Anda di halaman 1dari 1

Kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap seolah menjadi agenda tahunan di provinsi Riau.

Gubernur Riau, Syamsuar menyebut bahwa pembukaan lahan hutan untuk perkebunan kelapa sawit
adalah akar masalahnya. Bagaimana peran pemerintah daerah menangani hal ini? Tidakkah kebakaran
hutan bisa dicegah? Atau masyarakat dan pemda Riau memang hanya dituntut agar pasrah? Kerugian
Akibat Kebakaran Hutan di Riau Tembus Rp 50 Triliun"Kerugian sebesar Rp50 triliun itu berasal dari
terganggunya aktivitas perdagangan, jasa, kuliner, perkebunan, dan kerugian waktu delay dari aktivitas
penerbangan," kata Suwondo di Pekanbaru, Kamis, 19 September 2019."Asap yang bersumber dari
kebakaran hutan dan lahan itu mengandung sejumlah komposisi kimia, dan udara otomatis mengalami
perubahan, kadar CO (karbon monoksida) makin tinggi karena pembakaran yang makin tinggi itu
Keberadaan CO yang terhirup oleh makhluk hidup, katanya menjelaskan, akan mempengaruhi sistem
peredaran darah, pada mahkluk hidup sehingga berkurangnya kemampuan mengikat oksigen, dan CO di
udara bisa meracuni darah, atau toksik (baca toksik) pada darah dan itu sangat berbahaya bagi
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai