Anda di halaman 1dari 38

INTRODUCTION

TO
AQUACULTURE ENGEENERING
DEFINISI KOLAM

- suatu bagian perairan yang agak dangkal


- dipergunakan untuk menjalankan usaha perikanan
- dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diairi dan dikeringkan dengan tuntas

Satu Unit Kolam idealnya terdiri dari :

* pematang atau tanggul


* in let dan out let
* tempat pemanenan
Disain, tata letak dan konstruksi kolam idealnya memenuhi
persyaratan sebagai berikut :

 dapat digunakan untuk budidaya


 mampu melindungi dari bencana alam seperti banjir, erosi dan
hembusan angin yang kuat
 mampu menampung air yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
biologi ikan/udang dan teknologi budidaya yang diterapkan
 menjamin kemudahan dan kelancaran transportasi, pasok saprodi
(pakan, pupuk, obat) komunikasi, pengepakan, pemasaran dan
penyimpanan hasil-hasil
 proses pengisian dan pengeringan kolam dapat dilakukan dengan mudah
 dapat dirancang seekonomis mungkin tanpa mengurangi fungsi-fungsi
lainnya
Proses Terbentuknya Kolam
Alami
 umumnya terjadi karena pada awalnya melakukan kegiatan yg
mengakibatkan adanya cekungan di suatu tempat, pd musim hujan
terisi air, sehingga oleh masyarakat dimanfaatkan utk memelihara ikan
 kolam2 tsb memiliki luas sekitar 500–10.000 m2 dg kedlmn 4-7 m atau
lebih,umumnya terisi air setinggi 3-4 m.

Buatan
 sengaja dibuat utk memelihara ikan
 jenisnya bervariasi, tergantung luas lahan
 ukurannya mulai dari kecil s/d besar
 dari hanya satu kolam s/d satu unit perkolaman
Menurut Sumber Airnya

1. Kolam Tadah Hujan


 tdk ada pintu pemasukan & pembuangan air
 akan mengalami banjir pada musim hujan
& kering pd musim kemarau
 pematang kolam sangat lebar atau tdk ada sama sekali

2. Klm mata air


 kontuinitas air lebih terjamin
 umumnya kualitas airnya rendah karena miskin unsur hara &
pH rendah
3. Kolam berpengairan setengah teknis
 kolam yang mendapatkan air dari saluran air ½ teknis

 maksudnya adalah sebagian besar saluran airnya masih berupa


saluran tanah

 ketersediaan dan pengaturan air lebih baik jika dibandingkan


dengan kolam tadah hujan dan mata air

 pada musim hujan tiba, kolam tidak akan kebanjiran tetapi bila musim
kemarau panjang kemungkinan kolam akan kekeringan karena
sebagian besar airnya dimanfaatkan utk pertanian
4.Kolam berpengairan teknis
 kolam yang mendapatkan air cukup sepanjang tahun
karena sumber airnya berasal dari sistem irigasi
tersier
 saluran pembagi air yang menuju ke kompleks
perkolaman sebagian atau seluruhnya telah di
semen
 klm biasanya sudah dibuat sesuai dengan
persyaratan yg berlaku
Pandangan sekilas tentang kolam kecil dan kolam besar

1. Kolam Kecil :
 permanen lebih mudah dan lebih cepat
 pengeringan dan pengisian kembali cepat
 mudah untuk pengendalian hama dan penyakit
 kurang terkena erosi yang disebabkan oleh angin
 lebih mudah untuk dibangun
 lebih mudah untuk merawat dan mengelolanya
2. Kolam Besar :

 untuk per hektar airnya biaya pembuatannya lebih kecil


 biaya-biaya operasional dan perawatannya lebig kecil
 lebih menjadi sasaran angin dan gelombang tetapi tidak
mudah kekurangan oksigen
 memberikan penyangga (buffer) yang lebih baik untuk
mengatasi perubahan yang mendadak dari kualitas air,
berjangkitnya penyakit
 lebih menghasilkan untuk perputaran dengan pertanian
(padi dan kacang-kacangan)
Pandangan sekilas tentang kolam seri dan pararel
1. Kolam Seri :

 pengeringan kolamnya masuk ke kolam lainnya


 harus dikelola sebagai satu unit kolam
 bahaya penyebaran hama dan penyakit lebih besar
 tidak untuk aliran-aliran yang besar (cepat)
 lebih mudah untuk dibangun dan lebih murah
2. Kolam Pararel :

 kolam-kolam dapat dipasok dan dikeringkan sendiri-sendiri


 diperlukan saluran pasokan dan pengeringan
 kolam-kolam dapat dikelola bebas satu sama lain
 diperlukan lebih banyak air untuk kolam yang sama ukurannya
 persyaratan-persyaratan topografinya lebih banyak
Kolam Menurut Bentuknya

