Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MITIGASI BENCANA ALAM

DAMPAK BENCANA ALAM

diajukan oleh :

Sixtinah Deswilan
1920441004

PASCASARJANA JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2019
Gempa Bumi
A. Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi dalam Bahasa Inggris disebut dengan Earthquake merupakan sebuah
fenomena alam yang berupa getaran yang terasa hingga ke permukaan Bumi. Gempa Bumi terjadi
akibat adanya aktivitas dari lempeng- lempeng bumi (faktor dari dalam bumi) maupun faktor-
faktor yang berasal dari luar Bumi itu sendiri. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadiya
gempa bumi. karena faktor penyebabnya banyak, maka gempa Bumi dibedakan menjadi berbagai
jenis dilihat dari penyebab terjadinya. Mengenai jenis- jenis gempa akan kita bahas dibawah ini.
B. Jenis- Jenis Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan peristiwa yang bisa terjadi karena disebabkan oleh berbagai
faktor. Maka dari itulah gempa bumi dibedakan menjadi beragai jenis. Berbagai jenis gempa Bumi
antara lain berdasarkan penyebabnya yaitu sebagai berikut:
 Gempa bumi tektonik, yaitu gempa bumi yang terjadi disebabkan karena aktivitas
lempeng- lempeng bumi.
 Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi akibat adanya aktivitas vulkanik gunung
berapi.
 Gempa bumi runtuhan, yaitu gempa bumi yang disebabkan karena runtuhnya suatu objek.
 Gempa bumi tumbrukan, yaitu gempa bumi yang disebabkan karena tabrakan bumi dengan
sesuatu, misalnya meteor.
 Gempa bumi buatan yaitu gempa bumi yang timbul karena aktivitas manusia.
C. Dampak Gempa Bumi
 Kerusakan Bangunan
Gempa berkekuatan tinggi bisa menyebabkan runtuhnya bangunan secara total. Puing-
puing dari bangunan yang runtuh merupakan bahaya utama dalam gempa karena efek turunnya
benda-benda berat dan besar bisa mematikan bagi manusia. Gempa berkekuatan tinggi
mengakibatkan pecahan cermin dan jendela, yang juga membawa bahaya bagi manusia.
 Kerusakan Infrastruktur
Gempa bumi bisa menyebabkan saluran listrik tumbang. Ini berbahaya karena kabel hidup
yang terbuka bisa menyetrum manusia atau menyalakan api. Gempa besar dapat menyebabkan
pecahnya jalan, jalur gas, dan jaringan pipa air. Saluran gas yang rusak bisa menyebabkan gas
lepas yang dapat mengakibatkan ledakan dan kebakaran, yang mungkin sulit ditangani.

2
 Tanah Longsor dan batuan beku
Saat gempa terjadi, bebatuan besar dan bagian tanah yang terdapat di atas dapat tergelincir,
akibatnya, longsor terjadi dengan cepat turun ke lembah. Tanah longsor dan batuan beku bisa
menyebabkan kerusakan dan kematian bagi masyarakat yang tinggal di daerah peggunungan.
 Gempa Bumi Bisa Mengakibatkan Banjir
Gempa berkekuatan tinggi bisa memicu retakan di dinding bendungan yang kemudian
menyebabkan runtuhnya bendungan. Air yang terbendung akan mengirim dan mengamuk ke
daerah-daerah terdekat yang menyebabkan banjir besar-besaran.
 Gempa Bumi Bisa Memicu Tsunami
Tsunami adalah rangkaian tremor laut yang panjang yang dipicu oleh gempa bumi atau
letusan gunung berapi di bawah laut. Tsunami dapat menghapus seluruh wilayah pesisir. Contoh
dari gempa dan tsunami adalah yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 yang melanda pantai
Jepang yang menyebabkan lebih dari 18.000 orang tewas. Contoh lainnya adalah peristiwa
Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004.
 Pencairan Tanah (Likufikasi)
Pencairan tanah merupakan fenomena dimana tanah menjadi lembek dan kehilangan
kekuatannya. Bila sedimen yang terdiri dari kadar air tinggi mengalami getaran konstan, tekanan
air yang tertahan di pori sedimen perlahan meningkat. Pada akhirnya, sedimen kehilangan hampir
semua kekuatan kohesif dan mulai berakting seperti cairan. Bangunan yang dibangun di atas tanah
liat ini tergelincir atau tenggelam ke dalam tanah. Gempa bumi bertanggung jawab atas sebagian
besar peristiwia pencairan tanah yang terjadi di seluruh dunia. Contoh khas fenomena likuifaksi
adalah gempa bumi 1692 di Jamaika yang mengakibatkan kehancuran kota Port Royal.

Tsunami
A. Pengertian Tsunami
Tsunami merupakan salah satu jenis bencana alam yang berkaitan dengan gelombang
lautan. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti
gelombang. Secara harfiah, tsunami mempunyai arti ombak besar di pelabuhan. Lebih ilmiah
lagi, yang dimaksud tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan
permukaan laut secara vertikal yang berlangsung dengan tiba- tiba. mengapa nama bencana ini

3
adalah tsunami yang diambil dari bahasa Jepang? Mungkin karena negara Jepang merupakan
negara yang sangat rawan dengan adanya gempa, sehingga terjadinya gelombang besar yang
merupakan akibat dari gempa biasa terjadi.
B. Faktor- faktor Penyebab Tsunami
Terjadinya tsunami ini biasanya tidak bencana alam tunggal. Maksudnya, biasanya tsunami
tidak datang sendiri dengan tiba- tiba. Namun biasanya ada yang menghantarkan, sehingga
terjadilah tsunami. Beberapa peristiwa alam menjadi penyebab terjadinya tsunami. Hal- hal yang
menghantarkan terjadi tsunami antara lain adalah sebagai berikut:
 Gempa Bumi bawah laut
 Letusan gunung berapi bawah laut
 Terjadiya longsor bawah laut
 Adanya hantaman meteor
C. Dampak Bencana Tsunami
 Terjadi Kerusakan Dimana-Mana
Kerusakan yang dimaksud adalah kerusakan fisik baik bangunan dan non bangunan.
Gelombang besar yang timbul karena tsunami ini dapat menyapu area daratan, baik daerah pantai
(baca: manfaat pantai) maupun daerah- daerah di sekitarnya. Kerusakan yang terjadi ini adalah di
daerah yang terkena sapuan ombak. Gelombang ombak yang berkekuatan tinggi ini dalam sekejap
bisa meluluh lantakkan bangunan, menyapu pasir atau tanah, merusak perkebunan dan persawahan
masyarakat, merusak tambak dan ladang perikanan, dan lain sebagainya. Kerusakan yang terjadi
ini akan menimbulkan banyak kerugian, terutama kerugian berupa material.
 Lahan Pertanian Dan Perikanan Rusak
Gelombang tsunami yang dasyat juga dapat menyebabkan lahan pertanian dan perikanan
rusak. Gelombang tsunami dengan kekuatan yang besar mampu menyapu bersih apa saja yang ada
di daratan. Jangankan tanaman yang ada di sawah, bahkan bangunan pun banyak sekali yang
roboh. Selain itu ikan- ikan yang ditanam di kolam perikanan juga akan tersapu oleh air dari
gelombang tsunami tersebut.
 Menghambat Kegiatan Perekonomian
Kerusakan dan kehilangan yang terjadi akibat gelombang tsunami akan melumpuhkan
kegiatan perekonomian sampai beberapa waktu. Tidak hanya itu saja, namun kerugian yang

