Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM ELEKTIF 2

DISEKSI DAN IDENTIFIKASI STRUKTUR ANATOMI

WIA BUNGA RAMADHAN


201510330311012

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2018

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘Alamin puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta
karunia-Nya sehingga laporan program Elektif 2 dengan judul ” Diseksi dan Identifikasi Struktur
Anatomi” dapat diselesaikan dengan baik. Begitu juga ucapan terima kasih ditujukan kepada pihak
– pihak terkait seperti keluarga, teman yang telah membantu proses penulisan laporan ini dari awal
hingga akhir.
Tulisan ini disusun sebagai laporan dan tugas mata kuliah Elektif 2 yang diberikan oleh
pihak fakultas. Laporan ini dibuat untuk memberikan gambaran tentang bagaimana melakukan
diseksi secara baik dan benar, serta mengenal struktur anatomi pada tubuh manusia
Anatomi merupakan ilmu kedokteran yang mempelajari struktur atau bagian dari tubuh
manusia, seperti otot, ligamen, tendon, tulang, dan lainnya. Anatomi menjadi dasar dari
pembelajaran kedokteran, namun tidak semua pembelajaran yang berkaitan dengan anatomi
diberikan ketika dalam masa perkuliahan atau preklinik. Diseksi merupakan salah satu
pembelajaran yang harus dikuasai oleh mahasiswa kedokteran namun tidak diajarkan pada
perkuliahan. Elektif merupakan program yang memberikan fasilitas kepada mahasiswa kedokteran
dalam mengasah skill mereka diluar materi perkuliahan saat ini.
Harapan dari pembuatan laporan ini supaya pembaca mampu mengenal dan mempelajari
lebih dalam mengenai diseksi dan identifikasi struktur anatomi.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk
itu kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan laporan ini sangat diharapkan.

Malang, April 2018

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 3

DAFTAR ISI............................................................................................................ 4

BAB I ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ................................................. Error! Bookmark not defined.

1.1 LATAR BELAKANG............................. Error! Bookmark not defined.

1.2 INFORMASI DIRI.................................. Error! Bookmark not defined.

BAB II.................................................................... Error! Bookmark not defined.

PROGRAM KEGIATAN ...................................... Error! Bookmark not defined.

2.1 CATATAN HARIAN ............................. Error! Bookmark not defined.

2.2 REFLEKSI DIRI ..................................... Error! Bookmark not defined.

2.3 PENGEMBANGAN DIRI ...................... Error! Bookmark not defined.

BAB III .................................................................. Error! Bookmark not defined.

KESIMPULAN DAN SARAN.............................. Error! Bookmark not defined.

3.1 KESIMPULAN ....................................... Error! Bookmark not defined.

3.2 SARAN ................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ........................................................... Error! Bookmark not defined.

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Anatomi manusia adalah dasar dari pendidikan dokter, dokter gigi , dan professional

kesehatan lainnya. Pengetahuan anatomi selalu dipakai dalam perawatan pasien sehari-hari dan

harus selalu disegarkan kembali (Sobotta, 2014).

Anatomi berasal dari kata Anatome yang berarti memotong, atau anatemnein bermakna

membuka. Sebagai konsekuensinya, anatomi adalah diseksi dan ahli anatomi adalah disektor,

Diseksi mengungkap konstituens-konstituen non-visibel juga, dan merupakan metode yang

disebut ilmiah : mengngkap, menampilak, membelah, memotong, memilah, dan menamai.

Pengenalan akan bagian-bagian adalah kunci untuk memahami subjek ini (Sobotta, 2014).

Diseksi adalah kegiatan yang dilakukan degan tangan dan menggunakan sebuah skalpel (

skalpel nondisposible) dan “tweezer” anatomi. Berbagai struktur dan organ diperiksa dengan cara

ini (Sobotta, 2014).

Diseksi digunakan untuk seseorang dapat melihat, mengetahui dan mengidentifikasi lebih

dalam mengenai struktur pada seluruh bagian tubuh manusia agar lebih mudah memahami

anatomi.

5
BAB II

PROGRAM KEGIATAN

2.2 CATATAN HARIAN

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM ELEKTIF 2

TOPIK : ANATOMI

PROGRAM : DISEKSI & IDENTIFIKASI STRUKTUR ANATOMI

FASILITATOR :1.) HUSNAN (LABORAN LABORATORIUM ANATOMI FK

UMM)

2.)

