Anda di halaman 1dari 36

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi

Banyak sekali definisi komunikasi. Para ahli dan para profesional

memiliki pendapat yang berbeda satu sama lain dalam mendefinisikan

komunikasi. Hal ini disebabkan karena latar belakang yang berbeda serta

kegiatan komunikasi itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perubahan di

masyarakat dan mengikuti kemajuan zaman, terutama dalam era globalisasi

saat ini.

Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat terdapat 2000

orang terkemuka di bidang komunikasi yang dikutip oleh Rosady Ruslan

(1998) telah membuat definisi mengenai komunikasi. Definisi-definisi itu

antara lain :

1. Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-
simbol sedemikian rupa agar membantu penerima pesan membangkitkan
respon atau makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator.
2. Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada
penerima dengan niat sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka.
3. Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada
satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.
4. Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang
menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang
verbal) untuk mengubah perilaku orang lain

10
11

5. New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan
diskriminatif dari sumber kepada penerima.
6. Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-
kata, gambar, grafis, angka, dsb.
7. Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan
informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi
merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan
dan pembangkitan balasannya.
8. Forsdale (1981)
Communication is the process by which a system is established,
maintained and altered by means of shared signals that operate according
to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk,
dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan
dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
9. William J. Seller
Komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal
dikirimkan, diterima dan diberi arti.

Dari beberapa definisi komunikasi menurut para ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-

hari dalam menyampaikan pesan atau rangsangan (stimulus) yang terbentuk

melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu

sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna,

merespon pesan atau rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang

publik. Dengan tujuan sang "receiver" (komunikan) dapat menerima sinyal-

sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh "source" (komunikator). Pesan yang

disampaikan tersebut memenuhi 5 unsur yaitu who, says what, in which

channel, to whom, with what effect.


12

B. Pengertian Humas

Humas kini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari

kehidupann organisasi atau perusahaan. Di banyak perusahaan, humas sudah

memperoleh tempat yang cukup baik dalam struktur organisasi. Beberapa

praktisi humas hanya bekerja pada satu organisasi. Sementara beberapa

lainnya bekerja pada agensi humas. Praktisi humas bekerja untuk bisnis,

pemerintah, organisasi, perdagangan, sekolah, universitas, rumah sakit, hotel,

dan sebagainya. Mereka bekerja untuk organisasi berskala besar ataupun kecil.

Banyak para ahli dan profesional di bidang humas yang memiliki

berbagai latar belakang yang berbeda membuat definisi mengenai humas yang

dikutip oleh Rhenald Kasalai (1994). Definisi-definisi tersebut antara lain:

1) International Public Relations Association ( IPRA )


Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan
berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public)
untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang
terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di
antara mereka
2) Scott M. Cutlip dan Allen H. Center
Humas adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi
kepentingan publik serta merencanakan dan melakukan suatu program
kegiatan untuk memperoleh pengertian, pemahaman, dan dukungan dari
publiknya.
3) ThePublic Relations Society of Amerika
Humas adalah membantu organisasi dan publiknya untuk saling
beradaptasi secara menguntungkan. Usaha organisasi untuk memperoleh
13

kerjasama dari sekelompok orang. Membantu organisasi berinteraksi


secara efektif dan berkomunikasi dengan publik utama.
4) J.C. Seidel
Humas adalah proses yang berkelanjutan dari usaha-usaha manajemen
untuk memperoleh itikad baik dan pengertian dari langganannya, pegawai,
dan publik umumnya; ke dalam dengan mengadakan analisis dan
perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-
pernyataan.
5) W. Emerson Reck
Humas adalah kelanjutan proses penetapan kebijakan, penentuan
pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang
atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan
itikad baik dari mereka. Pelaksanaan kebijakan, pelayanan, dan sikap
untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan sebaik-baiknya.
6) PublicRelations World Conference
Humas adalah gabungan antara seni dan ilmu yang memprediksi
kecenderungan, memperkirakan konsekuensi, memberi saran kepada
pimpinan organisasi, dan melaksanakan rencana kegiatan sebagaimana
telah ditetapkan untuk melayani kepentingan publik dan organisasinya.
7) TheBritish Institute of Public Relations
Humas adalah usaha berencana dan berkesinambungan untuk membina
serta memelihara itikad baik ataupun pengertian bersama antara organisasi
dengan masyarakatnya.
8) Frank Jeffkins
Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi
berencana baik ke dalam maupun keluar antara organisasi dengan
publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni pengertian bersama.
9) Diane Ackermen
Public Relations practice is the planned and sustained effort to establish
and maintain goodwill and mutual understanding between an organization
and its publics.
10) Public Relations News
Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang
punya kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program
aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.

Dari berbagai definisi Humas diatas dapat ditarik konsep bahwa

untuk memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu publik

yang berkembang terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Dalam

kegiatan Humas memberikan masukan dan nasihat terhadap berbagai

kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini atau isu publik


14

yang tengah berkembang. Dalam pelaksanaanya Humas menggunakan

komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi, dan mengubah

pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Hasil yang dicapai

dalam kegiatan Humas pada intinya adalah : good image ( citra baik ),

good will ( itikad baik ), mutual understanding ( saling pengertian ),

mutual confidence ( saling mempercayai ), mutual appreciation ( saling

menghargai ), dan tolerance ( toleransi ).

Melvine Sharpe mengajukan lima prinsip proses harmonis dalam

hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan publiknya. Konsep-

konsep tersebut adalah :

1. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas

2. Keterbukaan dan konsisten terhadap tindakan dan kepercayaan

3. Tindakan yang baik untuk mendapatkan hubungan timbal baik dan

goodwill ( itikad baik ).

4. Komunikasi dua arah dilakukan secara kontinyu untuk mencegah

alienasi ( peengucilan ) dan membangun hubungan.

