Anda di halaman 1dari 8

FITRA AL IHSAN

1910512034

EKONOMI PEMBANGUNAN
SEJARAH
LAHIRNYA
PANCASILA
APA ITU PANCASILA?
Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca yang artinya lima, dan sila yang
berarti asas atau dasa. Dikenalkan oleh Mpu Tantular pada zaman Majapahit,
dalam tulisannya Sutasoma dan Negarakertagama Pancasila adalah ideologi
dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca
berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

PANCASILA

KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

PERSATUAN INDONESIA

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH


KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
PERWAKILAN

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


KRONOLOGI LAHIRNYA
PANCASILA
Jepang Pembent Sidang 1
Mulai ukan (29 Mei
Terdesak BPUPKI 1945)
Sekutu

Pembent Sidang 1 Sidang 1


ukan (1 Juni (31 Mei
Panitia 1945) 1945)
Sembilan

Perubaha Pancasila
Piagam sebagai
n Pada
Jakarta Dasar
Sila 1
Negara

JEPANG TERDESAK OLEH SEKUTU


Penjajahan Belanda berakhir pada tanggal 8 Maret 1942. Sejak saat itu
Indonesia diduduki oleh bangsa Jepang. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai
kalah dalam melawan tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia
agar bersedia membantu tentara Jepang dalam melawan Sekutu, Jepang
memberikan janji kemerdekaan dikelak kemudian hari. Janji itu diucapkan oleh
Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 07 September 1994.
PEMBENTUKAN BPUPKI
 Sebagai kelanjutan dari janji Jepang tentang kemerdekaan Indonesia,
maka dibentuklah BPUPKI oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada 29
April 1945 dengan jumlah anggota 60 orang. Badan ini diketuai oleh dr.
Rajiman Wedyodiningrat yang didampingi oleh dua orang Ketua Muda
(Wakil Ketua), yaitu Raden Panji Suroso dan Ichibangase (orang Jepang).
BPUPKI dilantik oleh Letjen Kumakichi Harada, panglima tentara ke-16
Jepang di Jakarta, pada 28 Mei 1945.
 Sidang I BPUPKI berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945-1 Juni 1945. Dalam
sidang tersebut Dr. Radjiman Widyodiningrat meminta kepada segenap
peserta sidang untuk memikirkan tentang dasar Indonesia merdeka.
 Muncullah tanggapan dari peserta sidang mengenai pemikiran dasar
Negara Indonesia merdeka. Mereka yang mengajukan konsep dasar
Negara Indonesia merdeka diantaranya adalah Mr. Muhammad Yamin.
Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

SIDANG 1 BPUPKI 29 MEI 1945


Tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin mendapat kesempatan
terlebih dahulu untuk mengajukan konsep dasar Negara Indonesia merdeka.
Beliau mengajukan konsep dasar Negara Indonesia merdeka yang berjudul “ASAS
dan DASAR NEGARA KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA” sebagai berikut :
 Peri Kebangsaan.
 Peri Kemanusiaan.
 Peri Ketuhaan.
 Peri Kerakyatan.
 Kesejahteraan rakyat.
Selain itu, Mr. Muhammad Yamin juga menyampaikan secara tertulis suatu
rancangan UUD Negara Indonesia merdeka yang didalamnya memuat dasar
Negara, sebagai berikut:

1. Ketuhanan yang Maha Esa.


2. Kebangsaan, persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

SIDANG 1 BPUPKI 31 MEI 1945


Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Mr. Soepomo menyampaikan gagasan tentang
penjelasan dasar Negara, yang isinya sebagai berikut :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

 RUMUSAN TRISILA
Sosio-nasionalisme
Sosio-demokratis
ke-Tuhanan
 RUMUSAN EKASILA
Gotong-Royong
PEMBENTUKAN PANITIA SEMBILAN
Sidang ini ditutup pada tanggal 01 Juni 1945. Sebelum ditutup, sidang
menetapkan sembilan orang yang diberi nama Panitia Sembilan ( panitia
kecil) yang akan bertugas untuk merumuskan pandangan-pandangan yang telah
dikemukakan dalam sidang, terutama menyangkut rumusan sila-sila pancasila.
Kesembilan orang tersebut adalah ;
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Muhammad Hatta
3. Mr. A.A. Maramis
4. KH. Wahid hasyim
5. AbdulKahar Muzakir
6. Abikusno Tjokrosujoso
7. Haji Agus Salim
8. Mr. Achmad Subardj
9. Mr. Muhammad yamin

PIAGAM JAKARTA
Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan
dokumen Piagam Jakarta ( Jakarta Charter ), yakni Preambul yang berisi asas dan
tujuan Negara Indonesia merdeka.
Adapun rumusan pancasila sebagai asas dasar Negara Indonesia merdeka
yang tercantum dalam piagam Jakarta itu adalah, sebagai berikut :
 ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi para
pemeluk-pemeluknya
 kemanusiaan yang adil dan beeradap
 persatuan Indonesia
 kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
 keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
PERUBAHAN PADA SILA 1
 Pada saat itu disepakati bahwa Islam adalah agama negara dan Presiden
Republik Indonesia harus seorang yang berasal dari agama islam. Pada
tanggal 22 Juni 1945.
 Akan tetapi, Sehari setelah kemerdekaan ( 18 Agustus 1945 ) kesepakatan
itu dipersoalkan. Orang-orang Kristen yang sebagian besar berada
diwilayah timur Indonesia menyatakan tidak bersedia bergabung dengan
republic Indonesia kecuali jika beberapa unsur dalam piagam Jakarta
dihapuskan. Unsur-unsur islam yang dipersoalkan itu adalah: “…dengan
kewajiban menjalankan syariat islam bagi para pemeluk-pemeluknya”.
 Keinginan masyarakat wilayah timur nusantara memaksa para perumus
dasar Negara kembali mengadakan musyawarah. Setelah melalui suatu
proses yang melelahkan, akhirnya kelompok islam bersepakat untuk
menghapus unsur-unsur Islam yang telah mereka rumuskan dalam Piagam
Jakarta. Sebagai gantinya unsur “ketuhanan” dimasukkan kedalam sila
pertama dalam pancasila. Dengan demikian, sila pertama berbunyi; “
Ketuhanan Yang Maha Esa”.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


 Sejak diterimanya usul perubahan tersebut, maka dasar Negara republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat adalah PANCASILA, dengan lima sila:
Ketuhanan Yang Maha esa, Kemanusiaan yang Adil dan beradap,
Persatuaan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadialan Sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Pancasila merupakan hasil karya yang besar, ide bangsa Indonesia.
Pancasila itu sendiri benar-benar merupakan kepribadian bangsa
Indonesia sekaligus menjadi karakteristik bangsa Indonesia yang
membedakan dengan kepribadian bangsa-bangsa lain. Selain itu, sila-sila
dari pancasila merupakan kesatuan yang utuh dan bulat. Bila salah satu
sila itu lepas atau hilang, maka bukan pancasila namanya.
DAFTAR PUSTAKA
 Elly M. Setiadi. 2003. Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila untuk
Perguruan Tinggi.Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama.
 Syarbaini, Syahrial. 2002. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
 RISEDIKTI.2016.Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Anda mungkin juga menyukai