Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Gastritis
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yeng bersifat akut,
kronik difus, atau lokal. Karakteristik dari peradangan ini antara lain anoreksia,
rasa penuh atau tidak nyaman pada epigastrium, mual dan muntah. Peradangan
lokal dalam mukosa lambung ini akan berkembang bila mekanisme protektif
mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lainnya (Ida, 2017).
Penyakit gastritis atau sering dikenal sebagai penyakit maag merupakan
penyakit yang sangat mengganggu. Biasanya penyakit gastritis terjadi pada orang-
orang yang mempunyai pola makan yang tidak teratur dan memakan makanan
yang merangsang produksi asam lambung. Beberapa infeksi mikroorganisme juga
dapat menyebabkan terjadinya gastritis (Syamsu, 2017).
2.2 Patofisiologi Gastritis
Patofisiologi gastritis menurut Lemone dkk (2015).
a. Gastritis Akut
Gastritis akut dicirikan dengan kerusakan sawar mukosa oleh iritan lokal.
Kerusakan ini memungkinkan asam hidroklorat dan pesin mengalami kontak
dengan jaringan lambung, yang menyebabkan iritasi, inflamasi dan erosi
superfisial. Mukosa lambung dengan cepat beregenerasi untuk memulihkan
kondisi mukosa sehingga gastritis akut mereda sendiri, dengan penyembuhan
yang biasanya muncul dalam beberapa hari.
Minum aspirin atau agen NSAID, kortikosteroid, alkohol, dan kafein
biasanya dikaitkan dengan terjadinya gastritis akut. Ingesti alkali korosif tak
sengaja atau yang disengaja (seperti amonia, larutan alkali/air sabun, lysol, dan
agen pembersih lain) atau asam yang menyebabkan peradangan berat dan
kemungkinan nekrosis lambung. Perforasi lambung, hemoragi, dan peritonitis
dapat terjadi. Penyebab iatrogenik dari gastritis akut meliputi terapi radiasi dan
pemberian agens kemoteraputik lain.
b. Gastritis Erosif
Bentuk parah dari gastritis akut, gastritis erosif (yang diinduksi oleh stress)
terjadi sebagai komplikasi dari kondisi yang mengancam hidup seperti syok,
trauma berat, pembedahan mayor, sepsis, luka bakar, atau cedera kepala. Jika
ulkus stress terjadi setelah mengalami cedera kepala atau pembedahan SSP, ulkus
ini disebut ulkus Cushing.
Mekanisme utama yang mengarah pada gastritis erosif muncul dalam
bentuk iskemia mukosa lambung yang diakibatkan oleh vasokontriksi simpatis,
dan cedera jaringan karena asam lambung. Akibatnya, erosi superfisial multipel
dari mukosa lambung pun muncul. Dengan mempertahankan pH lambung lebih
dari 3,5 dan menghambat sekresi lambung melalui terapi, gastritis erosif dapat
dicegah.
2.3 Herbal Untuk Gastritis
2.3.1 Aloe vera
Gel lidah buaya dengan beberapa zat yang terkandung dapat memperbaiki
kerusakan mukosa gaster. Dua polisakarida utama yang terkandung dalam gel
lidah buaya adalah glukomanan dan acemanan. Glukomanan berperan dalam
mengembalikan jaringan dan mengurangi nyeri akibat ulkus. Bersama dengan
hormon pertumbuhan giberalin, glukomanan berinteraksi dengan reseptor faktor
pertumbuhan fibroblast, yang akan stimulasi proliferasi sel. Acemanan tersusun
dari senyawa polimer manose rantai panjang yang larut air mampu mempercepat
kerusakan mukosa gaster, dan juga berperan dalam memodulasi fungsi imun lewat
aktivas makrofag dan produksi sitokin. Kandungan air pada gel lidah buaya juga
mampu meningkatkan migrasi epitel sel (Alan dkk., 2017).
Antioksidan seperti saponin, flavonoid, tannin dan polifenol berperan
dalam mencegah kerusakan akibat reaksi oksidasi, antioksidan berfungsi sebagai
penangkap dan pengikat radikal bebas dari rusaknya ion logam. Dengan adanya
pencegahan kerusakan mukosa oleh reaksi oksidasi, maka akan mencegah
kerusakan lanjut dari mukosa gaster, dan akan mempercepat penyembuhan (Alan
dkk., 2017).
Rumus Struktur Saponin Rumus Struktur Flavonoid

Rumus Struktur Tanin Rumus Struktur Polifenol

Rumus Struktur Glukomanan

Rumus Struktur Acemanan


2.3.2 Daun Kapuk
Daun kapuk masih kurang di manfaatkan di kalangan masyarakat, hanya
di bagian buah dan dan batang saja yang sering di gunakan pada kalangan
masyarakat. Daun kapuk atau randu mengandung banyak sekali kandungan zat
aktif yang sangat menguntungkan bagi kesehatan kita seperti halnya saponin,
tanin, tlafonoida dan flavonoid. Selain dari pada itu, daun randu kapuk juga
mengandung zat hidrat arang, dammar dan zat samak sehingga tak heran jika daun
ini memiliki rasa pahit. Dan dari berbagai kandungan tersebut, terkumpul
beberapa khasiat dari daun ini. Sehingga manfaat daun randu muda di percaya
berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh bahkan dapat menyembuhkan penyakit.
Yang mana beberapa diantaranya penyakit yang dapat disembuhkan dari daun
kapuk sebagai berikut: Mengobati panas dalam, mengobati batuk, mengobati
Diare, mengobati penyakit Maag, dan mengobati asam lambung (Hasmawati dkk.,
2020).

Rumus Struktur Saponin Rumus Struktur Tanin

Rumus Struktur Flavonoid


2.3.3 Madu
Madu memiliki efek gastroprotektor pada mukosa gaster yang mengalami
iritasi hingga ulkus. Madu berperan sebagai antibiotik, antiinflamasi,
penyeimbang pH gaster, dan penginduksi epitelisasi dari mukosa gaster. Madu
mengandung senyawa yang bersifat sebagai antibakteri dikarenakan oleh tiga
sistem yaitu osmolaritas madu, keasaman (gluconic acid), dan senyawa inhibine
(hidrogen peroksida). Kandungan antioksidan dan sitoprotektif yang ada di
dalam madu berkaitan dengan potensi antiinflamasi dalam menekan produksi
peroksida (radikal bebas yang dibentuk oksigen) yang berfungsi dalam umpan
balik positif proses inflamasi (Clarisa, 2021).
Madu dapat membantu mengurangi terjadinya ulkus peptikum pada
lambung dengan menyembuhkan ulkus peptikum melalui 2 efek, yaitu efek
lokal dan efek umum. Madu dapat menurunkan edema (pembengkakan sekitar
jaringan, suatu bentuk inflamasi) dan merangsang pembentukan granulasi
jaringan sehat. Madu merangsang pertumbuhan sel-sel epitel dan perbaikan
permukaan sel pada mukosa lambung, yang tidak dapat dibantu oleh
prostaglandin (Clarisa, 2021).
Efek lainnya yang terkandung dalam madu ialah mempercepat
penyembuhan luka. Potensi antibakteri juga terdapat pada madu dengan
spektrum luas untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif, negatif,
ataupun aerob dan anerob karena kandungan glukosa-oksidase yang teraktivasi
oleh kadar pH madu yang rendah. Glukosa-oksidase yang teraktivasi akan
membebaskan hidrogen peroksida sebagai antibakteri dan aktivator fibroblast dan
sel epitel dalam proses penyembuhan tukak lambung yang disebabkan oleh

Helicobacter pylori (Clarisa, 2021).


