Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN

STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS


DENGAN NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi pada Perusahaan Industri Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia)9HAL

Sri Irka Riana1), Patricia Dhiana Paramita 2),Edi Budi Santoso 3)


1)
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
2)
Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
3)
Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang

Fakutas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Pandanaran Semarang

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya produksi dan struktur
modal terhadap Profitabilitas dengan nilai perusahaan sebagai variabel intervening (studi
kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI penelitian tahun 2010-2016).
Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-
2016.Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling.Variabel independen yang
digunakan adalah Biaya Produksi dan DER.Variabel dependennya adalah ROA dan variabel
intervening yaitu nilai perusahaan melalui Price To Book Value (PBV).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) secara parsial biaya poduksi berpengaruh
negatif dansignifikanterhadap nilai perusahaaan danDER berpengaruh positif dan
signifikanterhadap nilai perusahaan; 2) Secara parsial dari kedua variabel, DERyang
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA; 3) Secara simultan Biaya produksi dan
DER berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas; 4) Biaya produksi dan DER tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas.

Kata kunci :Biaya produksi , Debt To Equity Ratio (DER),Return on Asset (ROA), Price
To Book Value (PBV).

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the effect of Production Cost and Debt To
Asset Ratio (DER) toreturn on asset (ROA) withmanufacturing companiesas intervening
variable (case study on manufacturing company listed on BEI research year 2010-2016).
Research population is manufacturing companies listed in BEI 2010-2016. The
sample of research was taken by purposive sampling technique.The independent variables
used are Production Cost and Debt To Asset Ratio (DER. The dependent variable is Return
On Assetand intervening variable that is manufacturing company through Price To Book
Value ( PBV)
The results showed that 1) partially DER has a positive and significant effect on ROA
and significant effect on manufacturing company while PBV has no significant effect on
manufacturing company; 2) Partially from the two variables, only DER has a negative and
significant effect on stock prices; 3) Simultaneously Production Cost DER have a significant

1
effect on stock prices; 4)Production Cost and DER have no significant effect on ROA
through manufacturing company.

Keywords: Production Cost, Capital Structure (DER), Profitability (ROA) ,manufacturing


companies ( PBV)

PENDAHULUAN tujuan yang lain, misalnya pertumbuhan


Keuntungan dalam suatu perusahaan yang terus menerus atau perkembangan
sangatlah penting dalam rangka perusahaan atau yang bisa disebut
mempertahankan kelangsungan usahanya goingconcern serta tanggung jawab sosial
dalam jangka panjang, hal ini dikarenakan atau corporate social responsibility.
profitabilitas menunjukkan apakah Dengan laba ini membuatperusahaan
perusahaan mempunyai prospek yang tumbuh dan berkembang, bisa
bagus di masa yang akan datang atau tidak. menggunakan kemampuan yang lebih
Menurut Kasmir (2010:196) profitabilitas besar, bisa memberikan tingkat kepuasan
merupakan faktor yang dapat yang lebih besar pada konsumen, dan
mempengaruhi nilai perusahaan. Jika perusahaan bisa memperkuat kondisi
manajer mampu mengelola perusahaan perekonomian secara keseluruhan (Basu
dengan baik maka biaya yang akan Swastha, 2002). Strategi yang tepat adalah
dikeluarkan oleh perusahaan akan menjadi dengan menghasilkan produk yang dapat
lebih kecil sehingga laba yang dihasilkan memberikan nilai tambah bagi konsumen
menjadi lebih besar. Besar atau kecilnya baik dari segi manfaat maupun dari segi
laba ini yang akan mempengaruhi nilai kualitas. Penyediaan produk yang
perusahaan.Tujuan perusahaan antara yang berkualitas memang telah menjadi tuntutan
satu dengan yang lainnya belum tentu bagi suatu perusahaan baik yang bergerak
sama, tetapi secara umum tujuan di bidang manufaktur, perdagangan,
perusahaan yaitu memperoleh laba yang maupun jasa agar dapat hidup dalam
sebesar-besarnya untuk menjaga persaingan. Bagi perusahaan yang akan
kelangsungan hidup perusahaan agar memenangkan persaingan dalam segmen
segala kegiatan dalam perusahaan dapat pasar, maka dia harus mencapai titik
berlangsung dengan baik. kualitas dalam segala aspek. Tentunya
Laba atau profit adalah salah satu tidak hanya memperhatikan produk yang
tujuan utama berdirinya setiap badan usaha berkualitas saja, namun harga yang lebih
atau perusahan, jika tidak mendapatkan murah dan memiliki pelayanan yang lebih
laba, perusahaan tidak dapat memenuhi baik akan menjadi incaran para konsumen.

2
keputusan menyangkut pada sumber dan
Tabel 1.1 penggunaan dana dalam menjalankan
Research GapTabel 1.1 1 operasional perusahaan yang terangkum
No Research Penelitian Kesimpulan dalam laporan neraca dan unsur dalam
gap ( Tahun) neraca.
1 Pengaruh a). Widati a) tidak
Tujuan didirikannya sebuah
biaya (2012) berpengaruh
perusahaan adalah memperoleh laba
Produksi signifikan
terhadap b). Rasyid terhadap ROA (profit), maka wajar apabila profitabilitas
ROA (2012) b)berpengaruh menjadi perhatian utama para analis dan
negatif dan investor. Tingkat profitabilitas yang
signifikan
konsisten akan mampu bertahan dalam
terhadap ROA
bisnisnya dengan memperoleh return yang
2 Pengaruh a). Al a)berpengaruh
DER najjar ( negatif dan memadai dibanding dengan resikonya
terhadap 2012) signifikan (Toto, 2008).
ROA terhadap nilai Menurut Saidi (2004) profitabilitas
perusahaan
adalah kemampuan perusahaan dalam
b). Metha b)berpengaruh
memperoleh laba.Para investor
(2012) positif terhadap
ROA menanamkan saham pada perusahaan
3 Pengaruh Rizqia dkk Berpengaruh adalah untuk mendapatkan return, yang
biaya (2013) Negatif dan terdiri dari yield dan capital gain. Semakin
Produksi signifikan
tinggi kemampuan memperoleh laba, maka
terhadap terhadap nilai
semakin besar return yang diharapkan
nilai perusahaan
perusahaan investor, sehingga menjadikan nilai
Sumber : Disarikan dari berbagai jurnal, perusahaan menjadi lebih baik.
2012 Profitabilitas adalah faktor yang
memberikan kebebasan dan fleksibelitas

TELAAH PUSTAKA kepada manajemen untuk melakukan dan

Landasan Teori mengungkapkan kepada pemegang saham


program tanggung jawab sosial secara
1. Profitabilitas Perusahaan
lebih luas (Heinze, 1976 dalam Florence,
Menurut Brigham (2001),
et al., 2004). Hubungan antara
profitabilitas adalah hasil akhir dari
profitabilitas perusahaan dengan
serangkaian kebijakan dan keputusan
pengungkapan tanggungjawab sosial
manajemen, dimana kebijakan dan
perusahaan telah menjadi postulat

3
(anggapan dasar) untuk mencerminkan digunakan baik modal pinjaman
pandangan bahwa reaksi sosial maupun modal sendiri.
memerlukan gaya manajerial. Sehingga
2. Nilai Perusahaan
semakin tinggi tingkat profitabilitas
Didirikannya sebuah perusahaan
perusahaan maka semakin besar
memiliki tujuan yang jelas.Ada beberapa
pengungkapan informasi sosial (Bowman
hal yang mengemukakan tentang tujuan
& Haire, 1976 dan Preston, 1978,
pendirian sebuah perusahaan.Tujuan
Hackston & Milne, 1996 dalam Anggraini,
perusahaan yang pertama adalah untuk
2006).
mencapai keuntungan maksimal atau laba
Pengungkapan tanggung jawab
yang sebesar-besarnya.Tujuan perusahaan
sosial perusahaan mencerminkan suatu
yang kedua adalah ingin memakmurkan
pendekatan manajemen adaptive dalam
pemilik perusahaan atau pemilik
menghadapi lingkungan yang dinamis
saham.Sedangkan tujuan perusahaan yang
danserta kemampuan untuk
ketiga adalah memaksimalkan nilai
mempertemukan tekanan sosial dengan
perusahaan yang tercermin pada harga
reaksi kebutuhan masyarakat. Dengan
sahamnya.Ketiga tujuan perusahaan
demikian, ketrampilan manajemen perlu
tersebut sebenarnya secara subtansial tidak
dipertimbangkan untuk survive dalam
banyak berbeda. Hanya saja penekanan
lingkungan perusahaan masa kini (Cowen,
yang ingin dicapai oleh masing-masing
et al., 1987 dalam Florence, et al., 2004).
perusahaan berbeda (Martono dan Agus
Menurut Kasmir (2011:197), manfaat
Harjito, 2005:2)
yang diperoleh adalah untuk mengetahui
Nilai perusahaaan merupakan harga
besarnya tingkat laba yang diperoleh
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
perusahaan dalam satu periode:
apabila perusahaan tersebut
1. Mengetahui posisi laba perusahaan
dijual.Berbagai kebijakan diambil oleh
tahun sebelumnya dengan tahun
manajemen dalam upaya meningkatkan
sekarang
nilai perusahaan melalui peningkatan
2. Mengetahui perkembangan laba
kemakmuran pemilik dan pemegang
dari waktu ke waktu
saham tercermin pada harga saham
3. Mengetahui besarnya laba bersih
(Brigham, 2001). Samuel (2000)
sesudah pajak dengan modal sendiri
menjelaskan bahwa enterprise value (EV)
4. Mengetahui produktivitas dari
atau dikenal juga sebagai firm value (nilai
seluruh dana perusahaan yang
perusahaan) merupakan konsep penting

4
bagi investor, karena merupakan indikator 3. Biaya Produksi
bagi pasar menilai perusahaan secara Menurut Bustami & Nurlela
keseluruhan. Sedangkan, Untung Wahyudi (2013), biaya produksi adalah biaya yang
dan Hartini (2005) menyebutkan bahwa digunakan dalam proses produksi yang
nilai perusahaan merupakan harga yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga
bersedia dibayar oleh calon pembeli andai kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
perusahaan tersebut dijual. Biaya produksi ini disebut juga dengan
Nilai perusahaan dibentuk melalui biaya produk yaitu biaya-biaya yang dapat
indikator nilai pasar saham sangat dihubungkan dengan suatu produk, dimana
dipengaruhi oleh peluang-peluang biaya ini merupakan bagian dari
investasi. Adanya peluang investasi dapat persediaan.Berikut uraian ketiga elemen
memberikan sinyal positif tentang biaya produksi sebagai berikut :
pertumbuhan perusahaan di masa yang 1. Biaya bahan baku,yaitu besarnya nilai
akan datang sehingga dapat meningkatkan bahan baku yang dimasukkan ke
nilai perusahaan. dalam prosesproduksi untuk di ubah
Nilai perusahaan merupakan menjadi barang jadi.
persepsi investor terhadap tingkat 2. Biaya tenaga kerja, yaitu besarnya
keberhasilan perusahaan yang sering biaya yang terjadi untuk
dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan menggunakan tenaga
Soebiantoro, 2010).Harga saham yang karyawan untuk mengerjakan proses
tinggi membuat nilai perusahaan juga produksi.
tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan 3. Biaya overhead pabrik, yaitu biaya-
membuat pasar percaya tidak hanya pada biaya yang tidak dapat digolongkan ke
kinerja perusahaan saat ini namun juga dalam biaya bahan baku maupun
pada prospek perusahaan di masa depan. biaya-biaya tenaga kerja.
Menurut Suharli (2010), dalam 4. Biaya dalam pengertian Ekonomi
penilaian perusahaan mengandung unsur ialah semua “ beban “ yang harus
proyeksi, asuransi, perkiraan dan ditanggung untuk menyediakan suatu
judgement. Nilai dari perusahaan barang agar siap dipakai oleh
bergantung tidak hanya pada kemampuan konsumen.
menghasilkan arus kas, tetapi juga 5. Biaya dalam pengertian Produksi ialah
bergantung pada karakteristik operasional Semua “beban” yang harus
dan keuangan dari perusahaan yang ditanggung oleh Produsen untuk
diambil alih. menghasilkan suatu Produksi.Biaya

5
produksi adalah beban yang harus 4. Struktur Modal
ditanggung oleh produsen dalam Menurut Raharjaputra (2009:212),
bentuk uang untuk menghasilkan struktur modal perusahaan merupakan
suatu barang / jasa. Menetapkan biaya campuran atau proporsi antara utang
produksi berdasarkan pengertian jangka panjang dan ekuitas, dalam rangka
tersebut memerlukan kecermatan mendanai investasinya (operating asset).
karena ada yang mudah Menurut Fahmi (2012:184), salah
diidentifikasikan, tetapi ada juga yang satu faktor yang membuat suatu
sulit diidentifikasikan. perusahaan memiliki daya saing dalam
jangka panjang karena faktor kuatnya
Pandangan akuntan mengenai biaya struktur modal yang dimilikinya. Sehingga
menekankan pada biaya-biaya langsung, keputusan sumber-sumber dana yang
biaya-biaya historis, dan biaya-biaya dipakai untuk memperkuat struktur modal
lainnya.Maka definisi biaya menurut ahli suatu perusahaan tidak dapat dilihat
ekonomi setiap sumberdaya adalah sebagai keputusan yang sederhana namun
pembayaran yang diperlukan supaya memiliki implikasi kuat terhadap apa yang
sumber-sumber dayatersebut pada akan terjadi dimasa yang akan datang.
penggunaannya yang sekarang. Dengan Menurut Sitanggang (2013), bauran
kata lain biaya ekonomi suatu pembiayaan atau struktur pembiayaan
sumberdayatersebut pada alternative (struktur keuangan atau struktur modal)
kesempatan penggunaannya yang terbaik perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
(walter,1991). Menurut Mulyadi (2010:14) faktor yaitu :
Biaya produksi adalah sebagai berikut: 1. Stabilitas penjualan
“Biaya produksi merupakan biaya- 2. Posisi pajak perusahaan
biaya yang terjadi untuk mengolah bahan 3. Kemampuan membayar beban bunga
baku menjadi produk jadi yang siap-siap 4. Sikap manajemen menghadapi masa
untuk di jual.” depan
Rumus Biaya produksi sebagai berikut : 5. Struktur aktiva
6. Kebijakan deviden
Biaya Bahan Baku Langsung XXX 7. Ukuran perusahaan
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX 8. Umur perusahaan
Biaya Overhead Pabrik XXX 9. Jenis usaha perusahaan
+ Dalam penelitian ini determinan
Biaya Produksi XXX yang akan diteliti lebih lanjut meliputi

6
rasio keuangan yaitu Debt to Equity Ratio profitabilitas yg baik.Jadi,biaya produksi
(DER). Jumlah utang di dalam neraca akan memiliki pengaruh positif terhadap
menunjukkan besarnya modal pinjaman profitabilitas perusahaan. Berdasarkan
yang digunakan dalam operasi perusahaan penjelasan di atas dirumuskan hipotesis
(Syamsuddin,2009).Modal pinjaman dapat sebagai berikut :
berupa hutang jangka pendek maupun H₁ : Biaya Produksi berpengaruh positif
hutang jangka panjang,tetapi karena pada terhadap profitabilitas perusahaan
umumnya pinjaman jangka panjang jauh
2. Pengaruh Srtuktur Modal terhadap
lebih besar dibandingkan dengan utang
Profitabilitas Perusahaan
jangka pendek,maka perhatian analisis
Hubungan struktur modal dan
keuangan biasanya lebih menekankan pada
profitabilitas merupakan hubungan yang
jenis hutang ini.Rasio ini menunjukkan
tidak dapat diabaikan.Keduanya memiliki
hubungan antara jumlah pinjaman jangka
hubungan yang saling mempengaruhi satu
panjang yang diberikan oleh para kreditur
dan lainnya.Hal itu dikarenakan
dengan jumlah modal sendiri yang
perusahaan memerlukan peningkatan
diberikan oleh pemilik perusahaan.Hal ini
profitabilitas agar dapat bertahan hidup
biasanya digunakan untuk mengukur
jangka panjang dan nantinya berpengaruh
financial leverage dari suatu perusahaan
pada nilai perusahaannya.Diantaranya
tentang besar kecilnya nilai yang
dikeluarkan perusahaan untuk kebutuhan
sosial dan lingkungan
perusahaan,pembayaran bunga utang
dikurangkan pajak dan penambahan utang
dalam struktur modal akan meningkatkan
PERUMUSAN HIPOTESIS
profitabilitas perusahaan. Berdasarkan
1. Pengaruh Srtuktur Modal terhadap penjelasan di atas dirumuskan hipotesis
Profitabilitas Perusahaan sebagai berikut :
Salah satu faktor yang menjadi H2 :Kualitas produk berpengaruh positif
pertimbangan penting dalam menjalankan terhadap profitabilitas perusahaan.
aktiva perusahaan adalah biaya produksi.
3. Pengaruh Profitabilitas terhadap
Terkendalinya biaya produksi merupakan
Nilai Perusahaan
kunci keberhasilan produksi secara
Profitabilitas merupakan salah satu
keseluruhan sehingga dapat memperoleh
bagian finansial yang berpengaruh

7
terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas menghasilkan laba. Jadi, profitabilitas
menunjukkan tingkat keuntungan bersih memiliki pengaruh positif terhadap nilai
yang mampu diraih oleh perusahaan saat sebuah perusahaan. Berdasarkan
menjalankan operasinya.Para pemegang penjelasan di atas dirumuskan hipotesis
saham selalu menginginkan keuntungan sebagai berikut:
dari investasi yang mereka tanamkan pada H3 : Profitabilitas berpengaruh positif
perusahaan, keuntungan tersebut diperoleh terhadap nilai perusahaan.
dari keuntungan setelah bunga dan pajak.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh METODE PENELITIAN
semakin besar kemampuan perusahaan Variabel Penelitian
untuk membayarakan devidennya, Variabel yang digunakan dalam
sehingga akan semakin banyak investor penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian,
yang berinvestasi pada perusahaan yaitu variabel dependen dan variabel
tersebut. independen serta variabel intervening.
Menurut Petronila (2003) dalam 1. Variabel independen
Rimba (2010) profitabilitas merupakan Menurut Sugiyono (2012:39)
gambaran dari kinerja manajemen dalam memberikan pengertian variabel
mengelola perusahaan. independen sebagai berikut:
Ukuranprofitabilitas dapat berbagai “Variabel independen dalam bahasa
macam seperti : laba operasi, laba bersih, Indonesia disebut dengan variabel
tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan bebas.Variabel bebas merupakan
tingkat pengembalian ekuitas pemilik. variabel yang mempengaruhi atau
Berbagai kebijakan yang diambil yang menjadi sebab perubahannya
manajemen dalam upaya untuk atau timbulnya variabel terkat.”
meningkatkan nilai perusahaan melalui Dalam penelitian ini variabel bebas
peningkatan kemakmuran pemilik dan para yang akan diteliti adalah variabel X1
pemegang saham yang tercermin pada adalah biaya produksi dan varibel X2
harga saham. Sehingga, dari kondisi adalah struktur modal.
tersebut investor akan berkepentingan 2. Variabel dependen
dengan menganalisis nilai perusahaan, Menurut Sugiono (2012:39)
sebab analisis nilai perusahaan akan memberikan pengertian variabel
memberikan kebermanfaatan informasi dependen sebagai berikut:
kepada investor dalam menilai prospek
perusahaan di masa mendatang dalam

