Anda di halaman 1dari 10

Rais Hafizh Iftikar Bentuk, Struktur, Desain, dan Kinerja…

BENTUK, STRUKTUR, DESAIN, DAN KINERJA ORGANISASI


LEMBAGA

Rais Hafizh Iftikar

Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung


Program Magister Manajemen Pendidikan Islam
Kampus II, Jl. Cimencrang - Panyileukan, Bandung, Jawa Barat 40292, Indonesia

raishafizhiftikar@yahoo.co.id

ABSTRACT

A good educational organization requires that tasks and responsibilities in


carrying out the organization of the school are conducted to achieve its objectives
equally divided in accordance with the ability and authority that has been
determined. To that end, the school as an educational institution must have a
good organization for the purpose of formal education is fully achieved. The
purpose of this research is to know the shape, structure, design, and performance
of institute organization. Based on the results of the study at the SD SEDUNIA
School, that the status of this school is registered in Bandung District Education
Office, under the auspices of the Foundation Foundation Nurul 'Amal. The
achievement of a performance will be determined by a leader's ability to lead an
organization. A leader must be able to master personal to provide coaching
services.

Keywords: Shape, Structure, Design, and Organizational Performance

PENDAHULUAN
Organisasi pendidikan yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan tanggung
jawab dalam menjalankan penyelenggaraan sekolah dilakukan untuk mencapai
tujuannya dibagi secara merata sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang
telah ditentukan. Untuk itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan harus
mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal tercapai
sepenuhnya (A. Rusdiana, 2016, p. 85).
Apa yang dikatakan orang tentang organisasi tak ubahnya adalah sebagai
wadah dan alat untuk mencapai tujuan para anggotanya yang di dalamnya terdapat
norma-norma yang harus dipedomani dan nilai-nilai yang perlu dipegang teguh.
Pengorganisasian merupakan proses penempatan orang-orang dan sumber daya
lainnya untuk melakukan tugas-tugas dalam pencapaian tujuan. Hal ini
136 Vol.1, No.1 Desember 2017
Rais Hafizh Iftikar Bentuk, Struktur, Desain, dan Kinerja…

menyangkut pembagian kerja untuk diselesaikan dan mengkoordinasikan dalam


proses manajemen.
Setiap organisasi pasti memerlukan suatu unit yang mengelola segala sesuatu
yang berhubungan dengan kegiatan administrasi yang pada akhirnya akan
berhubungan dengan kegiatan kearsipan.
Berdasarkan hasil wawancara di SD SEDUNIA Ciguruwik Cinunuk
Bandung, jika dilihat dari dokumentasi berupa arsip-arsip kelembagaan ada.hal ini
didukung dengan adanya struktur organigram SD SEDUNIA.
Berdasarkan fenomena tersebut, Seorang pemimpin harus mampu menguasai
personal untuk memberi pelayanan pembinaan.
Berdasarkan hal tersebut, pertanyaannya adalah bagaimana bentuk, struktur,
desain, dan kinerja organisasi lembaga? Untuk menganalisis permasalahan
tersebut Peneliti akan membahas dalam judul penelitian: “Bentuk, Struktur,
Desain, dan Kinerja Organisasi Lembaga”.

KAJIAN LITERATUR
Bentuk Organisasi Lembaga Pendidikan
Abdul Azis Wahab mengklasifikasikan organisasi menjadi dua bentuk yaitu
organisasi informal dan organisasi formal. Hal itu perlu mengingat bahwa tidak
semua kumpulan orang dapat disebut sebagai organisasi formal karena
sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa sebuah organisasi memiliki ciri-
ciri atau karakteristik tertentu dan hal penting lainnya adalah studi terhadap
organisasi tidak hanya dilakukan terhadap organisasi formal akan tetapi juga
terhadap organisasi informal. (Abdul Azis Wahab, 2011, p. 9).
Organisasi informal dengan berbagai sifat-sifatnya dapat dijelaskan sebagai
berikut. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa manusia berhubungan dan
berinteraksi satu dengan lainnya dimana hubungan-hubungan itu tidak diatur oleh
atau bukan merupakan bagian dari pengaturan sebuah organisasi formal. Jumlah
orang yang terlibat amat bervariasi dari dua orang sampai dengan jumlah besar.
Sifat dari hubungan dan interaksi tersebut sering terjadi dan berlanjut atau
diulangi tanpa suatu tujuan spesifik yang disadari bersama.

137 Vol.1, No.1 Desember 2017


Rais Hafizh Iftikar Bentuk, Struktur, Desain, dan Kinerja…

Berbeda dengan uraian tentang organisasi informal, maka yang dimaksud


dengan organisasi formal seperti juga sistem sekolah adalah sebuah dari kegiatan-
kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama
dalam mencapai tujuan bersama di bawah otoritas dan kepemimpinan. Dari
pengertian tersebut dapat dilihat bahwa ada berbagai elemen atau karakteristik
tertentu dari sebuah organisasi yang terdapat di dalam organisasi formal tidak
terdapat di dalam organisasi informal.

Organisasi Lembaga Pendidikan


Menurut A. Rusdiana, organisasi lembaga pendidikan adalah koordinasi
secara rasional sejumlah orang dalam membentuk institusi pendidikan. (Rusdiana,
2016, p. 70). Muljadi A. Nurhadi, membedakan organisasi pendidikan menjadi
dua, yaitu organisasi makro dan mikro. Organisasi pendidikan makro adalah
organisasi pendidikan dilihat dari segi organisasi secara luas. Dalam struktur
organisasi, organisasi pendidikan pada tingkat makro dibedakan atas: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Pusat, Kantor Wilayah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Pendidikan dan Kebudayaan di
Kabupaten/Kotamadya, dan Kantor Pendidikan dan Kebudayaan tingkat
Kecamatan. Adapun organisasi pendidikan mikro adalah organisasi pendidikan
dilihat dengan titik tolak dengan unit-unit yang ada pada suatu sekolah atau
lembaga pendidikan penyelenggara langsung proses belajar mengajar. (Muljadi A.
Nurhadi, 2003, p. 33).
Menurut A. Rusdiana, organisasi lembaga pendidikan memiliki tujuan
sebagai berikut: (a) Kemampuan berpikir sistem, artinya memahami bahwa suatu
kesatuan yang utuh didukung oleh komponen yang satu sama lain saling
kebergantungan, yang apabila komponen-komponen itu tidak berjalan maka tidak
akan terbentuk suatu kesatuan yang utuh, dalam hal ini bisa diterapkan dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah; (b) Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang merupakan tantangan; (c) ,j Pengaruh pempinan dalam
melaksanakan tugasnya harus berorientasi pada terciptanya keterbukaan, iklim
kerja yang menyenangkan, perasaan personel diakui dan dihargai atas prestasi

138 Vol.1, No.1 Desember 2017


Rais Hafizh Iftikar Bentuk, Struktur, Desain, dan Kinerja…

kerjanya, saling menunjukkan keteladanan, disipl in kerja yang optimal, dan


penerapan manajemen sekolah yang sempurna; dan (d) Adanya saling keterkaitan
antara kepala sekolah dan komponen lainnya sehingga dapat memikul tanggung
jawab secara bersama-sama. (Rusdiana, 2016, p. 70).
Aspek organisasi adalah komponen yang harus ada dalam suatu organisasi.
O`Connor, T. mengungkapkan bahwa organisasi setidaknya harus memiliki empat
komponen utama, yaitu mission, goals, objektives, dan behavior. (O`Connor,
2001, p. 133)
Pada pasal 56 Ayat 1 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional disebutkan bahwa masyarakat berperan dalam peningkatan mutu
pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, organisatoran, dan evaluasi
program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah.
Organisasi sosial/Yayasan Pendidikan seperti itu, disebut sebagai organisasi sosial
pendiri satuan pendidikan/sekolah.
Ada tiga lembaga atau institusi yang terlibat baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam mengurus penyelenggaraan pendidikan sekolah, yaitu satuan
pendidikan sekolah, organisasi sosial pendiri sekolah/yayasan, komite sekolah
untuk diketahui. Organisasi sosial pendiri satuan pendidikan merupakan institusi
yang mendirikan dan bertanggung jawab lebih secara eksternal terhadap
pengelolaan dan penyelenggaraan satuan pendidikan sekolah. Satuan pendidikan
sekolah adalah lembaga pendidikan sekolah yang menyelenggarakan pendidikan,
khususnya melaksanakan proses pengajaran dan pembelajaran untuk peserta didik
yang dipercayakan oleh orangtuanya. Komite sekolah adalah representasi atau
yang mewakili orangtua peserta didik dan masyarakat pemangku kepentingan
sekolah yang berfungsi memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga,
sarana dan prasarana pendidikan, khususnya pada satuan pendidikan sekolah,
yang implikasinya juga berpengaruh terhadap institusi sosial keagamaan yang
memiliki satuan pendidikan sekolah.

Desain Organisasi Lembaga Pendidikan


139 Vol.1, No.1 Desember 2017
Rais Hafizh Iftikar Bentuk, Struktur, Desain, dan Kinerja…

Desain organisasi didasarkan pada elemen-elemen umum dalam organisasi.


Mintzberg (A. Rusdiana, 2016, p. 92) menyebutkan lima elemen umum dalam
suatu organisasi, yaitu the operating care, the strategic apex, the middle line, the
techno structure, dan the support staff.
The operating care, para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar
yang berkaitan dengan produksi dari produk dan jasa. Dalam organisasi sekolah,
pegawai ini adalah guru. The strategic apex, manajer tingkat puncak yang diberi
tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi. Pada organisasi sekolah, orang ini
adalah kepala sekolah. The middle line, para manajer yang menjadi penghubung
operating core dengan strategic apex. Di organisasi sekolah, posisi ini dapat
diidentifikasi sebagai wakil kepala sekolah yang bertugas menjembatani kebijakan
strategis sekolah agar dapat terimplementasi pada level guru-guru dan staf. The
techno structure, para analisis yang mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan bentuk standardisasi tertentu dalam organisasi. The support staff,
orang-orang yang mengisi unit staf , memberi jasa pendukung tidak langsung
kepada organisasi. Di persekolahan staf ini dikenal dengan tenaga administratif
sekolah (TAS).

Kinerja Organisasi Lembaga Pendidikan


Menurut Wirawan, kinerja pendidikan adalah perwujudan dari cara kerja yang
baik yang berkaitan dengan kemampuan pendidik di dalam melaksanakan tugas,
baik dalam melaksanakan pengendalian mutu maupun pelaksanaan evaluasi dalam
program. (Wirawan, 2008, p. 17).
Menurut Herlina dalam bukunya A. Rusdiana (Rusdiana, 2016:95), salah satu
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja guru adalah motivasi
berprestasi. Motivasi berprestasi merupakan suatu karakteristik kepribadian yang
penting dalam lingkungan organisasi, yang ditandai dengan adanya dorongan pada
individu untuk mengungguli orang lain, berprestasi sesuai dengan seperangkat
standar yang berlaku, dan berjuang untuk sukses. Prestasi dari sebuah kinerja akan
ditentukan oleh kemampuan seorang pemimpin dalam memimpin sebuah

140 Vol.1, No.1 Desember 2017


Rais Hafizh Iftikar Bentuk, Struktur, Desain, dan Kinerja…

organisasi. Seorang pemimpin harus mampu menguasai personal untuk memberi


pelayanan pembinaan.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kualitatif. Data Kualitatif
adalah data yang tidak berbentuk bilangan (Mahmud, 2011, p. 147). Data
kualitatif akan diteliti melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi
kepustakaan.
Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah
purposive sampling, dan snowball sampling. Seperti telah dikemukakan bahwa,
purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu.. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar
(Sugiyono, 2015, p. 218-219). Peneliti menggunakan teknik purposive sampling,
dengan pertimbangan Bapak Lalan Sahlani M.Ag dianggap paling tahu tentang
apa yang diharapkan peneliti dan juga karena beliau sebagai Kepala Sekolah SD
SEDUNIA Ciguruwik Cinunuk Bandung, sehingga memudahkan peneliti untuk
menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.
Penelitian ini telah dilakukan di SD SEDUNIA Jln. Ciguruwik Kp.
Sukamulya Rt.02/Rw.13 Ds. Cinunuk Kab. Bandung. Penelitian ini juga
dilakukan pada hari Kamis, 09 November 2017.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi,
wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Wawancara yang digunakan
peneliti adalah wawancara semi terstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk
dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Adapun pertanyaan wawancara yang
telah di ajukan yaitu tentang “Bentuk, struktur, desain organisasi, dan kinerja
organisasi lembaga”. Dalam hal ini peneliti menentukan dokumen yang berbentuk
tulisan berupa arsip-arsip kelembagaan. Adapun studi kepustakaan digunakan
sebagai pelengkap data primer untuk memperoleh pembendaharaan kerangka

141 Vol.1, No.1 Desember 2017


Rais Hafizh Iftikar Bentuk, Struktur, Desain, dan Kinerja…

pemikiran dari cendikiawan dengan cara mengutip atau menyimpulkan dari buku
yang pembahasannya berkaitan dengan pembahasan judul penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian di Sekolah Dasar SEDUNIA, bahwa status
sekolah ini proses terdaftar di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, di bawah
naungan Lembaga Yayasan Nurul ‘Amal dengan Ketua Yayasan Suhaemi, Drs dan
Kepala Sekolah Lalan Sahlani, M.Ag.
Sekolah ini memiliki visi dan misi. Visi SD Sedunia yaitu “Membentuk
Generasi Khairu Ummah, Berkarakter Insan Cendekia, Mandiri dan Taqwa”.
Adapun misinya yaitu (1) Pembiasaan akhlaqul karimah, penanaman kemandirian
dan kedisiplinan, pembinaan iman dan taqwa, melatih keterampilan hidup (life
skill) yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dengan menanamkan aqidah
dan kebiasaan beribadah yang baik dan benar; (2) Pengembangan kekhasan dan
keunikan yang dimiliki oleh anak didik melalui membaca dan menulis (selain
buku pelajaran); (3) Melibatkan Anak secara aktif baik fisik maupun mental agar
anak mendapatkan berbagai pengalaman belajar dengan melihat, mendengar, dan
mengerjakan secara langsung (Learning by Doing); (4) Mengembangkan pola
pikir yang cerdas, kreatif, inovatif dan integrative serta mengembangkan
Matematika dan sains dasar; (5) Menciptakan pembelajaran yang dapat
merangsang pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor; (6)
Pengembangan perasaan, emosi dan pengembangan kemampuan sosial anak untuk
meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan masyarakat; (7) Pengembangan
bahasa agar anak mampu berkomunikasi secara aktif dan pasif terhadap
lingkungan dan mengarahkan pada pencapaian kecerdasan Linguistik; (8)
Pengembangan motorik halus dan motorik kasar untuk pertumbuhan kesehatan
anak yang mengarahkan pada pencapaian kecerdasan Body Kinestetik; (9)
Membantu anak memiliki wawasan global melalui program cinta membaca dan
pengenalan bahasa internasional serta teknologi informasi; dan (10) Menjadikan
anak memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi jenjang pendidikan

142 Vol.1, No.1 Desember 2017


Rais Hafizh Iftikar Bentuk, Struktur, Desain, dan Kinerja…

berikutnya (SMP/MTS) melalui pembekalan dan pengalaman dalam proses


belajar di SD SEDUNIA.

Kepala sekolah adalah kepala unit kerja satuan pendidikan di bawah


Pelaksana Harian. Tugas pokoknya yaitu menyelenggarakan proses perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan di sekolah sesuai dengan visi, misi, tujuan,
dan jaminan mutu sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Sekolah
dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah, Koordinator, dan Tata Usaha Sekolah.
Wakil Kepala sekolah adalah wakil kepala unit kerja satuan pendidikan di
bawah Kepala Sekolah. Tugas pokoknya yaitu membantu Kepala Sekolah dalam
rangka pengelolaan sekolah bidang kurikulum serta pengorganisasian Wali Kelas
dan Guru guna mencapai tujuan pembelajaran yang efektif sesuai dengan visi,
misi, tujuan, dan jaminan mutu sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil
Kepala Sekolah dibantu oleh Wali Kelas, Guru, dan Koordinator.
Koordinator Kurikulum adalah unit kerja yang berkedudukan di bawah
Kepala Sekolah. Tugas pokoknya yaitu membantu Kepala Sekolah dalam rangka
pengelolaan dan penyelenggaraan kurikulum sekolah guna mencapai tujuan

143 Vol.1, No.1 Desember 2017


Rais Hafizh Iftikar Bentuk, Struktur, Desain, dan Kinerja…

pembelajaran yang efektif sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan jaminan mutu
sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya Koordinator Kurikulum berkoordinasi
dengan koordinator lainnya, Wakil Kepala Sekolah, dan Kepala Sekolah.
Koordinator Kesiswaan adalah unit kerja yang berkedudukan di bawah
Kepala Sekolah. Tugas pokoknya yaitu membantu Kepala Sekolah dalam rangka
pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan bidang kesiswaan. Dalam
melaksanakan tugasnya Koordinator Kesiswaan berkoordinasi dengan koordinator
lainnya, Wakil Kepala Sekolah, dan Kepala Sekolah.
Koordinator sarana prasarana adalah unit kerja yang berkedudukan di bawah
Kepala Sekolah. Tugas pokoknya yaitu membantu Kepala Sekolah dalam rangka
pengelolaan sarana dan prasarana sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya
Koordinator Sarana prasarana berkoordinasi dengan koordinator lainnya, Wakil
Kepala Sekolah, dan Kepala Sekolah.
Kepala Tata Usaha Sekolah (TU) adalah unit kerja yang berkedudukan
sebagai staf Kepala Sekolah. Tugas pokoknya yaitu membantu Kepala Sekolah
dalam rangka pengelolaan administrasi sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya
Koordinator Sarana prasarana berkoordinasi dengan koordinator lainnya, Wakil
Kepala Sekolah, dan Kepala Sekolah.
Koordinator Hubungan masyarakat (HUMAS) adalah unit kerja yang
berkedudukan di bawah Kepala Sekolah. Tugas pokoknya yaitu Mengelola
komunikasi internal (lingkup warga sekolah) dan eksternal sekolah. Dalam
melaksanakan tugasnya Koordinator Humas berkoordinasi dengan koordinator
lainnya, Wakil Kepala Sekolah, dan Kepala Sekolah.
Guru berkedudukan di bawah Wakil Kepala Sekolah tugas pokoknya yaitu
melaksanakan proses belajar mengajar, membuat rencana program pembelajaran,
mengevaluasi proses pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya Guru
berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah, Koordinator, dan Kepala Sekolah.

SIMPULAN
Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja guru adalah motivasi
berprestasi. Motivasi berprestasi merupakan suatu karakteristik kepribadian yang

144 Vol.1, No.1 Desember 2017


Rais Hafizh Iftikar Bentuk, Struktur, Desain, dan Kinerja…

penting dalam lingkungan organisasi, yang ditandai dengan adanya dorongan pada
individu untuk mengungguli orang lain, berprestasi sesuai dengan seperangkat
standar yang berlaku, dan berjuang untuk sukses. Prestasi dari sebuah kinerja akan
ditentukan oleh kemampuan seorang pemimpin dalam memimpin sebuah
organisasi. Seorang pemimpin harus mampu menguasai personal untuk memberi
pelayanan pembinaan.

SARAN
Terhadap sekolah agar dapat mempertahankan apa yang telah disusun dan
didesain, jika perlu ditingkatkan untuk menunjang dan kemajuan sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

A’ Connor, Patrick D.T. (2001). Practical Reliability Engieering. New York: Jonh
Wiley & Sons Ltd.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia,

Muljadi A. Nurhadi. (2003). Sistem Manajemen yang Efektif untuk Menunjang


Mutu Pendidikan dalam Iklim Desentralisasi. Semarang: Program
Pascasarjana UNNES Semarang,

Rusdiana, A. (2016). Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan. Bandung:


Pustaka Setia,

Sugioyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

Wahab, A.A. (2011). Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan: Telaah


terhadap Organisasi dan Pengelolaan Organisasi pendidikan. Bandung:
Alfabeta.

Wirawan. (2008). Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian.
Jakarta: Salemba Empat.

145 Vol.1, No.1 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai