Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga
yaitu :
1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
6
7
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan
1. Pengetahuan Implisit
bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata
biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lisan.
Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan dan budaya bahkan bisa tidak
disadari.
2. Pengetahuan Eksplisit
atau disimpan dalam wujud nyata, bisa dalam wujud perilaku kesehatan.
dengan kesehatan.
1. Pendidikan
dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang menekankan informasi
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian, seseorang
seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk
pengetahuan seseorang.
4. Lingkungan
tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak, yang
5. Pengalaman
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
6. Usia
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari
tingkat pengetahuan seseorang menjadi tiga tingkatan yang didasarkan pada nilai
menjadi dua kelompok jika yang diteliti masyarakat umum, yaitu sebagai berikut.
1. Cara tradisional:
2. Cara modern:
2.2.1 Pengertian
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari
hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap
evaluatif terhadap objek, orang, atau peristiwa (Stepan 2007 dalam Riyanto dan
Budiman, 2013)
Secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang
diberikan.
Menghargai berarti seseorang dapat menerima ide dari orang lain yang
mungkin saja berbeda dengan idenya sendiri, kemudian dari dua ide yang
ide tersebut.
fungsi manfaat karena sikap dapat membantu mengetahui sejauh mana manfaat
objek sikap dalam pencapaian tujuan. Dengan sikap yang diambil oleh
2. Fungsi pertahanan ego Sikap tertentu diambil seseorang ketika keadaan dirinya
mempertahankan egonya.
13
3. Fungsi ekspresi nilai Pengambilan sikap tertentu terhadap nilai tertentu akan
menunjukkan sistem nilai yang ada pada diri individu yang bersangkutan.
agar dapat dijadikan sebagai dasar pembentukan sikap yang baik. Sikap akan
lebih mudah terbentuk jika pengalaman pribadi yang terjadi melibatkan faktor
emosional.
sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting karena dimotivasi
14
penting tersebut.
sikap konsumennya.
5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama Konsep moral dan ajaran dari
Teknik ini disusun oleh Thurstone yang didasarkan pada asumsi nilai
skala yang berasal dari rating para penilai tidak dipengaruhi oleh sikap penilai
terhadap isu. Metode ini menempatkan sikap seseorang pada rentangan kontinum
dari yang sangat unfavorable sampai yang sangat favorable terhadap suatu objek
sikap. Caranya yaitu dengan memberikan orang tersebut beberapa item sikap yang
favorabilitasnya.
15
penilai terhadap item ini dijadikan sebagai nilai skala masing-masing item.
Pembuat skala menyusun item dari skala terendah sampai tertinggi, kemudian
memilih item untuk kuesioner skala sikap yang sesungguhnya dan selanjutnya
jawaban sangat tidak setuju nilainya 1. Item unfavorabel, nilai untuk jawaban
sangat setuju adalah 1, sedangkan jawaban untuk sangat tidak setuju diberi nilai 5.
Skala Likert disusun dan diberi skor sesuai dengan skala interval sama (Riyanto,
2011).
3. Skala Guttman
skala Guttman untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan jika tidak setuju diberi skor
0 (Sugiyono, 2009). Sikap dikatakan positif (mendukung) bila hasil mean lebih
besar daripada rata-rata, sedangkan dikatakan negatif (tidak mendukung) bila hasil
2.3.1 Pengertian
dua yaitu perilaku tertutup (covert behavior) dan perilaku terbuka (overt
behavior).
yang merupakan hasil bersama atau resultant antara berbagai faktor, baik faktor
internal maupun eksternal. Perilaku manusia dibagi dalam tiga domain, yaitu
seperti perilaku binatang bersel satu ; perilaku kompleks seperti sosial manusia;
perilaku sederhana, seperti reflex, tetapi ada juga yang melibatkan proses
yang menunjuk pada sifat rasional, emosional dan gerakan fisik dalam
berperilaku.