1.Persegi Panjang atau Bujursangkar


 umumnya dipakai untuk sistem budidaya ikan
 efisiensi pemanfaatan lahan lebih bagus dibandingkan kolam
bulat
 Sirkulasi air kurang bagus
2. Bulat

 memiliki kapasitas lebih banyak dengan sirkulasi air dan


pembuangan kotoran lebih terjamin
 biasanya terbuat dari semen dg saluran pembuangan ditengah
Kolam Menurut Fungsinya
1. Kolam Induk
 berfungsi untuk penyimpanan induk-induk yang akan dikawinkan atau
yang telah dikawinkan
 biasanya terdiri dari 2 kolam yaitu untuk jantan & betina
 sistem pemasukan air sebaiknya paralel
2. Kolam pemijahan atau perkawinan

 berfungsi untuk memijahkan induk jatan & betina yang telah


diseleksi kematangan telurnya
3. Kolam penetasan

- kolam ini tidak harus dibuat dalam satu unit perkolaman karena kolam
pemijahan dapat berfungsi juga sebagai kolam penetasan
4. Kolam pendederan
 berfungsi utk membesarkan larva ikan
 biasanya berukuran 250 – 600 m2
 bisa terdiri dari 4 kolam (P1, P2, P3 & P4)
 Pada ikan mas :
 P1 utk menghasilkan ikan ukrn 1–3 cm,
 P2 utk menghslkan benih ukuran 3-5 cm
 P3 utk menghasilkan benih ukuran 5–8 cm
 P4 utk menghasilkan benih ukuran 8-12 cm
5. Kolam Pembesaran

- digunakan untuk membesarkan sampai ukuran siap untuk dijual atau


dikonsumsi
- ikan yang telah selesai tahap pendederan biasanya dimasukkan ke kolam
pembesaran
6. Kolam Penumbuhan Pakan Alami
 kolam ini sengaja dibuat untuk persediaan pakan alami bagi benih ikan
7. Kolam / bak pengendapan
 berfungsi untuk mengendapkan lumpur yang terbawa air
 biasanya juga disertai dengan bak filter
 air dari bak filter baru dimasukkan ke unit-unit kolam lainnya
Kolam Menurut Bahan Pembuatannya
Kolam Menurut Debit Airnya
1. Kolam Stagnant
 debit air masuk & keluar sedikit
 dalam kolam tidak terjadi proses
sirkulasi/pergantian air
2. Kolam air tenang
 debit air masuk < 10 l/dt.ha
 kolam biasanya berukuran besar

3. Kolam air mengalir


 debit air masuk 10-15 l/dt
 kolam biasanya berukuran kecil
 dinding terbuat dari semen (beton)
 bentuk kolam sangat bervariasi yaitu persegi panjang,segi tiga,
bulat dan oval
TIPE-TIPE SISTEM BUDIDAYA
1. OPEN SYSTEM
 merupakan sistem budidaya yang paling tua
 umumnya dilakukan di perairan bebas
 tidak memiliki batas yang jelas
 keuntungan yang didapat :
a. investasi kecil
b. jarang muncul penyakit
c. hemat waktu dalam kontrol system

 kerugian :
a. pertumbuhan dan keseragaman produksi bervariasi
b. banyak predator
c. sangat bergantung pada lingkungan

contoh : KJA, rakit


2. SEMI CLOSED SYSTEM

 memelihara ikan di kolam


 merupakan metode budidaya paling populer
 keuntungan yang didapat :
a. ada sirkulasi air terus menerus sehingga predator dan penyakit dapat
ditekan
b. jika ada penyakit atau predator dapat dikontrol
c. faktor lingkungan sedikit dapat dikendalikan
d. produksi yang tinggi dapat dicapai karena :
*suhu dapat diatur
*persiapan pakan mudah dan limbah pakan rendah
*volume air dan kecepatan aliran dapat dikontrol
*aerasi dapat ditingkatkan
 kerugian :
a. biaya konstruksi dan operasional lebih tinggi dibanding open system
b. managemen lingkungan yang sangat kompleks
c. dibutuhkan pemupukan untuk menambah nutrient sehingga dapat
meningkatkan produksi
3. CLOSED SYSTEM

 adanya sedikit atau tidak ada sama sekali pergantian air selama budidaya
 hama dan penyakit lebih mudah dikontrol dan dikendalikan
 padat penebaran tinggi
 faktor lingkungan sedapat mungkin dikendalikan
 kontrol terhadap parameter air dengan mengoptimalkan fungsi treatment
pond

contoh : Closed Resirculation System (CRS) pada tambak udang


DAINTREE SALTWATER BARRAMUNDI FISH FARM
QUEENSLAND - AUSTRALIA

Anda mungkin juga menyukai