8
”Variabel dependen dalam bahasa sehingga dapat dijadikan pertimbangan
indonesia sering disebut variabel dalam pengambilan keputusan. Analisis
terikat.Variabel terikat merupakan yang digunakan dalam penelitian adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang sebagai berikut :
menjadi akibat,karena adanya variabel
1. Analisis deskriptif
bebas.”
Analisis deskriptif adalah alat statistik
Variabel dependen dalam penelitian
yang berfungsi mendeskripsikan atau
ini adalah profitabilitas.Profitabilitas
memberi gambaran terhadap objek yang
dapat diukur menggunakan Return On
diteliti melalui data sampel atau populasi
Asset (ROA).
sebagaimana adanya, tanpa melakukan
3. Variabel intervening
analisis dan membuat kesimpulan yang
Variabel intervening adalah tipe
berlaku umum dari data tersebut
variabel-variabel yang mempengaruhi
(Sugiyono, 2010). Statistik deskriptif
hubungan aantara variabel-variabel
digunakan untuk mendiskripsi suatu data
independen dengan variabel-variabel
yang dilihat dari mean, median, deviasi
dependen menjadi hubungan yang
standar, nilai minimum, dan nilai
tidak langsung. Variabel intervening
maksimum. Pengujian ini dilakukan untuk
merupakan variabel yang terletak
mempermudah memahami variabel-
diantara variabel-variabel independen
variabel yang digunakan dalam penelitian.
dengan variabel-variabel dependen,
sehingga variabel independen tidak 2. Uji Asumsi Klasik
langsung menjelaskan atau Uji asumsi klasik merupakan
mempengaruhi variabel prasyarat analisis regresi berganda.
dependen.Dalam penelitian ini Nilai Sebelum melakukan pengujian hipotesis
perusahaan digunakan sebagai yang diajukan dalam penelitian perlu
variable intervening. dilakukan pengujian asumsi klasik yang
meliputi; uji normalitas, uji
Teknik Analisis Data multikolonieritas, uji heteroskedastisitas,
Analisis data merupakan salah satu dan uji autokorelasi.
cara yang digunakan untuk mengetahui
3. Uji Normalitas
sejauh mana variabel yang mempengaruhi
Menurut imam Ghozali (2016)
variabel lain agar data yang dikumpulkan
menyataan bahwa uji normalitis adalah
tersebut dapat bermanfaat maka harus
untuk menguji apakah dalam model
diolah atau dianalisis terlebih dahulu

9
regresi, variabel independen dan dijelaska oleh variabel bebas lainnya. Jadi
dependennya memilki distribusi normal nilai tolerance yang rendah sama dengan
atau tidak. Model regresi yang baik adalah nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance)
memiliki distribusi data normal atau dan menunjukkan adanya kolineritas yang
mendekati normal. Pada prinsipnya tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai
normalitas data dapat diketahui dengan adalah tolerance 0,10 atau sama dengan
melihat penyebaran data (titik) pada nilai VIF 10. Setiap peneliti harus
sumbu diagonal pada grafik atau histogram menentukan tingkat kolinearitas yang
dari residualnya. Data normal dan tidak masih dapat diterima. Sedangkan TOL
normal dapat diuraikan sebagai berikut (tolerance) besarnya variasi dari suatu
(Ghozali, 2016); variabel independen yang tidak dijelaskan
oleh variabel independent lainnya. Nilai
4. Uji Multikoloniaritas
TOL berkebalikan dengan VIF. Batas TOL
Yang dimaksud dengan
dibawah 0,1 dan VIF batasnya diatas 10.
multiolinearitas persamaan regeresi
Apabila TOL dibawah 0,1 atau VIF diatas
berganda yaitu kolerasi antara varibael-
10, maka terjadi multikolinieritas.
variabel bebas diantara satu dengan yang
Konsekuensinya adanya multikolinieritas
lainnya. Model regresi yang baik
menyebabkan standart error cenderung
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
semakin besar.
variabel bebas. Jika variabel bebas saling
berkolerasi, maka variabel-variabel tidak 5. Uji Heteroskedastisitas
orthogonal. Untuk mengetahui apakah ada Uji heteroskedastisitas bertujuan
kolerasi diantara variabel-variabel bebas menguji apakah dalam model regresi
dapat diketahui dengan melihat dari nilai terjadi ketidaksamaan varian dari residual
tolerance yang tinggi. satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Variance inflation factor (VIF) Jika varian dari residual satu pengamatan
kedua ukuran tersebut menunjukkan yang lain tetap, maka disebut
setiapvariabel bebas manakah yang homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. heteroskedastisitas. Model regeresi yang
Dalam pengertian sederhana setiap baik adalah yang homoskedastisitas atau
variabel bebas menjadi variabel terikat dan tidak terjadi heteroskedastisitas.
regresian terhadap variabel bebas lainnya. Menurut Gozhali (2016) cara
Tolerance mengukur variabilitas variabel menditeksi ada atau tidaknya
bebas yang terpilh yang tidak dapat heteroskedastisitas adalah dengan melihat

