Penderita bulimia nervosa makan dalam jumlah yang sangat berlebihan (menurut riset, rata-rata
penderita bulimia nervosa mengkonsumsi 3.400 kalori setiap satu seperempat jam, padahal
kebutuhan konsumsi orang normal hanya 2.000 – 3.000 kalori per hari). Kemudian berusaha
keras mengeluarkan kembali apa yang dimakannya, dengan cara memuntahkan kembali atau
dengan menggunakan obat pencahar. Diantaranya kegiatan makan yang berlebihan itu biasanya
menekan berolahraga secara berlebihan. (3,4)
II. Definisi
Bulimia nervosa merupakan satu gangguan fungsi makan yang ditandai oleh episode nafsu
makan yang lahap tanpa dapat dikendalikan, diikuti dengan muntah yang disengaja atau upaya
pencahar lain yang dimaksudkan untuk mencegah meningkatnya berat badan (contoh,
penggunaan laksansia). (3)
III. Insiden dan Epidemiologi
Bulimia nervosa lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pada laki-
laki, tetapi onsetnya lebih sering pada masa remaja dibandingkan pada masa dewasa
awal. Diperkirakan bulimia nervosa terentang dari 1-3 persen wanita muda. (1,2,4)
Banyak penderita bulimia nervosa memiliki berat badan yang normal dan
kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya. Biasanya mereka orang-
Namun, dibalik itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sering
lainnya.(3,5)
Bulimia nervosa sering terjadi pada orang dengan angka gangguan mood dan gangguan
pengendalian impuls yang tinggi. Juga telah dilaporkan terjadi pada orang yang
memiliki angka gangguan kecemasan dan gangguan dissosiatif yang meningkat dan
IV. Etiologi
Faktor Biologis :
Kadar endokrin plasma yang meningkat pada beberapa pasien bulimia nervosa yang
muntah, kemungkinan menyebabkan perasaan sehat yang dirasakan oleh pasien setelah
muntah.(1,2)
Faktor Sosial :
Penderita bulimia nervosa mempunyai kedudukan tinggi dan perlu berespon terhadap
tekanan sosial untuk menjadi kurus. Mereka terdepresi dan memiliki depresi familiar
yang tinggi.(1,2)
Faktor Psikologis :
Pasien bulimia nervosa biasanya merasakan makan yang tidak terkendali yang
dilakukan sebagai egodistoni. Kesulitan yang dimiliki pasien ini dalam mengendalikan
Kriteria diagnostik dari bulimia nervosa berdasarkan DSM –IV, Diagnostic and
A. Episode rekuren pesta makan. Episode pesta makan ditandai oleh kedua hal berikut ini :
1. Makan, dalam periode waktu tertentu (misalnya dalam 2 jam), jumlah makan jauh lebih
besar daripada yang dimakan kebanyakan orang pada waktu dan situasi yang serupa.
2. Perasan hilang kendali terhadap makan selama episode tersebut (misalnya merasa tidak
dapat menghentikan makan atau mengendalikan apa atau berapa banyak yang
dimakannya).
B. Perilaku kompensasi yang relevan yang tidak layak untuk mencegah kenaikan berat
C. Pesta makan dan perilaku kompensasi yang tidak sesuai, keduanya terjadi dengan rata-
D. Pemeriksaan diri sendiri terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan berat badan.
§ Sering menghilang ke kamar mandi bila selesai makan, untuk mengeluarkan makanan -
1. Sindroma Kluver-Bucy
Ciri patologis yang dimanifestasikan oleh sindroma Kluver-Bucy adalah agnosia visual,
2. Sindroma Kleine-Levin
Sindroma Kleine-Levin terdiri dari hipersomnia periodic yang berlangsung dua sampai
VII. Komplikasi :
§ Dehidrasi.
§ Alkalosis metabolic.
§ Karies gigi.
§ Esofagitis.
VIII. Prognosis
baik dibandingkan anoreksia nervosa. Dalam jangka pendek, pasien bulimia nervosa
yang mampu melibatkan diri dalam pengobatan telah dilaporkan lebih dari 50 % yang
mengalami perbaikan.(1,2)
yaitu apakah pasien mengalami gangguan elektrolit dan sampai derajat mana muntah
yang sering mengakibatkan esofagitis, amilasemia, pembesaran kelenjar liur dan karies
gigi.(1,2)
Pada beberapa kasus ini yang tidak diobati, remisi spontan terjadi dalam satu
individual dengan pandekatan kognitif perilaku, therapi kelompok, therapi keluarga dan
farmakotherapi. (1,2)
a. Psikotherapi
pengobatan.
2. Menghentikan kebiasaan makan yang salah dan episode muntah serta diare.
3. Mempertahankan dan mendorong pasien kepada kondisi yang lebih baik, oleh karena
harus memberikan kepercayaan dan meyakinkan pasien tentang pengobatan yang akan
dijalaninya.
Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi jumlah dan jenis makanan pasien
bulimia nervosa. Namun sedikit sulit bila pasien tinggal dirumah tanpa pengawasan.
3). Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keadaan yang sudah
membaik :
a) Setelah pengobatan biasanya pasien akan mengulangi kebiasaannya untuk makan lagi,
maka kita jangan menentangnya, tapi kita anggap bahwa hal itu merupakan respon
yang fisiologis.
b) Agar pasien mau makan, maka kita katakankepadanya bahwa rasa lapar yang timbul itu,
kebiasaan jeleknya dan gejala depresinya akan teratasi, ini dapat berlangsung untuk
beberapa bulan. Oleh karena kebiasaan makan yang jelek pada bulimua nervosa ini
mudah berulang kembali, maka pengobatan yang paling efektif adalah dengan
memberikan rasa paercaya diri kepada pasien terhadap penampilan dan berat
badannya.(1,2)
b) Farmakotherapi.
(fenelzin (Nardil)) bermamfaat untuk mengobati depresi pada buklimia nervosa. (3)
Semua obat itu digunakan sebagai bagian dari suatu program therapi yang menyeluruh
dengan psikotherapi. Khusus bagi pasien dengan cemas dan agitasi dapat
DAFTAR PUSTAKA
3. Kaplan H. I, Saddock B. J. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat, Penerbit Widya Medika ; 175.
5. Elkin G. D. Introduction to Clinical Psychiatry, 1st Edition, Prentice Hall International Inc,