Anda di halaman 1dari 1

Ni Komang Ayu Rianita Putri/1617051053/7F

Dalam kegiatan pendeteksian fraud banyak hal yang dapat dilakukan oleh para
manajemen atau para pelaku usaha untuk mengetahui tanda-tanda telah terjadinya fraud.
Untuk mensukseskan gerakan pendeteksian, maka proses yang dilaksanakan harus
dilaksanakan dengan cara yang proaktif. Dengan berbagai macam jenis fraud proses
pendeteksian pun dilaksanakan dengan cara yang berbeda.

Dalam kecurangan penyajian laporan keuangan dapat dilakukan teknik analisis


vertikal, yaitu dengan menganalisis hubungan antara item-item dalam laporan laba rugi,
neraca, atau laporan arus kas dengan menggambarkannya dalam bentuk persentase. Serta
teknik analisis rasio, seperti menggunakan current ratio untuk mengetahui ada atau tidaknya
penggelapan uang atau pencurian kas, hal ini dideteksi melalui penurunan current rationya.

Untuk kecurangan penyalahgunaan aset dapat melalui review atas berbagai akun yang
mungkin menunjukkan ketidakbiasaan atau kegiatan-kegiatan yang tidak diharapkan. Serta
cara lainnya adalah dengan komplain atau keluhan dari konsumen, pemasok, atau pihak lain
yang dapat mengarahkan auditor untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kasus kecurangan yang paling banyak dibicarakan masyarakat ialah korupsi, cara
mendeteksian dalam kasus ini dapat dilakukan dengan cara keluhan dari rekan kerja yang
jujur, laporan dari rekan, atau pemasok yang tidak puas dan menyampaikan komplain ke
perusahaan. Atau cara lainnya yaitu dengan menerapkan sistem whistle blowing yang
merupakan suatu sistem yang mendeteksian kecurangan yang dapat dilakukan oleh semua
aspek dalam ruang lingkup perusahaan atau pemerintahan maupun masyarakat umum untuk
menyampaikan apa yang diketahui dan dialami mengenai hal-hal terkait dengan prilaku
fraud.

Jadi intinya tindakan pendeteksian fraud yang proaktif dapat dilakukan dengan
mengetahui tentang seluk beluk bisnis tersebut, kemudian mengidentifikasi kemungkinan
fraud apa saja yang terjadi kedepannya, lalu membuat list tentang gejala-gejala fraud yang
mungkin terjadi. Selanjutnya mengumpulkan informasi dengan teknologi mengenai gejala
fraud tersebut, setelah itu baru dilakukan analisis baik menggunakan sistem tradisional
maupun dengan metode teknologi yang ada. Dari analisis barulah dilakukan sebuah
investigasi yang teliti terhadap gejala-gejala fraud tersebut.

Anda mungkin juga menyukai