Anda di halaman 1dari 9

Nama I Gusti Agung Ngurah

Perbawa
NIM 195100900111023
Kelas M
Kelompok M-3

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 3.Morfologi Koloni Mikroorganisme

1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan
Data Primer
Nama mikroorganisme Ukuran Warna Diameter Tempat Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
tumbuh
E. Coli Kecil Jingga 2 mm NA (dasar) Lonjong Timbul Licin -
Trichoderma Kecil Hitam 3 mm PDA (dasar) Tak teratur Tetesan Berombak Kontaminasi
S. Cerevisiae Sedang Putih 43 mm NA (dasar) Filamentus Datar Licin -

Campuran
Nama Ukuran Warna Diameter Tempat Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorganisme tumbuh
Campuran Kecil Putih 4 mm NA (dasar) Bulat Datar Licin Tumbuh
Nama I Gusti Agung Ngurah
Perbawa
NIM 195100900111023
Kelas M
Kelompok M-3

Literatur
Nama Ukuran Warna Diameter Tempat Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorganisme tumbuh
A. Niger Small (Jay, 2009) Hitam (Singleton, 300-500µm Permukaan Kosentrik Kasar Berombak -
2009) (Jay, 2009) (Jay, 2009) (Singleton, (Singleton, (Singleton,
2009) 2009) 2009)
B. Subtilis Large (Jay, 2009) Putih (Singleton, 500-800µm Dasar Tidak teratur Halus Berlekuk -
2009) (Jay, 2009) (Singleton, (Singleton, mengkilap (Jay, 2009)
2009) 2009) (Singleton,
2009)
S. Cerevisiae Large (Jay, 2009) Putih (Singleton, 5-10µm Permukaan, Tidak teratur Kasar Berlekuk -
2009) (Jay, 2009) (Jay, 2009) (Singleton, (Singleton, (Jay, 2009)
2009) 2009)
Nama I Gusti Agung Ngurah
Perbawa
NIM 195100900111023
Kelas M
Kelompok M-3

2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
Bakteri

1. Ciri-ciri bakteri:

 Termasuk parasite
 Bentuk beragam
 Prokariotik
 Sebagian besar uniseluler
 Rentang ukuran antara 1-5 mikron (Moch. Agus Krisno Budiyanto dan Farhan
Muhtadi, 2012)

2. Deskripsi bakteri E. Coli:

Bakteri ini berasal dari berasal dari filum Proteobacteria, kelas Gamma
Preteobacteria, ordo Enterobacteriales, familia Enterobacteriaceae, genus Escherichia,
spesies Escherichia Coli. Bakteri ini tipe metabolism fermentasi dan respirasi, serta
tumbuh dengan baik pada suhu 37oC. Dilihat dari bentuknya, E. Coli berbentuk batang
pendek dan sedikit gemuk, serta berukuran 2,4 µm x 0,4 sampai 0,7 µm. Bakteri ini
memiliki gram negative, bergerak aktif, dan tidak berspora. Berdasarkan uraian dari
deskripsi E. Coli ini, dapat disimpulkan bahwa E. Coli termasuk bakteri (Merry
Anggraenni, 2012).

3. Klasifikasi:

Bakteri dikelompokan ke dalam Archaebacteria dan Eubacteria. Jadi E. coli juga


termasuk dalam bakteri bersama dengan B. Subtilis (Hidayat, 2009).

Kapang

1. Ciri-ciri kapang:

 Memiliki hifa
 Jamur multiseluler
 Hidup di lingkungan lembab
 Bereproduksi menggunakan spora (Madigan, 2009)

2. Desripsi kapang A. Niger:


A. Niger memiliki ciri-ciri berhifa, bercabang dan bersekat, dan dapat ditemukan
dimana-mana serta melimpah di alam. A. Niger memiliki warna putih kekuningan
dengan lapisan konisiospora yang cukup tebal. A. Niger dapat tumbuh dengan cepat
sehingga banyak digunakan dalam produksi asam nitrat, asam glukonat, dan
pembuatan beberapa enzim seperti amilase, selulosa, amiloglukosida, dan pectinase
(Maria Inggrid dan Ignatius Suharto, 2012).
Nama I Gusti Agung Ngurah
Perbawa
NIM 195100900111023
Kelas M
Kelompok M-3

3. Klasifikasi:
A. Niger merupakan kapang yang termasuk dalam kelompok kapang yang tidak
bersepta, yang dimana terdiri dari kelas Oomycetes dan Zygomycetes (Pratiwi, 2009)

Khamir

1. Ciri- ciri khamir:


 Uniseluler
 Tidak dapat bergerak
 Dapat tumbuh di tempat yang memiliki kadar gula tinggi (Ahmad, 2010)

2. Deskripsi khamir S. Cerevisiae:


S. Cerevisiae tumbuh secara menggerombol, tidak berflagel, dan dapat melepaskan
CO2 dengan cepat, menyebabkan sel terapung pada permukaan. Koloni S. Cerevisiae
berwarna putih kekuningan, mempunyai bentuk tepi yang circular, dan permukaannya
mengkilat. Sel S. Cerevisiae berbentuk bulat, tapi adakalanya selnya berbentuk lonjong
memanjang. S. Cerevisiae berkembang biak secara vegetative (Elisabeth Estelita
Septriani, 2009).