10
grafik Plot antara nilai prediksi variabel 7. AnalisisRegresi Linier Berganda
terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan Untuk menguji pengaruh variabel-
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya variabel independent (biaya produksi dan
heteroskedastisitasnya dapat dilakukan DER) terhadap ROA, maka dalam
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu penelitian ini digunakan analisis regeresi
pada grafik scatterplot antara SRESID dan berganda dengan persamaan kuadarat
ZPRED dimana sumbu Y adalah yang terkecil (ordinary least square – OLS).
telah diprediksi dan submbu X residual (Y Untuk mengetahui apakah model regresi
prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di benar-benar menunjukkan hubungan yang
standardized. signifikan dan representatif, maka model
tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik
6. Uji Autokorelasi
regresi.
Uji autokorelasi bertujuan menguji
Analisis yang digunakan untuk
apakah dalam suatu model regresi linier
mengetahui seberapa besar pengaruh lebih
ada korelasi antara kesalahan pengunaan
dari satu variabael bebas terhadap satu
pada periode t dengan kesalahan pada
variabel terikat (Ghozali,2010), yaitu :
periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem 8. Uji Goodness of Fit
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena Untuk mengetahui ada tidaknya
observasi yang berurutan sepanjang waktu pengaruh variabel bebas terhadap variabel
berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, terikat maka dilakukan pengujian terhadap
2016). Untuk menguji keberadaan hipotesis yang akan diajukan pada
autokorelasi dalam penelitian ini penelitian ini. Metode pengujian terhadap
digunakan uji statistic Durbin-Watson. hipotesis dilakukan secara parsial dan
Durbin-Watson hanya digunakan untuk secara simultan. Pengujian secara parsial
autokorelasi tingkat satu (first order dilakukan dengan menggunakan uji t.
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya Pengujian signifikansi dengan uji t
intercept (konstanta) dalam model regresi digunakan untuk melihat bagaimana
dan tidak ada variabel lag di antara variabel bebas secara parsial
variabel independen. Hipotesis yang akan mempengaruhi variabel terikat. Jika nilai
diuji adalah: probability significancy dari t-rasio dari
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) regresi lebih kecil dari 0,05 maka dapat
HA : ada autokorelasi (r ≠ 0) dikatakan bahwa dimensi biaya produksi
dan kualitas produksi secara parsial

11
berpengaruh signifikan terhadap Hasil Penelitian
profitabilitas perusahaan juga secara
Deskripsi Variable Penelitian
parsial berpengaruh signifikan terhadap
Dalam bab ini di uraikan hal-hal
nilai perusahaan.
yang berkaitan dengan data yang berhasil
Menurut Imam Ghozali (2016), uji
di kumpulkan dan pembahasan dari hasil
pengaruh simultan digunakan untuk
peneltian data tersebut. Bagian yang akan
mempengaruhi apakah variabel
di bicarakan antara lain gambaran umum
independen secara bersama-sama atau
sampel, analisis deskripstif, uji normalitas
simultan mempegaruhi variabel dependen.
data , uji asumsi klasik dan analisis data

HASIL PENELITIAN DAN menggunaan regresi linier berganda.

PEMBAHASAN

Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic mempunyai
Biaya
140022400 782749500 313780948 160031384, 146671186
Produksi 84
0,000 0,000 8,09524 021141 1,690850
distribusi
DER 84 ,097 4,934 2,77417 ,134907 1,236444 normal,
PBV 84 ,223 3,180 1,23270 ,081404 ,746079 seperti
Valid N
84 diketahui
(listwise)
Sumber : data sekunder yang telah di olah
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa
Uji Asumsi Klasik nilairesidual mengikuti distribusi normal.
Uji asumsi klasik bertujuan untuk Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
mengetahui kondisi data yang menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
dipergunakan dalam penelitian. Hal kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi
tersebut dilakukan agar diperoleh model apakah residual berdistribusi normal atau
analisis yang tepat. Model analisis regresi tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
penelitian ini mensyaratkan uji asumsi statistik (Ghozali, 2011:160). Uji
terhadap data yang meliputi : normalitas dilihat pada grafik Normal P-
Plot sebagai berikut:
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual

12
Gambar Hasil Uji Normalitas dengan
Grafik Normal P-Plot dengan Variabel Kolmogorov-Smirnov 1
Dependen ROA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandard
ized
Residual
N 84
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
,64625701
Deviation
Most Extreme Absolute ,083
Gambar 4.1 Differences
Positive ,083
Grafik Normal P-Plot dengan Variabel Negative -,042
Dependen PBV Test Statistic ,083
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber : data sekunder yang telah di olah

Hasil Uji Normalitas dengan


Kolmogorov-Smirnov 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed
Residual
Berdasarkan gambar 4.1 dan 4.2
N 84
diketahui bahwa untuk variabel dependen Normal Mean ,0000000
Parametersa,b Std.
ROA dan variabel dependen PBV, titik- ,40630985
Deviation
Most Extreme Absolute ,140
titik pada gambar normal probability plot Differences Positive ,140
Negative -,097
cenROAung membentuk garis diagonal, Test Statistic ,140
c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,059
sehingga dapat diketahui bahwa model
Sumber : data sekunder yang telah di olah
berdistribusi normal. Untuk memastikan
data terdistribusi normal dilakukan
Nilai Asymp. Sig (2-tailed) pada Tabel 4.2
pengujian kedua dengan uji statistik
dan Tabel 4.3 untuk regresi 1 adalah 0,200
dengan Kolmogorov-Smirnov. Hasil
sedangkan untuk regresi 2 adalah0,059 ini
output dari pengujian normalitas dengan
menunjukan bahwa residual pada regresi 1
Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai
dan regresi 2 berdistribusi normal.
berikut :
Uji Multikolonearitas
Uji multikolonearitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar

13
variabel independen. Untuk mendeteksi yang menunjukkan nilai Tolerance ≥ 0,10,
ada tidaknya multikolonearitas didalam begitu juga dengan nilai Variance Inflation
model regresi adalah dengan melihat nilai Factor (VIF) Maka dapat disimpulkan
tolerance dan Variance Inlation Factor bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar
(VIF). Apabila nilai tolerance> 10% dan variabel independen untuk variabel
nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan dependen Profitabilitas Perusahaan
tidak ada multikolonearitas antar variabel maupun untuk variabel dependen PBV.
bebas dalam model regresi (Ghozali, 2016)
Uji Heteroskedastisitas
Berikut hasil perhitungan menggunakan
Uji Heteroskedastisitas bertujuan
progam IBM SPSS 22.
menguji apakah dalam model regresi

a
terjadi ketidaksamaan variance dari
Coefficients
Unstandardized Collinearity residual satu pengamatan ke pengamatan
Coefficients Statistics
Std. Toler yang lain. Jika variance dari residual satu
Model B Error ance VIF
1 (Consta pengamatan ke pengamatan lain tetap,
,218 ,233
nt)
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
Biaya
8,166 1,09
Produks ,000 ,912 disebut heteroskedastisitas. Model regresi
E-12 6
i
DER 1,44 yang baik adalah yang homoskedastisitas.
-,020 ,044 ,693
3
PBV
,376 ,070 ,750
1,33 Untuk menguji heterokedastisitas dapat
3
a. Dependent Variable: ROA dilakukan dengan mengamati grafik
scatterplot dengan pola titik-titik yang
Hasil uji multikoloneritas menyebar diatas dan dibawah sumbu Y.
Coefficientsa
Unstandardized Collinearity Berikut hasil pengolahan menggunakan
Coefficients Statistics
Std. Toler
progam IBM SPSS 22
Model B Error ance VIF
1 (Consta
2,229 ,272
nt)
Biaya -
1,08
Produks 4,197 ,000 ,920
7
i E-11
DER 1,08
-,312 ,061 ,920 Gambar 4.2
7
a. Dependent Variable: PBV Grafik Scatterplot dengan Variabel
Sumber : data sekunder yang telah di olah Dependen PBV

Dari Tabel 4.4 dan 4.5


menunjukan Hasil perhitungan nilai
Tolerance tidak ada variabel independen

14
Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 menunjukan Uji F ( Pengujian Hipotesis Secara
Simultan )
Uji F Persamaan 1
a
Coefficients
Tabel 4.7
a
ANOVA
Stand
ardiz Sum of Mean
Unstandardi ed Model Squares Df Square F Sig.
zed Coeffi 1 Regres 13,4 b
11,536 2 5,768 ,000
Coefficients cients sion 78
Std. Sig Residu
34,665 81 ,428
Model B Error Beta t . al
1 (Cons 2,22 8,1 ,00 Total 46,201 83
,272
tant) 9 83 0 a. Dependent Variable: PBV
Biaya - b. Predictors: (Constant), DER, Biaya Produksi
-
Produ 4,19 ,41
,000 -,083 ,82
ksi 7E- 3
2 Sumber : data sekunder yang telah di olah
11
DER -
,00
-,312 ,061 -,517 5,1
0
49
a. Dependent Variable: PBV
Uji F Persamaan 2
Uji t (Pengujian hipotesis secara persial)
pada grafik scatterplot terlihat bahwa
Tabel 4.8
titik-titik menyebar secara acak serta a
ANOVA
tersebar baik diatas maupun dibawah Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat 1 Regressi
7,239 3 2,413
14,08
,000
b
on 7
disimpulkan bahwa untuk variabel Residual 13,702 80 ,171
Total 20,941 83
dependen pertumbuhan penjualan dan a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), PBV, Biaya Produksi, DER
variabel dependen PBV tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi ini.. PENUTUP
Simpulan
Analisis regresi linier 2 tahap ( R2)
Berdasarkan hasil penelitian dan
Analisis regresi mengkaji pengaruh
pembahasan di atas dapat diambil
Biaya produksi, DER, DER terhadap
kesimpulan sebagai berikut:
ROA. pengujian yang dilakukan
1. Tidak Ada pengaruh biaya produksi
diantaranya uji F, uji t dan uji R. ringkasan
terhadap profitabilitas di perusahaan
dari analisis regresi dapat dilihat pada
manufaktur yang terdapat di BEI.
tabel diabawah ini.
2. Ada pengaruh DER terhadap ROA di
perusahaan yang terdapat di BEI.
3. Ada pengaruh ROA terhadap PBV di
perusahaan yang terdapat di BEI.
4. Tidak Ada pengaruh tidak langsung
Biaya produksi terhadap PBV melalui

15
ROA di perusahaan yang terdapat di
Arif, Abubakar., dan Eka Rudiyaningsih.
BEI.
(2010). Analisis Kemampuan
5. Ada pengaruh tidak langsung DER Laba,Piutang, Persediaan, Biaya
Administrasi dan Penjualan, dan
terhadap PBV melalui ROA di
Rasio Laba Kotor Terhadap
perusahaan yang terdapat di BEI. Penjualan dalam Memprediksi
Laba. Jurnal IlmiahUniversitas
Trisaksi Jakarta.
Saran
Asneli. (2015). Pengaruh Biaya Kualitas
Saran yang diberikan berkaitan dengan
Terhadap Laba Bersih Perusahaan
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: padaDivisi Mesin Industri dan Jasa
PT PINDAD (Persero) Bandung.
a. Sebaiknya pihak perusahaan
SkripsiMahasiswa Universitas
menekan modal yang diperoleh dari Komputer Indonesia.
hutang untuk menekan beban bunga yang
Blocher, Ed., Kung Chen, Gary Cokins,
harus dibayarkan mengingat telah terbukti dan Tom Lin. (2012). Manajemen
Biaya. Edisi 3. Buku kedua. Jakarta:
dengan jelas DER yang tinggi justru
Salemba empat
mengurangi profitabilitas dan nilai
Carter, William (2010). Akuntansi
perusahaan.
Biaya. Jakarta: Salemba empat

DAFTAR PUSTAKA Dwimulyani,Susi dan Shirley (2017).


Analisis Pengaruh Pertumbuhan
Anggriani, Listiany, dan Imanuel Rasio-rasioKeuangan, Laba Bersih
Goestman. (2013). Peranan Analisis dan Ukuran Perusahaan Terhadap
BiayaKualitas untuk Meningkatkan Prediksi Pertumbuhan Laba Usaha
Kualitas Produk pada PT X di Pada Perusahaan Manufaktur yang
Surabaya. JurnalIlmiah Mahasiswa Terdaftar di BEJ. Jurnal Ilmiah
Universitas Surabaya. Mahasiswa Universitas Trisakti
Jakarta.
Apriliya, Janice. (2013). Analisis
Perhitungan Biaya Kualitas dan Gantino, Rilla., dan Erwin (2016).
Pengaruhnyaterhadap Laba Pengaruh Biaya Kualitas
Operasional Perusahaan (studi Terhadap PenjualanPada PT
kasus pada PT X). SkripsiMahasiswa Guardian Pharmatama. Jurnal
Universitas Kristen Maranatha Ilmiah Universitas Indonusa
bandung. EsaUnggul Jakarta.

Ariani, Marisca Dwi. (2010). Pengaruh Garrison, Ray H., Eric W. Noreen, dan
Laba Kotor, Laba Operasi dan Laba Peter C. Brewer (2013).
BersihDalam Memprediksi Arus Kas AkuntansiManajerial. Edisi
di Masa Mendatang (Studi Empiris Kesebelas. Buku Kesatu.
pada Perusahaan Manufaktur di (Diterjemahkan oleh:
Bursa Efek Indonesia). Skripsi NuriHinduan, S.E., Ak.). Jakarta:
MahasiswaUniversitas Diponegoro Salemba Empat
Semarang.

16
Haloho, Mesriani. (2017). Analisis
Pengaruh Biaya Produksi dan
Biaya KualitasTerhadap Laba
pada PT.Indonesia Asahan
Alumunium (Inalum) Kuala
Tanjung Asahan. Skripsi
Mahasiswa Universitas Sumatra
Utara Medan.

Hansen, Don R. dan Maryane M. Mowen


(2010). Akuntansi Manajemen.
Edisi Ketujuh. Diterjemahkan
oleh: Dewi Fitriasari, M.Si dan
Deny Amos Kwary, M. Hum.
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri (2014). Teori


Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Hartono, Jogiyanto (2011). Metode


Penelitian Bisnis. Edisi pertama.
Yogyakarta

Heizer, Jay, dan Barry Render (2010).


Operations Management. Nineth
Edition.
Pearson Education Inc., New
Jersey.

Hongren, Charles T., Srikant M. Datar., &


George Foster. (2015). Cost Accounting.
Edisi 12. New Jersey: Upper Saddle
River.

Jogiyanto (2012). Sistem Teknologi


Akuntansi. Yogyakarta: Andi

Krisdiyanti, Ira. (2010). Pengaruh Biaya


Operasional Terhadap Profitabilitas
(ROA)pada PT.PINDAD (Persero).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Komputer RIIndonesia
Bandung.

17

Anda mungkin juga menyukai