TEKNIK RESERVOIR
DOSEN PEMBIMBING :
Tomi Erfando,ST.,MT
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK PERMINYAKAN
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam makalah ini.
Dan harapan kami semoga resume ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca,untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
3
4
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
Klasifikasi reservoir dan fluida reservoir.................................................................................4
A. Reservoir secara umum................................................................................................4
B. Reservoir minyak.........................................................................................................7
1. Black Oil..................................................................................................................7
2. Volatile Oil...................................................................................................................9
C. Reservoir Gas.............................................................................................................11
1. Condensate Gas......................................................................................................11
2. Wet Gas..................................................................................................................12
3. Dry Gas..................................................................................................................14
Referensi................................................................................................................................15
5
Klasifikasi reservoir dan fluida reservoir
Dari sudut pandang teknis, berbagai jenis reservoir dapat ditentukan oleh lokasi
suhu dan tekanan reservoir awal sehubungan dengan wilayah dua fasa (gas dan
cairan), ditunjukkan pada diagram fasa tekanan-suhu (PT). (Applied Petroleum
Reservoir Engineering 2nd - Craft.pdf, n.d.)
Terdapat lima tipe dari fluida reservoir.biasanya di sebut dengan black oil, volatile
oil, retrograde gas, wet gas, dan dry gas. Tipe fluida reservoir bisa dikonfirmasi hanya
melalui observasi di laboraturium. (The Properties of Petroleum Fluids
-McCain.PDF, n.d.)
setiap reservoir ini dapat dipahami dalam kurva fasa. Komponen khas produksi
dari masing-masing reservoir ditunjukkan pada Tabel 1, dan diagram skematis dari
kurva fasa (P-T) ditunjukkan pada Gambar 1. (Paul Glover, 2001)
4
Gambar 1 tipe-tipe dari reservoir hidrokarbon
Table 1 Komposisi Cairan Mol% Khas yang Dihasilkan dari jenis Reservoir
Cronquist
5
Harus dicatat bahwa setiap cairan reservoir, karena komposisi hidrokarbon
dan kotoran yang berbeda-beda, memiliki sifat unik dan perilaku fasa. Oleh karena
itu, fluida reservoir diwakili oleh fluida tersebut diagram fasa sendiri. (Behavior,
2016)
Wilayah fasa tunggal dan dua fasa: Kedua wilayah dibedakan oleh kurva fasa.
Dalam kurva fasa, cairan minyak bumi ada dalam dua fasa, cair dan uap. Di
luar kurva fasa, cairan minyak bumi ada dalam satu fasa, baik dalam cairan
atau dalam bentuk uap.
Garis isosaturasi: Garis lengkung di dalam kurva fasa, disebut sebagai
isosaturasi garis, mewakili persentase relatif cairan dan uap pada tekanan dan
suhu. Sepanjang garis isosaturasi, fraksi cair dan uap hadir dalam fluida
tersebut konstan.
6
Kurva titik gelembung: Bagian luar kurva fasa ke arah kiri atas. Cairan pada
tekanan apa pun di atas saluran hanya ada dalam bentuk cair.
Kurva titik embun: Bagian luar kurva fasa ke arah kanan bawah. Cairan di
suhu di luar garis hanya ada dalam bentuk uap.
itik kritis: Kurva titik gelembung dan titik embun bertemu pada titik kritis C
di mana cairan dan fasa uap berada dalam kesetimbangan dan tidak dapat
dibedakan satu sama lain. Pada titik kritis, sifat fasa cair dan uap identik.
Apalagi fasa cair dan uap tidak bisa dibedakan pada titik kritis. Titik kritis
berubah dengan komposisi hidrokarbon.
Cricondenbar: Tekanan maksimum dimana cairan hanya bisa ada dalam
bentuk cair.
Cricondentherm: Suhu maksimum di mana cairan hanya bisa ada sebagai uap.
B. Reservoir minyak
1. Black Oil
Black oil, atau ordinary oil adalah jenis cadangan minyak yang paling umum.
Nama itu tidak mencerminkan warna, tetapi untuk membedakannya dari volatile
oil. Minyak umumnya terdiri lebih dari sekitar 20% mol heptana dan senyawa
yang berat. Oleh karena itu, kurva fasanya adalah yang terluas dari semua jenis
cairan reservoir, dengan suhu kritisnya jauh di atas suhu reservoir.
7
Gambar 3 diagram fasa dari black oil
Pada produksi awal GOR kurang dari sekitar 310 v/v (1.750 SCF / STB).
GOR mungkin menurun pada saat awal ketika tekanan reservoir turun di bawah titik
bubble point, karena gas yang berekspansi tetap tidak bergerak pada saturasi yang
sangat rendah. GOR, kemudian meningkat tajam saat gas menjadi minyak rasio
mobilitas dalam reservoir bervariasi berbanding terbalik dengan rasio viskositas.
