Anda di halaman 1dari 10

ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)

Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 9(2) : 170-179, September 2020

Pengaruh Ekstrak Anggur Laut terhadap pH Lambung dan duodenum


pada Rattus norvegicus Jantan yang Diinduksi Indometasin

Ardilon Raxel Faruwu1, Riami2, Fitri Handajani3*


Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah Surabaya1
Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya2
Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya 3
*e-mail: fitrihandajanidr@gmail.com

Abstrak

Indometasin merupakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang berkerja menghambat


COX-1. Penghambatan COX-1 mengakibatkan penghambatan produksi prostaglandin.
Prostaglandin adalah regulator sekresi buffer asam lambung. Hambatan prostaglandin
mengakibatkan penurunan pH lambung dan duodenum dan merusak lambung dan duodenum.
Anggur laut (Caulerpa racemosa var. cylindracea) merupakan makroalga yang memiliki
kandungan flavonoid sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh anggur laut terhadap pH lambung dan duodenum rattus norvegicus
jantan yang diinduksi indometasin. 32 ekor Rattus norvegicus jantan dibagi menjadi 4
kelompok. Kelompok K (-) tanpa perlakuan. Kelompok K (+) diinduksi indometasin 30mg/Kg BB
selama 7 hari. Kelompok P1 diinduksi indometasin 30mg/Kg BB selama 7 hari dilanjutkan
pemberian ekstrak anggur laut 1g/100g BB selama 14 hari. Kelompok P2 diinduksi indometasin
30mg/Kg BB selama 7 hari dilanjutkan pemberian ekstrak anggur laut 2g/100g BB selama 14
hari. Pada hari ke-29 seluruh hewan coba dikorbankan, lambung dan duodenum diambil serta
diukur pH cairannya. Hasil uji One-way Anova didapatkan nilai p = 0,023. Uji Post Hoc pada pH
lambung didapatkan perbedaan rerata pada kelompok K (-) dengan K (+) dengan nilai p 0,005
dan kelompok K (-) dengan P2 dengan nilai p 0,020. pH duodenum hasil uji post hoc didapatkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada semua kelompok. Pemberian ekstrak
anggur laut tidak menunjukkan perbedaan pH lambung dan duodenum secara bermakna pada
tikus yang diinduksi indometasin.

Kata Kunci: indometasin, COX-1, prostaglandin, bikarbonat, pH lambung, gastritis

Effect of Sea Grape Extract on Gastric and Duodenal pH in Male


Rattus norvegicus Induced by Indomethacin

Abstract

Indomethacin is a nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) that act to inhibit COX-1. The
inhibition of COX-1 leads to inhibition of prostaglandin production. Prostaglandin is a regulator
of gastric acid buffer secretion. Inhibition of prostaglandin decrease gastric and duodenum pH
and damage the gastric and duodenum. Sea grapes (Caulerpa racemose var. cylindracea) are
marcoalgae that contain flavonoids as antioxidants and anti-inflammatory. The aim of this
study was to determine the effect of sea grapes on gastric and duodenum pH in rattus
norvegicus induced by indomethacin. 32 male Rattus norvegicus were divided into 4 groups.
Group K (-) without treatment. Group K (+) was induced by 30 mg/Kg BW indomethacin for 7
days. Group P1 was induced by 30mg/Kg BW indomethacin for 7 days followed by

170
Pengaruh Ekstrak Anggur Laut terhadap pH Lambung dan duodenum pada Rattus norvegicus…
Ardilon Raxel Faruwu, Riami, Fitri Handajani

administration of 1g/100g BW sea grape extract for 14 days. Group P2 was induced by
30mg/Kg BW indomethacin for 7 days followed by administration of 2g/100g BW sea grape
extract for 14 days. On the 29th day, rats were terminated, gastric and duodenal were isolated
then the fluid pH was measured. One-way Anova test obtained p = 0,023. Post hoc test pH
Gaster significantly different between group K (-) and K (+) (p= 0,005) and between group K (-)
with P2 (p= 0,020). While in group K (+) with P1 and P2 there was no significant difference in
pH. Post hoc test of pH duodenum showed no differences in all group. The administration of
sea grape extract did not show a differences of the gastric and duodenal pH significantly
between rats induced by indomethacin.

Keywords: indomethacin, COX-1, prostaglandin, bicarbonate, gastric pH, duodenal pH gastritis

PENDAHULUAN
Gastritis merupakan penyakit yang pada mukosa lambung yang disebabkan oleh
sering dialami masyarakat luas. Gastritis sekresi asam lambung yang berlebihan, juga
terjadi akibat kerusakan pada mukosa oleh agen perusak lainnya. Kerusakan ini
lambung akibat reaksi inflamasi yang dapat berkembang menjadi ulser memicu
berkembang menjadi luka atau peptik ulser. reaksi inflamasi. Bila iritasi berlanjut tidak
Gastritis dapat juga dapat disebabkan oleh hanya lambung saja yang akan mengalami
berbagai agen perusak seperti, infeksi kerusakan namun juga berdampak pada
bakteri, terpapar bahan yang terlalu asam, kerusakan duodenum. (Tarique et al, 2016).
alkohol, obat NSAIDs (non-steroidal Anti- Non-steroidal Anti-inflammatory Drugs
inflammatory Drugs). Secara fisiologis, (NSAIDs) ini sering diresepkan diantaranya
lambung memiliki berbagai mekanime aspirin dan indometasin. Aspirin dan
pertahanan untuk melawan agen perusak. indometasin merupakan obat paling umum
Mekanisme pertahanan pre-epitel secara terhadap arthritis, inflamasi dan proteksi
umum tersusun atas lapisan mukosa yang kardiovaskular. Selain itu NSAIDs juga dapat
mengandung mukus, bikarbonat, dan menyebabkan komplikasi pada
fosfolipid permukaan yang mencegah sel gastrointestinal seperti ulser dan erosi
epitel dari agen perusak seperti asam (Matsui et al, 2011). Obat ini bekerja dengan
lambung. Prostaglandin meregulasi sekresi cara menghambat Cyclooxygenase (COX).
bikarbonat dan mukus, menghambat sekresi COX adalah suatu reseptor enzim
asam lambung yang penting dalam prostaglandin yang berperan menimbulkan
mempertahankan restitusi sel epitel dan rasa nyeri. COX-1 banyak ditemukan pada sel
aliran darah mukosa (Matsui et al, 2011). endotel, sel epitel lambung dan platelet.
Apabila mekanisme pertahanan ini Sebaliknya COX-2 hanya terdapat pada
terganggu, dapat menyebabkan kerusakan beberapa jaringan. COX-2 terbentuk akibat

171
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 9(2) : 170-179, September 2020

adanya induksi inflamasi (Drini, 2017). pada Caulerpa racemosa dilaporkan


Penggunaan obat NSAIDs dapat mengganggu mengandung senyawa bioaktif fenol, tanin,
sistem pertahanan serta dapat memicu flavonoid, dan alkaloid, gallokatekin,
terjadinya kerusakan pada lambung. NSAID, epikatekin dan katekin. Antioksidan
seperti indometasin, pada dosis antara 150- merupakan senyawa – senyawa turunan
200 mg/hari dapat menghambat produksi fenol (Djapiala et al, 2013). Caulerpa
prostaglandin (PG), serta meningkatkan racemosa mengandung berbagai macam
motilitas lambung, menghasilkan antioksidan seperti protoklorofilide, beta
peningkatan permeabilitas mukosa juga karoten, dan senyawa-senyawa polifenol
menyebabkan terjadinya infiltrasi neutrofil (flavonoid, lignin. Tannin). Caulerpa
dan produksi oxyradical. Jika infiltrasi racemosa mengandung metabolit caulerpin
neutrofil dan produksi oxyradical berperan sebagai anti-nociceptive dan anti-
berlangsung terus menerus dapat inflamasi. Ridhowati dan Asnani (2016)
menimbulkan lesi lambung (Laine et al, melaporkan bahwa pemberian cauleprin
2008; Amrulloh dan Utami, 2016). secara oral pada mencit mampu
Algae hijau, coklat atau pun merah menurunkan nosisepsi oleh asam asetat
ekstraknya dapat diperoleh melalui proses tanpa mengubah aktivitas motorik. Selain
fraksionasi atau dimurnikan. Proses itu, dapat menurunkan defek formalin pada
fraksinasi dapat menghasilkan hasil konsentrasi 35,4% dan 45,6%, aktivitas anti-
metabolit yang dapat menghambat bakteri, inflamasinya sebesar 55,8%. Berdasarkan
virus, jamur dan epibion lainnya diantaranya teori tersebbut, penelitian ini bertujuan
adalah sebagai: cytostatic, antivirus, untuk mengetahui efek dari pemberian
antihelmintik, antibakteri, aktivitas ekstrak anggur laut (Caulerpa racemosa var.
antijamur. Selain itu juga bersifat sebagai cylindracea) terhadap pH lambung dan
antioksidan, antikanker dan antiinflamasi duodenum Rattus norvegicus gastritis
(Pérez et al, 2016). Pemeriksaan fitokimia diinduksi indometasin.
kemudian diadaptasi selama 7 hari. Sampel
BAHAN DAN METODE dibagi menjadi 4 kelompok, masing masing
Alat dan Bahan Penelitian terdiri dari 8 ekor yaitu: kelompok kontrol
Sebanyak 32 ekor Rattus norvegicus negatif (K-) tanpa perlakuan. Kelompok

jantan yang dipilih secara random. Hewan kontrol positif (K+) diberi Indometasin
coba diperoleh dari Laboratorium Biokimia dengan dosis 30 mg/kg BB per hari.
Universitas Hang Tuah Surabaya yang Kelompok P1 diberi Indometasin dengan

172
Pengaruh Ekstrak Anggur Laut terhadap pH Lambung dan duodenum pada Rattus norvegicus…
Ardilon Raxel Faruwu, Riami, Fitri Handajani

dosis 30 mg/kg BB dan dilanjutkan dalam cawan porselin lalu diletakkan diatas
pemberian ekstrak anggur laut dosis 1g/100g waterbath untuk diuapkan agar didapatkan
BB selama 14 hari. Kelompok P2 diberi ekstrak yang lebih kental.
Indometasin dengan dosis 30 mg/kgBB dan Cara pengukuran pH Lambung dan
dilanjutkan pemberian ekstrak anggur laut duodenum
dosis 2g/100g BB selama 14 hari. Pemberian Hewan coba dikorbankan dengan
indometasin melalui sonde intragastrik anastesi kemudian Lambung dan duodenum
1x/hari di pagi hari sebelum makan selama 7 dikeluarkan dari abdomen. Selanjutnya
hari. diinjeksikan NaCl 0.9% 3 mL ke dalam
Pembuatan ekstrak anggur laut lambung, sama halnya dengan duodenum.
Ekstrak anggur laut dibuat Kemudian bagian kurvatura mayor dibedah
menggunakan metode maserasi, ebanyak 8 dan cairan lambung diambil, kemudian
kg anggur laut segar yang ditimbang dimasukan ke dalam tabung dan disentrifuse
kemudian dicuci bersih dan dipotong kecil dengan kecepatan 3000 rpm selama 10
lalu dimaserasi menggunakan bahan pelarut menit. Hal yang sama dilakukan pada cairan
etanol 60%. Maserasi dilakukan selama 24 duodenum, kemudian mengambil cairan
jam, maserat dipisahkan dengan cara bening di atas endapan dengan mikropipet
disaring dan proses maserasi diulang dua kali lalu dipisahkan untuk diukur pH cairan
dengan jenis pelarut dan jumlah pelarut menggunakan pH-meter merk starter 300
yang sama. Hasil maserasi dimasukkan ke (Suhartri et al, 2008).

HASIL
Data hasil penelitian ini di tunjukkan rerata pH lambung dan pH duodenum antar
kelompok pada Gambar 1.

6,97 6,58 6,68 6,62


7
6
5 4,02
rerata pH gaster
4 3,56
2,79 3
3
rerata pH
2 duodenum
1
0
K- K+ P1 P2

173
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 9(2) : 170-179, September 2020

Gambar 1. Rerata pH Lambung dan pH duodenum antar kelompok


Hasil penelitian menunjukan nilai pemberian ekstrak anggur laut (Caulerpa
rata-rata pH lambung terendah yaitu sebesar racemosa var. cylindracea).
2,79 terdapat pada kelompok K (+) Hasil Uji One Way Anova
sedangkan nilai rata-rata pH lambung Hasil uji One-way Anova
tertinggi terdapat pada kelompok K (-) yaitu menunjukkan nilai p= 0,023 yang
sebesar 4,02. Sebaliknya, rerata pH lambung menunjukkan terdapat perbedaan yang
pada kelompok P1 yaitu sebesar 3,56 dan P2 bermakna antar kelompok., sedangkan hasil
sebesar 3 memiliki pH diatas k (+) setelah uji post hoc dapat diamati pada Tabel 1.
Tabel 1. Uji Post Hoc pH lambung dan duodenum Rattus norvegicus yang diinduksi indometasin
Kelompok (I) Kelompok (J) pH Lambung pH duodenum

K (-) K (+) 0,005* 0,008*

P1 0,273 0,040*

P2 0,020 0,022

K (+) P1 0,069 0,472

P2 0,598 0,646

P1 P2 0,185 0,792

Hasil uji Post Hoc terhadap pH (+) dengan nilai p= 0,008 dan kelompok K (-)
lambung menunjukkan perbedaan bermakna dengan P1 dengan nilai p= 0,040. Antara K (-)
antara kelompok K (-) dengan K (+) dengan dengan P2 didapatkan nilai p=0,022, antara
nilai p= 0,005 kelompok K (-) dengan P1 kelompok K (+) dengan P1 dengan nilai p=
dengan nilai p= 0,273. pada K (-) dengan P2 0,472, antara kelompok K (+) dengan P2
menunjukkan nilai p= 0,02, antara kelompok dengan nilai p= 0,646, antara kelompok P1
K (+) dengan P1 dengan nilai p= 0,069, dan P2 dengan nilai p= 0,792, menunjukkan
antara kelompok K (+) dengan P2 dengan tidak terdapat perbedaan secara bermakna.
nilai p= 0,598, antara kelompok P1 dan P2 Dari hasil tes ini dapat disimpulkan
dengan nilai = 0,185, menunjukkan tidak tidak terdapat pengaruh pemberian ekstrak
terdapat perbedaan secara bermakna. anggur laut (Caulerpa racemosa var.
Hasil uji Post Hoc terhadap pH cylindracea) terhadap pH lambung dan
duodenum menunjukkan perbedaan duodenum tikus putih (Rattus norvegicus)
bermakna antara kelompok K (-) dengan K yang diinduksi indometasin.

174
Pengaruh Ekstrak Anggur Laut terhadap pH Lambung dan duodenum pada Rattus norvegicus…
Ardilon Raxel Faruwu, Riami, Fitri Handajani

PEMBAHASAN
Pada penelitian, pH lambung dan Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
duodenum Rattus norvegicus kelompok perbedaan bermakna pada pH lambung
tanpa perlakuan (K-) dan kelompok induksi antara kelompok K (-) dengan K (+) dengan
indometasin (K+) menunjukkan adanya nilai p= 0,005. Hal ini diduga akibat induksi
perbedaan yang bermakna. Pemberian indometasin 30mg/KgBB menyebabkan
indometasin pada Rattus norvegicus selama penurunan pH duodenum menjadi lebih
7 hari dengan dosis 30 mg/KgBB ini dapat asam. Pada duodenum terjadi sekresi
menyebabkan peningkatan asam lambung senyawa alkali yang berasal dari kantung
yang ditandai terjadinya gastritis. Hal ini empedu sehingga pH duodenum meningkat.
diduga akibat pemberian indometasin yang Peningkatan ini sebagai akibat dari induksi
berperan bekerja menghambat COX indometasin. Hal ini dapat dilihat melalui pH
khususnya COX-1 (Hawkey, 2001). COX duodenum (K-) kelompok kontrol negatif
adalah enzim pengkatalis reaksi dari asam lebih rendah bandingkan dengan (K+)
arakidonat menjadi prostaglandin. kelompok tanpa pelakuan.
Prostaglandin merupakan suatu mediator Tidak terdapat perbedaan antara pH
proinflamasi. COX-1 di epitel lambung lambung kelompok K (-) dengan P1 dengan
berfungsi menghasilkan prostaglandin untuk nilai p=0,73. Hal ini disebabkan karena rata
meregulasi pengeluaran bikarbonat. rata kedua kelompok hampir sama. Ini
Bikarbonat pada lambung berperan sebagai memberi makna bahwa kandungan
buffer terhadap pH lambung. (Matsui et al, flavonoid anggur laut (Caulerpa racemosa
2011; Maaten et al, 2016). var. cylindracea) bersifat sebagai antioksidan
Penurunan bikarbonat menimbulkan dan anti-inflamasi. Flavonoid yang ada juga
gangguan keseimbangan pH lambung membantu memperbaiki sistem pertahan
meningkatkan sintesis HCl. Sintesis HCl fisiologis terhadap paparan asam lambung.
menyebabkan pH lambung menjadi rendah. (Handajani, 2019; Nursandi, 2014).
Selanjutnya pH lambung yang rendah Antioksidan dan flavonoid dari anggur laut
menyebabkan proteolysis pada mukosa (Caulerpa racemosa var. cylindracea)
lambung dan bila keadaan berlanjut, dapat berfungsi memulihkan lambung dan
mengakibatkan kerusakan pada sel lambung memperbaiki sistem pertahanan fisiologis.
dan memicu proses inflamasi. (Amrulloh and Dengan demikian sekresi bikarbonatnya
Utami, 2016; Song et al, 2020; Tarique et al, dapat menaikan pH lambung mendekati
2016). normal dikisaran 2-4 (Im et al, 2013).

175
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 9(2) : 170-179, September 2020

Terdapat perbedaan yang bermakna perbedaan antara kelompok P1 dengan P2,


pH lambung antara kelompok K (-) dengan meskipun pada hasil pengukuran rerata pH
P2 dengan nilai p= 0,020. Keadaan ini lambung pada P2 lebih rendah dari P1.
menunjukkan bahwa peningkatan dosis Dapat disimpulkan pemberian dosis 2g/100g
eskstrak anggur laut (Caulerpa racemosa var. BB kurang efektif untuk meningkatkan pH
cylindracea) tidak memberikan hasil yang lambung. Rendahnya rerata pH pada P2
baik mendekati pH lambung normal. Pada diduga akibat adanya senyawa asam
penelitian ini penggunaan dosis yang tinggi askorbat dalam anggur laut (Fithriani, 2015).
justru merusak, karena asam askorbat yang Dengan demikian pemberian dosis tinggi
dikandungnya dapat menurunkan pH lebih menurunkan rerata pH lambung
lambung (Lee et al, 2018). dibandingkan kelompok P1 (Lee et al, 2018).
Tidak terdapat perbedaan signifikan Pada penelitian ini pemberian ekstrak
pH lambung antara K (+) dengan P1 anggur laut (Caulerpa racemosa var.
meskipun hasil pengukuran rerata pH cylindracea) tidak mempengaruhi rerata pH
lambung mengalami peningkatan. lambung secara bermakna dalam uji
Selanjutnya tidak ada perbedaan antara statistika. Meskipun terdapat perubahan
kelompok P1 dengan K (-) karena pH pada pengukuran pH lambung.
lambung mendekati kelompok tanpa Dari dosis bisa disimpulkan bahwa
perlakuan. Ini memberi makna bahwa pemberian dosis 1g/100g BB pada kelompok
antioksidan yang terdapat pada ekstrak P1 dapat menaikan rerata pH lambung.
anggur laut (Caulerpa racemosa var. Sebaliknya tidak ada pengaruh pemberian
cylindracea) dengan dosis 1g/100gBB dapat dosis 2g/100g BB pada kelompok P2. Dosis
memperbaiki fungsi lambung setelah 1g/100g BB dapat dikembangkan dan diteliti
diinduksi indometasin (Djapiala et al, 2013). kembali dan berpotensi dalam menaikan
Tidak terdapat perbedaan yang rerata pada pH lambung. Penelitian ini
bermakna pada rerata pH lambung antara memiliki kemiripan kandungan antioksidan
kelompok K (+) dengan P2, hal ini dengan penelitian ekstrak bayam merah
disebabkan karena asam askorbat dari (Amaranthus tricolor L) dari Hanafi et al
ekstrak anggur laut (Caulerpa racemosa var. (2014), yaitu sama-sama memiliki efek
cylindracea) dengan dosis 2g/100g BB sitoprotektif terhadap lambung.
memiliki kandungan lain yang justru
menimbulkan penurunan rerata pH
lambung. Selanjutnya tidak terdapat

176
Pengaruh Ekstrak Anggur Laut terhadap pH Lambung dan duodenum pada Rattus norvegicus…
Ardilon Raxel Faruwu, Riami, Fitri Handajani

Pada penelitian ini pemberian indometasin. Ekstrak anggur laut dosis


ekstrak anggur laut terhadap pH 1g/100g BB meningkatkan rerata pH
duodenum kelompok kontrol (+) menurun lambung hampir mendekati rerata pH
secara signifikan akibat induksi lambung normal, namun tidak
indometasin dibanding kelompok kontrol (- memperngaruhi pH duodenum.
), meskipun pH nya masih dalam kisaran pH
netral. Hal ini karena pada duodenum DAFTAR PUSTAKA
disekresikan senyawa yang bersifat alkali Amrulloh FM, and Utami N, 2016.
dari kandungan empedu namun belum Hubungan Konsumsi OAINS
mampu meredam penurunan pH dari terhadap Gastritis. Medical
lambung dan netralisir keasamnan akibat Journal of Lampung University.
induksi indometasin. Selanjutnya 5(5): 18-21.
pemberian ekstrak anggur laut tidak Djapiala FY, Lita, Montolalu ADY, and
mengakibatkan peningkatan pH yang Mentang F, 2013. Kandungan
bermakna pada kelompok perlakuan Total Fenol Dalam Rumput Laut
dibandingkan kelompok kontrol (+), Caulerpa racemosa yang
meskipun rerata pH duodenum sudah Berpotensi Sebagai Antioksidan.
mencapai kisaran pH netral. Pemberian Media Teknologi Hasil Perikanan.
ekstrak anggur laut, mampu merangsang 1(2).
sekresi senyawa dalam kandungan empedu Drini M, 2017. Peptic ulcer disease and
yang bersifat alkali dan mampu non-steroidal anti-inflammatory
meningkatkan pH duodenum dan drugs. Australian Prescriber.
menetralisir keasaman yang ditimbulkan 40(3): 91-93.
oleh induksi indometasin. Fithriani D, 2015. Opportunities And
Challenges For Developing
KESIMPULAN Caulerpa Racemosa As Functional
Induksi indometasin 30mg/kg BB Foods. The 1st International
secara intragastrik dapat menurunkan Symposium on Aquatic Product
rerata pH lambung dan duodenum secara Precessing 2013. p: 85-96.
bermakna (p= 0,23). Pemberian ekstrak Hanafi NA, Sutjiatmo AB, and Vikasari SN,
anggur laut tidak menunjukkan perbedaan 2014. Uji Efek Antitukak Lambung
pH lambung dan duodenum secara Ekstrak Air Herba Bayam Merah
bermakna pada tikus yang diinduksi (Amaranthus Tricolor L.) terhadap

177
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 9(2) : 170-179, September 2020

Tikus Wistar Betina. Kartika: Matsui H, Shimokawa O, Kaneko T, Nagano


Jurnal Ilmiah Farmasi. 2(1): 45-50. Y, Rai K, et al, 2011. The
Handajani F, 2019. Oksidan dan Pathophysiology Of Non-Steroidal
antioksidan pada beberapa Anti-Inflammatory Drug (NSAID)-
penyakit dan proses penuaan. Induced Mucosal Injuries In
Penerbit: Zifatama Jawara. p: 5- Stomach And Small Intestine. J
19. Clin Biochem Nutr. 48(2): 107-111.
Hawkey CJ, 2001. COX-1 and COX-2 Nursandi NMNJ, 2014. Karakteristik
inhibitors. Best Pract Res Clin Kimiawi Rumput Laut Lokal
Gastoenterol. 15(5): 801-820. (Caulerpa sp.) dan Potensinya
Im WJ, Nam Y, Park SY, and & Sohn UD, sebagai Sumber Antioksidan.
2013. Gastroprotective Effect Of Prosiding Seminar Nasional
The Three Glucuronopyranoside Pengembangan Teknologi
Flavonoids In Rats. Korean J Pertanian Politekbik Negeri
Physiol Pharmacol. 17(5): 411- Lampung. p: 577-584.
415. Pérez MJ, Falqué E, and Domínguez H,
Laine L, Takeuchi K, and Tarnawski A, 2008. 2016. Antimicrobial Action Of
Gastric Mucosal Defense And Compounds From Marine
Cytoprotection: Bench To Seaweed. Marine Drugs. 14(3):
Bedside. Gastroenterology. 52.
135(1): 41-60. Ridhowati S, Asnani, 2016. Potensi Anggur
Lee JK, Jung SH, Lee SE, Han JH, Jo E et al, Laut Kelompok Caulerpa
2018. Alleviation of ascorbic acid- racemosa Sebagai Kandidat
induced gastric high acidity by Sumber Pangan Fungsional
calcium ascorbate in vitro and in Indonesia. Oseana. 41(4): 50-62.
vivo. Korean J Physiol Pharmacol. Song H, Zeng M, Chen X., Chen X, Peng J,
22(1): 35-42. 2020. Antiulcerogenic Activity of
Mateen S, Moin S, Khan AQ, Zafar A, and Li-Zhong Decoction on Duodenal
Fatima N, 2016. Increased Ulcers Induced by Indomethacin
reactive oxygen species formation in Rats: Involvement of TLR-
and oxidative stress in 2/MyD88 Signaling Pathway.
rheumatoid arthritis. PLoS ONE. Evidence-Based Complementary
11(4), 1–15. and Alternative Medicine, 2020.

178
Pengaruh Ekstrak Anggur Laut terhadap pH Lambung dan duodenum pada Rattus norvegicus…
Ardilon Raxel Faruwu, Riami, Fitri Handajani

Suhartri, Aldi Y, and Maradona A, 2008. Uji Tarique M, Siddiqui HH, Khushtar M, and
Efek Ekstrak Etanol Daun Pepaya Rahman MA, 2016. Protective
(Carica Papaya Linn) Terhadap Effect Of Hydro-Alcoholic Extract
Tukak Lambung Yang Diinduksi Of Ruta Graveolens Linn. Leaves
Dengan Etanol Absolut Pada Tikus On Indomethacin And Pylorus
Putih Betina. Jurnal Sains dan Ligation-Induced Gastric Ulcer In
Teknologi Farmasi. 13(2): 1-11. Rats. Journal of Ayurveda and
Integrative Medicine. 7(1): 38–43.

179

Anda mungkin juga menyukai