Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK TAMAN BACAAN MASYARAKAT

"Omah Wacan Sang Sembun"

Disusun oleh
Nama : Anisa Dewi P
NIM :858 777 176
Kelas : 1 B
Jurusan : PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2019

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah begitu banyak
melimpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga, dapat menyelesaikan
tugas praktek pembelajaran berwawasan kemasyarakatan.
Tugas praktek ini adalah untuk memenuhi syarat dalam penyerahan laporan praktek
mata kuliah pembelajaran berwawasan kemasyarakatan. Adapun judul dalam penulisan
tugas praktek ini adalah “Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Pada Kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan banyak terima kasih yang setulus-tulusnya atas semua saran,
bimbingan dan bantuan kepada :
1. 1.Drs. Gunawan Setyobudi, M.Pd/081234153981 selaku Dosen/Tutor mata kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarkatan.
2. Bapak/ibuk Pengurus Desa
3. Keluarga yang memberikan dorongan spiritual dan material dalam pembuatan tugas
ini.
4. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa S1 PGSD Guru Universitas Terbuka UPJJ-
UT MALANG
5. Seluruh warga belajar yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah turut
berperan serta dalam mengikuti program taman bacaan masyarakat
Tugas praktek Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan semoga hasil dari tugas praktek Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Kepung,26 oktober 2019

Anisa Dewi Purwantika

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di era globalisasi ini, eksistensi dan kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan

oleh penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Pengusaaan IPTEK mutlak

diperlukan, sebab setiap titik aktivitas dalam dunia global adalah sangat tergantung dengan

hal tersebut. Jepang yang kini kita kenal sebagai “Macan Asia” dengan pencapaian kemajuan

yang luar biasa, pada tahun 1945 adalah negara yang porak poranda akibat pemboman yang

dilakukan oleh Amerika. Pada saat itu Jepang sangat banyak kehilangan aset, baik fisik

maupun non fisik bahkan sumber daya manusia pun sangat banyak yang menjadi korban.

Namun, dalam kurun waktu tidak lebih dari 10 tahun Jepang telah bangkit dan berkembang

menjadi negara maju. Apakah kunci dibalik kesuksesan yang telah dicapai oleh bangsa

Jepang tersebut? Perlu diketahui, ternyata kunci kesuksesan tersebut adalah pendidikan. Ada

cerita menarik pasca-pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Ketika itu, Kaisar Hirohito

langsung memerintahkan untuk menghitung berapa guru yang tersisa. Ini membuktikan

bahwa ternyata pembangunan bidang pendidikan memegang peranan penting dalam

kemajuan suatu bangsa.

Salah satu program pendidikan sebagai tindak lanjut dan implementasi program

pemerintah yang turut mendukung keberhasilan pembangunan dunia pendidikan adalah

adanya pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Pengembangan program

pendidikan berupa program Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah salah

satu program pemerintah yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4), tercantum bahwa

satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok

3
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang

sejenis.

Peningkatan kualitas sumber daya masyarakat dalam bentuk program taman bacaan

ini telah dirintis sejak tahun lima puluhan berupa program kegiatan Taman Pustaka Rakyat

(TPR), kemudian diperbaharui pada tahun 1992/1993 dengan adanya program kegiatan

TBM. Dengan Program kegiatan TBM ini diharapkan nantinya dapat mewujudkan

masyarakat gemar belajar (learning society) dengan salah satu indikatornya berupa

masyarakat gemar membaca (reading society).

Selain itu, dengan kegiatan TBM ini diharapkan pula dapat meningkatkan

kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan bagi mereka yang telah

melek aksara, serta bagi mereka yang putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak

melanjutkan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, bekerja atau berusaha secara mandiri

dalam setiap aktivitas mereka dalam kehidupan di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai