KEANEKARAGAMAN HEWAN II
Nilai Paraf
A. Judul
Identifikasi Amphibi
B. Tujuan
1. Untuk mengamati morfologi Rana sp. Dan Bufo sp.
2. Menyatakan hasil pengamatan (observasi) melalui gambar dan deskripsinya.
C. Dasar Teori
Amphibi merupakan salah satu kelompok fauna yang kurang dikenal
dalam keanekaragaman hayati. Di dalam ekosistem, amfibi memiliki peranan
yang penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan memiliki peranan
yang penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan memiliki nilai
ekologis yang cukup tinggi (Stuart dkk, 2004).
Amphibi adalah vertebrata yang memiliki dua fase kehidupan pada dua
lingkungan yang berbeda. Ketika menetas hidup di air dan bernafas dengan insang,
kemudian pada saat dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru (Das I,
2010).
2
umum dijumpai pada habitat yang terganggu merupakan indikasi awal bahwa
suatu habitat mulai mengalami gangguan. Anura (katak) memiliki wilayah
penyebaran yang luas seperti pada semua habitat daratan dan air tawar,
pemukiman penduduk, pepohonan, daerah sepanjang aliran sungai atai air yang
mengalir, serta primer dan sekunder (Ario, 2010).
3
d) Mistar
e) kamera
2. Bahan
a) Rana sp.
b) Bufo sp .
c) Benang Jahit
E. Prosedur Kerja
Mengamati morfologi Katak dan Kodok
4
F. Kunci Identifikasi
1b). Tungkai...............................................................................................2
2)b.Terdapat gigi maxilla............................................................................3
3)b.Jari-jari dengan tuberculum subarticularis...........................................4
4)b.Tanpa tulang rawan...............................................................................5
5)a.Terdapat gigi vomer...............................................................................6
6)a.Ujung lida terbelah, gelang bahu firmisternal........................................6
7)a. Ujung jari kaki belakang tumpul atau runcing, tidak melebar, tidak lebih luas
dari pada ruas daripada kedua jari...............................................7
Kodok
1)b. Bertungkai...............................................................................................2
2)b.Tanpa gigi maxilla....................................................................................9
3)b. Ujung jari kaki belakang depan tumpul, membulat atau membengkak tidak y
melebar menjadi discus yang tumpul..............................................5
5)a. Kelenjar paratiroid biasanya ada, kulit berbintil-bintil runcing.......................6
5
G. Hasil dan Pembahasan
1. Morfologi Bufo sp
2 3
1
7
4
9
6
Keterangan:
1. Mulut
2. Kepala
3. Tungkai depan
4. Mata
6
5. Tungkai Belakang
6. Kloaka
7. Perut
8. Membrane Timpani
9. Jari-jari
2. Pengukuran
a) Panjang Total : 7,9 cm
b) Panjang Mocong: 2 cm
c) Panjang Badan : 8 cm
d) Panjang Paha : 2 cm
e) Panjang Tungkai: 3,5 cm
f) Panjang Kaki Belakang : 8,5 cm
g) Panjang Kepala : 2 cm
h) Lebar Kepala: 3 cm
7
1
6
4
5
Keterangan:
1. Mulut
2. Mata
3. Tungkai depan
4. Tungkai belakang
5. Kloaka
6. Jari-jari
8
4. Pengukuran
a). Panjang Total: 11 cm
b). Panjang Moncong: 2 cm
c). Panjang Badan: 5,6 cm
d). Panjang Paha: 2 cm
e). Panjang Tungkai Depan: 7 cm
f). Panjang Kaki Belakang: 10 cm
g). Panjang Kepala: 2,5 cm
h). Lebar Kepala: 3 cm
Memilki panjang badan 8 cm, kulit yang kasar dan berbintil, kulit tidak
berlendir, mempunyai mulut yang lebar terdapat di bagian anterior tubuh, dan tidak
ada gigi, pada mata terdapat pelupuk mata atas dan pelupuk mata bawah. Pada
pelupuk mata bawah terdapat selaput tidur (membrane niktitans) yang berfungsi
untuk menjaga mata dari gesekan ketika verada di dalam air. Tungkai belakang lebih
panjang dari tungkai depan, memiliki 5 buah jari-jari yang tidak mempunyai selaput,
9
hidup di daerah tropis dan mendiami berbagai lingkungan dari daerah kering ke
hutan(Rahayu, 2008).
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Amphibi
Ordo: Anura
Famili: Ranidae
Genus: Rana
Spesies: Rana sp. (Moment, 1967).
Memilki kaki yang kuat dan paha berotot, panjang badan 5,4 cm, warna
tubuh cokelat terang hingga kehitam-hitaman, kulit pungung yang halus, kulit
berlendir,sisi bawah selaput renang berwarna hitam, memilki 5 buah jari-jari , hidup
di bebatuan.
Karakter morfologi yang diukur panjang badan, panjang kepala, lebar kepala,
panjang moncong, panjang paha, panjang tungkai. Hidup pada dataran tinggi
memiliki kaki lebih panjang. Hal ini mengidikasikan bahwa suhu merupakan salah
satu faktor penting pada perbedaan karakter morfologi. Faktor lain yang
mempengaruhi variasi morfologi suatu spesies katak adalah dengan adamya barrer
ekologi seperti adanya barrier berupa laut atau penggunungan. Menurut Futuyama
(1986), jarak suatu wilayah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi variasi
morfologi suatu spises.
10
I. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
Bufo sp dan Rana sp memilki persamaan yaitu memiliki tungkai, dan juga memiliki
perbedaan yaitu tubuh Bufo sp. Tidak berlendir, kulit berbintil-bintil, tubuh relative
besar sedangjan Rana sp. Memilki tubuh yang berlendir dan ukuran tubuh realtif
kecil atau ramping.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ario, A. 2010. Panduan Lapangan Satwa Taman Nasional Gunung Gede pangrango.
Jakarta : Consevation Internasional Indonesia.
Addaha, Hadi. 2014. Variasi morfologi katak. Vol 4(3). ISSN 2338-0950
Stuart dkk, 2004. Status and trends of Amphibian declines and extinctions worldwide
science.
Internasional.
Zug, Hughes. 2008. Identify And Analysis Of Morfologycal Amphibi. Liberty: Brazil.
12