Menurut Ary, Jacobs, dan Razafieh (1992 : 44) bahwa Penelitian dapat dirumuskan
sebagai pendekatan ilmiah pada pengkajian masalah dan merupakan usaha sistematis
dan objektif untuk mencari pengetahuan yang dapat dipercaya.
2. PROSES PENELITIAN
Berikut ini merupakan penjelasan tentang tahapan-tahapan dalam penelitian.
1) Tahap Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus melaksanakan beberapa
persiapan yaitu :
a. Tema/TopikPenelitian
b. Mengidentifikasi Masalah
c. Merumuskan masalah
d. Mengadakan studi pendahuluan
e. Merumuskan hipotesis
f. Menentukan sampel penelitian
g. Menyusun rencana penelitian
2) Tahap Pelaksanaan
Setelah melakukan tahap persiapan, seorang peneliti selanjutnya melakukan tahap
pelaksanaan kegiatan penelitian yang meliputi, pengumpulan data dan
menganalisis data.
a. Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data didasarkan pada pedoman yang sudah
dipersiapkan dalam rancangan penelitian.
b. Analisis Data
Tahapan ini dilakukan setelah data terkumpul semua kemudian dilakukan
analisis dan hipotesis yang diajukan dan diuji kebenarannya.
3) Tahap penulisan Laporan
Penulisan pelaporan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses penelitian.
Tahapan ini yaitu membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis.
Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil
penelitiannya kepada para pembaca atau penyandang dana.
Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode
sebagai berikut:
1) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama
yang diajarkan sejak masa kanak-kanak.
2) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan
maupun yang paling meragukan.
3) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.
Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita
memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat
membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan
kebenaran pendapat lain. Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu,
namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-
ragu.
Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi
yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas).
Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan,
maka tertata lebih baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan
kodrat jasmani. Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa
manusia itu abadi.
2. ALFRED JULESAYER
Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan
prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:
1) Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran
suatu proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan.
2) Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk
menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa
depan sebagai pernyataan yang mengandung makna.
Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi)
secara teliti gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -
ulang itu akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi
hipotesa.
Sudarwan Danim dan Darwis, 2003. Riset keperawatan Sejarah dan Metodologi. Jakarta :
EGC.
(sumber : http://www.pelajaran.co.id/2017/04/tahap-tahap-proses-penelitian-dengan-
penjelasan-terlengkap.html diakses 04/10/2017 19.54)
(sumber : https://www.kompasiana.com/tiyowidodo/istilah-istilah-dalam-penelitian-
ilmiah_5500a547a33311be0b50fffa diakses 04/10/2017 20.15)