3. Klasifikasi:
Ada 5 klasifikasi dalam khamir, diantaranya khamir murni, khamir liar, khamir atas,
khamir dasar, dan khamir palsu atau torulae (Gandjar, 2011)
Nama I Gusti Agung Ngurah
Perbawa
NIM 195100900111023
Kelas M
Kelompok M-3

3. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir)


berdasarkan hasil pengamatan anda dan bandingkan dengan literatur!
Bakteri
1. Pembahasan DHP:

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum kali ini, didapatkan data dari


pengamatan bakteri E. Coli. Dari data yang didapatkan terlihat bahwa bakteri
ini memiliki ukuran yang kecil serta terlihat berwarna jingga. Bakteri ini
tumbuh pada cawan petri dengan media NA dan tumbuh di dasar cawan.
Diameter daripada bakteri ini adalah 2 mm. Berdasarkan konfigurasi elevasi
dan tepian, bakteri ini memiliki bentuk yang lonjong, permukaan yang timbul,
dan tepian yang licin.

2. Sumber literature:

Berdasarkan pengamatannya terhadap koloni bakteri E. Coli, menyatakan


bahwa morfologi bakteri E. Coli memiliki ukuran yang kecil (small) dan
berdiameter sekitar 0,5 cm (5 mm). Terlihat juga bakteri ini memiliki tekstur
yang licin dengan warna putih, dan tumbuh di bagian dasar cawan.
Berdasarkan konfigurasi, elevasi, dan tepiannya, bakteri ini memiliki bentuk
L, permukaan yang datar, dan tepian yang licin (Paul, 2009).

Dari hasil pengamatan pada literature, ditemukan adanya perbedaan dari diameter
serta konfigurasi, elevasi, dan tepian yang berbeda. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan koloni bakteri yang diamati, antara praktikum ini dengan yang ada di
literature.

Kapang
1. Pembahasan DHP:

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum kali ini, didapatkan data dari


pengamatan kapang Trichoderma. Hasil yang diperoleh dari pengamatan
menunjukan bahwa kapang ini memiliki ukuran yang kecil, dengan diameter
sekitar 3 mm. Kapang berwarna hitam, dan terlihat tumbuh pada dasar
cawan petri yang bermedia PDA. Berdasarkan koonfigurasi, elevasi, dan
tepian, dapat dilihat bahwa kapang ini berbentuk tak teratur, memiliki
permukaan yang berbentuk tetesan, dan tepian yang bergelombang. Pada
cawan petri yang kami amati ini juga terdapat kontaminasi dari organisme
lain.

2. Sumber literature:
Nama I Gusti Agung Ngurah
Perbawa
NIM 195100900111023
Kelas M
Kelompok M-3

Pengamatan makroskopis Trichoderma sp. Disini terlihat koloni


permukaannya datar berbentuk bulat tetapi kasar seperti berserat dengan
bagian tepi halus. Mula-mula koloni berwarna putih kemudian bagian tengah
berwarna hijau muda lalu menjadi hijau tua berbentuk lingkaran dengan
batas jelas, sedangkan bagian pinggir berwarna putih seperti kapas dan
warna koloni berubah menjadi hijau tua pada seluruh permukaan atas.
Penampakan secara mikroskopis Trichoderma sp yaitu, hifa bewarna hijau,
tangkai fialid pendek, konidia berwarna kehijauan, berbentuk globuse (bulat)
(I Wayan Suanda, 2016)

Pada hasil pengamatan kami dan hasill pada literature ditemukan beberapa perbedaan.
Perbedaan-perbedaan itu meliputi warna, bentuk, dan tepian kapang. Hal ini
dikarenakan perbedaan kapang yang diamati antara praktikum ini dengan percobaan
yang dilaksanakan pada literature.

Khamir
1. Pembahasan DHP:

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum kali ini, didapatkan data dari
hasil pengamatan khamir S. Cerevisiae. Dari data hasil pengamatan
tersebut terlihat bahwa khamir S. Cerevisiae ini berukuran sedang, sekitar
43 mm. Khamir ini tumbuh pada dasar cawan petri dengan media
tumbuhnya yaitu NA. Terlihat juga bahwa khamir ini berwarna putih.
Berdasarkan konfogurasi, elevasi, dan tepian dapat dilihat bahwa khamir ini
berbentuk filamentus, dengan permukaan yang datar, dan tepian yang licin.

