Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT SANDIMUN PADA PASIEN DI


SATELIT RAWAT JALAN RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO
Periode 1 Oktober – 30 November 2019

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. MUHAMMAD AKBAR UMY 20184040091
2. M ERLANGGA NY UMP 1808020331
3. ANITA FERDIANA UMY 20184040075
4. UMMI HERYANA UAD 1808062138
5. REGINA DEWI PUTRI USB 1920374163

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
DAFTAR GAMBAR 3
DAFTAR LAMPIRAN 3
BAB I PENDAHULUAN4
A. Latar Belakang 4
B.Tujuan 5
C.Manfaat 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A.Evaluasi Penggunaan Obat 6
B.Sasaran Evaluasi Penggunaan Obat 6
C.Peranan Apoteker pada Pelaksanaan Evaluasi Penggunaan Obat 6
D.Polifarmasi 7
E.Interaksi Obat 8
F.Diabetes Melitus 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 12
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN 17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18

2
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.............................................................................................................19

BAB I

3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, pelayanan
kefarmasian bertujuan meningkatkan mutu, menjamin kepastian hukum bagi
tenaga kefarmasian dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan
obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).
Instalasi Farmasi Rumah Sakit merupakan satu-satunya bagian dalam
Rumah Sakit yang berwenang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian,
harus dapat menjamin bahwa pelayanan yang dilakukannya tepat dan sesuai
dengan ketentuan standar pelayanan kefarmasian yang telah ditetapkan.
Pelayanan kefarmasian ini harus dapat mengidentifikasi, mencegah dan
menyelesaikan masalah-masalah kesehatan terutama yang berkaitan dengan
penggunaan obat.
Evaluasi penggunaan obat merupakan salah satu kegiatan untuk
mengkaji rasionalitas penggunaan obat di suatu fasilitas pelayanan
kesehatan. Penggunaan obat yang rasional harus memenuhi beberapa
kriteria berikut, yaitu pemilihan obat yang benar, tepat indikasi, tepat obat,
tepat dosis, tepat pasien, pemberian obat dengan benar dan ketaatan pasien
pada pengobatan (WHO, 2006).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penggunaan obat Sandimun pada pasien di satelit
rawat jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
C. Manfaat
1. Memberikan informasi kepada tenaga kesehatan mengenai penggunaan
obat Sandimun di satelit rawat jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi penggunaan obat (EPO) merupakan suatu program jaminan
mutu yang terstruktur dan terus menerus serta secara organisatoris diakui
yang ditujukan untuk menjamin bahwa obat yang digunakan secara tepat,
aman dan efektif. Evaluasi penggunaan obat bertujuan untuk mendapatkan
gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan obat, membandingkan pola
penggunaan obat pada periode waktu tertentu, memberi masukan untuk
perbaikan penggunaan obat dan menilai pengaruh intervensi atas pola
penggunaan obat(Sulastri dkk, 2016).
B. Sasaran Pelaksanaan Evaluasi Penggunaan Obat
1. Mengadakan pengkajian penggunaan obat yang efisien dan terus
menerus
2. Meningkatkan pengembangan standar penggunaan terapi obat
3. Mengidentifaksi bidang yang perlu untuk materi edukasi berklanjutan
4. Meningkatkan kemitraan antar pribadi profesional pelayanan
kesehatan
5. Menyempurnakan pelayanan pasien yang diberikan
6. Mengurangi resiko tuntutan hukum pada rumah sakit
7. Mengurangi biaya rumah sakit dan perawatan pasien sebagai akibat
dosis akurat, efek samping yang lebih sedikit, dan waktu hospitalisasi
yang lebih singkat.
C. Peranan Apoteker pada Pelaksanaan Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
1. Menyediakan data kuantitatif pola penggunaan obat bagi tim EPO
kemudian secara bersama-sama menetapkan kriteria obat yang
dievaluasi dan menetapkan obat yang dievaluasi
2. Bekerja sama dengan staf medik dalam menyusun kriteria penggunaan
obat
3. Apoteker menyediakan sumber data bagi tim EPO (rekam medik,
formulir permintaan,obat khusus/golongan obat, laporan laboratorium,
laporan ROM, laporan kejadian dan profil pengobatan penderita
kemudian bersama-sama tim EPO mengumpulkan dan
mengorganisasikan data

5
4. Bersama-sama tim EPO mengevaluasi penggunaan data penggunaan
obat terhadap kriteria/standar penggunaan obat yang telah di tetapkan
5. Bersama-sama tim EPO menetapkan temuan dan memformulasikan
rekomendasi perbaikan ketidaktepatan penggunaan obat tersebut
6. Menyampaikan temuan dan rekomendasi kepada PFT
7. Apoteker bersama-sama tim EPO mengadakan pemantauan
keefektivan terhadap tindakan perbaikan yang dilakukan
8. Bersama-sama tim EPO membuat laporan tertulis tentang keefektifan
atau ketidakefektifan tindakan perbaikan dan merekomendasikannya
kepada PFT. Apabila tindakan sudah dianggap efektif, maka EPO
dihentikan dan dilakukan EPO terhadap obat lain.
D. menyebabkan peningkatan biaya karena kemungkinan adanya efek
sampingyang harus ditangani. Selain itu interaksi obat juga bisa
menyebabkan

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

SARAN

6
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer, dkk. 1998. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Medica


Aesculpalus.

Kemenkes RI, 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72


Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.
Jakarta: Sekretariat Negara.

WHO. 2006. Prevention of Diabetes Mellitus. Technical Report Series 844,


Geneva.

7
LAMPIRAN
Resep Sandimun

8
9
10
11

Anda mungkin juga menyukai