17
antara perilaku yang refleksif dan perilaku yang non refleksif”. Perilaku yang
refleksif merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap
stimulus yang mengenai organisme tersebut. Misalnya reaksi kedip mata bila kena
sinar, menarik jari bila jari kena api dan sebagainya. Reaksi atau perilaku reflektif
pusat susunan syaraf atau otak, sebagai pusat kesadaran, sebagai pusat pengendali
dari perilaku manusia. Lain dengan halnya perilaku non-reflektif. Perilaku ini di
kendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran otak. Dalam kaitan ini stimulus
setelah diterima oleh reseptor kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat syaraf,
baru kemudian terjadi respons melalui afektor. Proses yang terjadi dalam otak
atau pusat kesadaran ini disebut proses psikologi. Perilaku atau aktivitas atas dasar
proses psikologis inilah yang disebut aktivitas psikologis atau perilaku psikologis.
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respons seseorang masih
berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau
“observable behavior”
Notoadmodjo (2010:5) ada tiga aliran yang sudah amat populer yang
1. Nativisme
bahwa perilaku manusia itu sudah sibawa atau ditentukan sejak lahir. Sehingga
lingkungan tidak mempunyai peran atau kekuatan apa pun dalam membentuk
perilaku. Perilaku baik ataupun perilaku buruk seseorang adalah memang sudah
2. Empirisme
Locke berpendapat bahwa manusia lahir adalah dalam keadaan kosong seperti
meja lilin atau kertas lilin (tabularasa). Kertas atau meja lilin ini akan terisi dan
berwarna warni oleh karena lingkungannya. Itulah perilaku manusia, dalam aliran
pengalaman indra ini yang akan menggores atau mewarnai kertas lilin yang putih,
3. Naturalisme
manusia pada hakikatnya lahir dalam keadaan baik, tetapi menjadi tidak baik
19
mendasarkan pada konsep lahir. Perbedaanya aliran nativisme konsep lahir itu
bisa baik dan bisa juga tidak baik atau jelek. Apabila dilahirkan baik akan
berkembang menjadi baik, tetapi kalu dilahirkan tidak baik, juga berkembang
tidak baik. Tetapi pada naturalisme berpendapat bahwa anak dilahirkan dalam
Akhirnya menjadi tetap baik atau bisa menjadi tidak baik karena
lingkungan. Naturalisme mengatakan tidak ada seorang pun yang terlahir dengan
menyebabkan manusia menjadi buruk atau tidak baik. Oleh sebab itu naturalisme
4. Konfergensi
Hal ini berarti bahwa memang perilaku dapat dikembangkan, tetapi mempunyai
individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik
yang dimiliki individu sejak konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai
anak itu tumbuh dan berkembang seperti keadaan kelauarga contohnya anak
yang hidup dalam keluarga yang otoriter maka dia cenderung akan bersikap
keras;
c. Faktor pengalaman artinya manusia dianggap seperti seonggok tanah liat yang
a) Faktor intern yaitu faktor-faktor yang datangnya dari dalam diri anak baik
perilaku anak. Dan jika orang tua mempunyai sifat-sifat baik fisik ataupun
b) Faktor ekstern yaitu faktor yang datang dari luar diri anak seperti faktor
1. Pengertian
2. Tingkat Tindakan
a. Respon terpimpin
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
b. Mekanisme
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai
c. Adopsi
2.4.1 Pengertian
individu dimulai dan dari keluarga inilah akan tercipta tatanan masyarakat yang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton (2008), ciri-ciri keluarga
anak, dan merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.
1. Secara Tradisional
Keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari
2. Secara Modern
a. Tradisional Nuclear, adalah keluarga inti (ayah, ibu, anak) tinggal dalam
dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil
dari perkawinan baru, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
c. Middle Age/ Aging Couple adalah suami sebagai pencari uang, istri di
d. Dyad Family adalah suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai
e. Single Parent adalah satu orang tua kaibat perceraian atau kematian
f. Dual Carrier adalah suami istri atau keduanya orang carier dan tanpa
anak.
g. Commuter Married adalah suami istri atau keduanya orang karier dan
tinggal terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-
waktu tertentu.
24
h. The unmarried teenage mother adalah dua orang atau satu pasangan yang
i. Gay and lesbian Family adalah keluarga yang dibentuk oleh pasangan
baik.
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi ada yang tidak. Hal ini
b. Struktur Peran
c. Struktur Kekuatan
d. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap, dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga
Menurut Friedman (1999) dalam Sudiharto (2007) ada lima fungsi dasar
lingkungan sosial.
1. Peran Ayah
Ayah sebagai suami bagi istrinya dan ayah bagi anak-anaknya, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai
kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
2. Peran Ibu
Sebagai istri dari suaminya dan ibu bagi anak-anaknya. Ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat
3. Peran Anak
2.5.1 Pengertian
ketidakseimbangan aliran darah dalam otak, dan dapat timbul secara mendadak
(dalam waktu beberapa detik) atau secara cepat (dalam waktu beberapa jam),
27
dengan gejala atau tanda-tanda yang sesuai dengan daerah otak yang mengalami
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala hilangnya
fungsi sistem saraf pusat fokal atau global yang berkembang cepat (Ginsberg, L,
2008)
Secara garis besar stroke dibagi menjadi 2 golongan yaitu stroke yang
terjadi karena pembuluh darah di otak pecah yang diakibatkan tidak kuat menahan
tekanan yang terlalu tinggi yang disebut stroke perdarahan dan stroke yang paling
banyak dijumpai yaitu stroke non hemoragik disebut stroke non hemoragik karena
tidak ditemukanya perdarahan otak. Stroke non hemoragik dapat dijumpai dalam
Pada bentuk ini gejalah neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran
Deficit (RIND).
Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih dari 24
otak tertentu, maka terjadi serangkaian proses patologik pada daerah iskemik.
Perubahan ini dimulai dari tingkat seluler berupa perubahan fungsi dan bentuk sel
yang di ikuti dengan kerusakan fungsi dan integritas susunan sel yang selanjutnya
(Mardjono, 2006)
Pada stroke non hemoragik tipe ini embolik tidak terjadi pada pembuluh darah
otak, melainkan di tempat lain seperti di jantung dan sistim vaskuler sistemik.
Embolisasi kardiogenik dapat terjadi pada penyakit jantung dengan “shunt” yang
menghubungkan bagian kanan dengan bagian kiri atrium atau ventrikel. Penyakit
jantung rheumatoid akut atau menahun yang meninggalkan gangguan pada katup
mitralis, Fibralisi atrium, Infark kordis akut dan embolus yang berasal dari vena
biasanya muncul disaat penderita tengah beraktivias fisik seperti berolah raga.
otak. Dapat dibagi menjadi stroke pada pembuluh darah besar (termasuk sistem
arteri karotis) merupakan 70 persen kasus stroke non hemoragik trombus dan
Trombosis pembuluh darah kecil terjadi ketika aliran darah terhalang, biasanya ini
vena, hipertensi yaitu Aneurisma arteri kecil atau arteriol, angioma atau tumor
otak, dan trauma kepala. Ada dua tipe Aneurisma, yaitu aneurisma congenital dan
aneurisma dapatan. Pada aneurisma congenital dinding arteri yang sangat tipis
sehingga arteri tidak dapat berkontraksi maksimal dan ada kecenderungan untuk
pecah. Sedangkan pada aneurisma dapatan biasanya disebabkan oleh adanya lesi
aterosklerotik dan trauma. Tipe aneurisma dapatan juga dapat disebabkan oleh
bakteri atau jamur seperti mikosis. Sedangkan Angioma menyerupai sebuah bola
dengan beberapa lengkungan akibat shunt atau hubungan langsung arteri dan
vena. Biasanya terjadi pada arteri serebri media di bawah korteks yaitu sub
kortikal, bisa juga ditemukan pada dasar otak. Dinging pembuluh darah pada
angioma juga tipis, sehingga mudah pecah dan mudah terjadi perdarahan (Putra,
2011).
resiko yang dapat terkontrol dan yang tidak dapat terkontrol. Faktor yang dapat
dikontrol adalah usia, ras, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Sedangkan, faktor
resiko yang tidak dapat dikontrol adalah hipertensi, diabetes mellitus, Transient
virus dan bakteri, obesitas, kurang aktifitas fisik, dan stress fisik serta mental.
Gejala perdarahan ini timbul mendadak dan memburuk dengan cepat (dalam
beberapa menit atau jam), sering sampai koma. Nyeri kepala berat, nausea,
muntah, dan mempunyai ciri khas yaitu adanya darah di rongga subaraknoid pada
Pada penderita perdarahan subaraknoid akan dijumpai gejala seperti nyeri kepala
yang hebat, kadang-kadang muntah, leher terasa kaku serta kehilangan kesadaran
yang sementara dan setelah sadar kembali terdapat gejala kaku kuduk, keluhan
gangguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh, secara tidak sadar mengikuti
kata-kata orang lain, sulit untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam hati.
Mulut jatuh ke satu sisi dan lidah mencong bila diluruskan, kata-kata tidak
dapat dipahami (afasia), bicara tidak jelas, tidak lancar dan terbata-bata,
31
kelemahan atau kelumpuhan lengan, tungkai atau salah satu sisi tubuh,
saat tidak beraktifitas, Gangguan rasa didaerah muka atau wajah dan hanya
sebelah saja, biasanya disertai gangguan rasa di lengan dan tungkai hanya
sebelah saja, bola mata selalu melirik ke satu sisi saja, tidak dapat
pandangan tanpa rasa nyeri, sebagian lapangan pandang tidak terlihat dan
penglihatan gelap atau ganda sesaat, kesulitan memahami barang yang dilihat,
namun dapat mengerti jika meraba atau mendengar suaranya, hilangnya rasa
atau adanya sensasi abnormal pada lengan, tungkai atau salah satu sisi tubuh,
terasa kesemutan dan mati rasa pada salah satu sisi tubuh, hilangnya
jalan menjadi sempoyongan atau terjatuh, gangguan gerak bola mata hingga
terjadi diplopia, dedua kaki lemah sampai tidak bisa berdiri, mual, muntah,
1) Aphasia
mengerti bicara orang lain tetap baik. Sedangkan reseptif (sensorik) adalaah
2) Alexia
Penderita tidak mampu membaca kata, tapi dapat membaca huruf (verbal
masih dapat membaca kata (lateral alexia), dan gabungan dari keduanya yaitu
3) Agraphia
agraphia dengan alexia (dijumpai pada orang sakit dengan kerusakan di lobus
parietal), apraxic agraphia (tidak mampu menulis dengan baik saat menulis
spontan), spatial agraphia (sulit untuk menulis pada garis horizontal atau
4) Acalculia
gerakan tertentu. Kelainan ini sering bersamaan dengan agnosia jari (dapat
dilihat dan disuruh menyebutkan nama jari yang disentuh sementara orang
dengan ruang. Biasanya akan mengabaikan sebelah sisi ruang kontra lateral
dari lesi yang ada pada otaknya, misalnya disuruh menggambar sekuntum
9) Dementia
mental. Gangguan pada satu fungsi luhur saja belum dapat dikatakan
dementia.
Tujuan rehabilitasi ini adalah untuk menolong penderita stroke untuk memperoleh
penyakit penyerta dan komplikasi. Pada dasarnya rehabilitasi pada pasien stroke
tersebut meliputi terapi berbicara, terapi fisik, dan terapi occupasional. Berbagai
usaha dilakukan untuk mencapai tujuan ini, diantaranya terapi fisik/ fisioterapi,
latihan bicara, latihan mental, terapi okupasi, psikoterapi , memberi alat bantu,
bentuk cacat, kemampuan atau tingkat mental penderita. Young & Forster (2007)
dokter keluarga, ahli rehabilitasi medik, ahli saraf, perawat dan anggota keluarga.
