Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari pada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktifitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika berisitirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur dimalam hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat seseorang yang memeriksa tekanan darahnya dengan menggunakan sebuah alat yang bernama Tensimeter, dari pengukuran tersebut akan didapatkan hasil yaitu sistole per diastol. Naik turunnya gelembung tekanan darah seirama dengan pemompaan jantung untuk mengalirkan darah di pembuluh arteri. Tekanan darah memuncak pada saat jantung memompa. Ini dinamakan diastole, dan menurun sampai pada tekanan terendah yaitu saat jantung tidak memompa (rileks) atau sering disebut juga dengan diastol.Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistol. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastol. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung. Tekanan sistol adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel. Sedangkan tekanan diastol adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir keluar pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu relaksasi ventrikel. Tekanan arteri ini akan berubah tergantung pada volume darah dalam pembuluh dan daya regang dinding pembuluh darah. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung 1.2 Tujuan Praktikum a. Mengetahui tekanan darah saat normal, saat berdiri, saat berbaring b. Mengetahui tekanan darah saat otot bekerja dan otak bekerja c. Mengetahui macam-macam cara pengukuran tekanan darah d. Mempelajari beberapa factor yang dapat mempengaruhi tekanan darah secara fisiologis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Tekanan Darah Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastoli, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanandarah normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001). Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Tekanan darah adalah pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator dalam menilai fungsi kardiovaskuler. Tekanan maksimum pada dinding arteria yang terjadi ketika bilik kiri jantung menyemprotkan darah klep aortik yang terbuka kedalam aorta disebut sebagai tekanan sistolik (Alimul aziz, 2009). Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh dinding arteri.Tekanan puncak terjadi saat pentrikel berkontraksi yang di sebut tekanan sistol. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar 100/60 – 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg (Smeltzer dan Bare, 2001). Tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan tekanan darah di ukur dalam satuan milimeter ari raksa (mmHg). Tekanan darah didefinisikan sebagai tekanan darah yang mendesak suatu unit area dinding pembuluh darah, dan ini biasanya diukur pada arteri.Karena jantung secara ritmik berkontraksi dan relaksasi, maka hasil aliran darah secara ritmik juga mengalir ke dalam arteri, menyebabkan tekanan darah naik turun pada setiap denyutan. Jantung merupakan sebuah organ yang sangat vital bagi tubuh makhluk hidup dan merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot-otot jantung. Jantung mempunyai bentung seperti jantung pisang. Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Siklus jantung terdiri dari 2 gerakan, yaitu Konstriksi (systole) selama 0,3 detik dan Pengendoran (diastole) selama 0,5 detik. 2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Seseorang Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor, yaitu faktor fisiologis dan faktor patologis.Faktor fisiologis ialah faktor yang berkaitan langsung terhadap kondi si jantung.Sedangkan faktor patologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondi si tubuh secara fisik. Faktor fisiologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu: a. Kelenturan dinding arteri b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah c. Kekuatan gerak jantung d. Viskositas darah, semakin besar viskositas maka semakin besar pula resistensi terhadap aliran e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat f. Kapasitas pembuluh darah, semakin besar kapasitas pembuluh darah makasemakin tinggi tekanan darah. Faktor patologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu: a. Posisi tubuh, baroresepsor akan merespon saat tekanan darah turun dan akan berusaha menstabilkan tekanan darah b. Aktifitas fisik, aktifitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik) c. Temperature, menggunakan system rennin-angiotensin–vasokonstriksi perifer. Temperature pun dapat berkaitan dengan aktifitas, suhu yang tinggi diakibatkan karena aktifitas yang banyak sedangkan suhu yang rendah dikarenakan aktifitas yang cenderung ringan d. Usia, semakin bertambah usia, semakin bertambah pula tekanan darah hal ini disebabkan oleh berkurangnya elastisitas pembuluh darah e. Jenis kelamin, wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran. Sedangkan pria yang memiliki banyak aktifitas pun cenderung memiliki tekanan darah yg lebih tinggi f. Emosi, emosi akan menaikkan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset baroresepsor untuk menaikkan tekanan darah. Emosi akan memicu kerja hormon adrenalin, adrenalin pria lebih tinggi karena dipengaruhi oleh syaraf parasimpatis. g. Makanan, makanan dapat