Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok

PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN

Disusun oleh:

Kelompok 2 Gizi Tk 1A

Adekta Marbun P031913411001


Chory Alief Rusdi P031913411008
Nisaul Ansoriah P031913411025

Dosen Pengampu:

Fitriani, SKM, MKM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN GIZI
IKAN NILA
1. Cara Pemilihan Bahan

1. Tubuh Ikan Kaku

Salah satu hal yang perlu diperhatikan pertama kali ketika memilih ikan adalah tampak
fisiknya. Ikan segar, memiliki tampilan fisik yang masih lengkap, berwarna mengkilap, dan
sirip serta sisiknya tidak mudah lepas. Selain itu ketika dipegang, tubuh ikan segar biasanya
masih kaku tidak lemas.

2. Mata Ikan

Salah satu ciri ikan segar bisa dilihat dari mata ikan tersebut. Menurutnya, mata ikan yang
segar biasanya terlihat masih menonjol dan berwarna jernih layaknya saat masih hidup. Ikan
yang sudah lama mati dan tidak didinginkan dengan layak, matanya berwarna pucat
cenderung keabu-abuan.

3. Insang dan Sirip Ikan

Insang yang berwarna merah darah menandakan ikan yang masih segar. Jika sudah tidak
segar, warna insang ikan biasanya memucat.

4. Daging Kenyal

Saat membeli ikan, coba perhatikan juga daging di bagian perutnya. Daging ikan segar, terasa
elastis ketika ditekan.

Coba tekan dua sampai tiga kali bagian perut ikan menggunakan jari telunjuk, jika bentuknya
kembali seperti semula tandanya ikan masih segar.

5. Cara Penyimpanan

Setelah membeli, cara penyimpanan juga mempengaruhi kesegaran dan kualitas daging ikan.
Jangan terlalu lama membiarkan ikan berada di suhu ruangan. Simpan ikan di tempat
pendingin dengan temperatur terendah.

Jika ingin membeli ikan hidup, ada teknik khusus agar saat memotong ikan tersebut kualitas,
rasa, dan tekstur daging tetap sempurna. Teknik itu adalah teknik melumpuhkan ikan dengan
menguras darahnya melalui pembuluh. Biasanya melumpuhkan pembuluh darah ikan hidup
dengan menusuk otak dan saraf tulang belakang yang berada di atas mata dan telungkup ikan.
2. Cara Penyajian

1. Kukus
Ikan yang diolah dengan suhu tinggi dapat rusak nilai gizinya. Alih-alih menggoreng
ikan, lebih baik Anda mengukusnya. Mengukus dapat mencegah ikan terkena suhu
tinggi secara langsung. Selain itu, suhu pengukusan tentu lebih aman untuk menjaga
nilai gizi ikan. Salah satu menu olahan ikan yang dimasak dengan cara dikukus ialah:
pepes.

2. Tumis
Tumis bisa menjadi alternatif lain untuk mengganti proses pengolahan ikan dengan cara
digoreng. Ikan yang diproses dengan cara digoreng dapat mengubah lemak baik pada
ikan (dan diubah menjadi lemak jenuh). Tentu ini dapat menurunan nilai gizi ikan dan
meningkatkan risiko kesehatan bagi tubuh. Oh ya, saat menumis, Anda
sebaiknya menggunakan api kecil dengan sedikit margarine.

3. Jangan Bersentuhan Langsung dengan Alat Masak


Tentu kita sudah sepaham jika menggoreng dapat membuat nilai gizi ikan berkurang.
Padahal ikan yang digoreng memiliki cita rasa yang lebih gurih dan lezat. Nah, untuk
menyiasati hal ini, Anda bisa melapisi ikan dengan tepung roti. Hal ini untuk mencegah
ikan bersentuhan langsung dengan penggorengan ataupun minyak.

Sebisa mungkin hindari mengolah ikan dengan cara digoreng. Pengukusan masih menjadi
alternatif solusi yang lebih baik. Namun, saat akan mengukus ikan, perhatikan peralatan masak
yang Anda gunakan. Gunakan peralatan masak yang aman untuk bersentuhan langsung dengan
ikan (foodgrade). Salah satu bahan yang aman untuk makanan adalah stainless steel 304.
Stainless steel 304 lebih aman dan tahan terhadap korosi. Bahan ini pun memiliki material yang
lebih kokoh sehingga lebih awet untuk pemakaian jangka panjang.
3. Sumber
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180304124549-262-280295/5-tips-memilih-

ikan-segar

http://blog.duniamasak.com/cara-mengolah-ikan-untuk-menjaga-gizinya/

Anda mungkin juga menyukai