Menurut dr. Prapti Utami (2009), setelah stroke, sel otak mati dan
hematom yang terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini
akan selesai dalam waktu 3 bulan. Hanya 10-15% dari penderita stroke yang bisa
kembali hidup normal seperti semula, sisanya mengalami cacat. Karena itu
terkena penyakit tersebut. Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
3. Berolah raga atau beraktivitas fisik. Ketika melakukan aktivitas fisik, jantung
akan memompa lebih cepat untuk meningkatkan jumlah darah yang kaya
dan menurunkan low density lipoprotein atau LDL yaitu kolestrol jahat.
(Narkoba)
maksimal 150 gram per hari. Tingkatan asupan makanan tinggi serat, antara
7. Hindari stress yang berlebih. Karena dapat menaikan tekanan darah dan
darah.
Sel yang mati dan hematom saat setelah terjadi stroke akan diganti oleh
kista yang mengandung cairan serebrospinalis. Proses alami ini selesai dalam
waktu 3 bulan. Sekitar 2 dari 10 orang yang mengalami stroke akut akan
meninggal dalam satu bulan pertama, 3 dari 10 orang meninggal dalam 1 tahun, 5
dari 10 orang meninggal dalam 5 tahun, dan 7 dari 10 orang meninggal dalam 10
tahun. Risiko kematian penderita stroke pada tiga hari pertama sekitar 12%
(Feigin, V, 2006).
dua hari pertama sekitar 35%, tetapi setelah itu turun pesat. Risikonya menjadi
sekitar 30% pada minggu pertama dan sekitar 10% pada minggu kedua (Mulyani,
pertama adalah perdarahan ulang. Risiko meninggal paling tinggi bagi yang
mengalami kehilangan kesadaran pada hari pertama, yang mengalami koma atau
mengalami paralisis berat (hilangnya sama sekali gerakan di lengan atau tungkai
yang terkena). Risiko ini lebih tinggi pada orang berusia lanjut dibandingkan
orang yang berusia muda dan yang mengalami inkontinensia (tidak dapat
jantung, pneumonia aspirasi (infeksi dada) akibat masuknya cairan atau makanan
ke dalam paru, septikemia (akibat ulkus dekubitus atau infeksi saluran kemih),
bekuan darah di arteri jantung (infark miokardium) dan trombosis vena dalam
menghindari kematian, perlu ada penanganan awal yang tepat yaitu dengan
memanfaatkan betul golden period pendertia. Golden period adalah waktu yang
sangat berharga bagi seseorang ketika terjadi serangan stroke awal untuk
Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan
Kemudian stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam hingga 1-2 hari
akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati atau stroke in evolution.
memanfaatkan fase goleden period. Waktu yang dimiliki oleh seseorang ketika
38
terjadi serangan stroke adalah 3 sampai 6 jam untuk segera mendapat pertolongan
yang tepat di Rumah Sakit. Lebih dari jam tersebut pasien yang terkena stroke
dapat mengalami kecacatan yang berat. Oleh karena itu, seseorang yang
menunjukkan gejala stroke harus segera dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit
terdekat. Jika dalam kurun waktu itu penderita mendapat pemeriksaan dan
penanganan yang tepat, maka ia akan terhindar dari komplikasi, atau kecacatan
1. Jika orang itu sadar, tenangkan dia. Baringkan dengan hati-hati, taruh
derajat dan selimuti. Ini memberikan kesempatan agar aliran darah balik
3. Jangan diberi makan dan minum, termasuk air gula walaupun bisa,
4. Jika orang itu tidak sadar, periksalah pernapasannya. Bila masih bernapas
terhenti dalam 2-3 menit akan terjadi kerusakan otak, dam bila sampai 4-