5. Evaluasi penelitian dan lingkungan untuk menentukan tindakan dan

penyesuaian yang diperlukan bagi hubungan sosial yang harmonis.

C. Tugas Humas

Tujuan utama Humas sendiri adalah menciptakan, mempertahankan,

dan melindungi citra organisasi atau perusahaan.Untuk mencapai citra pada

rumah sakit, terdapat beberapa faktor pendukung citra yaitu: kualitas


15

pelayanan, kebersihan lingkungan rumah sakit, kerapian tata ruang rumah

sakit, kelengkapan dokter spesialis, dan kelengkapan alat serta fasilitas rumah

sakit.

Dengan bahasa paling sederhana dan singkat, tujuan utama Public

Relation dapat diringkas, sesuai tujuan utama yang diatas sebagai berikut:

1. Mengevaluasi sikap dan opini publik.

2. Formulasi dan implementasi prosedur dan policy organisasi atas

komunikasi organisasi atau perusahaan dengan publik.

3. Mengkoordinasikan program-program komunikasi.

4. Mengembangkan hubungan dan “good-will” lewat proses komunikasi dua

arah.

5. Mengembangkan hubungan positif antar organisasi dan publik.

Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR(Public Relations) adalah

mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan

opini yang mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita

harapkan.Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif

yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-

hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance.Sedangkan

melalui pengertian kita berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance,

interest dan knowledge.

Untuk mencapai tujuan dari Humas diatas, praktisi Humas memiliki

tugas utama yaitu melaksanakan analisis dan menyiapkan rancangan kebijakan


16

dalam bidang untuk hubungan masyarakat. Selain itu, seorang praktisi Humas

juga mempunyai tugas di beberapa bagian lain seperti pada bagian informasi

dan dokumentasi, publikasi, serta protokol. Berikut adalah beberapa uraian

tugas Humas pada setiap bagian :

1. Pengumpulan Informasi dan Dokumentasi

a. Tugas Pokok Humas pada Pengumpulan Informasi dan

Dokumentasi

Melaksanakan inventarisasi dan pengumpulan data, mengolah data,

menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan pengumpulan dan

penyajian informasi, dokumentasi kegiatan serta melaksanakan tata

usaha Bagian Humas.

b. Uraian Tugas Humas pada Pengumpulan Informasi dan

Dokumentasi

1) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,

kebijakan teknis, pedoman, dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lain yang berhubungan dengan informasi dan dokumentasi.

2) Menyusun rencana kerja, anggaran dan jadwal kegiatan bagian

pengumpulan informasi dan dokumentasi.

3) Mengumpulkan, menganalisa dan menyajikan data dan informasi

yang berhubungan dengan informasi dan dokumentasi

4) Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan informasi dan dokumentasi dan menyiapkan bahan

petunjuk pemecahan masalah.


17

5) Mengumpulkan, menganalisa informasi atau opini masyarakat dan

lembaga dan menyampaikan kepada pimpinan sebagai bahan

kebijakan.

6) Menerima keluhan masyarakat dan meneruskannya kepada

pimpinan lembaga atau instansi terkait serta menyusun dan

memberikan tanggapan terhadap keluhan masyarakat.

7) Mengelola dan menganalisa kotak saran internal dan eksternal.

8) Mendokumentasikan audiovisual kegiatan pimpinan.

9) Menyelenggarakan dan mengelola komunikasi internal di

lingkungan organisasi dan karyawan.

10) Membina dan mengkoordinasikan kegiatan kehumasan.

11) Menyusun, menganalisa kliping pemberitaan sebagai bahan

pengambilan kebijakan pimpinan.

12) Mempersiapkan bahan-bahan pameran.

13) Mendistribusikan penerbitan internal.

14) Mengelola administrasi sambutan.

15) Mengarsip bahan sambutan dan klipping berita.

16) Mengelola administrasi publikasi televisi dan kaset rekaman.

17) Mengelola data dinding Bagian Humas.

18) Melaksanakan tata usaha Bagian Humas.

19) Pengumpulan data dan informasi adalah kegiatan melaksanakan

evaluasi serta menyusun laporan


18

2. Publikasi

a. Tugas Pokok Humas pada Publikasi

Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data, menyiapkan bahan

penyusunan rancangan kebijakan penyelenggaraan publikasi.

b. Uraian Tugas Humas pada Publikasi

1) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,

kebijakan teknis, pedoman, dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan

lain yang berhubungan dengan publikasi.

2) Menyusun rencana kerja, anggaran, dan jadwal kegiatan Sub

Bagian Publikasi.

3) Mengumpulkan, menganalisa, dan menyajiakn data serta informasi

yang berhubungan dengan publikasi.

4) Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan publikasi dan dokumentasi dan menyiapkan bahan

petunjuk pemecahan masalah.

5) Menyiapkan dan menyiapkan naskah-naskah publikasi.

6) Menyelenggarakan penyiaran informasi atau promosi kebijakan,

pelaksanaan dan hasil kegiatan pembangunan melalui berbagai

macam media massa.

7) Mendampingi dan meliput kegiatan pimpinan.

8) Mendistribusikan produk - produk untuk publikasi.

9) Mengevaluasi program publikasi.

10) Mengkliping dan mengevaluasi berita.


19

11) Mengkoordinasikan pembinaan hubungan dengan media rakyat,

kelembagaan masyarakat, dan kelembagaan di lingkungan sekitar.

12) Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pelayanan pers.

13) Mengkoordinasikan, merencanakan, menyusun dan membuat

penerbitan eksternal dan internal.

14) Merencanakan, menyusun dan membuat materi audio visual, CD

interaktif dan internet.

15) Merencanakan, menyusun, dan membuat materi alat bantu

presentasi pimpinan.

3. Protokol

a. Tugas Pokok Humas pada Protokol

Melaksanakan kegiatan keprotokolan perusahaan atau organisasi.

b. Uraian Tugas Humas pada Protokol

1) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,

kebijakan teknis, pedoman, dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan

lain yang berhubungan dengan keprotokolan.

2) Menyusun rencana kerja, anggaran dan jadwal kegiatan Sub

Bagian Protokol.

3) Mengumpulkan, menganalisa, dan menyajiakn data serta informasi

yang berhubungan dengan keprotokolan.

4) Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan keprotokolan dan dokumentasi dan menyiapkan bahan

petunjuk pemecahan masalah.


20

5) Bersama-sama dengan Sub Bagian Tata Usaha dan Sub Bagian

Umum, menyusun dan mengatur jadwal acara-acara pimpinan.

6) Melaksanakan koordinasi kunjungan kerja dan menyiapkan bahan

rancangan penyusunan jawaban kuesioner kunjungan kerja

tersebut.

7) Menyiapkan dan menyelenggarakan administrasi pelayanan

penerimaan tamu.

8) Menyiapkan dan mengatur VIP room di bandara, pengamanan dan

pengawalan acara perjalanan tamu.

9) Menyiapkan cindera mata atau kenang-kenangan yang diperlukan.

10) Melaksanakan korrdinasi dengan instansi atau pihak lain yang

terkait dengan penyelenggaraan kegiatan protokoler atau upacara

resmi yang dihadiri pejabat terkait.

11) Mengatur tata ruang, tata tempat, tata urutan penyelenggaraan

acara.

12) Menyelenggarakan informasi internal.

13) Mendampingi kegiatan pimpinan.

14) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan

kegiatan Sub Bagian Protokol.

Dari uraian tugas humas di beberapa Sub Bagian Humas diatas dapat

ditarik konsep bahwa tugas humas pada intinya dibagi menjadi dua yaitu tugas

internal dan tugas eksternal. Uraian dari penyataan tugas internal dan eksternal

humas adalah sebagai berikut :


21

a. Tugas Internal Humas

Adalah menyelenggarakan komunikasi yang

bersifat persuasive dan informative dengan publik internal khususnya para

pegawai dengan mengadakan analisa tentang kepegawaian seperti ( gaji

dan kesejahteraan karyawannya), menganalisa apa yang telah dilaksanakan

didalam internal Public Relations, mengadakan survey tentang sikap para

karyawan terhadap instansinya dengan kebijaksanaan instansi itu dan

kegiatan- kegiatannya, tujuan internal public relations yaitu mencapai

karyawan yang mempunyai gairah kerja.

b. Tugas Eksternal Humas

Adalah mengadakan komunikasi yang efektif yang

sifatnya informative dan persuasive yang ditujukan kepada publik diluar

organisasi. Tugas- tugas yang harus dilakukan dalam eksternal public

relationsatas dasar untuk memperoleh dukungan pengertian dan

kepercayaan dari publik luar adalah sebagai berikut :

1) Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan terhadap para

pegawai dan metode yang digunakan.

2) Memberi advise dan counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu

yang ada hubungannya dengan Public Relations mengenai perbaikan-

perbaikan kegiatan.

3) Memberikan penerangan- penerangan yang objektif agar publik

tetap informed tentang segala aktivitas dan perkembangan organisasi


22

itu dengan menyusun staf-staf yang efektif untuk bagian itu, tujuan

eksternal Public Relations yaitu mengeratkan hubungan dengan orang-

orang diluar organisasi sehingga terbentuk opini publik terhadap

organisasi.

D. Fungsi Humas

Dalam sebuah struktur organisasi kurang lengkap tanpa kehadiran

bagian Hubungan Masyarakat atau Humas. Humas adalah suatu bagian yang

sangat menentukan untuk membentuk citra sebuah organisasi atau perusahaan.

Apakah aktifitas organisasi ini cukup efektif atau menyentuh kebutuhan

khalayak sebagai bagian yang menjadi sasaran organisasi atau perusahaan.

Apakah organisasi atau perusahaan dengan segala kegiatannya sudah

membumi dan kena sasarannya dan masih banyak beberapa dampak positif

yang terjadi karena fungsi kehumasan.

Fungsi humas sebenarnya bisa dijalankan oleh beberapa organisasi

pada organisasi atau perusahaan, baik itu ketua dan wakil, sekretaris dan

bendahara juga beberapa koordinator bidang. Namun adakalanya diperlukan

sebuah tim humas untuk membuat fungsi kehumasan ini berjalan efektif. Tim

humas mungkin saja bisa dibentuk dari beberapa orang yang dianggap bisa

menjalankan fungsi kehumasan. Dan bisa dijadikan tim lobby-ing maupun

berdiplomasi dengan kelompok lain. Berikut adalah beberapa fungsi humas :

1. Memberikan informasi tentang perkembangan organisasi atau perusahaan

yang cukup terhadap semua perangkat organisasi atau perusahaan.


23

2. Memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak lain dalam kaitan

kebijakan organisasi, kegiatan maupun kerjasama organisasi dengan pihak

ketiga lainnya.

3. Tim pembuka dalam melaksanakan hubungan kerjasama dengan pihak

lain.

4. Mengumpulkan informasi untuk kepentingan organisasi atau perusahaan.

5. Menjalankan media sebagai bentuk pelayanan informasi kepada pihak

lain.