Namun, dalam fracture reservoir, di mana rekahan memberikan yang saluran untuk
gas naik oleh gravitasi, GOR menurun sepanjang waktu produksil apangan, selama
tekanan terus menurun dan tidak ada coning gas terjadi. Stok tank dark liquid dengan
specific gravity lebih tinggi dari 0,80 (lebih rendah dari 45 ºAPI). Variasi specific
gravity relatif kecil, dibandingkan dengan volatile oil, selama waktu produksi
reservoir. (Books, 1998)
Namun, GOR pada produksi awal sering kali tidak termasuk gas yang
dikeluarkan dari stock tank. Kelalaian ini dapat menyebabkan estimasi Rsb menjadi
rendah hingga 20% atau lebih. Perkiraan Rsb yang tidak akurat kemudian
memasukkan kesalahan ke dalam perkiraan tekanan bubblepoint dan FVF, dan
karenanya ke dalam perhitungan oil-in-place.(Rollins, Texas, Jr, & Creeger, 1990)
Makalah ini menyajikan metode untuk memperoleh estimasi akurat Rsb 'Total GOR
8
penghasil, R, sama dengan jumlah stocktank GOR, Rst' dan separator GOR, Rsp.
Karena R sama dengan Rsb ketika tekanan reservoir berada pada atau di atas titik
bubble point, Rsb dapat ditulis sebagai:
Rsb=Rst+RsP
2. Volatile Oil
Devinisi dari volatile oil berbeda dari tiap penulis sepesrti yang ditunjuk pada
table 1 (Sanni & Gringarten, 2008):
9
Diagram fase untuk volatile oil (high-shrinkage) ditunjukkan pada Gambar 4.
Perhatikan bahwa kurva secara umum berada di dekat bubble point dan lebih
banyak berrada di bawah tekanan. Jenis minyak ini umumnya dicirikan dengan
volatile oil (high-shrinkage) tepat di bawah bubble point. (Ahmed, 2006)
10
Karakteristik lainnya dari volatil oil reservoir adalah nilai API gravity dari
cairan pada stock tank akan terus meningkat dimasa yang akan datang.
C. Reservoir Gas
1. Condensate Gas
reservoir kondensat gas memiliki suhu reservoir yang terletak di antara titik
kritis dan cricondentherm pada diagram tekanan dan suhu fluida reservoir. Ini
adalah satu-satunya yang unik dan akurat cara mengidentifikasi reservoir
kondensat gas. (Thomas, Andersen, & Bennion, 2009)
Komposisi hidrokarbon dari gas alam dan juga kondensat dalam fraksi mol
(%) dijelaskan pada Tabel 3. (Promkotra & Kangsadan, 2015)
Jika suhu reservoir dekat suhu kritis, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6,
hidrokarbon campuran diklasifikasikan sebagai kondensat gas yang hampir kritis.
Volumetrik Perilaku kategori gas alam ini dijelaskan melalui isotermaltekanan
menurun seperti yang ditunjukkan oleh garis vertikal 1-3
11
Gambar 6 diagram fasa gas kondensat
2. Wet Gas
Dry gas adalah kondisi dimana hidrokarbon temperature reservoir lebih besar
dari cricondertherm tetapi surface condition-nya didalam daerah dua fasa.
(Falcone, Hewitt, Lao, & Richardson, 2003)
12
keduanya. Jika kondisidi permukaan tetap konstan, kandungan cairan dari sumur
itujuga tetap konstan. (Hagoort, 1988)
3. Dry Gas
Klasifikasi reservoir diklasifikasikan seperti dry gas dimana temperature
reservoirnya besar dari cricodertherm dan kondisi suface/transportnya-nya berasa
diluar kurva dua fasa. (Falcone et al., 2003)
13
Reservoir gas kering awalnya ditemukan dengan komponen hidrokarbon
dalam fase gas saja. Tidakkomponen hidrokarbon ditemukan dalam bentuk cair.
Selama produksi reservoir, baik reservoir gas dan diproduksi gas pada dasarnya
tetap dalam fase tunggal, yaitu dalam fase gas. (Satter, Iqbal, & Buchwalter,
2008)
14
Referensi
Ahmed, T. (2001). Appendix .................................................. 1165
Index ......................................................... 1177. In Reservoir Engineering
Handbook.
Books, T. (1998). Pvt and Phase Behaviour of Petroleum Reservoir Fluids by Ali
Danesh.
Falcone, G., Hewitt, G. F., Lao, L., & Richardson, S. M. (2003). Anumet: A Novel
Wet Gas Flowmeter. Proceedings - SPE Annual Technical Conference and
Exhibition, 4001–4012.
Paul Glover. (2001). Chapter 02: Reservoir Fluids. Formation Evaluation M.Sc.
Course Notes, 6–18.
Promkotra, S., & Kangsadan, T. (2015). Evaluation of phase envelope on natural gas,
condensate and gas hydrate. AIP Conference Proceedings, 1653(Apmas 2014),
1–9. https://doi.org/10.1063/1.4914280
Rollins, J. B., Texas, A., Jr, W. D. M., & Creeger, J. T. (1990). Estimation of Solution
15
GOR of Black Oils. 92–94.
Sanni, M., & Gringarten, A. C. (2008). Well test analysis in volatile oil reservoirs.
Proceedings - SPE Annual Technical Conference and Exhibition, 6(September),
3637–3655.
Satter, A., Iqbal, G. M., & Buchwalter, J. L. (2008). Practical Enhanced Reservoir
Engineering - Assisted with Simulation Software. In PennWell. Retrieved from
http://app.knovel.com/web/toc.v/cid:kpPEREASS1
Thomas, F. B., Andersen, G., & Bennion, D. B. (2009). Gas condensate reservoir
performance. Journal of Canadian Petroleum Technology, 48(7), 18–24.
https://doi.org/10.2118/09-07-18
16