Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Instalasi Bedah Sentral RSMS


Instalasi Bedah Sentral (IBS) adalah salah satu bagian dari pelayanan
kesehatan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS). IBS di RSMS
memberikan fasilitas atau pelayanan seperti neuroendoscopy, laparascopy, cusa,
broncoscopy, caspar, endourology, dan c-arm. Jenis pelayanan bedah di RSMS
meliputi bedah syaraf, bedah onkologi, bedah ortopedi, bedah plastik, bedah
urologi, bedah umum, kebidanan, THT dan mata.
Adapun Standar Prosedur Operasional (SPO) di IBS RSMS tentang pelayanan
resep bedah sentral yang harus dijalankan oleh petugas farmasi berdasarkan
kebijakan keputusan Direktur No.445/24958a/X/2015 tentang Kebijakan
Pelayanan Farmasi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto adalah
sebagai berikut:
1. Menerima jadwal pasien yang akan operasi.
2. Memeriksa identitas pasien beserta ruang operasinya.
3. Memeriksa ketersediaan obat, apabila tidak tersedia diskusikan dengan
dokter bedah dan atau dokter anestesi untuk alternatif obat pengganti.
4. Mengisi sediaan farmasi sesuai dengan kebutuhan paket operasi.
5. Mengecek sediaan farmasi yang telah disiapkan meliputi jumlah obat,
dosis dan rute pemberian.
6. Menyerahkan sediaan farmasi yang telah disiapkan kepada petugas atau
paramedik yang bertugas di kamar operasi.
7. Menerima dan mencocokkan kartu obat dengan sisa sediaan farmasi yang
tidak digunakan.
8. Melakukan validasi atau entri resep di komputer.
Bagan 1. Alur pelayanan resep yang dilakukan di Satelit Farmasi IBS

Skrining
Jadwal Dispensing Use resep dan
operasi
konfirmasi

Checking dan Entri data


returning

Petugas satelit farmasi IBS terdiri apoteker dan tenaga teknik kefarmasian. Di
satelit farmasi IBS RSMS menyediakan sediaan obat, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai. Salah satunya yaitu sediaan narkotika parenteral. Prosedur
yang mengatur penyerahan narkotika pareteral dari instalasi farmasi diatur pada
keputusan Direktur No. 445/24958A/X/2015 yang menyatakan bahwa:
1. Menerima resep narkotika parenteral.
2. Memeriksa kelengkapan administratif resep narkotika parenteral yang
ditulis pada resep narkotika yang disertai tanda tangan dokter anastesi
yang meminta.
3. Memberitahu dokter apabila narkotika parenteral tidak tersedia untuk
diganti dengan alternatif yang lain.
4. Melayani narkotika parenteral sesuai dengan permintaan.
5. Melakukan serah terima narkotika dari petugas farmasi kepada perawat
atau dokter.
6. Memeriksa sisa obat yang tidak terpakai dalam ampul dan membuangnya
untuk mencegah penyalahgunaan obat.
Sistem distribusi obat dan alkes yang diterapkan di satelit farmasi IBS adalah
sistem paket per tindakan dan Unit Dose Dispensing (UDD). Sistem paket pada
satelit farmasi IBS yaitu sebagai berikut:
BEDAH TINDAKAN
Urologi AFF DJ Stent Sectio alta Extended Pyeloctomy
Bivalve TURP Internal ureterilitoton
Cordectomi TURB Orchidektomi
URS RIRS Sitosokopi/SACHE
Uretroplasty Litotripsi
THT CWL Reposisi nasal Trakheostomi
Tonsilectomi Biopsi LA Rekontruksi
mandibular
Polipektomi nasal FESS Labioplasti
Miringoplasti Odontektomi
Mastoidectomi Septoplasti
Syaraf Craniotomi VP Shunt
Laminectomi Fusi Posterior Lumbal LA
Obsgyn SCTP Kuretase
Laparotomi obsgyn MOW
Histerektomi
Plastik Debridemen Labioplasti
Eksisi Orif mandibular
Onkologi Biopsi LA Milles
Eksisi Tiroidectomi
MRM WSD
Umum Hemoroidectomi AV Shunt LA
Appendiktomi Duhamel
Cholelitectomi Colostomi
Herniorapi TVP
Mata Catharac LA Sics IOL
Catharac GA Ekstirpasi GA
Pacho IOL
Ortopedi ORIF Amputasi
Remove REP GIP

Anda mungkin juga menyukai