FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2018
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘Alamin puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta
karunia-Nya sehingga laporan program Elektif 2 dengan judul ” Diseksi dan Identifikasi Struktur
Anatomi” dapat diselesaikan dengan baik. Begitu juga ucapan terima kasih ditujukan kepada pihak
– pihak terkait seperti keluarga, teman yang telah membantu proses penulisan laporan ini dari awal
hingga akhir.
Tulisan ini disusun sebagai laporan dan tugas mata kuliah Elektif 2 yang diberikan oleh
pihak fakultas. Laporan ini dibuat untuk memberikan gambaran tentang bagaimana melakukan
diseksi secara baik dan benar, serta mengenal struktur anatomi pada tubuh manusia
Anatomi merupakan ilmu kedokteran yang mempelajari struktur atau bagian dari tubuh
manusia, seperti otot, ligamen, tendon, tulang, dan lainnya. Anatomi menjadi dasar dari
pembelajaran kedokteran, namun tidak semua pembelajaran yang berkaitan dengan anatomi
diberikan ketika dalam masa perkuliahan atau preklinik. Diseksi merupakan salah satu
pembelajaran yang harus dikuasai oleh mahasiswa kedokteran namun tidak diajarkan pada
perkuliahan. Elektif merupakan program yang memberikan fasilitas kepada mahasiswa kedokteran
dalam mengasah skill mereka diluar materi perkuliahan saat ini.
Harapan dari pembuatan laporan ini supaya pembaca mampu mengenal dan mempelajari
lebih dalam mengenai diseksi dan identifikasi struktur anatomi.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk
itu kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan laporan ini sangat diharapkan.
Penulis
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ 4
4
BAB I
PENDAHULUAN
Anatomi manusia adalah dasar dari pendidikan dokter, dokter gigi , dan professional
kesehatan lainnya. Pengetahuan anatomi selalu dipakai dalam perawatan pasien sehari-hari dan
Anatomi berasal dari kata Anatome yang berarti memotong, atau anatemnein bermakna
membuka. Sebagai konsekuensinya, anatomi adalah diseksi dan ahli anatomi adalah disektor,
Pengenalan akan bagian-bagian adalah kunci untuk memahami subjek ini (Sobotta, 2014).
Diseksi adalah kegiatan yang dilakukan degan tangan dan menggunakan sebuah skalpel (
skalpel nondisposible) dan “tweezer” anatomi. Berbagai struktur dan organ diperiksa dengan cara
Diseksi digunakan untuk seseorang dapat melihat, mengetahui dan mengidentifikasi lebih
dalam mengenai struktur pada seluruh bagian tubuh manusia agar lebih mudah memahami
anatomi.
5
BAB II
PROGRAM KEGIATAN
TOPIK : ANATOMI
UMM)
2.)
TANGGAL FASILITATOR /
STEMPEL
abdomen
11.30-12.15 : ISHOMA
6
13.00-13.30 : ISHOMA dan persiapan pulang
11.30-12.15 : ISHOMA
Fasilitator Program
HUSNAN
7
8
2.2 REFLEKSI DIRI
Anatomi merupakan mata kuliah yang sangat susah sekali untuk diingat dalam
jangka panjang, yang dimana hanya saat praktikum saja penulis dapat menghafal materi
anatomi yang akan diajarkan, begitu sudah berpindah ke blok lain, penulis sudah lupa
tentang struktur-struktur anatomi yang sudah dihafalkan pada blok sebelumnya, penulis
sekarang sudah berada di semester akhir yaitu semester 6 dan penulis merasa sangat kurang
dalam ilmu anatomi karena menurut penulis adalah ilmu yang sangat mudah terlupakan
sendiri sehigga penulis mengingat struktur lalu melihat nama dan metode ini membuat
penulis dapat mengingat lebih baik dibanding dengan saat praktkum anatomi yang hanya
Kesulitan yang dialami penulis selama praktikum ini adalah penulis sudah banyak
melupakan struktur tentang abdomen dan cranial, hal ini yang menyebabkan penulis masih
sering membuka buku untuk mengetahui struktur apa yang ditemukan pada diseksi
cadaver, dan kadang penulis masih belum bisa mendiseksi dengan sangat tipis sehingga
sedikit banyak struktur yang terpotong seperti fascia yang sangat tipis, begitu juga
identifikasi nervus, arteri, dan vena yang strukturnya hamper sama membuat penulis lama
mengidentifikasi dan kembali lagi membuka atlas untuk memastikan struktur apa yang
yang membuat diseksi ini menjadi menyenangkan meskipun awalnya sangat susah sekali
9
untuk melakukan dan mengidentifikasi, solusi pertama yaitu dibantu oleh mentor yang
sudah sangat berpengalaman dalam bidang diseksi dan telah melakukan diseksi puluhan
kali yaitu pak husnan dan pak nyono yang sangat membimbing kita dan sabar dalam
megajari diseksi. Kedua, dibantu banyak teman teman yang sangat tertarik dengan diseksi
ini membuat kami semakin semangat dan mudah dalam menjalankan prosesnya, Ketiga
yaitu laboratorium anatomi yang memiliki panduan diseksi dan menyediakan berbagai
macam atlas yang dapat sangat membantu kita adalam proses pembelajarannya.
Pelajaran yang dapat diambil oleh penulis dalam garis besar ada 2 yaitu dari sisi
keilmuan yaitu diseksi merupakan hal utama yang harus dilakukan untuk mengetahui lebih
dalam tentang anatomi dan yang kedua mengenai iman, bagaimana semua orang aka nada
masanya untuk kembali kepada Allah SWT, dan saat melakukan diseksi ini penulis melihat
betapa penulis sangat kurang bersyukur karena begitu sempurnanya ciptaan Allah yang
mengulangi materi anatomi yang menurut penulis sangat susah untuk mengingat dalam
jangka panjang, dan tentunya penulis akan lebih banyak bersyukur telah dititipi oleh Allah
SWT berbagai macam organ yang sangat kompleks dan tidak akan merusaknya selama
10
Banyak ilmu yang penulis dapatkan selama berlangsungnya kegiatan elektif diseksi dan
identifikasi struktur anatomi di laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang . Diseksi cadaver tidak dapat dilakukan secara sembarangan, terdapat tatacara yang harus
dilakukan agar struktur anatomi dapat diidentifikasi dengan baik. Perlu latihan melalui buku
panduan diseksi dan belajar anatomi melalu atlas terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan
diseksi pada pasien – pasien yang memerlukan tindakan bedah.
Dinding rongga abdomen diinsisi menyusuri linea alba tanpa memotong umbilikus,
kemudian insisi dengan menyusuri arcus costae hingga mid-axillar line, kemudian insisi dari titik
akhir linea alba menyusuri linea arcuata hingga mid-axillar line. Insisi pada linea alba, kemudian
dibuka menggunakan blade nomor 21 untuk menyingkirkan jaringan ikat. diseksi dilakukan
dengan membuka lapisan dinding abdomen satu per satu, dimulai dari luar ke dalam. Sebelumnya,
penulis tidak mengetahui tatacara diseksi dinding rongga abomen dengan baik dan benar, serta
belum pernah melihat sama sekali proses diseksi dinding rongga abdomen secara langsung.
Organ di dalam rongga abdomen yang dilapisi oleh banyak struktur seperti jaringan ikat,
lemak, ligamen, dll, sehingga harus dilakukan diseksi secara hati – hati supaya struktur anatominya
dapat diiidentifikasi dengan baik. Awalnya, penulis hanya melihat struktur anatomi rongga
abdomen secara utuh di atlas anatomi saja, ketika kegiatan elektif tersebut, penulis baru
mengetahui struktur anatomi rongga abdomen yang utuh secara langsung, dan hal tersebut
membuat penulis menjadi bingung dengan apa yang harus dilakukan. Arahan dari mentor dan
teman – teman membuat penulis mengetahui bagaimana cara ”membebaskan” satu per satu organ
rongga abdomen.
Organ rongga abdomen yang dibebaskan pertama kali adalah colon. Omentum majus
dipotong menggunakan gunting menyusuri colon. Sebelum memisahkan colon dengan intestinum
tenue, terminal ileocaecal perlu diikat dengan 2 ikatan pada ujung dekat intestinum tenue dan colon
serta colon dan rektal terlebih dahulu supaya isi dari intestinum tenue maupun colon tidak keluar
dan mengenai organ yang lain, kemudian memotong diantara 2 ikatan tersebut. Colon yang sudah
dibebaskan, kemudian dibelah, dikeluarkan isinya, dan dicuci hingga bersih. Sama halnya seperti
colon, intestinum tenue yang ingin dibebaskan perlu diikat terlebih dahulu dengan pylorus supaya
isi intestinum tenue dan gaster tidak keluar, kemudian dibelah, dikeluarkan, dan dicuci sama
seperti colon. Organ rongga abdomen lainnya juga dibebaskan satu per satu degan jaringan ikat
secara perlahan.
11
Penulis juga mempelajari mengenai diseksi cranial. Diseksi cranial sedikit berbeda dengan
diseksi abdomen karena menggunakan gergaji untuk membuka cranial menjadi 2 bagian. Gergaji
secara horizontal diatas supraorbita mengelilingi cranial, tidak terlalu dalam agar tidak merusak
struktur cerebrum dan tidak terlalu dangkal agar dapat diambil. Gergaji secara horizontal
dimaksudkan untuk melihat struktur calcaria maupun basis cranii. Cranial yang sudah dibuka,
dipisahkan cerebrum dengan jaringan ikat untuk mengambil cerebrum. Cranial yang sudah diambil
cerebrumnya akan mudah untuk diidentifikasi struktur anatomi yang ada di calcarina dan basis
cranii.
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa penulis tidak dapat melakukan diseksi dengan baik
dan benar sebelum mengikuti elektif diseksi dan identifikasi struktur anatomi akibat dari
kurangnya teori yang didapat dari kuliah. Pengalaman diatas menjadikan penulis dapat
mengembangkan dan mendapatkan ilmu baru dari diseksi dan anatomi.
12
BAB III
3.1 KESIMPULAN
1. Anatomi adalah ilmu dasar dalam bidang kedokteran maupun tenaga medis lainnya.
2. Diseksi adalah hal terpenting yang digunakan dalam bidang anatomi, seperti contohnya
tindakan pembedahan, otopsi dan lain-lain. Dan anatomi sangat dibutuhkan dalam
kegiatan tersebut.
3.2 SARAN
sebagai berikut :
2. Pengulangan materi anatomi pada mahasiswa tingkat akhir yang sudah banyak lupa
13
DAFTAR PUSTAKA
Paulsen, F., 2014. Sobotta Atlas Anatomi Manusia.. 23th ed. Jakarta : EGC
14