah utara, maka punggung
mengarah ke selatan, tangan kanan kita ke timur, dan tangan kiri kita ke barat.

c. Legenda peta
Legenda adalah bagian yang memuat keterangan tentang simbol-simbol yang dipergunakan di dalam
peta. Biasanya, legenda ditempatkan di bagian bawah peta.

Gambar: Contoh Legenda Peta

d. Inset peta
Inset merupakan tambahan kecil pada peta yang disajikan. Inset dibuat untuk mempermudah pengguna
peta mengetahui gambar wilayah tertentu dari peta yang disajikan.

Inset diletakkan di bagian sudut peta atau ruang peta yang kosong. Inset berfungsi untuk memperjelas
lokasi peta utama dalam kaitannya dengan daerah sekitarnya yang lebih luas.
e. Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang dikenal pula dengan istilah garis paralel. Garis lintang merupakan garis-garis khayal yang
dibuat seolah melintang dan memisahkan bumi menjadi dua bagian, utara dan selatan. Garis lintang
dipakaiuntukmenunjukkan pembagiandaerahdaniklimnya Garislintang ditarik daribagiankirike
kanan. Dalam kartografi, bumi digambarkan memiliki 180 garis lintang yang terbagi menjadi 90 garis
lintang utara (0O–90OLU) dan 90 garis lintang selatan (0O– 90OLS). Garis 0O lintang dikenal dengan
sebutan garis khatulistiwa yang tepat berada di tengah-tengah bumi. Garis bujur dikenal juga dengan
istilah garis meridian. Garis bujur merupakan garis-garis imajiner yang dibuat seolah membujur dari
Kutub Utara ke Kutub Selatan. Garis bujur digunakan untuk membagi daerah waktu. Dalam ilmu
kartografi, bumi digambarkan memiliki 360 garis bujur yang terbagi menjadi 180 garis bujur barat (0O–
180OBB) dan 180 garis bujur timur (0O–180OBT). Garis 0O Bujur disepakati dihitung dari garis bujur
yang melintasi Kota Greenwich di Inggris, dan garis tersebut dikenal dengan sebutan Garis Greenwich.

f. Skala Peta
Peta harus disertai dengan skala untuk mengetahui ukuran sebenarnya. Skala peta dapat dibuat berupa
skala pecahan, skala verbal, atau skala grafis.

g. Sumber Peta
Badan dan institusi yang membuat dan mengedarkan peta akan sangat menentukan kualitas peta. Pihak
penerbit tersebut juga harus bertanggung jawab atas peta yang dibuat dan dikeluarkannya. Karena itu,
sumber peta harus dicantumkan.

h. Tahun Pembuatan peta


Keadaan alam dan fisik bumi senantiasa berubah. Karena itu, tahun pembuatan peta harus dicantumkan
karena bisa sajakondisi permukaan bumi pada tahun pembuatan peta tidak sama dengan kondisi
permukaanbumipadasaat petaitudibaca. Petayangtelahberumurcukuptuaakanperlu diperbarui
untuk menyesuaikan dengan keadaan permukaan bumi terbaru.

i. Simbol Kenampakan Alam dan Buatan


Simbol kenampakan alam akan menjelaskan kenampakankenampakan semacam sungai, lembah,
gunung, rawa, dan lokasi alami lainnya. Simbol kenampakan buatan akan menjelaskan kenampakan
kenampakan yang ada karena dibuat oleh manusia seperti gedung, jalan, jembatan, batas, dan lokasi
buatan manusia lainnya.
BAB III
LANGKAH
KERJA

Urutan langkah kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan file berjenis .png, buka direktori folder dimana file ikon tersebut akan
dipakai
2. Bukalah ArcMap, Masukkan file berjenis point (contoh: titik rumah sakit), lalu
atur lah symbology dengan cara klik 2 kali pada symbol dibawah nama layer titik
rumah sakit yang terdapat pada table of content. Pilih edit symbol, dan akan
muncul Symbol Property Editor
3. Pada bagian Properties pilih lah tipe symbol yang diinginkan, pada kasus ini
pilihlah Picture Marker Symbol

4. Setelah itu akan muncul pop-up window yang meminta lokasi gambar yang
diinginkan untuk menjadi symbol
5. Pilih ikon yang diinginkan, kemudian secara otomatis window tertutup dan kembali
Symbol Property Editor, dapat dilihat juga bahwa logo icon telah menjadi symbol.
Kalian bisa langsung klik OK pada Symbol Property Editor untuk langsung
mengatur ukuran dan

4
juga sudut dari ikon tersebut. Setelah selasai kalian bisa langsung klik OK maka symbol
akan terganti dengan symbol yang kalian inginkan.
6. Sesuaikan warna symbol dengan regulasi sesuai dengan RBG, CMYK, DAN HSV

Setelah sudah klik OK, lalu secara otomatis window akan kembali ke Symbol Selector
dengan warna layer yang telah disesuaikan dengan regulasi.

7. Untuk pengaturan skala peta masukkan skala peta, dimana skala yang digunakan
adalah skala Bar, menjadi kilometer dengan mengklik properties → Scala and
Units → Apply → OK → pilh skala sesuai keinginan → OK.
8. Lalu masukkan arah mata angin dengan mengklik Insert →North Arrow. Kemudian
akan muncul kotak dialog. Pilih arah mata angin → klik OK.
9. Untuk menambahkan grid pada peta ulangi langkah 11, kemudian akan muncul
kotak dialog pilih Properties → Interval. Lalu ubah nilai pada menit (‘) menjadi 10.
Lalu klik OK → Apply → OK.
10. Langkah selanjutnya memasukkan text (Sumber Peta) dengan cara klik icon Text
kemudian akan muncul kotak dialog. Setelah memasukkan semuanya klik Apply
lalu klik OK.
11. Untuk mengubah tampilan latar pada peta, klik kanan →Properties →Frame. Ubah
sesuai keinginan lalu klik Apply →OK.
12. Kemudian menyimpan hasil layout peta dengan cara klik File → Export Map. Pilih
tempat untuk menyimpan lalu mengubah Save As Type menjadi JPEG → Save.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada peta diatas terlihat unsur dan symbol peta di dalam peta Kota Metro,
symbol dan unsur unsur peta diatas mewakili dari kenampakan asli dikehidupan
nyata yang diubah kedalam symbol symbol tertentu yang dapat mewakilinya,
pada peta tersebut tertulis jelas legenda legendanya, symbol dan unsur tersebut
kiranya mudah dipahami dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.

6
BAB V
KESIMPULAN
Pada praktikum modul keempat ini prakitkan harus bisa mengembangkan penjelasan yang
telah di berikan oleh asprak,di mana pada praktikum kali ini setiap praktikan harus mahir dalam
penggunaan software arcgis untuk mengetahui simbol-simbol yang ada dan mampu membuat
peta kota metro dengan hasil yang maksimal ,membutuhkan konsentrasi dan juga kreatifitas.

7
DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu/9478598/LAYOUT_PADA_ARCGI
S_10.0 (diakses pada hari rabu 28 November 2018
pukul 11.00 WIB

Nurshanti, 1995. Konsep-konsep Dasar sistem Informasi Geografis.Informatika. Bandung.

http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/layout_baik.html.
diakses pada tanggal 28 November 2018 pukul 11.00 WIB
http://www.ipsmudah.com/2017/05/unsur-unsur-peta.html
https://www.kakakpintar.id/pembahasan-unsur-unsur-peta-lengkap/
mengerjakantugas.blogspot.com/.../unsur-unsur-peta-peta-yang-baik.htm/

Anda mungkin juga menyukai