2.3.4 Pepaya
Buah pepaya mempunyai dua mekanisme yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah pada lambung yaitu nyeri. Mekanisme yang pertama buah
pepaya mengandung mineral basa lemah yang berfungsi untuk menetralisir asam
lambung sehingga nyeri dapat berkurang, dan mekanisme yang kedua bahwa
pepaya juga mempunyai kandungan enzim papain yang mempu mempercepat
pemecahan protein didalam lambung karena pada saat terjadi gastritis enzim
pepsin yang berperan dalam pemecahan protein mengalami penurunan fungsi
(Indiyani dkk., 2018).
2.3.5 Kimpul
Kimpul (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) merupakan tanaman
berumbi dari famili Araceae yang mengandung karbohidrat dan mineral yang
cukup tinggi pada umbinya. Selain juga mengandung pati, serat, dan beberapa
jenis vitamin, umbi kimpul mengandung pula beberapa jenis mineral. Mineral
seperti potasium, sodium, magnesium dan kalsium dapat menetralisir asam
lambung yang berlebihan, sehingga keasaman lambung dapat terjaga pada
keadaan normalnya. Mineral tersebut diketahui merupakan mineral yang
digunakan untuk beberapa jenis obat penetralisir asam (antasida). Antasida pada
umumnya merupakan basa lemah. Ion dari mineral-mineral ini akan bereaksi
dengan HCl dengan mengikat ion Cl- membentuk garamnya, sehingga dapat
menetralkan asam lambung (Triyani dkk., 2016).
2.3.6 Sirsak
Daun sirsak mengandung zat acetogenin, flavonoid, filosterol, tanin,
kalsium oksalat, alkaloid murisin, dan steroid. Penelitan tentang kandungan
fitokimia dari tanaman sirsak yang dilakukan secara luas pada berbagai bagian-
bagian yang berbeda pada tanaman sirsak menunjukkan kandungan berbagai
macam variasi komponen dan fitokonstituen, termasuk Acetogenin (AGE),
alkaloid (ALK), megastigman (MG), flavonol triglykosida (FTG), Phenolik (PL),
Siklopeptida (CP) dan minyak essensial. Selain itu, tanaman sirsak juga
mengandung berbagai mineral mayor seperti K, Ca, Na, Cu, Fe, dan Mg yang
diyakini konsumsi buah Annona muricata dapat membantu menyediakan nutrisi
dan elemen essenssial yang diperlukan oleh tubuh manusia (Wijaya, 2017).
Daun sirsak mengandung banyak senyawa aktif yang penting untuk
kesehatan baik pencegahan penyakit maupun penyembuhan diantaranya zat
acetogenin dan flavonoid yang memiliki efek antiinflamasi dan anti-oksidan yang
banyak terdapat pada daun dan batang sirsak (Wijaya, 2017).
2.3.7 Kunyit
Reaksi yang terjadi yaitu antara lambung dengan zat yang terkandung di
dalam kunyit yang disebut dengan kurkuminoid. Kurkuminoid adalah zat yang
bertindak sebagai obat di dalam kunyit di mana kurkuminoid berfungsi untuk
melapisi dinding didalam lambung akibat luka serta berfungsi dalam menurunkan
kadar asam lambung di dalam lambung tersebut. Kurkuminod terdiri atas :
kurkumin, demestoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin (Chofizah, 2019).
2.3.8 Kunyit
Ekstrak kunyit dapat memproteksi mukosa lambung dengan meningkatkan
sekresi mukus dan mempunyai efek vasodilator sehingga kunyit dapat
meningkatkan pertahanan mukosa lambung. Adapun kandungan zat aktif kunyit
yang dapat melindung mukosa lambung adalah kurkuminoid dan minyak atsiri
(Nabila, 2021).
2.3.9 Aloe vera
Konsentrat aloe vera mempunyai manfaat untuk memelihara system
pencernaan, membersihkan dan melancarkan sistem pencernaan serta memiliki
manfaat pendingin. Kandungan saponin dan tenin dalam aloe vera dapat
memperbaiki peradangan sehingga tidak menjadi lebih buruk. Kemudian zat
bradykinase, karbiksipeptidase serta salisilatnya dapat mengurangi
ketidaknyamanan yang berupa mual, kembung, muntah, sakit atau nyeri pada
lambung yang disebabkan oleh peradangan tersebut (Eni, 2018).
2.3.10 Temulawak
Temulawak bersifat anti inflamasi. Kandungan zat yang terdapat dalam
rimpang temulawak adalah zat kuning yang disebut kurkumin, protein, pati, dan
minyak atsiri. Komponen senyawa aktif terpenting dalam temulawak yang
memberikan khasiat pengobatan adalah kurkumin dan minyak atsiri (terutama
kandungan flavonoidnya) bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase
sehingga konversi asam arakidonat menjadi prostaglandin tidak terjadi. Diduga
siklooksigenase yang dihambat adalah siklooksigenase II (Cox-II) yang khusus
terdapat di sel yang mengalami inflamasi, jadi prostaglandin akan dihambat
sehingga mengurangi atau menghilangkan gejala dari inflamasi. Inflamasi
merupakan gejala dari berbagai penyakit, salah satunya adalah Ulkus peptikum
(Istri dkk., 2004).
DAFTAR PUSTAKA
Allan Mustaqim, Aswiyanti Asri, Almurdi. 2017. Pengaruh Pemberian Gel Lidah
Buaya (Aloe vera) Terhadap Gambaran Histopatologi Gaster Tikus Wistar
yang Diinduksi Indometasin. Jurnal Kesehatan Andalas. Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas Padang.

Chofizah Nurul Hikmah. 2019. STUDY KINETIKA REAKSI : EKSTRAK KUNYIT


KUNING DALAM PENYEMBUHAN PENYAKIT MAAG. Program Study
Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Padang,
Indonesia.

Clarisa Rahmah. 2021. Pengaruh Pemberian Madu terhadap Perbaikan


Kerusakan Mukosa Gaster dan Penyembuhan Luka pada Penderita Ulkus
Peptikum. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Dwi Septian Wijaya. 2017. EKSTRAK DAUN SIRSAK TERHADAP ULKUS


LAMBUNG. Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kadiri.

Eni Kusyati, Ni’matul Fauzi’ah. 2018. ALOE VERA EFEKTIF SEBAGAI TERAPI
PENDAMPING NYERI GASTRITIS. STIKes Karya Husada Semarang.
Hasmawati, Hardianti Mursalim, Jusriana H. 2020. TEH HERBAL INNOVATION
(TEUNKAP) UPAYA PEMANFAATAN DAUN KAPUK SEBAGAI
PENCEGAHAN PENYAKIT MAAG DI KABUPATEN MAROS. Universitas
Muhammadiyah Makassar.

Indiyani, Sigit Priyanto, Enik Surhayanti. 2018. Pengaruh Pemberian Jus Buah
Pepaya (Carica Papaya) Terhadap Tingkat Nyeri Kronis pada Penderita
Gastritis di Wilayah Puskesmas Mungkid. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Magelang.

Istri Indraswari, Umi Kalsum, Sudjari. 2004. PENGARUH PEMBERIAN


TEMULAWAK PADA LAMBUNG TIKUS YANG MENGALAMI ULKUS
PEPTIKUM AKIBAT INDUKSI INDOMETASIN. Program Studi Dokter
Fakultas Kedokteran Unibraw Malang.

Lemone, P., Burke, K. M., Bauldoff, G. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta EGC.

Mardalena, Ida. 2017. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan


Sistem Pencernaan. Yogyakarta : PT. Pustaka Baru.

Rista Rumpiati Syamsu. 2017. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis
pada Remaja.
Triyani Yuliastuti, Marti Harini, Noor Soesanti Handajani, Tetri Widiyani. 2016.
UJI POTENSI UMBI KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott.)
SEBAGAI BAHAN PANGAN FUNGSIONAL ANTIULSER PADA MENCIT
(Mus musculus L.). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai