TINJAUAN PUSTAKA
1
b. Herbarium basah
Herbarium basah biasanya untuk tumbuhan jenis bryophyte, larutan pengawet
yang digunakan adalah alcohol 70%. Apabila tanaman memerlukan perjalanan
jauh dari lokasi kelaboratorium, maka untuk menghindari terjadinya kerusakan
atau pembusukan karena jamur, maka kertas koran yang diisi dengan materi
herbarium dimasukkan ke dalam kantong plastik atau kaleng yang terbuat dari
tima seng dengan tujuan 35x35 cm yang berisi alcohol 70% kemudian ditutup
rapat-rapat (biasanya bertahan sampai kurang lebih satu bulan). Herbarium yang
baik adalah herbarium yang lengkap organ vegetatif dan generatifnya.
2. Cara pembuatan herbarium
a. Sampel :
1. Pengambilan sampel diambil pada waktu tertentu jam 9-12, karena pada
waktu itu tanaman sedang berfotosintesis.
2. Saat menggunakan minyak asiri tidak bisa menggunakan besi. Contohnya
minyak kayu putih.
b. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan
asing lainnya setelah dilakukan pencucian dan perajangan.
c. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lainnya yang
melekat pada sampel. Pencucian dilakukan dengan air yang mengalir agar
kotoran yang terangkat tidak akan menempel lagi.
d. Pengeringan
1. Alami :
a) langsung;
b) tidak langsung :
2. Buatan
2
e. Sortasi kering
Sortasi kering dilakukan untuk memisahkan bagian-bagian tanaman yang
tidak diinginkan yang masih tetinggal pada sampel.
f. Pengawetan
Pengawetan herbarium menggunakan 70% agar bakteri pada sampel akan
mati. Jika kurang dari 70% bakteri tidak akan hilang. Dan jika menggunakan
alhokol 95% akan menghilangkan jaringan-jaringan yang ada pada sampel,
bahkan menyebabkan sampel menjadi abu.
g. Pengepakan
Memakai koran, karena koran dapat meresap air
h. Pengepresan
Untuk menjaga tanaman tetap pada bentuk aslinya
i. Penyimpanan.
Simpan pada suhu kamar 15o-25o. Simpan di bawah kasur. Disimpan selama
3-4 bulan
j. Pengemasan
Dikemas menggunakan sasak
3. Cara Penamaan Nama Latin dan Indentifikasi Tumbuhan
Menurut Tjitrosoepomo(2009) cara penamaan nama latin dan identifikasi
tumbuhan yaitu:
a) beraneka ragamnya nama biasa, dimana tidak mungkin berlaku umum untuk
dunia internasional sehingga tidak mungkin dimengerti oleh semua bangsa.
b) beraneka ragamnya nama dalam artian ada yang pendek, ada yang panjang
bahkan ada yang panjang sekali.
3
2.2. Uraian Tanaman
2.2.1. Daun Nangka
a. Klasifikasi
REGNUM : Plantae
DIVISI : Magnoliaphyta
KELAS : Magnoliopsida
ORDO : Urticales
FAMILY : Moraceae
GENUS : Artocarpus
SPESIES : Artocarpus heterophyllus
b. Morfologi
1.
c
Daun Talas
REGNUM : Plantae
DIVISI : Magnoliaphyta
KELAS : Liliopsida
ORDO : Arales
FAMILY : Araceae
GENUS : Xanthosoma
SPESIES : Xanthosoma sagittifolium L.
c) Bentuk daun memanjang: Daun Sirsak
REGNUM : Plantae
DIVISI : Magnoliaphyta
KELAS : Magnoliopsida
ORDO : Magnoliales
FAMILY : Annonaceae
GENUS : Annona
SPESIES : Annona muricata
4
d) Bentuk bangun bulat telur: Daun Kembang Sepatu
REGNUM : Plantae
DIVISI : Magnoliaphyta
KELAS : Magnoliopsida
ORDO : Malvales
FAMILY : Malvaceae
GENUS : Hibicus
SPESIES : Hibicus rosa-sinensis L.
2.3 Uraian Bahan
1. Alhokol
Nama : Alkohol
Nama Latin : Aethanolum
Nama Lain :
RM :
RS :
BM :
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam
eter P.
Khasiat :
Kegunaan :
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya; di tempat
sejuk, jauh dari nayala api.
2. Air
Nama
Nama Latin
Nama Lain
RM
5
RS
BM
Pemerian
Kelarutan
Khasiat
Kegunaan
Penyimpanan :
6
7