menjadi pemicu tekanan darah yang tinggi, diantaranyamakanan yang mengandung garam (NaCl). Garam akan mempengaruhi retensi Na+ dalam darah sehingga dapat menyebabkan penumpukkan Na+ dalam darah. h. Hormon, hormon renin yang terdapat dalam ginjal memiliki peranan untuk merangsang pengeluaran angiotensin yang kemudian akan mempengaruhi rangsangan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah). Berdasarkan faktor–faktor yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik hipotesa bahwa tekanan darah seseorang dapat diketahui berdasarkan faktor patologisnya.Jika seseorang yang terbiasa memiliki aktifitas banyak maka aka n memiliki tekanan darah yang tinggi sedangkan sebaliknya jika seseorang memiliki aktifitas yg sedikit tekanan darahnya pun akan cenderung menunjukkan angka normal. 2.3 Cara Pengukuran Tekanan Darah Pengukuran tekanan darah sangat mudah dilakukan dengan cara palpasi, kita dapat melakukan sendiri. Di samping itu dengan perkembangan teknologi saat ini dapat menggunakan alat elektronik yang canggih. Tekanan darah dapat diukur dengan dua metoda : 1. Metoda Langsung (Direct Method) Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan manometer. Metoda ini merupakan carayang sangat tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan ketrampilan khusus. 2. Metoda tidak langsung (Indirect Method) Metoda ini menggunakan shpygmomanometer (tensi meter). Tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu : a. Cara Palpasi, dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik. b. Cara Auskultasi, dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolik. Cara ini memerlukan alat Stethoschope. Menghindari Kesalahan Dalam Pengukuran Tekanan Darah 1. Hindari makan, merokok dan semua kegiatan 30 menit sebelum pengukuran. 2. Stress juga dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi. 3. Hindari penggunaan pakaian yang ketat, terutama pada bagian lengan. a. Duduk yang nyaman dan letakkan lengan anda dekat dan sejajar dengan posisi jantung. b. Tarik nafas dalam-dalam 5 sampai 6 kali sebelum pengukuran. c. Jangan bergerak atau bicara selama pengukuran. d. Istirahatkan 5 sampai 10 menit antara pengukuran pertama dan selanjutnya. e. Simpanlah pengukuran tekanan darah Anda untuk selanjutnya silahkan konsultasikan dengan dokter Anda. Untuk hasil yang baik, cobalah pengukuran dilakukan pada jam-jam yang sama setiap harinya (Indocoreperkasa, 2006) 2.4 Alat Pengukur Tekanan Darah Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukurant ekanan darah sering juga disebut Sphygmomanometer . Sejak itu, sphygmomanometerair raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh paradokter.Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkung anmeningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern.Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa. 2.5 Tempat–Tempat Pengukuran Tekanan Darah Berikut adalah tempat dimana pengukuran tekanan darah pada manusia : 1.Arteri brakial : arteri yang terletak di siku bagian dalam. 2.Arteri popliteal : arteri yang terletak di belakang lutut. 3.Arteri radial : arteri yang terletak pada pergelangan tangan yang sejajar dengan ibu jari. BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum, tekanan darah diukur berdasarkan metode secara tidak langsung dan pengukuran dilakukan padalengan bagian atas . Tekanan darah masing-masing praktikan diukur dalam beberapakeadaan, yaitu, pada saat posisi duduk, berbaring, dan berdiri. Pengukuran jugadilakukan pada saat praktikan melakukan kegiatan menggunakan otot dan otak.Sebelum praktikan melakukan kegiatan, praktikan diukur tekanan darahnya dengan menggunakan spigmomanometer. Kemudian praktikan mela k u k a n s e j u m l a h aktivitas otot yaitu berlari kecil di tempat dan pengukuran tekanan darah dengans pig momano meterInimemperolehhasilyangsangatlahberagamantara90/80mmHgsampai140/90 mmHg.Berdasarkanpadareferensidanliteratur,seluruhdatayangdihasilkan tersebut masih menunjukkan range tekanan darah yang normal. Tekanand a r a h sistolik yang dianggap normal untuk orang dewasa adalah adalah 90- 130m m H g , s e d a n g k a n t e k a n a n d i a s t o l i k y a n g n o r m a l u n t u k o r a n g d e w a s a a d a l a h s e b e s a r 6 0 - 9 0 m m H g . A n g k a y a n g d i t u n j u k k a n d a l a m t e k a n a n sistolik selalu lebih besar dari angka diastolik karena selama sistol, ventrikel kiri jantung memaksa darah untuk masuk ke aorta dengan fase ejeksi (penyemprotan) .H a l t e r s e b u t t e r j a d i a k i b a t a d a n ya p e r b e d a a n t e k a n a n a n t a r a ventrikel dengana o r t a . Sehingga ketika katup yang m e m b a t a s i a t r i u m d e n g a n a o r t a t e r b u k a maka terjadi perpindahan darah dari atrium ke aorta dengan ejeksi dan tekanan yang besar.Pada praktikum ini hanya dibahas faktor aktivitas. Apabila dibandingkandengan hasil pengukuran sebelum beraktivitas otot, ternyata data menunjukkan bahwa tekanan darah setelah melakukan aktivitas otot cenderung akan lebiht i n g g i . Dari hasil pengukuran rata-rata d i d a p a t k a n s e t e l a h m e l a k u k a n praktikum, tekanan saat berdiri lebih tinggi dari pada duduk dan tekanan saat duduk lebih tinggid a r i p a d a b e r b a r i n g . H a l t e r s e b u t d i k a r e n a k a n s e m a k i n t i n g g i