2. Sumber literature:

Koloni S. Cerevisiae berwarna putih kekuningan, mempunyai bentuk tepi


yang circular, dan permukaannya mengkilat (surface glistening). S.
Cerevisiae ini berbentuk bundar (spherical), dan bertumbuh pada dasar
medium (Elisabeth Estelita Septriani,2009)

Dari hasil pengamatan khamir masing-masing percobaan baik dari praktikum kami, dan
dari literature, terlihat adanya beberapa perbedaan. Perbedaan-perbedaan ini terdapat
pada bentuk, tepian, dan juga permukaan dari S. Cerevisiae yang diamati. Adanya hal
ini dikarenakan adanya perbedaan dari khamir yang diamati. Perbedaan itu bisa
disebabkan dari usia, tempat, dan juga media tumbuh khamir, sehingga terdapat
perbedaan dalam hasil pengamatan.
Nama I Gusti Agung Ngurah
Perbawa
NIM 195100900111023
Kelas M
Kelompok M-3

4. Sebutkan dan jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme!

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme :

1. Temperatur
Temperatur optimum adalah temperatur pada saat pertumbuhan terbaik
mikroorganisme. Pada temperatur yang sangat tinggi akan terjadi denaturasi protein
sedangkan pada temperatur yang sangat rendah aktivitas enzim akan berhenti.

2. pH
Aktivitas metabolisme mikroorganisme menghasilkan sisa buangan seperti asam hasil
degradasi karbohidrat, dan alkali hasil pemecahan protein yang dapat mempengaruhi
pH lingkungan. Penurunan dan peningkatan pH akan mempengaruhi kecepatan reaksi
kimia.

3. Tekanan osmosis
Osmosis merupakan pergerakan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel
dari konsentrasi larutan yang tinggi ke konsentrasi rendah. Pada larutan hipertonik, air
akan keluar dari dalam sel sehingga membran plasma akan mengkerut dan lepas dari
dinding sel (plasmolisis). Sedangkan dalam larutan hipotonik, air akan masuk ke dalam
sel yang dapat menyebabkan lisis.

4. Kebutuhan oksigen
Mikroorganisme aerob membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya, Sedangkan
mikroorganisme anaerob tidak membutuhkan oksigen. Mikroorganisme fakultatif
anaerob dapat tumbuh dengan ada ataupun tidak ada oksigen. Pada lingkungan sedikit
oksigen, respirasi seluler dilakukan secara anaerobik dengan menggunakan
senyawasenyawa seperti nitrat dan sulfat atau dengan jalur fermentasi.

5. Nutrisi media
Nutrisi media yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme diantaranya karbon,
nitrogen, sulfur, fosfor, dan vitamin.

(Gandjar, 2011)
Nama I Gusti Agung Ngurah
Perbawa
NIM 195100900111023
Kelas M
Kelompok M-3

5. Jelaskan fungsi dan langkah-langkah dalam menggunakan Colony counter dalam


perhitungan mikroba!
Colony counter merupakan alat yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni dari
suatu mikroorganisme. Langkah-langkah dalam menggunakan Colony counter yaitu:

3. Siapkan terlebih dahulu cawan yang berisi mikroorganisme yang akan


dihitung koloninya.
4. Lalu letakan cawan di area yang sudah ada di Colony counter, lalu tekan
tombol on pada Colony counter.
5. Setelah Colony counter dinyalakan, tentukan light, sensitive, colour, on/off
suara sesuai kenyamanan dan kemudahan pengamat dalam menghitung
koloninya.
6. Gunakan bolpoin untuk menandai/menyentuh mikroorganisme yang ada di
cawan.
7. Colony counter akan menghitung secara otomatis jika tombol reset ditekan.

(Walstra, 2011)
Nama I Gusti Agung Ngurah
Perbawa
NIM 195100900111023
Kelas M
Kelompok M-3

KESIMPULAN

Morfologi koloni mikroorganisme merupakan kumpulan mikroorganisme sejenis hasil


reproduksi yang mengumpul pada suatu medium atau kumpulan mikroorganisme yang
tumbuh pada suatu medium yang berasal dari hasil pertumbuhan atau keturunan suatu
sel mikroorganisme. Morfologi koloni mikroorganisme merupakan ilmu yang mempelajari
bentuk mikroorganisme itu sendiri, dalam hal ini termasuk bentuk koloni mikroorganisme,
warna, diameter, tempat tumbuh, konfigurasi, elevasi, dan tepian koloni mikroorganisme.
Adapun tujuan dilakukannya pengamatan terhadap koloni mikroorganisme adalah untuk
mengetahui morfologi dari bakteri, khamir dan kapang serta mengetahui perbedaan
morfologi ketiganya menggunakan prinsip makroskopis atau pengamatan langsung
dengan mata telanjang. Hasil yang didapatkan dari pengamatan dari ketiga
mikroorganisme yaitu E. Coli, Trichoderma, dan S. Cerevisiae didapatkan data morfologi
yang beragam yang menyimpulkan bahwa setiap organisme mempunyai ciri khasnya
masing- masing.

Tanggal Nilai Paraf


Asisten

Anda mungkin juga menyukai