LOKASI : LABORATORIUM ANATOMI FK UMM

NO. HARI / URAIAN KEGIATAN PARAF

TANGGAL FASILITATOR /

STEMPEL

1. Selasa, 13 09.00-10.00 : Persiapan

Februari 10.00-10.05 : Berdoa

2018 10.05-11.30 : Materi diseksi dan anatomi

abdomen

11.30-12.15 : ISHOMA

12.15-15.00 : Diseksi dinding abdomen

15.00-15.10 : Berdoa dan pulang

2. Rabu, 14 09.00-10.00 : Persiapan

februari 10.00-10.05 : Berdoa

2018 10.05-13.00 : Diseksi organ abdomen

6
13.00-13.30 : ISHOMA dan persiapan pulang

3. Kamis, 15 09.00-10.00 : Persiapan

februari 10.00-10.05 : Berdoa

2018 10.05-11.30 : Materi diseksi dan anatomi kepala

11.30-12.15 : ISHOMA

12.15-14.00 : Diseksi kepala

14.00-14.30 : Persiapan pulang

Malang, Februari 2018

Fasilitator Program

HUSNAN

7
8
2.2 REFLEKSI DIRI

Anatomi merupakan mata kuliah yang sangat susah sekali untuk diingat dalam

jangka panjang, yang dimana hanya saat praktikum saja penulis dapat menghafal materi

anatomi yang akan diajarkan, begitu sudah berpindah ke blok lain, penulis sudah lupa

tentang struktur-struktur anatomi yang sudah dihafalkan pada blok sebelumnya, penulis

sekarang sudah berada di semester akhir yaitu semester 6 dan penulis merasa sangat kurang

dalam ilmu anatomi karena menurut penulis adalah ilmu yang sangat mudah terlupakan

karena nama-nama dan struktur yang sangat komplek.

Penulis mengikuti kegiatan elektif ini merasakan sedikit lebih mudah

menghafalkan dan mengingat anatomi dikarenakan melihat langsung dan mengidentifikasi

sendiri sehigga penulis mengingat struktur lalu melihat nama dan metode ini membuat

penulis dapat mengingat lebih baik dibanding dengan saat praktkum anatomi yang hanya

melihat asdos mengajar dan hanya memegang preparat.

Kesulitan yang dialami penulis selama praktikum ini adalah penulis sudah banyak

melupakan struktur tentang abdomen dan cranial, hal ini yang menyebabkan penulis masih

sering membuka buku untuk mengetahui struktur apa yang ditemukan pada diseksi

cadaver, dan kadang penulis masih belum bisa mendiseksi dengan sangat tipis sehingga

sedikit banyak struktur yang terpotong seperti fascia yang sangat tipis, begitu juga

identifikasi nervus, arteri, dan vena yang strukturnya hamper sama membuat penulis lama

mengidentifikasi dan kembali lagi membuka atlas untuk memastikan struktur apa yang

telah ditemukan oleh penulis saat melakukan diseksi.

Namun, kesulitan-kesulitan diatas dapat diatasi dengan berbagai macam solusi

yang membuat diseksi ini menjadi menyenangkan meskipun awalnya sangat susah sekali

9
untuk melakukan dan mengidentifikasi, solusi pertama yaitu dibantu oleh mentor yang

sudah sangat berpengalaman dalam bidang diseksi dan telah melakukan diseksi puluhan

kali yaitu pak husnan dan pak nyono yang sangat membimbing kita dan sabar dalam

megajari diseksi. Kedua, dibantu banyak teman teman yang sangat tertarik dengan diseksi

ini membuat kami semakin semangat dan mudah dalam menjalankan prosesnya, Ketiga

yaitu laboratorium anatomi yang memiliki panduan diseksi dan menyediakan berbagai

macam atlas yang dapat sangat membantu kita adalam proses pembelajarannya.

Pelajaran yang dapat diambil oleh penulis dalam garis besar ada 2 yaitu dari sisi

keilmuan yaitu diseksi merupakan hal utama yang harus dilakukan untuk mengetahui lebih

dalam tentang anatomi dan yang kedua mengenai iman, bagaimana semua orang aka nada

masanya untuk kembali kepada Allah SWT, dan saat melakukan diseksi ini penulis melihat

betapa penulis sangat kurang bersyukur karena begitu sempurnanya ciptaan Allah yang

sudah dititipkan pada manusia.

Rencana untuk selanjutnya, penulis akan selalu membaca dan membaca,

mengulangi materi anatomi yang menurut penulis sangat susah untuk mengingat dalam

jangka panjang, dan tentunya penulis akan lebih banyak bersyukur telah dititipi oleh Allah

SWT berbagai macam organ yang sangat kompleks dan tidak akan merusaknya selama

hidup di dunia insyaAllah.

2.3 PENGEMBANGAN DIRI

10
Banyak ilmu yang penulis dapatkan selama berlangsungnya kegiatan elektif diseksi dan
identifikasi struktur anatomi di laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang . Diseksi cadaver tidak dapat dilakukan secara sembarangan, terdapat tatacara yang harus
dilakukan agar struktur anatomi dapat diidentifikasi dengan baik. Perlu latihan melalui buku
panduan diseksi dan belajar anatomi melalu atlas terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan
diseksi pada pasien – pasien yang memerlukan tindakan bedah.
Dinding rongga abdomen diinsisi menyusuri linea alba tanpa memotong umbilikus,
kemudian insisi dengan menyusuri arcus costae hingga mid-axillar line, kemudian insisi dari titik
akhir linea alba menyusuri linea arcuata hingga mid-axillar line. Insisi pada linea alba, kemudian
dibuka menggunakan blade nomor 21 untuk menyingkirkan jaringan ikat. diseksi dilakukan
dengan membuka lapisan dinding abdomen satu per satu, dimulai dari luar ke dalam. Sebelumnya,
penulis tidak mengetahui tatacara diseksi dinding rongga abomen dengan baik dan benar, serta
belum pernah melihat sama sekali proses diseksi dinding rongga abdomen secara langsung.
Organ di dalam rongga abdomen yang dilapisi oleh banyak struktur seperti jaringan ikat,
lemak, ligamen, dll, sehingga harus dilakukan diseksi secara hati – hati supaya struktur anatominya
dapat diiidentifikasi dengan baik. Awalnya, penulis hanya melihat struktur anatomi rongga
abdomen secara utuh di atlas anatomi saja, ketika kegiatan elektif tersebut, penulis baru
mengetahui struktur anatomi rongga abdomen yang utuh secara langsung, dan hal tersebut
membuat penulis menjadi bingung dengan apa yang harus dilakukan. Arahan dari mentor dan
teman – teman membuat penulis mengetahui bagaimana cara ”membebaskan” satu per satu organ
rongga abdomen.
Organ rongga abdomen yang dibebaskan pertama kali adalah colon. Omentum majus
dipotong menggunakan gunting menyusuri colon. Sebelum memisahkan colon dengan intestinum
tenue, terminal ileocaecal perlu diikat dengan 2 ikatan pada ujung dekat intestinum tenue dan colon
serta colon dan rektal terlebih dahulu supaya isi dari intestinum tenue maupun colon tidak keluar
dan mengenai organ yang lain, kemudian memotong diantara 2 ikatan tersebut. Colon yang sudah
dibebaskan, kemudian dibelah, dikeluarkan isinya, dan dicuci hingga bersih. Sama halnya seperti
colon, intestinum tenue yang ingin dibebaskan perlu diikat terlebih dahulu dengan pylorus supaya
isi intestinum tenue dan gaster tidak keluar, kemudian dibelah, dikeluarkan, dan dicuci sama
seperti colon. Organ rongga abdomen lainnya juga dibebaskan satu per satu degan jaringan ikat
secara perlahan.

11
Penulis juga mempelajari mengenai diseksi cranial. Diseksi cranial sedikit berbeda dengan
diseksi abdomen karena menggunakan gergaji untuk membuka cranial menjadi 2 bagian. Gergaji
secara horizontal diatas supraorbita mengelilingi cranial, tidak terlalu dalam agar tidak merusak
struktur cerebrum dan tidak terlalu dangkal agar dapat diambil. Gergaji secara horizontal
dimaksudkan untuk melihat struktur calcaria maupun basis cranii. Cranial yang sudah dibuka,
dipisahkan cerebrum dengan jaringan ikat untuk mengambil cerebrum. Cranial yang sudah diambil
cerebrumnya akan mudah untuk diidentifikasi struktur anatomi yang ada di calcarina dan basis
cranii.
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa penulis tidak dapat melakukan diseksi dengan baik
dan benar sebelum mengikuti elektif diseksi dan identifikasi struktur anatomi akibat dari
kurangnya teori yang didapat dari kuliah. Pengalaman diatas menjadikan penulis dapat
mengembangkan dan mendapatkan ilmu baru dari diseksi dan anatomi.

12
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan laporan elektif diseksi dan identifikasi struktur anatomi di

laboratorium anatomi FK UMM, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Anatomi adalah ilmu dasar dalam bidang kedokteran maupun tenaga medis lainnya.

2. Diseksi adalah hal terpenting yang digunakan dalam bidang anatomi, seperti contohnya

dalam identifikasi cadaver saat pembelajaran di jenjang mahasiswa, sebagai pedoman

tindakan pembedahan, otopsi dan lain-lain. Dan anatomi sangat dibutuhkan dalam

kegiatan tersebut.

3.2 SARAN

Saran yanga dapat diberikan berdasarkan kesimpulan yang dituliskan adalah

sebagai berikut :

1. Perlunya pembelajaran identifikasi struktur maupun organ dalam pembelajaran

anatomi khususnya di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Pengulangan materi anatomi pada mahasiswa tingkat akhir yang sudah banyak lupa

tentang struktur maupun organ anatomi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Paulsen, F., 2014. Sobotta Atlas Anatomi Manusia.. 23th ed. Jakarta : EGC

14

Anda mungkin juga menyukai