4
disebabkan oleh tsunami mungkin akan menggantikan kegiatan produksi dan perdagangan dalam
waktu tertentu.
 Kerugian material
Kerugian material diantaranya karena robohnya bangunan, rusak lahan pertanian dan
perikanan, dan kehilangan harta bendanya.
 Kerugian spiritual
Yang dimaksud dengan kerugian spiritual adalah kerugian yang tidak berupa harta benda,
namun lebih ke jiwa. Bagaimana seorang anak kecil akan tabah setelah mengalami bencana alam
yang besar, apalagi apabila ia kehilangan anggota keluarganya, maka hal itu akan menimbulkan
trauma di jiwa anak kecil.
 Menimbulkan bibit penyakit
Ketika gelombang laut yang tinggi meluluh lantakkan daratan, maka yang akan kitemukan
adalah benda- benda kotor, tanah yang berlumpur dan sebagainya. Lingkungan yang tidak bersih
akan meimbulkan bayak sekali bibit penyakit. Apalagi jika ditambah dengan jasad- jasad makhluk
hidup yang meninggal, maka lingkungan akan semakin tidak sehat. Disamping itu, apabila tinggal
di pengungsian maka yang akan terjadi adalah timbulnya bibit penyakit karena kurangnya saranan
dan pra sarana.

Tanah Longsor
A. Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor juga sering disebut sebagai gerakan tanah. Tanah longsor merupakan salah
satu peristiwa geologi yang terjadi akibat adanya pergerakan massa batuan atau tanah dengan
berbagai macam tipe dan jenis tanah, misalnya jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
B. Penyebab Tanah Longsor
 Erosi tanah  Hancurnya  Lahan pertanian di
 Gempa bumi bebatuan lereng
 Gunung Meletus  Tumpukan sampah  Tanah tidak padat
 Getaran  Hutan gundul  Kelebihan beban
 Tingginya curah  Bendungan susut  Longsoran lama
hujan  Lereng dan tebing  Menumpuknya
yang terjal material

5
C. Dampak Tanah Longsor
 Menimbulkan korban jiwa
Tanah longsor merupakan jenis bencana alam yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.
Hal ini terlebih jika tanah longsor terjadi ketika malam hari atau waktu- waktu dimana masyarakat
sedang tertidur. Tanpa mengetahui akan terjadinya tanah longsor, masyarakat terlelap dan bisa
tertimbun.
 Banyak insfrastruktur rusak
Rusaknya insfrastuktur juga merupakan salah satu dampak yang pasti terjadi ketika tanah
longsor. Infrtastruktur yang rusak ini boleh dibilang yang berada di atas tanah yang longsor
maupun yang berada di bawah (tertimbun).
 Timbulnya berbagai macam bibit penyakit
Tanah longsor juga berpotensi menimbulkan berbagai macam bibit penyekit. Timbulnya
bibit penyakit sebenarnya tidak hanya terjadi pada tanah longsor saja, namun juga berbagai macam
bencana alam. Ketika pemukiman warga terkena bencana, maka mereka akan mengungsi. Ah,
ditempat pengungsian tersebut biasanya muncul banyak penyakit.
 Mengganggu sumber mata pencaharian
Tanah longsor juga dapat mengganggu sumber mata pencaharian masyarakat, khususnya
bagi mereka yang bercocok tanam. Ladang atau sawah mereka yang tertimbun tanah pasti tidak
bisa diolah dalam beberapa jangka waktu, sehingga akan menjadikan masyarakat terganggu.
 Memburuknya sanitasi lingkungan
Ketika tanah longsor datang, maka saluran air akan menjadi terputus. Jika air bersih saja
tidak ada, maka bisa dipastikan sanitasi lingkungan menjadi buruk.

Banjir
A. Pengertian Banjir
Banjir adalah kondisi dimana suatu wilayah terendam air karena luapan air yang
berlebihan. Banjir adalah air dalam volume besar menggenangi suatu daerah atau area
(pemukiman, persawahan, dll). Banyak juga yang mengatakan kalau bajir merupakan aliran air
yang tidak lagi bisa ditampung oleh sungai, danau atau laut sekalipun sehingga air tersebut meluap
ke daratan.

6
B. Jenis-Jenis Banjir
 Banjir Biasa
Banjir biasa adalah banjir yang paling umum dan paling sering terjadi di wilayah perkotaan
yang mana genangan air tidak terserap dalam tanah sehingga wilayah sekitar daratan akan
terendam air. Banjir ini paling sering disebabkan karena buruknya saluran air yang ada serta tanah
yang tergantikan dengan aspal dan berkurangnya lahan hijau membuat air tidak mampu terserap
dalam tanah dengan sempurna.
 Banjir Bandang
Banjir Bandang (Air Bah) adalah Banjir yang datang secara tiba-tiba dengan laju yang
sangat cepat dengan volume air yang banyak dan sangat berbahaya. Bahaya yang disebabkan
karena banjir bandang tentunya karena banjir jenis ini akan menyapu dengan keras yang ada
didepanya sehingga akan hanyut bersama dengan air banjir yang datang.
 Banjir Rob
Banjir Rob merupakan banjir yang terjadi di wilayah sekitar pantai atau lokasi yang dekat
dengan air laut. Ketinggian dataran yang lebih rendah dibandingkan kedalaman air pada saat air
laut pasang menyebabkan dataran pada lokasi tersebut akan tergenang dengan air laut.
 Banjir Longsor
Banjir Longsor adalah banjir yang jarang terjadi dan lebih sering disebabkan karena faktor
alam sekitar. Banjir jenis ini susah diprediksi kapan terjadinya dan akan lebih sulit diprediksi
kemana aliran akan mengalir.
C. Dampak Terjadinya Banjir
 Menghentikan Aktifitas Warga
Banjir yang sering terjadi pada dataran rendah biasanya mencapai kedalaman lebih dari 1
meter. Dengan kedalaman tersebut akan dapat menggenang hingga masuk rumah dan
menenggalamkan pemukiman warga. Dengan begitu, maka aktifitas warga sehari hari pun akan
terhenti. Bahkan jalan ikut tenggelam dan akses transportasi menjadi mustahil dilakukan.
 Kerugian Ekonomi
Kerugian dalam hal Ekonomi membuat masyarakat sekitar wilayah yang sering terkena
banjir akan susah berkembang lebih maju dan produktif. Oleh sebab itu penghambatan
peningkatan kesejahtraan yang diakibatkan karena banjir yang tidak segera ditangani justru malah
bisa membuat meningkatnya jumlah kemiskinan warga sekitar terjadi bencana karena harus selalu

7
mengeluarkan biaya baik untuk perbaikan rumah, kesehatan dan lain lain dari hal yang disebabkan
oleh Banjir.
 Sulit mendapat air bersih
Air bersih akan sulit didapatkan jika banjir terjadi di hampir seluruh wilayah. Wilayah yang
tergenang air kotor akan menyebabkan warga mendapatkan air bersih untuk keperluan mandi dan
mencuci. Untuk air minum atau untuk konsumsi bisa menggunakan air galon atau air isi ulang.
Tapi untuk keperluan mandi akan kesulitan dan memaksa warga untuk menahan tidak mandi.
 Timbulnya wabah penyakit
Banjir yang datang biasanya merupakan air kotor. Sehingga, warga yang sudah
terkontaminasi akan mudah terkena penyakit seperti gatal gatal pada kulit. Selain itu, genangan air
kotor di daerah sekitar banjir juga bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk DBD hal ini bisa
berbahaya bagi anak anak korban kebanjiran. Penyakit seperti diare pun juga sering menyerang
para korban banjir khususnya anak anak.
 Korban meninggal dunia
Banjir yang datang dengan begitu derasnya bisa menghanyutkan dan menenggelamkan
warga. Sehingga warga yang hanyut bisa meninggal dunia. Dampak ini juga bisa menyebabkan
anggota keluarga mendapat efek psikologi yang tidak baik.

Gunung Meletus
A. Gunung Meletus
Gunung merupakan salah satu sumber daya alam (baca: sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dan tidak) yang ada di dunia. Gunung adalah salah satu tonjolan yang ada di
permukaan bumi. Di dalam tonjolan gunung terdapat saluran lurus berbentuk vertikal semacam
pipa alami. Pipa ini menghubungkan antara perut bumi dengan permukaan Bumi atau kerak bumi.
Perut bumi berisi bermacam- macam cairan panas, seperti bataun cair dan juga magma. Suatu saat
magma dan material yang ada di perut bumi akan mengalami kejenuhan. Atau diakibatkan oleh
getaran bumi (gempa bumi tektonik), magma yang ada di dalam perut bumi ini akan keluar ke
permukaan bumi (baca: bentuk permukaan bumi) secara berkala. Magma ini keluar ke permukaan
bumi melalui pipa alami yang menjulang tinggi di dalam gunung. Ketika magma keluar melalui
pipa alami tersebut, maka inilah yang dinamakan gunung meletus. Sehingga seolah- olah gunung
meletus mengeluarkan berbagai material dari dalam bumi.

8
B. Penyebab Gunung Meletus
 Peningkatan terjadinya gempa vulkanik
 Pergerakan tektonik pada lapisan bumi
 Terjadinya deformasi badan gunung
 Lempeng- lempeng Bumi yang saling berdesakan
 Adanya tekanan yang sangat tinggi
C. Dampak Gunung Meletus
Dampak Negatif
 Kerugian materiil
Yang paling mencolok mengenai dampak dari bencana alam adalah kerugian material atau
kekayaan berupa harta. Gunung meletus dapat menyebabkan masyarakat kehilangan banyak harta
bendanya. Memang benar kekayaan seperti uang, ternah, dan perabotan rumah tangga bisa ikut
diungsikan. Namun untuk rumah misalnya, benda tetap seperti itu tidak dapat dipindahkan
sehingga tetap akan menjadi korban ketika lahar panas melewatinya.
 Banyak lahan pertanian dan perkebunan rusak
Selain rumah dan juga gedung, yang juga akan rusak adalah lahan pertanian dan
perkebunan masyarakat. Mayoritas masyarakat yang ada di kawasan gunung berprofesi sebagai
petani, baim di sawah maupun di kebun. Ketika lahan pertanian atau perkebunan mereka terterjang
lahar (baca: pengertian lahar dingin dan lahar panas) gunung berapi, maka otomatis akan rata
dengan material perut bumi baik pasir maupun bebatuan. Dengan demikian sulit untul melakukan
penanaman sebelum membersihkan material- material tersebut.
 Banyak rumah yang hancur
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwasannya beberapa harta kekayaan
masyarakat tidak dapat dipindahkan, yakni meliputi bangunan dan tanah. Ketika lahar panas
menerjang maka rela tidak rela, masyarakat harus merelakan rumah mereka rusak karena terkena
terjangan lahar panas tersebut.
 Banyak binatang dan tumbuhan yang mati
Kerugian tidak hanya dialami oleh manusia saja, namun juga binatang dan juga tumbuh-
tumbuhan. Memang benar bahwa sebelum gunung meletus, binatang yang ada di gunung (baca:
ciri- ciri gunung api mati) akan turun untuk menyelamatkan diri meteka. Namun tidak semua
binatang. Bagi binatang yang merasa terlalu berbahaya apabila turun ke bawah, mereka akan mati

9
akibat suhu panas yang terjadi. Apalagi tumbuhan sebagai makhluk pasif, banyak dari pepohonan
yang akan mati.
Dampak Positif
Material yang dikeluarkan gunung berapi mempunyai sifat sangat subur, sehingga ketika mterial
tersebut menutupi permukaan bumi, maka tanahnya juga subur

Banjir Bandang
A. Pengertian banjir bandang
Banjir bandang merupakan banjir yang terjadi di suatu daerah yang memiliki permukaan
rendah dan terjadi karena hujan yang turun secara terus- menerus. Banjir bandang ini mempunyai
sifat atangnya tiba- tiba dan biasanya terjadi dengan sangat cepat. Banjir bandang ini terjadi karena
air yang berada di wilayah tersebut sudah berada di titik jenuh, sehingga banjir ini terjadi sangat
cepat hingga tidak dapat lagi diserap oleh lapisan tanah. Karena air yang mengalir tidak dapat lagi
diserap oleh tanah, akibatnya sisa- sisa air akan tergenang di daerah yang lebih rendah.
B. Karakteristik Banjir Bandang
 Datang dengan tiba-tiba
 Disebabkan oleh hujan lebat yang turun tidak kunjung berhenti
 Durasi terjadinya banjir relatif singkat
 Viskositas aliran yang tinggi
 Tinggi genangan air di antara 3 hingga 6 meter
 Membawa beberapa material lainnya
C. Dampak Terjadinya Banjir Bandang
 Merusak berbagai macam sarana dan prasarana umum
Beberapa macam sarana dan pra sarana yang mungkin dapat rusak karena terjadinya banjir
bandang ini antara lain jalan umum, jembatan, gedung, perumahan dan lain sebagainya sehingga
akan mengganggu ruang publik untuk kehidupan manusia.
 Merusak aset pribadi
Banjir bandang dapat merusak berbagai aset pribadi yang dimiliki oleh seseorang.
bagaimanapun juga material serta kuatnya arus yang ditimbulkan oleh banjir bandang dapat
menghanyutkan berbagai macam barang yang dimiliki oleh masyarakat. Tidak hanya barang saja,
namun banjir bandang ini juga dapat merusak bangunan- bangunan rumah.

10
 Merusak jaringan listrik
Bahkan bisa saja aliran listrik menjadi putus ataupun mati total karena adanya banjir
bandang ini. aliran dari air yang ditimbulkan oleh banjir bandang dapat berupa arus yang kuat,
sehingga akan menyebabkan rusaknya tiang- tiang listrik ataupun kabel- kabel listrik. Hal ini akan
berakibat paad putusnya jaringan listrik. Belum lagi jika ada pohon tumbang ataupun bangunan
yang roboh.
 Mengganggu aktivitas sehari- hari
Terjadinya banjir bandang ini sudah otomatis mengganggu aktivitas sehari- hari
masyarakat, atau bahkan melumpuhkannya.

Abrasi Pantai
A. Pengertian Abrasi
Abrasi merupakan istilah untuk menggambarkan pengikisan daerah pantai yang terjadi
karena gelombang dan arus laut destruktif. Pengikisan yang demikian menyebabkan berkurangnya
daerah pantai mulai dari yang paling dekat dengan air laut karena menjadi sasaran pertama
pengikisan. Jika dibiarkan, abrasi akan terus menggerogoti bagian pantai sehingga air laut akan
menggenangi daerah-daerah yang dulunya dijadikan tempat bermain pasir ataupun pemukiman
penduduk dan wilayah pertokoan di pinggir pantai. Ini bukan isapan jempol belaka sebab
fenomena yang demikian sudah tampak di kawasan pantai Indramayu di mana abrasi pantai telah
mengeruk sedikitnya 40 kilometer kawasan pantai.
B. Penyebab Abrasi
 Pasang surut air laut, angin di atas lautan yang menghasilkan gelombang serta arus laut
yang berkekuatan merusak.
 Ketidakseimbangan ekosistem laut dan pemanasan global atau yang umum disebut global
warming.
C. Dampak Abrasi
 Penyusutan area pantai
Hantaman-hantaman kerasnya pada daerah pantai dapat menggetarkan bebatuan dan tanah
sehingga keduanya perlahan akan berpisah dari wilayah daratan dan menjadi bagian yang
digenangi air. Ini tidak hanya merugikan sektor pariwisata, akan tetapi juga secara langsung
mengancam keberlangsungan hidup penduduk di sekitar pantai yang memilik rumah atau ruang
usaha.

11
 Rusaknya hutan bakau.
Penanaman hutan bakau yang sejatinya ditujukan untuk menangkal dan mengurangi resiko
abrasi pantai juga berpotensi gagal total jika abrasi pantai sudah tidak bisa dikendalikan. Ini
umumnya terjadi ketika ‘musim’ badai, ketika keseimbangan ekosistem sudah benar-benar rusak
ataupun saat laut sudah kehilangan sebagian besar dari persediaan pasirnya.
 Daya destruktifnya dapat semakin merusak dan merugikan banyak pihak.
Selain pada pemukim dan pebisnis di wilayah pantai, abrasi yang dibiarkan juga dapat
berpengaruh besar terhadap hasil laut serta jenis jenis sumber daya alam yang menjadi bahan
konsumsi pokok masyarakat sekaligus mata pencaharian sebagian masyarakat yang jumlahnya
tidak sedikit. Karena itulah, berbagai hal telah dilakukan dan atau dicanangkan untuk mencegah
dan mengurangi abrasi pantai.

Kekeringan
A. Pengertian kekeringan
Kekeringan merupakan peristiwa langkanya keberadaan air di suatu daerah pada waktu
tertentu dan diakibatkan oleh beberapa peristiwa tertentu. Peristiwa sudah bisa disebut dengan
kekeringan ketika hanya ada satu sumber air yang masih aktif dan digunakan untuk beberapa desa,
atau ketika masyarakat harus mencari air hingga jauh beberapa kilometer dan mereka harus
mengantri untuk mendapatkannya.
B. Penyebab Kekeringan
 Musim kemarau yang terjadi terlalu lama
 Minimnya peresapan air karena sedikitnya pohon
 Penggunaan air yang berlebihan
 Kekurangan sumber air
 Jauhnya jarak terhadap sumber air
 Hanya sedikit tampungan air buatan
C. Dampak Kekeringan
 Kurangnya sumber air minum
 Kurangnya sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari
 Tanaman menjadi mati
 Banyak binatang yang akan mati

12
 Kelaparan massal
 Lingkungan menjadi kotor
 Timbul banyak bibit penyakit
 Munculnya binatang- binatang aneh

Angin Puting Beliung


A. Pengertian Angin Putting Beliung
Angin puting beliung bergerak secara lurus dan berlalu setelah maksimal 5 menit. Angin
puting beliung sering terjadi ketika siang hari dan sore hari di musim pancaroba. Angin puting
beliung dianggap sebagai salah satu jenis angin yang berbahaya karena dapat menghancurkan apa
saja yang dilewatinya. Hal ini dikarenakan benda-benda yang terbawa oleh angin puting beliung
dapat terangkat dan terlempar begitu saja.
B. Proses Terjadinya Angin Puting Beliung
Adapun fase terjadinya puting beliung yaitu:
 Fase tumbuh – Di dalam awan terjadi arus udara yang naik ke atas dengan tekanan yang
cukup kuat. Pada saat ini proses terjadinya hujan belum turun karena titik-titik air serta
kristal es masih tertahan oleh arus udara yang bergerak naik menuju puncak awan.
 Fase dewasa atau masak – Dalam fase ini, titik-titik air yang tidak lagi tertahan oleh udara
akan naik menuju puncak awan. Hujan kemudian akan turun dan menimbulkan gaya gesek
antara arus udara yang naik dan yang turun. Pada fase ini, temperatur massa udara yang
turun memiliki suhu yang lebih dingin dibandingkan dengan udara disekelilingnya. Pada
arus udara yang naik ataupun turun dapat timbul arus geser yang memuntir lalu membentuk
pusaran. Arus udara yang berputar semakin lama semakin cepat akan membentuk sebuah
siklon yang “menjilat” bumi atau yang disebut pula dengan angin puting beliung. Angin
puting beliung, dapat disertai dengan hujan yang deras dan membentuk pancaran air.
 Fase punah – Dalam masa punah, tidak ada massa udara yang naik namun massa udara
akan meluas di seluruh awan. Pada akhirnya proses terjadinya awan mengalami kondensasi
akan berhenti dan udara turun melemah sehingga pertumbuhan awan akan berakhir.
C. Dampak Angin Puting Beliung
Ada beberapa dampak angin puting beliung yang dapat menimbulkan banyak sekali
kerusakan yang tidak ringan bahkan ada yang menimbulkan kerugian yang tidak sedikit yang akan

13
mengganggu ruang publik untuk kehidupan. Berikut dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh
angin puting beliung yang bersifat merusak seperti:
 Kerusakan pada rumah serta infrastruktur pada suatu daeah
 Menimbulkan korban jiwa
 Menimbulkan kerugian material
 Merusak kebun-kebun warga
 Menciptakan banyak puing-puing dari kerusakan materi serta sampah yang berserakan
 Dapat menganggu jalannya ekonomi
 Dapat meluluhlantahkan tempat dengan area seluas 5 kilometer.

Kebakaran Hutan
A. Penyebab Kebakaran Hutan
Berikut ini merupakan hal- hal yang dapat menjadi penyebab kebakaran hutan di Indonesia ini:
 Letusan gunung berapi
 Adanya petir yang menyambar
 Pembakaran gambut yang terjadi ketika musim kemarauPembakaran hutan yang tidak
terkendali
 Pembakaran oleh manusia secara sengaja
 Sengketa oleh pihak swasta, pemerintah, dan juga masyarakat
 Kurangnya sanksi hukum dari pemerintah
B. Upaya Pencegahan Kebakaran Hutan
 Memberikan arahan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan untuk tidak
membakar rumput, sampah, dan juga puing- puing
 Melakukan aktivitas pembakaran minimal dengan jarak yang telah ditentukan
 Jika melakukan pembakaran, maka pastikan api dalam keadaan selalu mati setelah
pembakaran tidak dibutuhkan lagi
 Memeriksa peraturan setempat tentang perijinan dan juga pembatasan larangan
pembakaran
 Hindari melakukan aktivitas pembakaran ketika cuaca sedang berangin
 Hindari merokok atau hal- hal lain yang melibatkan pembakaran ketika sedang berada di
hutan

14
C. Dampak Kebakaran Hutan
Beberapa dampak buruk yang dapat dirasakan oleh manusia maupun alam yang ada di sekitar
hutan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
 Hutan menjadi rusak
 Matinya binatang dan tumbuhan yang hidup di dalam hutan
 Terjadinya kabut asap (baca: bahaya kabut asap akibat kebakaran hutan)
 Adanya asap yang mengganggu pernafasan
 Hilangnya berbagai macam spesies tumbuhan dan juga plasma nutfah
 Terputusnya rantai makanan
 Penyebab menipisnya lapisan ozon
 Menyebabkan terjadinya pemanasan global
 Hilangnya fungsi hutan sebagai penyeimbang alam
 Masyarakat kehilangan cadangan air bersih
 Masyarakat kehilangan sumber makanannya
 Menyebabkan berbagai macam dampak penyakit yang dapat diderita manusia

Likuifaksi
A. Pengertian Likuifaksi
Likuifaksi atau pencairan tanah merupakan fenomena dimana tanah menjadi jenuh
sehingga kehilangan kekakuan serta kekuatan karena adanya tegangan, misalnya gempa bumi
ataupun perubahan lain secara mendadak dan menyebabkan sifat tanah yang padat berubah
menjadi cairan atau air berat. Karena tanah berubah menjadi cairan maka paling beresiko adalah
tempat yang memiliki tipe tanah berpasir, karena pasir cenderung memiliki pori atau rongga dan
mudah untuk terkena tarikan. Hilangnya struktur tanah akibat kehilangan kekuatan atau
kemampuan untuk memindahkan tegangan geser inilah yang disebut sebagai pencairan.
B. Dampak Likuifaksi
 Tanah bergeser, khususnya rumah dan bangunan yang ada diatasnya akan roboh atau ikut
bergeser.
 Permukaan tanah menjadi turun dan membuat perbedaan permukaan (akhirnya area
tersebut akan seperti bukit ada yang turun dan naik permukaannya)
 Material diatas tanah dapat hanyut semua

15
Jika mengamati proses terjadinya Likuifaksi sebenarnya mudah, namun permasalahan
utamanya adalah likuifaksi ini tidak dapat dideteksi dulu berbeda dengan tsunami yang bisa
dideteksi menggunakan alat. Likuifaksi sangat bergantung pada getaran dan juga gempa, sehingga
anda tidak bisa menilai bahwa gempa tersebut bisa menyebabkan pencairan tanah atau tidak.
Namun hal jelasnya bahwa fenomena gempa bumi yang terjadi di zona dengan tanah yang
mengandung air tinggi sangat beresiko untuk terjadi likuifaksi. Biasanya fenomena ini terjadi
untuk tanah yang dekat dengan laut atau pantai. Bisa juga terjadi gempa di area yang kaya akan
air dan juga tanahnya berpasir. Maka likuifaksi bisa terjadi begitu saja.

16

Anda mungkin juga menyukai