Para ahli dan profesional di bidang humas yang memiliki latar

belakang pendidikan serta pengalaman yang berbeda juga memiliki pendapat

dan pernyataan tentang fungsi humas. Berikut adalah fungsi humas menurut

para ahli dan profesional yang dikutip AW Widjaja (1993) di bidang humas :

1. International Public Relations Association ( IPRA )


Penelitian yang dilakukan koleh International Public Relations
Association ( IPRA ) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada
umumnya fungsi humas masa kini memilik 15 pokok yaitu :
a. Memberi konseling yang didasari oleh pemahaman masalah perilaku
manusia.
b. Membuat analisis “trend” masa depan dan ramalan akibat-akibatnya
bagi institusi.
c. Melakukan riset pendapat, sikap, dan harapan masyarakat terhadap
institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan
institusi untuk mengatasinya.
d. Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan
kebenaran dan informasi yang utuh.
e. Mencegah konflik da salah pengertian.
f. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
24

g. Meningkatkan itikad baik institusi terhadap anggota, pemasok dan


konsumen.
h. Memperbaiki hubungan industrial.
i. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan
umum.
j. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta
mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
k. Memasyarakatkan produk atau layanan.
l. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
m. Menciptakan jati diri institusi.
n. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun
internasional.
o. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.
2. Betrand R. Canfield
Betrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles,
and Problems mengemukakan tiga fungsi humas yaitu :
a. Mengabdi kepada kepentingan umum ( it should serve to public’s
interest ).
b. Memelihara komunikasi yang baik ( maintain good communication ).
c. Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik ( stress good
morals and manners ).
3. Edward L. Bernaus
Mengenai fungsi humas Edward L. Bernaus seorang pelopor
humas di Amerika Serikat dalam bukunya Public Relations (1952)
terdapat tiga fungsi humas yaitu :
a. Memberikan informasi kepada masyarakat.
b. Mengajak masyarakat untuk mengubah perilaku dan sikap mereka.
c. Melakukan usaha-usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu
lembaga atau organisasinya dengan publiknya atau sebaliknya.
4. Philip Kesly
Fungsi humas menurut Philip Kesly seorang petugas humas
terkemuka dalam tulisannya “ Managing the Human Climate “, bahwa
setiap bidang atau kegiatan humas mempunyai kaitan dengan bidang
lainnya dan petugas humas itu harus mengetahui bidang atau kegiatan
mana yang sesuai dengan bidang organisasi atau perusahaannya.
25

Berdasarkan bidang yang dicakup kegiatan humas diatas Philip Kesly


menyimpulkan fungsi humas sebagai berikut :
a. Humas adalah fungsi manajemen yang dibentuk untuk mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan.
b. Membantu pelaksanaan program organisasi atau perusahaan.
c. Memberi nasehat, petunjuk, dan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan
organisasi atau perusahaan.
d. Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan keuangan dan
kepegawaian.
e. Menumbuhkan kesadaran akan perlunya komunikasi dalam manajemen.
f. Memberikan informasi secara terbuka dan akurat, untuk menghilangkan
keraguan terhadap sesuatu hal.
g. Menyampaikan informasi secara jujur tanpa menambah atau mengurangi
hakekat yang sesungguhnya.
h. Berusaha untuk menarik perhatian publik terhadap organisasi maupun
keluarnya.
Dari beberapa pendapat para ahli dan profesional dibidang humas

diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi pokok seorang praktisi humas adalah

sebagai berikut :

1. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau

organisasi dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal

dalam rangka menanamkan pengertian.

2. Menilai dan menentukan pendapat umum yang berhubungan dengan

organisasi atau perusahaannya.

3. Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan

pendapat umum sebagaimana mestinya.

4. Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan

iklim pendapat publik yang menguntungkan organisasi atau perusahaan.


26

5. Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum.

Tujuan-tujuan suatu lembaga kehumasan tidak terbatas hanya pada

yang diterakan diatas, kadangkala suatu organisasi baik pemerintahan maupun

swasta telah memiliki suatu tujuan yang telah ditentukan dan disepakati oleh

semua orang yang ada dalam suatu organisasi. Setiap tujuan humas selalu

menginginkan tanggapan yang positif dari publik sehingga tanggapan yang

dihasilkan oleh publik bisa disesuaikan oleh suatu organisasi umumnya dan

bagi aktifis humas. Semua tujuan humas selalu dilandaskan pada kode etik

yang disepakati bersama.

E. Kegiatan Humas

Kegiatan Humas adalah kegiatan yang ditujukan kepada publiknya.

Berdasarkan jenis publiknya, kegiatan humas dibagi menjadi dua yaitu

kegiatan eksternal dan kegiatan internal. Berikut penjabaran dari kegiatan

humas tersebut:

1. Kegiatan Eksternal Humas

Hubungan dengan publik di luar perusahaan merupakan keharusan

yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja

sama dengan perusahaan lain.karena itu perusahaan harus menciptakan

hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat

umumnya.

Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern

secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur,

teliti, dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara persuasif,


27

komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan

sehingga timbul rasa tertarik.

Masalah yang perlu dipecahkan dalam kegiatan external public

relations meliputi bagaimana memperluas pasar bagi produksinya,

memperkenalkan produksinya kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan

dan penerimaan dari publik maupun masyarakat, memelihara hubungan baik

dengan pemerintah, mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap

perusahaan, memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion leader,

memelihara hubungan baik dengan publik dan para pemasok yang

berhubungan dengan operasional perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan

kepercayaan dari publik dalam masyarakat.Tindakan-tindakan yang harus

dilakukan external public relations seperti :

a. Menganalisa dan menilai sikap dari opini publik yang menanggapi

kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan

menerapkan metodenya.

b. Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama

kegiatan yang mendapat sorotan atau kritikan publik.

c. Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan

objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas

dan perkembangan perusahaan.

d. Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi

staf ke arah yang lebih efektif.


28

e. Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan

dan selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.

Kegiatan eksternal humas ini ditujukan untuk publik eksternal

organisasi atau perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar

perusahaan, yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti

masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing, dan lain

sebagainya.

Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan

kedekatan dan kepercayaan publik dengan perusahaan. Dengan begitu maka

akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan

dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas

perusahaan dimata publiknya. Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan

oleh praktisi humas, adalah:

a. Hubungan dengan komunitas (Community Relations)

Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian

perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan

sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu

menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan

dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh

perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan

dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social

Responsibility.
29

b. Hubungan dengan pelanggan ( Customer Relations )

Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat

meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan

perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001 : 455) tujuan hubungan

konsumen antara lain:

1) mempertahankan pelanggan lama,

2) menarik pelanggan baru,

3) memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru,

4) memudahkan penanganan keluhan pelanggan, dan

5) mengurangi biaya.

Costumer relations dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain

plant tour, iklan, film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.

c. Hubungan dengan media massa dan pers ( Media & Press Relations )

Hubungan dengan media dan pers merupakan sebagai alat,

pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan

publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas

komunikasi humas dengan pihak publik. Dengan hubungan baik dengan

media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan

meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang

perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan

melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui

kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat
30

pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan

melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan

jumpa pers (press gathering).

d. Hubungan dengan pemerintah (Government Relations)

Hubungan yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan

perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan

kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut terwujud

sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum.

2. Kegiatan Internal Humas

Kegiatan internal humas merupakan kegiatan yang ditujukan untuk

publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan

elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan,

seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi

perusahaan dan sebagainya

Melalui kegiatan internal humas diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan.

Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam

perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu

kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.Kegiatan

hubungan internal yang dilakukan oleh seorang praktisi humas, yaitu:


31

a. Hubungan dengan karyawan ( Employee Relations )

Seorang humas harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan

karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik

dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan dalam organisasi atau perusahaan. Seorang

humas harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan

karyawan. Karena dengan diadakan program employee relations

diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan

merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga

dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi,

kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.

b. Hubungan dengan pemegang saham (Stockholders Relations)

Seorang humas juga harus mampu membina hubungan yang baik

dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang

terjadi dalam organisasi atau perusahaan. Karena sebagai penyandang

dana, mereka harus selalu mengetahui perkembangan perusahaan

secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka

terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan

kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.

3. Kegiatan Humas Rumah Sakit

Dalam pelayanan rumah sakit 24 jam setiap hari non stop untuk

pelayanan darurat, non darurat dan instalasi rawat jalan memberikan


32

pelayanan spesialistik yang baik untuk diperuntukkan pasien baru

maupun pasien lama, baik umum, peserta askes, maupun pasien yang

terdapat jaminan perusahaan timbul salah satu masalah yang timbul di

rumah sakit adalah akibat kurangnya komunikasi yang efektif antara

dokter dengan pasien. Terkadang mengalami kesalahpahaman dalam

menjelaskan atau menangani seorang pasien. Pada saat inilah peran

humas di rumah sakit sangat penting untuk menciptakan peluang

strategis dalam upaya mensosialisasikan hak dan kewajiban pasien

serta hak dan kewajiban dokter-dokter dalam penyelenggaraan praktik

kedokteran yang baik sesuai amanah. Karena humas memainkan peran

utama dalam membantu mengkomunikasikan uang, waktu dan sumber

daya lainnya.

Jasa pelayanan kesehatan rumah sakit dewasa ini sudah mengalami

perubahan yang mendasar dan merupakan sebuah badan usaha yang

mempunyai banyak unit bisnis strategis. Kegiatan utama pelayanan

rumah sakit adalah penyelenggaraan jasa pelayanan medik, yang

mencakup proses medik sampai menghasilkan income. Hal inilah yang

nantinya akan dinilai oleh pasien sebagai citra dari rumah sakit

tersebut. Misalnya, Instalasi rawat inap, Instalansi laboratorium,

Instalasi gawat darurat, Rehabilitas medik, Radiologi, Gizi, dan

Pemulasaran jenazah. Peran rumah sakit sebagai industri jasa

merupakan bentuk upaya pelayana kesehatan yang bersifat sosio

ekonomi yaitu suatu usaha yang bersifat sosial namun diusahakan agar
33

bisa memperoleh surplus dengan cara pengelolahan yang secara benar

dan profesional dalam bekerja. Peran humas di rumah sakit diharapkan

dapat mensosialisasikan segala hal yang ada di rumah sakit, hal

tersebut bertujuan untuk:

a. Agar dapat mengetahui hak dan kewajiban pasien.

b. Agar dapat mengetahui hak dan kewajiban dokter.

c. Dapat mengaplikasikan kewajiban dan memperhatikan hak pasien

dalam pelaksanaan praktik rumah sakit.

d. Untuk menciptakan peluang strategis dalam upaya

mensosialisasikan program-program yang dibuat.

Dengan demikian tidak terjadi masalah yang bisa menurunkan citra

rumah sakit. Secara umum jika membahas citra rumah sakit kadang

membuat perbedaan mengenai hal itu citra rumah sakit itu sendiri di

mata masyarakat menemui banyak komentar. Beberapa Riset

membuktikan 78 responden itu menunjukkan, secara umum rumah

sakit di Indonesia dirasakan bersifat komersial dan tidak layak. Di sisi

lain, Suasana, Kebersihan dan Kenyamanan kurang diperhatikan, Ada

dokter yang tidak memberi penjelasan yang cukup kepada pasien

berakibat pada pasien yang kurang puas dalam menagani, Ada juga

dokter yang terlalu banyak pasien sehingga dalam memeriksa pasien

dengan cepat dan tidak akurat, Perawat tidak memberikan layanan


34

yang baik dengan memperlihatkan muka (judes, acuh, cuek, sombong,

tidak sopan).

Kita harus tahu sebelumnya Humas adalah penghubung antara

manajemen dan konsumennya. Saling membutuhkan ketrampilan

Humas untuk membina hubungan di antara keduanya. Salah satunya

adalah membuka jalan komunikasi. Adapun tugas seorang humas

adalah dalam menciptakan hubungan yang baik dengan komunitas

tentu saja dilakukan dengan konsep komunikasi melalui berbagai jalur-

jalur tertentu yang dinilai paling efektif. Konsep komunikasi tersebut

tentu saja memberikan titik tolak pada kegiatan-kegiatan (action

oriented) yaitu kegiatan yang dilakukan oleh lembaga, dalam hal ini

tentu praktisi humas, sebagai pelaksanaanya yang bersifat partisipatif.

Dengan partisipasi itu, maka keuntungan yang di peroleh bukan hanya

pada organisasi atau lembaga saja tetapi juga pada lingkungan

sekitarnya yang ikut berdampak baik dalam khalayak umum.

Menghadapi khlayak umum terkadang juga gampang-gampang

sulit masyarakat ketika terjadi kasus-kasus sosial yang timbul akibat

kurang lancarnya jalur komunikasi sehingga saling memberi

pengertian antara pihak yang terkait dan tidak memahami. Hal ini

membutuhkan dukungan kreatifitas dan kemampuan manajemen

komunikasi yang baik namun seorang public relations juga harus bisa

mengatasi masalah dan mengerti setidaknya apa yang menjadi


35

khalayak umum inginkan ketika kerumah sakit menghadapi keluhan.

Kalau kita sudah bisa mengerti dan memberi sedikit perhatian terhadap

pasien kita.

Dengan sendiri pasien itu akan datang lagi karena sudah

percaya dengan pelayanan yang di sediakan di rumah sakit sangat baik

itu sebabnya. Humas rumah sakit harus mampu membuat hubungan

harmonis antara rumah sakit dengan pasien serta mencegah timbulnya

rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya. Petugas

humas harus mampu mengubah hal-hal yang berpotensi menjadi

rintangan psikologis menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan

dan ketertarikan. harus mampu menjalin komunikasi kepada semua

pegawai di instansinya agar tercapai iklim organisasi yang mendukung

peningkatan kompetensi organisasi.

Maka kesimpulan yaitu peran humas rumah sakit yang terpenting di

mata pasien adalah dalam upaya menyelesaikan dan menangani

keluhan pasien. Dalam menindak lanjuti kekecewaan yang di buat

rumah sakit dan ketidak puasan atau keluhan pasien, sebaiknya tidak

dengan cara defensif, melainkan menunjukkan upaya dan berusaha

memperbaiki pelayanan. Kepuasan pasien terhadap respons yang

diberikan rumah sakit akan sangat menentukan persepsi pasien

terhadap rumah sakit serta citra rumah sakit di mata masyarakat akan

menjadi baik. Semoga dengan adanya beberapa kasus di rumah sakit


36

tidak menjadikan momok menekutkan pada setiap orang untuk sekedar

analisa kesehatan karena harapan untuk masa depan adalah kesehatan

yang lebih panjang patutlah kita juga harus berhati-hati dan mawas

diri.

F. Peran Humas

Seorang Humas memiliki peran yang penting dalam sebuah instansi

atau perusahaan seperti yang dimuat oleh Drs. Soleh Soemirat, M.S dan Drs.

Elvinaro Ardianto, M.Si (2007) pada bukunya yang berjudul Dasar-Dasar

Public Relations yaitu:

1. Communication Tehnician

Beberapa praktisi memasuki dunia PR ini sebagai teknis. Pada tahap

ini kemampuan jurnalistik dan komunikasi sangat diperlukan. PR diarahkan

untuk berperan menulis, menulis news letter, menulis in house journal,

menulis news release, menulis feature, dll. Biasanya praktisi dalam peran ini

tidak hadir pada saat manajemen menemui kesulitan. Mereka tidak

dilibatkan dalam manajemen sebagai pengambil keputusan. Peran mereka

lebih ke arah penulisan tools dan mengimplementasikan program. Mereka

sebagai "the last to know"

2. Expert Prescriber

Praktisi PR sebagai pendefinisi problem, pengembang program dan

memeiliki tanggungjawab penuh untuk mengimplementasikannya. Mereka

sebagai pihak yang pasif. Manajer yang lainnya menyerahkan tugas


37

komunikasi sepenuhnya ke tangan si "komunikator" ini sehingga mereka

dapat mengerjakan pekerjaan mereka yang lainnya.Tampaknya bangga

karena PR( Public Relations ) semacam ini dianugerahi kepercayaan tinggi

tetapi karena tidak adanya keterlibatan top manajemen dalam peran PR maka

PR( Public Relations )seolah terisolir dari perusahaan. Ia sibuk sendiri

dengan pekerjaannya. Di pihak manajemen mereka juga menjadi sangat

tergantung kepada PR( Public Relations )nya. Mereka menjadi minim

komitmen kepada tugas – tugas PR( Public Relations ), padahal seperti

diketahui seharusnya tugas PR( Public Relations ) harusnya dilakukan oleh

semua orang yang ada dalam sebuah perusahaan,

Dalam hal peran dan fungsi PR ( Public Relations ) sehingga

mereka paham spirit perlunya PR( Public Relations ) bagi perusahaan

menjadi rendah dan tidak akan tersosialisasi bahkan terburuk akan hilang

kepercayaan top manajemen akan fungsi PR bagi sebuah organisasi. Hal

ini akan terjadi apabila top manajemen banyak merasa dikecewakan oleh

PR( Public Relations ) yang dianggap mereka sebagai pakar.

3. Communication Facilitator

PR ( Public Relations ) sebagai pendengar setia dan informasi.

Mereka sebagai penghubung, interpreter dan mediator antara organisasi

dan publiknya. Mereka mengelola two way communicationnya dengan

cara membuka rintangan komunikasi yang ada atau yang terjadi.

Tujuannya dalam hal ini adalah untuk menyediakan kebutuhan dua belah
38

pihak akan informasi, membuat kesepakatan yang melibatkan minat

keduabelah pihak.

Para pelaku dengan peran ini menempatkan dirinya sebagai sumber

informasi dan sebagai kontak antara organisasi dan publiknya. Sebagai

wasit dari interaksi, memantapkan agenda yang akan didiskusikan antara

dua belah pihak, menyimpulkan pandangan, bereaksi terhadap kasus,

membantu partisipan mendiagnosa masalah, membantu menyelesaikan

masalah yang berhubungan dengan komunikasi. Mereka bekerja di bawah

asumsi bahwa two way communication mampu meningkatkan kualitas

pengambilan keputusan organisasi dan publik dalam hal prosedur,

kebijakan, serta tindakan lain yang berhubungan dengan minat kedua

belah pihak.

4. Problem Solving Facilitator

Mereka berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan

dan memecahkan masalah. Mereka menjadi bagian dalam manajemen

stratejik perusahaan. Bergabung dengan konsultan mulai dari awal

direncanakan program hingga evaluasinya. Membantu manajemen

menerapkan PR ( Public Relations ) sebagai tahapan fungsi manajemen

yang sama dengan kegiatan manajemen yang lain.

PR( Public Relations ) berfungsi sebagai bagian penting

penganalisis situasi, memiliki peran yang intens dalam pengembangan

prosedur, kebijakan, produk dan aksi perusahaan. Mereka juga memiliki


39

power mengubah sesuatu yang seharusnya diubah. Mereka harus terlibat

dalam segala bentuk perubahan organisasi.

Melalui peran ini mereka menjadi paham spirit setiap program baik

motivasi maupun tujuan mengapa program harus dilaksanakan, mereka

mensupport perubahan strategis organisasi, keputusan yang sifatnya taktis

dan memiliki komitmen pada perubahan dan mampu menyediakan segala

sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan program.

Mereka dimasukkan sebagai tim manajemen karena mereka

mampu menunjukkan kemampuan dan nilai dalam membantu manajemen

menangani serta menyelesaikan permasalahan.

G. Komunikasi Humas

Humas adalah aktifitas lembaga yang melakukan fungsi manajemen

dalam bidang komunikasi dan informasi kepada publik pemangku kepentingan

dan atau sebaliknya. peran Humas sebagai komunikator, fasilitator dan

desiminator.

Humas komunikator yaitu, Humas instansi berperan membuka akses

saluran dan komunikasi dua arah, antara instansi dan publiknya, baik secara

langsung mau pun tidak langsung. Peran Humas sebagai fasilitator, Humas

berperan menerap perkembangan situasi dan aspirasi publik untuk di jadikan

masukan bagi pimpinan instansi dalam pengambilan putusan. Humas

Desiminator yaitu humas berperan dalam pelayanan informasi terhadap

internal organisasi dan publiknya, baik langsung mau pun tidak langsung,

mengenai kebijakan dan kegiatan masing-masing instansi. Oleh karena itu,


40

praktek Humas yang paling ideal komunikasi aktif, menginformasikan

berbagai kebijakan instansi kepada masyarakat, hal itu bertujuan untuk

membentuk citra positif daerah tersebut dimata publiknya Humas sebagai juru

bicara instansi, melakukan hubungan timbal balik antara instansi dengan

masyarakat umum, dan organisasi kemasyarakatan, untuk memperjelas suatu

kegiatan instansi dalam melakukan hubungan intern dengan satuan dan

peliputan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi maupun

masyarakat.

Serta melaksanakan koordinasi atau kerja sama dengan organisasi

kewartawanan (Moore, 2004 ). maksud dan tujuan melaksanakan peran

Humas adalah untuk membentuk citra positif tentang instansi di masyarakat

dibutuhkanlah terobosan baru dari sebuah praktek kehumasan, ciri dan

kekhasan informasi yang diharapkan menjadi kekuatan dan karakter dari

kontek kehumasan kekinian. Oleh karena itu, Humas mampu menjadi

mainstream ditengah dominasi berita yang dimiliki segelintir media dan

cenderung elitis, Adapun yang dimaksud terobosan yaitu, harus mampu

melampoi semata-mata persoalan kelembagaan, kedepan nanti semestinya

sudah bisa menjawab tentang tantangan kehumasan. Dengan mengedapankan

Subtansi dimana posisi otonomi daerah sesungguhnya memiliki peran yang

lebih terbuka dan secara proses lebih demokratis. Dengan memberikan peran

yang lebih kuat pada proses informasi publik dan sekaligus pilihan pada tren

teknologi, diharapkan terjadi terobosan sehingga mampu menjadi produser


41

informasi. Memperkuat citra dimata publik, sekaligus menjadi model desain

partisipasi ditingkat gagasan untuk pembangunan daerah.

Humas pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian Humas di instansi

dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan

mereka. Memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana

serta hasil kerja instansi serta memberi pengertian kepada masyarakat tetang

peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatunya yang berpengaruh

terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar, humas instansi dan politik juga

memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi pimpinan tentang

segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinanreaksi

masyrakat akan kebijakan instansi, baik yang sedang dilaksanakan, akan

dilaksanakan ataupun sedang diusulkan.

Seiring dengan tuntutan transparansi dari masyarakat-masyaarkat luas

sebagai publik instansi, Manfaat Humas dalam penyelenggaraan instansi

secara umum diterima sejak lama. Humas harus memiliki sifat membina dan

mengembangkan partisipasi masyarakat. Di era reformasi yang menuntut

segala sesuatunya serba transparan, juga berdampak pada keingin tahuan

masyarakat akan berbagai informasi yang berkenaan dengan

penyelenggaraaan instansi dan pembangunan.

Instansi dituntut menyediakan informasi dan mengkomunikasikannya

atau mensosialisasikannya sesuai dengan keinginan masyarakat, sebab pada

dasarnya instansi adalah pelayan masyarakat (public service) yang harus

memberikan pelayanan dan pengabdian terhadap masyarakat. Memberikan


42

pelayanan terhadap masyarakat merupakan tugas utama dari instansi.

Pelayanan yang diberikan harus di lakukan sebaik mungkin sehingga tercipta

hubungan yang harmonis antara instansi dan masyarakat. Disinilah diperlukan

peran Humas instansi dalam mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada

masyarakat. Layanan yang bercirikan cepat, tepat, akurat haru diberikan

kepada masyarakat. Karena kualitas layanan sangat mempengaruhi

kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas instansinya.

Setiap kali muncul peraturan, undang-undangan atau kebijakan instansi

yang mempengaruhi nasib masyarakat maka pihak instansi berkewajiban

berusaha untuk menjelaskan berbagai implikasi kepada segenap masyarakat,

karena nasib merekapun turut terpengaruh. Kebanyakan kegiatan Humas

instansi diarahkan untuk hubungan dengan media, masalah umum,

dokumentasi dan publikasi.

Kegiatan komunikasi dalam kehumasan mempunyai ciri-ciri tertentu.

Ciri-ciri tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Komunikasi dalam kegiatan humas berlangsung dua arah (timbal-balik).

b. Kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi, penggiatan

persuasif, dan pengkajian pendapat umum.

c. Tujuan yang hendak dicapai adalah tujaun perusahaan/ organisasi tempat

humas berada;

d. Sasaran yang dituju adalah khalayak internal dan khalayak eksternal;

e. Efek yang diharapkan adalah terbiananya hubungan yang harmonis antara

perusahaan dan khalayak.


43

Kehumasan senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan

pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut

diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan yang positif.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kunci sukses humas adalah melalui

komunikasi. Artinya, keberhasilan humas untuk mencapai tujuannya

bergantung kepada sejauh mana humas itu dapat menjalin hubungan yang baik

dengan masyarakatnya, baik khalayak internal maupun eksternal.

Misi yang diemban oleh humas yakni memberikan pelayanan

informasi kepada masyarakat tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan

kebijaksanaan, kegiatan dan tindakan organisasi/ perusahaan. Pelayanan

informasi tersebut hanya dapat dilaksanakan melalui komunikasi.

Melalui komunikasi pula, humas dapat menyampaikan informasi,

mendorong atau memotivasi, mempersuasi, mempengaruhi, dan merubah

sikap khalayak atau publik. Demikian pula dalam tugas humas untuk membina

hubungan baik, saling pengertian, saling membutuhkan, dan saling

mendukung adanya organisasi di satu pihak dengan keberadaan masyarakat di

lain pihak.

Dari pendeskripsian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kunci

sukses suatu komunikasi dalam kehumasan, sangat tergantung pada proses

pelaksanaan komunikasi yang efektif.


44

H. Fasilitator Komunikasi di Rumah Sakit

Fasilitator adalah orang yang memberikan bantuan dalam

memperlancar proses komunikasi sekelompok orang, sehingga mereka dapat

memahami atau memecahkan masalah secara bersama.

Fasilitator bukanlah seseorang yang bertugas hanya memberikan

nasihat atau pendapat ahli. Fasilitator harus menjadi nara sumber yang baik

untuk berbagai layanan yang ada di rumah sakit. Oleh karena itu, tugas

fasilitator komunikasi bagi rumah sakit biasanya dilakukan oleh divisi Humas

rumah sakit entah itu Kepala Sub Bagian Humas ataupun Staf Humas lainnya

yang telah mendapatkan pemekalan mengenai segla sesuatu yang ada di

rumah sakit sehinga dapat menjabarkannya kepada masyarakat yang ingin

mendapatkan informasi mengenai rumah sakit.

 Kemampuan Seorang Fasilitator

a. Berkomunikasi dengan baik

Fasilitator harus mendengarkan pendapat setiap anggota

kelompok, menyimpulkan pendapat mereka, menggali keterangan

lebih lanjut, dan membuat suasana akrab dengan peserta diskusi

kelompok.
45

b. Menghormati sesama anggota kelompok

Fasilitator harus menghargai sikap, pendapat, perasaan dari

setiap anggota kelompok.

c. Berpengetahuan

Fasilitator harus mempunyai pengetahuan yang cukup

terhadap setiap persoalan remaja yang akan dibahas sehingga harus

mempunyai minat yang besar terhadap berbagai persoalan keremajaan

yang ada di masyarakat.

d. Memiliki sifat permisif (terbuka)

Fasilitator harus dapat menerima pendapat atau sikap yang

mungkin kurang sesuai dengan pandangan masyarakat luas yang

disampaikan oleh anggota kelompok, karena remaja sering bersikap

aneh dan canggung.

Anda mungkin juga menyukai

  • Analisis Swot
    Analisis Swot
    Dokumen15 halaman
    Analisis Swot
    Priyana Ginada
    Belum ada peringkat
  • HERDI
    HERDI
    Dokumen2 halaman
    HERDI
    muhammad salman handruwirawan
    Belum ada peringkat
  • 33 73 1 SM
    33 73 1 SM
    Dokumen10 halaman
    33 73 1 SM
    muhammad salman handruwirawan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Geostrategi Indonesia
    Makalah Geostrategi Indonesia
    Dokumen10 halaman
    Makalah Geostrategi Indonesia
    muhammad salman handruwirawan
    Belum ada peringkat
  • Geostrategi Indonesia
    Geostrategi Indonesia
    Dokumen6 halaman
    Geostrategi Indonesia
    Gamaliel Jb
    Belum ada peringkat
  • 33 73 1 SM
    33 73 1 SM
    Dokumen10 halaman
    33 73 1 SM
    muhammad salman handruwirawan
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Herdi
    Sejarah Herdi
    Dokumen4 halaman
    Sejarah Herdi
    muhammad salman handruwirawan
    Belum ada peringkat
  • 33 73 1 SM
    33 73 1 SM
    Dokumen10 halaman
    33 73 1 SM
    muhammad salman handruwirawan
    Belum ada peringkat
  • Analisis Swot
    Analisis Swot
    Dokumen6 halaman
    Analisis Swot
    muhammad salman handruwirawan
    Belum ada peringkat