Anda di halaman 1dari 6

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masalah-masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia
sangatlah kompleks. Salah-satunya adalah aktivitas siswa di dalam KBM dan
prestasi siswa relatif rendah. Kesesuaian metode yang digunakan guru dalam
mengajar merupakan salah satu faktor keberhasilan tersebut. Sehingga perlu
adanya upaya untuk penyesuaian metode mengajar sebagai usaha perbaikan dalam
kegiatan belajar mengajar khususnya bidang studi kimia. Metode mengajar adalah
suatu cara mengajar yang digunakan oleh guru sehingga memungkinkan siswa
belajar dengan efektif dan efisien.
SMA Negeri I Teras Boyolali merupakan salah satu sekolah yang
mempunyai kualitas tergolong baik. Hal ini dilihat dari nilai masuk siswa SLTP
yang diterima di SMA Negeri I Teras relatif tinggi. SMA Negeri I Teras Boyolali
mempunyai beberapa permasalahan. Khususnya pada mata pelajaran kimia yaitu
rendahnya aktivitas siswa dalam KBM dan prestasi belajar siswa seperti yang
telah disebutkan di atas. Permasalahan-permasalahan tersebut diperoleh dari
observasi peneliti sebelum melakukan tindakan kelas sebagaimana prosedur
dalam PTK. Berdasarkan observasi peneliti terhadap kelas XI IPA I, diperoleh
data antara lain: wawancara dengan guru bahwa prestasi belajar kimia siswa
masih rendah dan aktivitas siswa dalam KBM juga rendah, sedang wawancara
kepada para siswa, bahwa prestasi belajar kimia rendah karena siswa mengalami
kesulitan dalam memahami pelajaran kimia khususnya pada pemahaman konsep,
prinsip dan menghafal rumus. Aktivitas serta minat siswa untuk belajar masih
kurang, siswa jarang bertanya kepada guru dan jarang berpendapat.
Berdasarkan data persepsi terhadap pembelajaran kimia, siswa yang
mendapat nilai kurang dari enam sebanyak 18 %, siswa yang mendapat nilai 6
sebanyak 74 % serta yang mendapat nilai lebih dari enam hanya 5 %, dan 3 %
tidak menjawab. Usaha siswa untuk memahami pelajaran kimia juga relatif
commit
rendah. Hal ini mendorong peneliti to user
untuk mencoba membantu memecahkan
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

permasalahan yang ada untuk mencapai tujuan KTSP sebagaimana diharapkan


oleh pemerintah.
KTSP atau kurikulum 2006 memberi keluasan penuh setiap sekolah
mengembangkan kurikulum dengan tetap memperhatikan potensi sekolah dan
potensi daerah sekitar. Sekolah dipacu untuk dapat menyusun program pendidikan
sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia. Pada
kurikulum 2006 hanya dideskripsikan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Guru sendiri yang menentukan indikator dan meteri pokok pelajaran, disesuaikan
dengan situasi daerah dan minat anak didik (Muhammad Joko Susilo,2007:94-97).
Tujuan utama KTSP adalah memandirikan dan memperdayakan sekolah
dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik
sesuai dengan kondisi lingkungannya. Sekolah harus mampu mencermati
kebutuhan peserta didik yang bervariasi, keinginan staf yang berbeda, kondisi
lingkungan yang beragam, harapan masyarakat yang menitipkan anaknya pada
sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk memperoleh
tenaga yang produktif, potensial,dan berkualitas. Kurikulum ini memberi peluang
bagi kepala sekolah, guru serta peserta didik untuk melakukan inovasi dan
improvisasi di sekolah, berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran,
manajerial dan sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas dan
profesionalisme yang dimiliki (Muhammad Joko Susilo.2007:13-17).
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas atau
class-room action research dengan penerapan metode mengajar inkuiri
terbimbing. Inkuiri terbimbing merupakan metode mengajar yang mengajak siswa
aktif dan terlibat di dalamnya, hal ini menghasilkan pembelajaran bermakna bagi
siswa. Pembelajaran bermakna lebih terpatri di dalam ingatan siswa. Adanya
keterlibatan siswa dalam KBM dapat membantu mengembangkan konsep sains
yang telah mereka kuasai dengan memecahkan permasalahan yang memerlukan
cara untuk berpikir ilmiah dan kerja ilmiah. Metode inkuiri terbimbing juga
merupakan strategi pembelajaran yang berpola pada metode-metode sains dan
memberikan kesempatan siswa untuk pembelajaran bermakna dan berpartisipasi
commit to user seperlunya, biasanya berupa
aktif. Siswa memperoleh petunjuk-petunjuk
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pertanyaan-pertanyaan yang bersifat membimbing. Pada awalnya dengan


kuantitas banyak lambat laun dikurangi (Margono,1989:53).
Dari latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti berusaha untuk
dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa khususnya pada materi
pokok termokimia dengan penerapan metode inkuiri terbimbing.
Untuk itu peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul:
“UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DENGAN PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI
TERMOKIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I TERAS BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2008/2009”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka terdapat
berbagai masalah yang dapat diidentifikasikan pada materi pokok termokimia
sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa di dalam KBM rendah. Siswa jarang bertanya dan berpendapat
di dalam kelas.
2. Prestasi belajar siswa rendah. Hal ini dikarenakan oleh sebagian besar siswa
mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia baik yang berupa konsep
maupun prinsip. Khususnya pada materi pokok termokimia.

commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan pasti, maka perlu
pembatasan masalah. Permasalahan pada penelitian ini hanya dibatasi pada:
1. Materi pokok dalam pembelajaran ini adalah materi pokok termokimia.
2. Metode mengajar yang digunakan adalah metode inkuiri terbimbing.
3. Indikator ketuntasan prestasi belajar ditinjau dari nilai prestasi belajar kognitif
yaitu nilai di atas nilai BKM (Batas Kriteria Mengajar yaitu 64).
4. Analisis aktivitas siswa meliputi aktivitas gambar (visual activities), aktivitas
berbicara (oral activities), aktivitas menulis (writing activities), aktivitas gerak
(motor activities) (Paul B. Diedrich dalam Sardiman, A.M,2007: 101).
5. Indikator ketercapaian penelitian ditandai tercapainya indikator kinerja, ketika
siklus I terdapat indikator kinerja yang belum tercapai maka diperbaiki hanya
sampai pada siklus II.
6. Indikator kinerja dan target ketercapaian dalam penelitian ini meliputi Visual
activities 70%, oral activities 30%, writing activities75%, Motor activities
70%, Prestasi belajar (kognitif) 70% melebihi nilai batas kriteria mengajar.
7. Kemampuan guru dalam mengelola KBM menggunakan lembar pemantauan
oleh pengamat.
8. Penilaian unjuk kerja praktikum dikenakan pada sub materi pokok reaksi
eksoterm dan endoterm dan netralisasi asam-basa. Penilaian ini menggunakan
poin 1, 2 dan 3.
9. Prestasi belajar ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
10. Penilaian prestasi belajar kognitif berdasarkan nilai evaluasi kognitif, prestasi
belajar afektif berdasarkan pengisian lembar angket afektif, sedangkan prestasi
psikomotor berdasarkan penilaian unjuk kerja praktikum.
11. Obyek penelitian siswa SMA Negeri I Teras Boyolali Kelas XI IPA-I.
12. Wawancara untuk memperkuat data.

commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka permasalahan
pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan
aktivitas siswa di dalam KBM pada materi pokok termokimia siswa kelas XI
IPA SMA Negeri I Teras Boyolali tahun pelajaran 2008/2009?
2. Apakah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA SMA
Negeri I Teras Boyolali tahun pelajaran 2008/2009?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan aktivitas
siswa di dalam KBM pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA SMA
Negeri I Teras Boyolali tahun pelajaran 2008/2009.
2. Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA SMA Negeri
I Teras Boyolali tahun pelajaran 2008/2009.

commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan penguatan teori yang sudah ada dalam bidang pendidikan
khususnya pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi pokok
termokimia.
2. Memberikan masukan yang penting dalam peningkatan mutu pendidikan
khususnya dalam proses belajar mengajar kimia di sekolah.
3. Memberikan masukan bagi instansi pendidikan dalam usaha peningkatan mutu
sumber daya manusia yang dihasilkan.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai