Anda di halaman 1dari 19

LAPORANKEGIATAN PPL II/MAGANG II

DI MTsN 4 PONOROGO

Dosen Pembimbing:
Irfan Jauhari, M.Pd.I

Disusun Oleh:
ARLIANI SAVILLA
NIRM: 2016.4.062.0101.1.001831

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM RIYADLOTUL MUJAHIDIN
PONDOK PESANTREN WALI SONGO
NGABARPONOROGO
2019
LAPORANKEGIATAN PPL II/MAGANG II
DI MTsN 4 PONOROGO

Dosen Pembimbing:
Irfan Jauhari, M.Pd.I

Disusun Oleh:
ARLIANI SAVILLA
NIRM: 2016.4.062.0101.1.001831

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM RIYADLOTUL MUJAHIDIN
PONDOK PESANTREN WALI SONGO
NGABARPONOROGO
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pelaksanaan
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Riadlotul Mujahidin Ngabar
Ponorogo yang berdiri pada tanggal 21 Juli 1989, merupakan salah satu
Lembaga Pendidikan Tinggi yang mencetak Sarjana Pendidikan Islam untuk
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan jenjang Strata Satu.
Adapun rujukan dasar pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan
penyebaran Mata Kuliah yang telah ditetapkan oleh Fakultas Tarbiyah yang
mengacu pada Kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Yang di dalamnya juga mengatur tentang beban SKS yang wajib ditempuh
oleh mahasiswa. Untuk itu setiap mahasiswa yang telah menempuh minimal
128 SKS berhak mengikuti Program Praktik Pendidikan Lapangan (PPL
II/Magang II).
Program Praktik Pendidikan Lapangan (PPL II/Magang II) merupakan
salah satu usaha lembaga untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi calon
guru yang profesional di bidangna masing-masing dan administrator
kependidikan yang mampu melaksanakan tugas secara baik.
Sebagai salah satu kegiatan intrakurikuler yang wajib dilaksanakan oleh
mahasiswa sebagai calon guru, Program Praktik Pendidikan Lapangan (PPL
II/Magang II) meliputi praktek pembuatan perangkat administrasi
pembelajaran, praktek pembelajaran di kelas, praktek membimbing siswa,
dan praktek mengelola Sekolah/Madrasah pada umumnya.

B. Tujuan dan Target


Tujuan PPL II/Magang II adalah sebagai berikut:
1. Melatih mahasiswa menyusun dan mempraktekkan administrasi
pembelajaran.
2. Melatih mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran dan pengelolaan
kelas
3. Memberikan wawasan tentang problem pendidikan dan pemecahannya di
Sekolah/Madrasah.
4. Melatih mahasiswa menganalisis hasil evaluasi pembelajaran.
5. Melatih mahasiswa melakukan bimbingan kesiswaan.
6. Mengenalkan kepada mahasiswa tentang tata cara pengelolaan
Sekolah/Madrasah.
Adapun target PPL II/Magang II adalah terbentuknya calon guru
Agama Islam yang berpengalaman nyata di kapangan kependidikan sebagai
wahana terbentuknya tenaga kependidikan profesional, yakni memiliki
seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang diperlukan bagi
profesinya, seta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan
dan pengajaran di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan melaksanakan
kegiatan ini peserta PPL II/Magang II diharapkan mampu mendukung
terbinanya tiga kompetensi guru, yakni: kompetensi personal, social,
professional.
Kompetensi personal adalah kompetensi yang berhubungan dengan
kepribadian seorang guru, yakni pribadi yang matang, lengkap dan seimbang.
Dalam tingkah sehari-hari, kompetensi ini ditandai dengan indikator.
1. Berfikir dan bertindak dewasa;
2. Bersikap mandiri;
3. Disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajiban;
4. Memiliki perhatian tinggi terhadap siswa.
Kompetensi sosial adalah kemampuan menempatkan diri dalam
lingkungan, sehingga setiap kehadirannya memiliki dampak positif pada
lingkungan. Indikator kompetensi sosial diantaranya:
1. Memiliki aktivitas dan keterlibatan yang tinggi dengan program
Sekolah/Madrasah;
2. Bekerja sama dengan teman sejawat secara harmonis;
3. Komunikatif dalam pergaulan dengan siswa;
4. Berpartisipasi aktif dan konstruktif dalam kegiatan positif di masyarakat.
Kompetensi profesional adalah kemampuan dan penguasaan
menyeluruh bagi mahasiswa calon guru terhadap:
1. Penguasaan bahan
a. Materi mata pelajaran sesuai dengan kurikulum Madrasah.
b. Pengembangan materi yang lebih luas dan dalam
2. Pengelolaan program belajar mengajar (pembelajaran)
a. Merumuskan tujuan/indikator pencapaian pembelajaran yang benar.
b. Menggunakan pendekatan dan metode mengajar yang tepat.
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun rencana
pembelajaran.
d. Melaksanakan program belajar-mengajar yang dinamis.
e. Mengenal kemampuan anak secara individual.
f. Merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian.
g. Menganalisis hasil penilaian.
3. Penguasaan kelas
a. Menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif.
b. Mengatur denah kelas yang benar.
4. Penggunaan sumber belajar
a. Dapat memilih dan menggunakan media yang sesuai.
b. Dapat membuat alat-alat pembelajaran yang sederhana.
c. Dapat menggunakan dan mengelola laboratorium dengan baik.
d. Dapat menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar.
5. Pengenalan terhadap program bimbingan dan konseling di sekolah.
a. Teknik pengumpulan data tentang murid.
b. Permasalaha murid yang sering muncul di madrasah.
c. Teknik pemberian dan pemecahan masalah kepada murid.
d. Pelaksanaan bimbingan dan follow upnya.

C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan Praktik Pendidikan Lapangan (PPL II/Magang II)
dilaksanakan pada:
1. Tempat Pelaksanaan
Nama Madrasah : MTs Negeri 4 Ponorogo
Alamat : Jl. Kembang Sore Ds. Karanglo Kidul,
Kec. Jambon, Kab. Ponorogo
2. Waktu Pelaksanaan
Program kegiatan PPL 1/Magang 1 di MTs Negeri 4 Ponorogo Jl.
Kembang Sore, Ds. Karanglo Kidul, Kec. Jambon, Kab. Ponorogo, Jawa
Timur dilaksanakan dalam jangka waktu selama satu bulan dari tanggal 23
September 2019 sampai 22 Oktober 2019.
BAB II
PROGRAM PEMBELAJARAN

A. Persiapan
Salah satu kegiatan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang
didapat dari proses pembelajaran diperguruan tinggi negeri adalah melalui
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan ini adalah suatu hal yang
wajib ditempuh oleh mahasiswa progam studi kependidikan karena
orientasinya adalah dalam bidang kependidikan. Dalam kegiatan ini akan
dinilai bagaimana mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang didapat dari
perguruan tinggi ke dalam kehidupan sekolah. Banyak hal yang harus
dilakukan dan dipersiapkan untuk kegiatan PPL ini. Syarat akademis yang
harus dipenuhi mahasiswa adalah telah lulus mata kuliah pengajaran mikro
serta mengikuti pembekalan PPL sebelum mahasiswa terjun di lokasi praktik.
Sedangkan syarat non akademis atau syarat personal adalah syarat kesiapan
mental dan kemampuan berinteraksi dengan murid maupun dengan warga
sekolah yang lain. Keterpaduan syarat tersebut akan mendukung kelancaran
proses Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Sebelum mahasiswa terjun dalam praktik lapangan, mahasiswa perlu
melakukan observasi pra PPL yang bertujuan untuk mengetahui kondisi
sekolah dan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah dengan
sesungguhnya. Hal ini penting dilakukan untuk memperlancar proses praktik
di lapangan. Kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan PPL ini baik
sebelum maupun sesudah pelaksanaan PPL melalui berbagai tahapan sebagai
berikut:
1. Pengajaran Mikro
Pemberian bekal kepada mahasiswa PPL II adalah berupa latihan
mengajar dalam bentuk pengajaran mikro dan pemberian strategi belajar
mengajar yang dirasa perlu bagi mahasiswa calon guru yang akan
melaksanakan PPL II.
Pengajaran mikro merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
oleh mahasiswa untuk melaksanakan PPL II. Pengajaran mikro merupakan
kegiatan praktik mengajar dalam kelompok kecil dengan mahasiswa-
mahasiswa lain sebagai siswanya. Kelompok kecil dalam pengajaran
mikro, dimana seorang mahasiswa praktikan harus mengajar seperti guru
di hadapan teman-temannya. Bahan materi yang diberikan oleh dosen
pembimbing disarankan untuk mengajar di madrasah.
Praktik pembelajaran mikro meliputi:
1) Praktik membuka dan menutup pelajaran.
2) Praktik mengajar.
3) Teknik bertanya.
4) Teknik menguasai dan mengelola kelas.
5) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
6) Sistem Penilaian.
2. Pembekalan PPL
Pembekalan PPL dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki
bekal pengetahuan dan keterampilan praktis demi pelaksanaan program
dan tugas-tugasnya di madrasah. Pembekalan PPL II ini berlangsung
selama 1 hari, pada tanggal 19 Sepetember oleh LPPMP, pembekalan
bersifat umum dengan tujuan membekali mahasiswa dalam pelaksanaan
PPL II agar dalam pelaksanaannya mahasiswa dapat menyelesaikan
program dengan baik.
3. Observasi
Obsevasi pembelajaran di kelas (observasi pra-PPL II) merupakan
kegiatan pengamatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan
sebelum pelaksanaan PPL II. Observasi pembelajaran di kelas merupakan
kegiatan pengamatan terhadap berbagai karakteristik dalam proses belajar
mengajar di kelas. Observasi ini mempunyai tujuan, yaitu:
a. Mengetahui secara langsung proses pembelajaran yang berlangsung di
kelas.
b. Mengetahui berbagai proses pembelajaran, yakni membuka pelajaran,
penggunaan metode yang tepat, prinsip mengajar yang digunakan,
penggunaan media, dan langkah menutup pelajaran.
c. Sebagai tahap awal sosialisasi dengan para siswa yang akan diajar.
d. Sebagai prediksi dalam menentukan langkah-langkah dan strategi yang
akan ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Selain pengamatan di atas, praktikan juga melakukan konsultasi
secara langsung dengan guru pembimbing mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Guru pembimbing memberikan pembagian jam untuk
mengajar, contoh buku teks IPS dan memberikan contoh silabus dan RPP
kepada praktikan.
Adapun hal-hal yang menjadi objek dalam observasi yaitu
a. Perangkat pembelajaran:
1) Silabus
2) Rencana pembelajaran
b. Proses pembelajaran:
1) Membuka Pelajaran
Sebelum pelajaran dimulai, diawali dengan salam, berdoa, dan
melakukan presensi siswa.
2) Peyajian materi
Guru menyampaikan garis besar materi dan tujuan dari
pembelajaran.
3) Metode pelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan untuk kelas VIII dan IX masih
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006).
4) Penggunaan bahasa
Selama proses belajar berlangsung, bahasa yang digunakan
komunikatif, dan mudah dipahami oleh siswa. Dalam pelajaran IPS,
pembelajaran tidak hanya ceramah oleh guru, tetapi juga ada diskusi
dan presentasi dari hasil pekerjaan siswa.
5) Gerak
Guru terampil mengekspresikan wajah sesuai dengan pesan yang
ingin disampaikan, jadi dapat membantu untuk kelancaran
berkomunikasi, sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami
dan diterima oleh siswa.
6) Cara Memotivasi siswa
Guru memberikan apresiasi berupa ucapan atau kata-kata yang dapat
membangkitkan motivasi siswa.
7) Teknik Bertanya
Guru selalu memberikan rangsangan kepada siwa untuk bertanya
serta guru juga bertanya kepada siswa agar proses pembelajaran
berjalan sesuai dengan tujuan.
8) Teknik Penguasaan Kelas
Kecenderungan proses pembelajaran dengan metode KTSP. Siswa
diharapkan lebih aktif dengan bimbingan oleh guru.
9) Bentuk dan Cara Evaluasi
Guru memberi kesempatan peserta didik untuk mengemukakan
jawabannya terlebih dahulu kemudian guru bersama peserta didik
mendiskusikannya
10) Menutup Pelajaran
Menyimpulkan materi yang telah diajarkan mulai dari awal jam
pelajaran dan mengucapkan salam.
c. Perilaku siswa
1) Perilaku siswa di dalam kelas
Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, ada beberapa siswa
yang tidak fokus pada pelajaran yang disampaikan guru, selain itu
juga terdapat siswa yang dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
2) Perilaku siswa di luar kelas
Selain proses pembelajaran didalam kelas, siswa melakukan aktivitas
luar kelas seperti mengunjungi perpustakaan, mengunjungi kantor
guru untuk bertanya tentang tugas, dan saat istirahat di kantin
sekolah.
B. Program Pembelajaran yang direncanakan
Ada tiga tahap kegiatan yang akan dilakukan ketika menyusun RPP,
yaitu sebagai berikut:
1. Menyiapkan bahan baku yakni silabus, buku-buku materi pelajaran,
sintaks dari model-model pembelajaran yang dipilih, menginventaris
sumber belajar yang mungkin dapat digunakan.
2. Menyusun RPP dengan langkah-langkah:
a) Mengkaji Silabus
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus
terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri
dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk
mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta
didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses.
Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
Kegiatan tersebut harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP sesuai
metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran yang dipilih,
dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam
pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian
terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan
penilaiannya.
b) Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang
pencapaian KD dengan mempertimbangkan:
1) Potensi peserta didik;
2) Relevansi dengan karakteristik daerah,
3) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik;
4) Kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) Struktur keilmuan;
6) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
8) Alokasi waktu.
c) Menentukan Tujuan
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau
diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada
indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik)
dan Behavior (aspek kemampuan).
d) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar
peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada
para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang
dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti
di silabus.
3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario
langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar.
Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti,
dan Penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian
dari kegiatan

e) Penjabaran Jenis Penilaian


Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian
pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
karya berupa tugas, proyek dan atau produk, penggunaan portofolio,
dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik
didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio
merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.
f) Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan,
dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan waktu rata-rata untuk menguasai KD yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi
tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.
g) Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan
elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan
budaya.
3. Bentuk proses pembelajaran
Bentuk proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar
pokok yaitu, mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Kelima pengalaman belajar ini
harus tercipta pada saat kegiatan pembelajaran.
Dalam standar proses pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;
3) mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi
pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses
observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan
komunikasi. Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang
bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar
peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan atau
demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya
guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan
lanjutan kepada peserta didik. Dalam setiap kegiatan guru harus
memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur,
teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat
orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
1) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan
bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan
melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan,
melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca,
mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
2) Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta
didik untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hasil
pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak
berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang
lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada
pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan
pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk
mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik
mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui
kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.
Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat
dikembangkan.
Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi
yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru
sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal
sampai sumber yang beragam.
3) Mengumpulkan dan mengasosiasikan
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai
cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih
banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau
bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul
sejumlah informasi.
Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya
yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu
informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan
dari pola yang ditemukan.
4) Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta
didik dan atau sendiri membuat rangkuman atau simpulan pelajaran,
melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan
tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,
layanan konseling dan atau memberikan tugas, baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
C. Pelaksanaan Program Pembelajaran
1. Pembimbingan PPL
Pembimbingan untuk PPL diselenggarakan di sekolah tempat
pelaksanaan PPL, dilaksanakan oleh dosen pembimbing lapangan dan guru
pembimbing masing-masing mahasiswa. Kegiatan ini memiliki tujuan
untuk membantu kesulitan atau permasalahan dalam pelaksanaan program
PPL. Praktikanbisa bertukar pikiran sekaligus dapat belajar dan berbagi
pengalaman dari dosen dan guru pembimbing serta rekan-rekan yang
berpraktik mengajar di sekolah lain.
2. Persiapan Sebelum Mengajar
Sebelum mengajar, mahasiswa PPL harus mempersiapkan
administrasi dan persiapan materi, serta media yang akan digunakan untuk
mengajar agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar
sesuai dengan rencana dan harapan. Persiapan-persiapan tersebut antara
lain:
a. Pembuatan rencana pembelajaran yang berisi rencana
pembelajaranuntuk setiap kali pertemuan.
b. Pembuatan media (video, gambar dan alat peraga) sebelum
melaksanakan pembelajaran yang sesuaidengan tujuan dapat membantu
dan mempermudah siswa dalam menerima materi.
c. Pembuatan alat evaluasi. Alat evaluasi merupakan faktor yang penting
dalam pembelajaran KTSP yang bertujuan untuk mengukur daya serap
siswa terhadap materi yang telah disampaikan dan dilaksanakan dalam
kurun waktu tertentu, biasanya setelah materi pokok yang disampaikan
selesai. Evaluasi yang diberikan dilakukan dalam bentuk pertanyaan
lisan ataupun tertulis, pemberian tugas, maupun latihan soal. Ada
kalanya pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan-permasalahan yang
ada dalam proses pembelajaran juga dapat dijadikan sebagai alat
evaluasi pembelajaran.
3. Praktik Mengajar
kelompok PPL II yang berlokasi di MTsN 4 Ponorogo merupakan
mahasiswa yang berasal dari Jurusan Pendidikan Agama Islam. Praktikan
mendapat satu guru pembimbing, yaitu Ibu Murti, S.Ag. Praktikan
mendapat kesempatan untuk mengajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadis
untuk kelas VIII. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis diajarkan sebanyak 4
kali pertemuan dalam seminggu dan setiap pertemuan selama 2x40 menit
pada setiap kelas. Praktikan diberi kesempatan untuk mengajar masing-
masing satu kelas dalam setiap minggu. Adapun agenda mengajar mata
pelajaran Al-Qur’an Hadis yang telah terlaksana oleh praktikan di MTsN 4
Ponorogo adalah sebagai berikut:
4. Metode Pembelajaran
Proses pengajaran dan pembelajaran dilakukan dengan berbagai
metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi,teams games tournaments
danmindmapping.
Selain itu, agar peran siswa bisa lebih aktif lagi dalam kegiatan
pembelajaran, tanya jawab kepada siswa dapat digunakan untuk menilai
aspek afektif dari siswa. Metode ini digunakan oleh praktikan, karena
dengan metode ini, siswa dirangsang untuk berfikir dan menggunakan
argumentasinya dalam menjawab pertanyaan dari guru. Sehingga siswa
dapat menjadi lebih aktif dan berani menyampaikan pendapatnya.
Antusiasme siswa saat pembelajaran sudah baik, terbukti dari siswa sudah
mulai aktif di dalam kelas baik itu menjawab pertanyaan maupun dalam
bertanya.
5. Evaluasi dan Bimbingan
Setelah selesai mengajar, praktikan mendapat bimbingan oleh guru
pembimbing, mengevaluasi jalannya pelajaran, sehingga praktikan
mengetahui kelemahan dalam mengajarnya. Pengarahan ini bertujuan agar
praktikan dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada
sehingga mampu meningkatkan kualitas mengajar ke depannya.
6. Pelaksanaan Kegiatan Tambahan
Disamping tugas-tugas mengajar, praktikkan juga memiliki tugas
tambahan, yaitu untuk menjalankan piket-piket di sekolah, yang sudah
dijadwalkan sebelumnya, diantaranya: a) Upacara Bendera
Setiap mahasiswa PPL wajib mengikuti upacara bendera setiap hari Senin
pagi.
a. Pembiasaan Senyum, Salam dan Sapa
b. Setiap pagi mulai pukul 06.30 dilakukan pembiasaan Senyum,
Sapa, dan Salam untuk peserta didik.
7. Piket Guru
8. Piket guru pembimbing setiap hari Selasa yaitu mengecek presensi peserta
didik dan melayani apabila ada peserta didik yang sakit.
9.
D. Hasil yang Dicapai
E. Faktor Penunjang dan Penghambat Pelaksanaan Program Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai