Anda di halaman 1dari 27

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN USAHA MILIK DESA “RUKUN KARYA MANDIRI”


DESA KENITEN
KECAMATAN KEDUNGBANTENG
KABUPATEN BANYUMAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan pelengkap Anggaran Dasar
yang bertujuan memberikan penjelasan dan rinciannya.
(2) Segala hal yang tidak dan atau belum diatur pada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga akan diatur pada Peraturan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
atau Standar Operasinal Prosedur BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI sesuai
kebutuhan dan perkembangannya.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Keanggotaan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI RUKUN KARYA MANDIRI adalah
seluruh warga masyarakat Desa Keniten yang menetap atau berdomisili di Desa Keniten.

BAB III
PENGURUS BUM DESA
Pasal 3
Pengurus BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI Penduduk Desa Keniten yang
mempunyai jiwa wirausaha, bertempat tinggal dan menetap di Desa sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun berturut-turut, yang dibuktikan dengan kartu Tanda Penduduk dan
berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh pengabdian terhadap
perekonomian desa
Pasal 4
Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
terdiri dari:
a. Penasihat;
b. Pengurus harian; dan
c. Dewan Pengawas
Pasal 5
Syarat sebagai Pengurus BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI
a. Penduduk Desa Keniten bertempat tinggal dan menetap di Desa Keniten sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut, yang dibuktikan dengan Kartu Tanda
Penduduk;

1
b. Memiliki kualifikasi : jujur, bertanggungjawab, memiliki jiwa wirausaha, kader dan
pengabdian kepada masyarakat, mempunyai pengalaman dalam berorganisasi,
mempunyai bakat kepemimpinan, mempunyai visi dan perspektif membangun
masyarakat, mempunyai sifat kegotongroyongan, partisipatif, dan kebersamaan,
mampu menjalin komunikasi dan fasilitatif dan memiliki motivasi mengembangkan
kelembagaan dan organisasi kerja BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
c. Dipilih dalam Forum Musyawarah Desa Keniten;
d. Pengurus Harian dan Dewan Pengawas minimal berpendidikan SMP atau sederajat;
e. Pengurus Harian Minimal telah berusia 21 tahun, maksimal berusia 60 tahun;
f. Dewan Pengawas Minimal telah berusia 40 tahun, maksimal berusia 70 tahun;
g. Pengurusf Harian bukan anggota TNI/POLRI atau Aparatur Sipil Negara dan Dewan
Pengawas dapat dari anggota TNI/POLRi atau Aparatur Sipil Negara;
h. Pengurus Harian bukan Aparat Pemerintah Desa dan Pimpinan atau Anggota Badan
Permusyawaratan Desa;
i. Dewan Pengawas dapat dari unsur Badan Permusyawaratan Desa.
Pasal 7
Berhentinya status sebagai Pengurus BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI:
a. Tidak bertempat tinggal, menetap dan/atau tidak lagi ber-Kartu Tanda Penduduk lagi di
wilayah Desa Keniten Kecamatan Kedungbanteng;
b. Mengundurkan diri secara suka rela sebagai Pengurus BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI;
c. Diberhentikan dengan hormat maupun tidak hormat sebagai Pengurus BUM Desa
RUKUN KARYA MANDIRI;
d. Berhalangan tetap selama lebih dari 3 bulan berturut-turut.
e. Tidak lagi memenuhi syarat yang diatur dalam Pasal 5
Pasal 8
(1) Tata Cara pemilihan dan penetapan sebagai pengurus BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI melalui pengambilan keputusan musyawarah untuk mencapai mufakat
dan/atau suara terbanyak, sesui ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi nomor 2 tahun 2015
sebagai Peraturan Pelaksana dari Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksana Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
(2) Calon Pengurus atau formatur Pengurus dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan
dalam Musyawarah Desa dengan menawarkan secara langsung kepada peserta.
(3) Apabila tidak dapat disepakati melalui kesepakatan peserta Musyawarah Desa,
dilakukan dengan penetapan calon melalui rapat kordinasi antara Pemerintah Desa
dengan Badan Permusyawaratan Desa.
(4) Rapat Kordinasi yang dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan menskors
Musyawarah Desa oleh pimpinan musyawarah dengan batas waktu rapat kordinasi
disepakati oleh peserta musyawarah.
(5) Apabila batas waktu yang telah disepakati belum menghasilkan calon pengurus BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI maka Musyawarah Desa ditunda untuk ditentukan
waktu, hari dan tanggalnya yang disepakati oleh peserta Musyawarah Desa.

2
(6) Musyawarah Desa Kedua dengan agenda pemilihan Pengurus BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI, didahului dengan diadakannya rapat kordinasi antara Pemerintah
Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk menetapkan calon Pengurus BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI.
(7) Rapat kordinasi yang dimaksud pada ayat (6) dapat diadakan beberapa hari sebelum
Musyawarah Desa yang dimaksud pada ayat (5) diadakan,
(8) Apabila pada Musyawarah kedua belum juga disepakai pengurus BUM Desa RUKUN
KARYA MANDIRI, maka Kepala Desa selaku Kepada Pemerintah Desa menentukan
Pengurus BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI.
(9) Calon pengurus yang telah ditetapkan dalam rapat kordinasi Pemerintah Desa
dengan Badan Permusyawaratan kemudian disampaikan dalam Musyawarah Desa
untuk dilakukan kesepakatan dan atau pemungutan suara terbanyak dalam
pengambilan keputusan
(10) Calon Pengurus yang telah ditetapkan dalam Rapat Kordinasi yang dimaksud pada
ayat (8) harus yang hadir dalam Musyawarah Desa dibuktikan dengan daftar hadir.
Pasal 9
(1) Penetapan Pengurus BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI yang telah disepakati
dalam Musyawarah Desa dengan menerbitkan Surat Keputusan Kepala Desa secara
kolektif.
(2) Salinan Surat Keputusan yang dimaksud pada ayat 1 diberikan kepada yang
bersangkutan.
(3) Masa bakti pengurus BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI selama 5 (lima) tahun
dan dapat dipilih kembali untuk jabatan yang sama untuk 2 (dua) kali masa bakti.

BAB III
TUGAS DAN WEWENANG PENASIHAT BUM DESA
Pasal 10
Tugas Penasihat BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI:
a. Melaksanakan Peraturan Desa tentang BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI,
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan BUM Desa RUKUN
KARYA MANDIRI;
b. Mengendalikan dan menggerakan usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-
Unit BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Kerjasama BUM Desa Antar-Desa
danUnit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
a. Memberikan masukan atau saran dan pendapat dalam forum Musyawarah Desa,
perumusan kebijaksanaan strategis usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-
Unit BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Kerjasama BUM Desa Antar-Desa
danUnit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
b. Memfasilitasi musyawarah penyelesaian sengketa dan masalah internal Kelembagaan
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-Unit BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI, yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas;
c. Memberikan saran dan pendapat terhadap rencana kerjasama kelembagaan usaha
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-Unit BUM Desa KARYA RUKUN

3
MANDIRI, dengan Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, antar
Unit-Unit BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Pihak Ketiga;
d. Berkedudukan sebagai saksi dalam penandatanganan naskah kesepahaman
(memorandum of understanding) dengan Pemerintah, Pemerintah Propinsi,
Pemerintah Kabupaten, antara Unit-Unit BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-
Unit Usaha Bersama BUM Desa, Lembaga Non Pemerintah, dan Pihak Ketiga;
e. Melakukan kordinasi dan menjebatani hubungan dan sistem kerja/kerjasama antara
Pemerintahan Desa, Badan Kerjasama Antar Desa, Kerjasama BUM Desa Antar-
Desa, dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
f. Memberikan pendapat dan saran serta pandangan umum dalam penyelenggaraan
Musyawarah Desa;
c. Melakukan tugas lain yang bersifat penting dan strategis dalam mengkordinasikan
kegiatan dan usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau Unit-unit Usaha
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang berhubungan langsung dengan
masyarakat Desa Keniten.
Pasal 11
Wewenang Pembina BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI:
a. Meminta keterangan Dewan Pengawas terhadap permasalahan yang sedang
diselesaikan;
b. Melakukan pembinaan seluruh personal dalam organ BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
c. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang
menyangkut pengelolaan usaha Desa;
d. Mengangkat dan menetapkan Surat Keputusan sebagai Pengurus Harian dan Dewan
Pengawas BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
e. Memberhentikan dengan hormat dan tidak hormat Pengurus Harian dan Dewan
Pengawas BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI yang sebelumnya telah disepakati
dalm Forum Musyawarah Desa;
f. Mengangkat 1 (satu) staf Pembina sebagai pelaksana harian tugas Pembina BUM
Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
g. Pembina berhak atas honor dan tunjangan yang disesuaikan dengan kemampuan dan
Keuntungan yang diperoleh BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
h. Staf Pembina berhak atas honor, biaya transportasi dan biaya makan yang
disesuaikan kemampuan dan Keuntungan BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
i. Besarnya ketentuan yang dimaksud dalam huruf (g) dan (h) di atas disepakati dalam
musyawarah anggaran BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI yang kemudian
diusulkan dalam Musyawarah Desa untuk memperoleh persetujuan;
j. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja BUM Desa
RUKUN KARYA MANDIRI.

BAB III
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS HARIAN BUM DESA

4
Pasal 12
Tugas Pengurus Harian BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI:
a. Melaksanakan Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Standar Operasional Prosedur
dan Peraturan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
b. Melaksanakan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama serta mewakili BUM
Desa RUKUN KARYA MANDIRI di hadapan dan di luar Pengadilan;
c. Mengkoordinasikan pertemuan-pertemuan atau Musyawarah Desa bersama Kepala
Desa selaku penasihat;
d. Menyelenggarakan dan memimpin Rapat BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
e. Bersama bersama Penasihat dan Dewan Pengawas membuat Rencana Kerja serta
Anggaran Biaya BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
f. Melakukan pengendalian melalui monitoring, evaluasi kinerja Unit Usaha BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
g. Memelihara dan memastikan keamanan dokumen hasil kegiatan, pembukuan, bukti-
bukti kas dan surat surat penting berkaitan dengan pengelolaan BUM Desa RUKUN
KARYA MANDIRI;
h. Mengikuti pelatihan yang berkompeten untuk pengembangan kelembagan BUM Desa
RUKUN KARYA MANDIRI;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diamanatkan oleh Musyawarah Desa.
j. Memfasilitasi penyelesaian masalah pengelolaan Kerjasama BUM Desa Antar-Desa.
Pasal 13
Kewenangan Pengurus Harian BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI:
a. Membuat dan menerbitkan Peraturan BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI yang
bersifat teknis tentang pengelolaan dan/atau operasional BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI dan/atau Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
b. Mengusulkan pendirian Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI pada
forum Musyawarah Desa;
c. Mengelola dana Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang
merupakan hasil dari kegiatan usaha Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI, dengan besarnya pembagian hak pengelolaan diatur dalam Peraturan BUM
Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
d. Besarnya pembagian hak pengelolaan disepakati melalui rapat kordinasi dengan Unit-
Unit Usaha BUM Desa kemudian diusulkan dalam forum Musyawarah Desa;
e. Pembagian besarnya hak pengelolaan dana oleh BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI yang telah disetujui dan disahkan dalam forum Musyawarah Desa,
dituangkan dalam Peraturan BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
f. Pembagian besarnya hak pengelolaan dana oleh BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI berlaku untuk 1 (satu) tahun periode anggaran dan selanjutnya dilakukan
musyawarah dan kesepakatan kembali dalam forum Musayawarah Desa;
g. melaporkan kegiatan Usaha BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI kepada Penasihat
dan Dewan Pengawas.

5
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS HARIAN BUM DESA
Pasal 14
Hak Pengurus Harian dalam pelaksanaan tugas BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI:
a. menerima honor serta tunjangan biaya operasional kegiatan yang besarnya diatur dan
ditetapkan oleh Musyawarah Desa yang disesuaikan dengan kemampuan dan
keadaan keuangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
b. meminta keterangan laporan keuangan dan/atau kegiatan dari Unit-Unit Usaha BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI sebagai pelaksana operasional;
c. mengajukan hak inisiatif untuk menyelenggarakan Musyawarah Desa;
d. mengusulkan pemberhentian pengelola Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI untuk memperoleh persetujuan dalam Musyawarah Desa;
Pasal 15
Kewajiban Pengurus Harian BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI:
a. Menyampaikan laporan penyelenggaraan kegiatan Usaha BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI setiap akhir tahun anggaran kepada forum Musyawarah Desa, yang
sedikitnya memuat :
1. pertanggungjawaban pengelolaan Anggaran Belanja, Penerimaan dan Biaya BUM
Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
2. pertanggungjawaban pengelolaan dana penyertaan modal;
3. pelaksanaan peningkatan kapasitas dan pencapaian target Usaha BUM Desa
RUKUN KARYA MANDIRI;
4. Laporan tentang kinerja dan visibelitas usaha BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI
dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
5. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
b. Menyampaikan laporan penyelenggaraan kegiatan Usaha BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI pada akhir masa jabatan kepada forum Musyawarah Desa;
c. Menyampaikan laporan keterangan penyelenggaraan Kerjasama BUM Desa Antar-
Desa , Unit-Unit usaha Bersama yang dikelola BKAD Kecamatan Kedungbanteng,
secara tertulis kepada pada forum Musyawarah Desa untuk memperoleh persetujuan,
setiap akhir tahun anggaran.

BAB IV
SUSUNAN PENGURUS HARIAN BUM DESA
Pasal 16
(1) Pengurus Harian BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI terdiri dari :
a. Direktur Utama;
b. Direktur Operasional;
c. Direktur Keuangan;
d. Kepala Divisi Bidang Pengelolaan Unit Usaha;
e. Kepala Divisi Bidang Kerjasama BUM Desa Antar-Desa;
f. Kepala DIvisi Bidang Pengelolaan dan Pemantauan Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa.

6
(2) Susunan Pengurus Harian BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI disesuaikan
dengan kapasitas usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan kondisi Desa.
(3) Susunan Pengurus Harian BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI disepakati pada
forum Musyawarah Desa.

BAB V
TUGAS, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
DIREKTUR UTAMA BUM DESA
Pasal 17
Tugas Direktur Utama BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI:
a. Memimpin Organisasi Kerja BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI secara menyeluruh
berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
b. Merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI dan Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
c. Mengorganisir, mengatur dan membagi tugas dan tanggungjawab dan/atau
pendelegasian kepada organ BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI dibawahnya;
d. Mengelola dana Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI sesuai
ketentuan yang diatur dalam Peraturan BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
e. Mengontrol dan/atau mengecek dan meminta laporan kemajuan kegiatan usaha
kepada Organ Pengurus Harian dibawahnya;
f. Mengkordinasi, membagi tugas dan kerja sama antar Unit-Unit Usaha BUM Desa
RUKUN KARYA MANDIRI baik dalam kegiatan diluar maupun dalam rapat kordinasi;
g. Memimpin rapat kordinasi BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI dan/atau Unit-Unit
Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
h. Menyusun Kebijaksanaan umum pada rapat kordinasi dalam rangka menyusun
strategi dan rencana kerja Pengurus Harian BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI,
Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
i. Menciptakan budaya kerja dengan mengedepankan kebersamaan, budaya gotong
royong, menjunjung tinggi nilai moralitas, disiplin, jujur dan bertanggungjawab, memiliki
loyalitas terhadap pimpinan, organisasi BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
j. Melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama serta mewakili BUM Desa RUKUN
KARYA MANDIRI di hadapan dan di luar Pengadilan.
Pasal 18
Wewenang Direktur Utama BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI:
a. Menerbitkan Surat Edaran Direktur BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, yang
mengatur tentang teknis pelaksanaan kegiatan Organisasi BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, yang tidak
bertentangan dengan Peraturan di atasnya;
b. Mengangkat dan menetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Utama BUM Desa
RUKUN KARYA MANDIRI Tenaga Teknis Profesional, Staf Profesional Unit-Unit
Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, yang sebelumnya telah memperoleh
persetujuan dari Dewan Pengawas dan Penasihat;

7
c. Menyusun dan mengusulkan besarnya honor, biaya operasional, honor sidang, bonus,
Tunjangan Hari Raya bagi Penasihat, Dewan Pengawas, serta mengusulkan besarnya
gaji, tunjangan, bonus, tunjangan hari raya bagi Pengurus Harian BUM Desa RUKUN
KARYA MANDIRI;
d. Mendelegasikan sebagian tugas dan tanggungjawabnya kepada Direktur Operasional,
Direktur Keuangan dan Kepala-Kepala Divisi BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
e. Mengangkat Staf Ahli, Staf Ahli Khusus dan/atau konsultan dalam rangka lebih
mengoptimalkan pelaksanaan Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau
Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
f. Memanggil untuk meminta keterangan tentang laporan keuangan dan kegiatan usaha
Pengurus Harian Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Tenaga Teknis
Profesional dan Staf Profesional BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI dan/atau Unit-
Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
g. Menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) untuk jangka
waktu yang ditentukan dengan pihak ketiga;
h. Menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah Propinsi,
Pemerintah Kabupaten, Lembaga Non Pemerintah, BKAD, Unit-Unit Usaha BUM Desa
Antar-Desa dan Pihak Ketiga;
i. Mengusulkan Staf, dan/atau staf ahli, dan/atau konsultan ahli dalam pelaksanaan
tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya, kepada Direktur Utama untuk diusulkan
dalam Musyawarah Desa;
j. Pelaksanaan kewenangan Direktur Utama BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI
diatur lebih lanjut dalam Standar Operasional Prosedur.
Pasal 19
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang, Direktur Utama BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI bertanggungjawab:
a. Menjaga reputasi dan nama baik BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-Unit
Usaha BUM, Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan
Kerjasama BUM Desa Antar-Desa Kecamatan Kedungbanteng;
b. Pelaksanaan kegiatan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-Unit Usaha BUM
Desa RUKUN KARYA MANDIRI, Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa dan Kerjasama
BUM Desa Antar-Desa Kecamatan Kedungbanteng sesuai dengan Rencana Program
Kerja, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Standar Operasional Prosedur;
c. Merealisasikan Rencana target penerimaan keuntungan bagi BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI, Unit-Unit Usaha BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI, dan
Kerjasama BUM Desa Antar-Desa;
d. Pengelolaan dana BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM
yang menjadi kewenangannya, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
e. Ketersediaan, kelengkapan dan keamanan dokumen kegiatan BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI, Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-Unit
Usaha Bersama BUM Desa dan Kerjasama BUM Desa Antar-Desa Kecamatan
Kedungbanteng;

8
f. Ketertiban dalam pelaksanaan Musyawarah Desa yang membahas tentang BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI.

BAB VI
TUGAS, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
DIREKTUR OPERASIONAL BUM DESA
Pasal 20
Tugas Direktur Operasional BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI :
a. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan dan mengendalikan kegiatan
operasional organisasi kerja BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit
Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
b. Membina hubungan BKAD, pihak ketiga atau pemerintah kaitannya dengan kerjasama
dan penguatan citra organisasi kerja BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-
Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
c. Mengendalikan operasional BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-Unit Usaha
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan mitra kerjasama strategis BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
d. Melaksanakan mandat delegasi dari Direktur Utama untuk melaksankan tugas dan
wewenang dan tanggungjawab Direktur Utama BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
sesuai Anggaran Dasar dan Rumah Tangga BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
e. Notulen dalam pelaksanaan, Rapat Koordinasi, Rapat Kerja dan Musyawarah Desa
yang membahas tentang BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
f. Membuat berita acara dan membuat risalah Rapat Koordinasi, Rapat Kerja dan
Musyawarah Desa yang membahas tentang BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
g. Mempersiapkan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai bahan dan bukti
penyusunan laporan tahunan dan laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan
Pengurus Harian BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
h. Menyusunan Laporan kegiatan Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI tahunan
dan Laporan Pertanggungjawabab akhir masa jabatan;
i. Penata administrasian aset-aset yang dimiliki BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
j. Membuat agenda surat dinas dan agenda kegiatan operasional rutin BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
k. Melaksanakan tugas lainnya yang ditugaskan yang merupakan hasil kesepakatan
dalam Rapat Koordinasi, Rapat Kerja dan Musyawarah Desa pembahasan tentang
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI.
Pasal 21
Wewenang Direktur Operasional BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI :
a. Melaksanakan kegiatan administrasi keseharian BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI;
b. Berkoordinasi dengan Pengurus Harian Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI, untuk mewujudkan tertib administrasi dan tata komunikasi;
c. Merancang, memelihara, dan melakukan perbaikan sistem aplikasi yang diaplikasikan
dalam kegiatan kesekretariatan;

9
d. Membuat rancangan aturan tata tertib administrasi dan tata tertib organ BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
e. Mengadministrasikan rencana dan laporan pengelolaan BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang menjadi
kewenangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
f. Membuat rancangan naskah kerjasama dan naskah kesepahaman (Memorandum of
Understanding) BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit Usaha BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI dengan pemerintah, pemerintah propinsi, pemerintah
kabupaten, BKAD, Lembaga non Pemerintah, Kerjasama BUM Desa Antar-Desa
dan/atau pihak ketiga;
g. Apabila dibutuhkan dapat mengusulkan untuk mengangkat staf administrasi untuk
membantu dan mengoptimalkan tugas dan wewenang Direktur Umum BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
h. Menyusun rencana kebutuhan, perlengkapan dan peralatan serta pelaksanaan
keamanan dan kebersihan kantor;
i. Mengusulkan Staf, dan/atau staf ahli, dan/atau konsultan ahli dalam pelaksanaan
tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya, kepada Direktur Utama untuk diusulkan
dalam Musyawarah Desa.
Pasal 22
Tanggungjawab Direktur Operasional BUM Desa KARYA RUKUN MANDIR :
a. Pengelolaan seluruh berkas dan dokumen BUM Desa;
b. Mendokumenatasikan seluruh kegiatan usaha BUM Desa;
c. Pelayanan publik dan ketersediaan data usaha BUM Desa;
d. Menjaga hubungan yang baik dengan Pemerintah, Pemerintah Propinsi Pemerintah
Kabupaten, BKAD, Lembaga non Pemerintah, Kerjasama BUM Desa Antar-Desa,
Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa, Pemerintahan Desa, pihak ketiga dan Masyarakat Desa;
e. Ketersediaan dan menjaga inventarisasi perlengkapan kantor yang menunjang
kegiatan rutin BUM Desa;
f. pembuatan, pendokumentasian surat masuk dan keluar.

BAB VII
TUGAS, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
DIREKTUR KEUANGAN BUM DESA KARYA RUKUN MANDIRI
Pasal 23
Tugas Direktur Keuangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI:
a. Mewujudkan tertib keuangan lembaga BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;
b. Melakukan koordinasi mengenai keuangan dengan semua komponen yang terkait;
c. Mencatat setiap transaksi keuangan dengan tertib dan tepat waktu (hard dan soft
copy);
d. Membuat atau menyusun laporan keuangan secara lengkap dan akuntable;
e. Membuat perencanaan keuangan harian atas persetujuan Direktur Utama BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;

10
f. Menyusun rancangan laporan keuangan bulananan, akhir tahun anggaran dan akhir
masa jabatan;
g. Menyusun rancangan penerimaan dan belanja BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
untuk 1 (satu) tahun anggaran;
h. Menyimpan dan menarik dana BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI atas persetujuan
Direktur Utama BUM Desa;
i. Melakukan tugas lain yang ditugaskan oleh Direktur Utama BUM Desa yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI.
Pasal 24
Wewenang Direktur Keuangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI :
a. Meminta laporan keuangan harian, bulanan atau tahunan kepada Unit-Unit Usaha
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Kerjasama BUM Desa Antar-Desa;
b. Memberikan saran dan pendapat kepada Direktur Utama BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI tentang situasi khususnya kondisi keuangan BUM Desa dan/atau Unit-Unit
Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
c. Memberikan informasi keuangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau Unit-
Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI kepada Direktur Utama BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan;
d. Memerintahkan kepada bendahara Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI dan/atau Unit Usaha Kerjasama BUM Desa Antar Desa untuk melaporkan
dan/atau memperbaiki sistem administrasi keuangan serta dapat pula memerintahkan
kepada bendahara Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau
Unit Usaha Kerjasama BUM Desa Antar Desa untuk menyetorkan keuangan Unit-Unit
Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau Unit Usaha Kerjasama BUM
Desa Antar Desa di bank yang telah ditunjuk berdasarkan hasil rapat kordinasi
Pengurus Harian BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dengan Pengurus Harian Unit-
Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau Unit Usaha Kerjasama
BUM Desa Antar Desa;
e. Mendistribusikan keuangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI kepada Bendahara
Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau Unit Usaha
Kerjasama BUM Desa Antar Desa khususnya untuk pengeluaran rutin Unit-Unit Usaha
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau Unit Usaha Kerjasama BUM Desa
Antar Desa tiap bulannya;
f. Menyimpan di rekening Bank yang telah ditunjuk yang bersumber dari dana-dana BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI yang diperuntukan sebagai dana cadangan atau sisa hasil usaha setelah
dipotong biaya-biaya, pajak dan bagi hasil;
g. Menolak perintah terhadap pengeluaran dan penerimaan kas atau dana BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI yang tidak sesuai dan/atau bertentangan dengan Peraturan Desa tentang
Pendirian BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, Standar Operasional Prosedur, Rencana Anggaran Penerimaan dan

11
Pengeluaran serta alasan lain yang merugikan lembaga BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
h. Mengusulkan Staf, dan/atau staf ahli, dan/atau konsultan ahli dalam pelaksanaan
tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya, kepada Direktur Utama untuk diusulkan
dalam Musyawarah Desa;
i. Memiliki wewenang lain yang ditugaskan oleh Direktur Utama BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI.
Pasal 25
Tanggungjawab Direktur Keuangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI:
a. Mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI yang terdapat dalam kewenangannya;
b. Pertanggungjawaban yang dimaksud dalam huruf (a) di atas meliputi :
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran Dana Persediaan BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI, Dana Operasional Rutin BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau
Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, pertangungjawaban secara
administratif atas penerimaan dan pengeluaran keuangan yang menjadi
kewenangannya, dan pertanggungjawaban secara fungsional yang merupakan
rekapan pertanggungjawaban administratif pada masa akhir tahun anggaran dan/atau
masa akhir jabatan sebagai bagian dari Laporan Pertanggungjawaban;
c. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Direktur Keuangan setiap bulan kepada
Direktur Utama BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Pengurus Unit-Unit Usaha
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI tentang :
1. keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, meliputi saldo awal, penambahan,
pengurangan, dan saldo akhir dari Buku-Buku Pembantu;
2. keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di brankas dan saldo
di rekening bank/pos;
3. penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo kas.
d. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban yang di maksud dalam huruf (c) di atas
disertai dengan Salinan rekening koran yang menunjukkan saldo rekening untuk bulan
berkenaan dan daftar saldo rekening;
e. Bertanggungjawab sampai dengan harta pribadi apabila terbukti bersalah melakukan
penyalahgunaan pengelolaan keuangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
dan/atau Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI untuk kepentingan
pribadi bendahara dan/atau pembantu/staf bendahara.

BAB VIII
TUGAS, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
KEPALA DIVISI BIDANG PENGELOLAAN UNIT-UNIT USAHA BUM DESA
Pasal 26
Tugas Kepala Divisi Bidang Pengelolaan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI:

12
a. Melakukan kordinasi sistem kerja manajerial pada Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI;
b. Kordinasi kebijaksanaan strategi pengelolaan usaha Unit Usaha BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI;
c. Bersama-sama Pengelola Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
melakukan rapat kerja dan rapat kordinasi Rencana Program Kerja jangka pendek dan
Menengah, Usulan Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Unit-Unit usaha BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI, untuk disampaikan dalam rapat kordinasi dan rapat
kerja Pengurus BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
d. Bersama-sama Pengelola Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
menganalisis, merumuskan dan penyelesaian hambatan dan permasalahan yang
dihadapi Pengelola Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
e. Mendorong tercapainya target pengembangan kapasitas usaha dan target penerimaan
keuntungan dari Unit-Unit Kerja BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
f. Mendorong peningkatan kinerja dan etos kerja organ Unit-Unit Usaha BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
g. Melakukan analisis secara umum dan studi kelayakan terhadap rencana
pengembangan Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
Pasal 27
Kewenangan Kepala Divisi bidang Pengelolaan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI:
a. Melakukan pemantauan, monitoring, penilaian dan evaluasi terhadap pengelolaan
usaha Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
b. Memanggil Pengelola Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI untuk
meminta keterangan tentang laporan keuangan dan perkembangan kegiatan usaha
Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
c. Mengadakan dan memimpin penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Rapat Kerja
dengan pengelolan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI untuk
membahas kebijaksanaan dan langkah strategis pengelolaan Unit-unit Usaha BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
d. Mengusulkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Penerimaan dan Biaya, Perubahan
Rencana Anggaran Penerimaan dan Biaya, dalam forum Rapat Kerja dan Rapat
Kordinasi Pengurus Harian BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, yang sebelumnya
telah dilakukan kesepakatan dalam Rapat Kerja dan Rapat Kordinasi dengan
Pengelola Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
e. Mengusulkan Rencana pembentukan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI yang lebih dahulu telah dilakukan studi analisis dan kelayakan pendahuluan
terhadap rencana tersebut;
f. Mengambil langkah strategis penyelamatan atau penyehatan usaha Unit-Unit Usaha
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang mengalami kerugian atau ancaman
kepailitan, berkordinasi dengan Direktur Utama BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
dan Pengelola Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
g. Mengusulkan penerbitan Surat Peringatan I dan II, kepada Dewan Pengawas BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI dalam rapat kordinasi BUM Desa KARYA RUKUN

13
MANDIRI, terhadap personal pengelola Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Desa tentang Pendirian
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Kesepakatan Musyawarah Desa, Anggaran
Dasar dan Rumah tangga BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Surat Edaran
Direktur Utama BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang berbadan
Hukum, dan pelanggaran terhadap kode etik profesi dan moral religius;
h. Mengusulkan pembubaran Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
yang sudah tidak layak untuk dipertahankan dengan lebih dahulu melakukan analisis
dari aspek ekonomi, sosial dan budaya terhadap Unit Usaha BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI yang bersangkutan;
i. Mengusulkan Staf, dan/atau staf ahli, dan/atau konsultan ahli dalam pelaksanaan
tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya, kepada Direktur Utama untuk diusulkan
dalam Musyawarah Desa;
j. Kewenangan lainnya yang ditugaskan oleh Direktur Utama BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 28
Tanggungjawab Kepala Divisi bidang Pengelolaan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI:
a. Berjalannya kegiatan operasional usaha unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI sesuai dengan Rencana Kerja Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI;
b. Berlakunya Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI,
Kesepakatan Musyawarah Desa yang tertuang dalam Peraturan BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI, Surat Edaran Direktur Utama, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Unit-Unit Usaha yang berbadan hukum dan kebijaksanaan strategis
pengelolaan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
c. Tercapainya target perolehan keuntungan dan kapasitas sesuai dengan Rencana
Kerja Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
d. Pengendalian keuangan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang
sehat dan kemampuan mempertahankan rasio kecukupan modal (likuiditas) dan
kemampuan pembayaran biaya, hutang dan bunga pinjaman;
e. Memastikan ketersediaan, kelengkapan dan keamanan dokumen kegiatan usaha unit-
Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
f. Tanggungjawab lainnya yang dibebankan kepada Kepala Divisi Pengelolaan Unit-unit
Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan yang berlaku.

BAB IX
TUGAS, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
KEPALA DIVISI BIDANG KERJASAMA BUM DESA ANTAR-DESA
Pasal 29

14
Tugas Kepala Divisi bidang Kerjasama BUM Desa Antar-Desa BUM Desa:
a. Mengkordinasikan Rencana Kerjasama BUM Desa Antar–Desa dengan Pengurus
Harian Badan Kerjasama Antar Desa di wilayah Kecamatan Kedungbanteng dalam
rangka pembentukan dan/atau pendirian Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
b. Menjamin kepastian hukum bahwa satu-satunya wadah Kerjasama BUM Desa Antar–
Desa adalah Badan Kerjasama Antar Desa Kecamatan Kedungbanteng berdasarkan
Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Kerjasama Antar Desa;
c. Menalisis dan melaksanakan studi kelayakan Rencana Kerjasama BUM Desa Antar–
Desa, dari aspek ekonomi, sosial, budaya dan kemampuan keuangan BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
d. Menyelenggarakan Rapat Kerja yang membahas tentang Rencana Kerjasama BUM
Desa Antar–Desa Pengurus Harian BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
e. Bersama-sama Pengurus Harian BKAD, mempersiapkan Naskah Kesepahaman
Kerjasama BUM Desa Antar Desa;
f. Melakukan pemantauan atau monitoring pengelolaan usaha Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa, yang merupakan hasil pelaksanaa kesepakatan Kerjasama BUM Desa
Antar-Desa dalam wadah BKAD Kecamatan Kedungbanteng, tanpa mencampuri
secara langsung pengelolaan usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
g. Melaporkan setiap bulannya, perkembangan hasil kegiatan usaha Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa dalam forum Rapat Kerja Pengurus Harian BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI untuk dijadikan sebagai bahan rapat Musyawarah Desa;
h. Melaksanakan tugas lainnya yang ditugaskan oleh Direktur Utama dan hasil
kesepakatan dalam Musyawarah Desa, sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan yang berlaku.
Pasal 30
Kewenangan Kepala Divisi Bidang Kerjasama BUM Desa Antar Desa BUM Desa :
a. Mengusulkan Rencana Pembentukan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa sebagai
hasil Kerjasama BUM Desa Antar-Desa, dalam Rapat Kerja dan/atau Rapat Koordinasi
Pengurus Harian BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI untuk diusulkan pada forum
Musyawarah Desa;
b. Memanggil Pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa untuk meminta keterangan
tentang laporan keuangan dan perkembangan kegiatan usaha Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa;
c. Meminta Laporan keuangan dan laporan usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
d. Miliki kewenangan hak bertanya dalam forum Musyawarah Antar Desa di Kecamatan
Kedungbanteng, terhadap permasalahan baik internal maupun eksternal yang sedang
dihadapi pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
e. Mengusulkan dalam Musyawarah Antar Desa terhadap bentuk usaha dan status
hukum rencana pendirian Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
f. Mengusulkan calon pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa pada forum
Musyawarah Antar Desa Kecamatan Kedungbanteng, yang memenuhi syarat sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bersama Kepala Desa, Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD Kecamatan Kedungbanteng;

15
g. Mengusulkan Staf, dan/atau staf ahli, dan/atau konsultan ahli dalam pelaksanaan
tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya, kepada Direktur Utama untuk diusulkan
dalam Musyawarah Desa;
h. Kewenangan lain yang diamanatkan oleh Direktur Utama BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI dan hasil kesepakatan dalam Musyawarah Desa, sepanjang tidak
bertentangan dengan Peraturan Bersama Kepala Desa, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BKAD, Peraturan BKAD, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Unit Usaha Bersama BUM Desa.
Pasal 31
Tanggung jawab Kepala Divisi Bidang Kerjasama BUM Desa Antar Desa, BUM Desa:
a. Pelaksanaan kerjasama BUM Desa Antar Desa berjalan sesuai Rencana dan
kesepakatan dalam Musyawarah Antar Desa;
b. Menjaga Hubungan yang baik dengan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) sebagai
badan penyelenggara Kerjasama BUM Desa Antar Desa;
c. Hubungan yang baik dan saling menguntung diantara BUM Desa yang terikat dalam
Kerjasama Antar Desa;
d. Keamanan dan kertersediaan dokumen-dokumen dan berkas laporan keuangan
danpertanggungjawaban kerjasama BUM Desa Antar Desa;
e. Menjaga nama baik dan Citra baik Unit-Unit Usaha BUM Desa Antar Desa.

BAB X
TUGAS, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
KEPALA DIVISI BIDANG PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
UNIT-UNIT USAHA BERSAMA BUM DESA BERSAMA
Pasal 32
Tugas Kepala Divisi Bidang Pengelolaan dan Pemantauan Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa :
a. Melakukan kordinasi sistem kerja manajerial dengan BKAD dan Unit-Unit Bersama
BUM Desa;
b. Kordinasi kebijaksanaan strategi pengelolaan usaha Unit Usaha Bersama BUM Desa;
c. Bersama-sama Pengelola BUM Desa perserta kerjasama Bum Desa Antar Desa untuk
melakukan rapat kerja dan rapat kordinasi Rencana Program Kerja jangka pendek dan
Menengah, Usulan Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Unit-Unit usaha
Bersama BUM Desa, untuk disampaikan dalam rapat kordinasi dan rapat kerja BKAD;
d. Bersama-sama Pengelola BUM Desa perserta kerjasama Bum Desa Antar Desa
menganalisis, merumuskan dan penyelesaian hambatan dan permasalahan yang
dihadapi Pengelola BUM Desa perserta kerjasama Bum Desa Antar Desa;
e. Mendorong tercapainya target pengembangan kapasitas usaha dan target penerimaan
keuntungan dari Unit-Unit Usaha Bersama Desa;
f. Mendorong peningkatan kinerja kerja organ Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
g. Melakukan analisis secara umum dan studi kelayakan bersama BKAD terhadap
rencana pengembangan Unit Usaha Bersama BUM Desa;.

16
h. Melakukan pemantauan dan/atau monitoring dan evaluasi terhadap kinerja personal
dan pelaksanaan program kerja, rencana anggaran pembelanjaan dan pendapatan
Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa, progres pencapaian target perolehan
keuntungan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
i. Tugas lainnya yang ditugaskan oleh Direktur Utama BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 33
Kewenangan Kepala Divisi Bidang Pengelolaan dan Pemantauan Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa :
a. Melakukan pemantauan, monitoring, penilaian dan evaluasi terhadap pengelolaan
usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
b. Memanggil Pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa meminta keterangan
laporan keuangan dan perkembangan usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
c. Mengadakan dan memimpin Rapat Koordinasi dan Rapat Kerja dengan pengelolan
Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa untuk membahas kebijaksanaan dan langkah
strategis pengelolaan Unit-unit Usaha Bersama BUM Desa;
d. Mengusulkan Rencana pembentukan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa bersama
BKAD, yang lebih dahulu telah dilakukan studi analisis dan kelayakan pendahuluan
terhadap rencana tersebut;
e. Mengambil langkah-langkah strategis penyelamatan atau penyehatan usaha Unit-Unit
Usaha Bersama BUM Desa bersama-sama BKAD yang mengalami kerugian dan/atau
ancaman kepailitan, berkordinasi dengan Direktur Utama Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa dan Pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang bersangkutan;
f. Mengusulkan penerbitan Surat Peringatan I dan II, kepada Dewan Pengawas BKAD
dalam rapat kordinasi BKAD, terhadap personal pengelola Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Bersama Kepala Desa,
Kesepakatan Musyawarah Antar Desa, Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Unit
Usaha Bersama BUM Desa, Surat Edaran Direktur Utama Unit Usaha Bersama BUM
Desa, , dan pelanggaran terhadap kode etik profesi dan moral religius;
g. Mengusulkan pembubaran Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa dalam forum
Musyawarah Antar Desa yang sudah tidak layak untuk dipertahankan dengan lebih
dahulu melakukan analisis dari aspek ekonomi, sosial dan budaya terhadap Unit
Usaha Bersama BUM Desa yang bersangkutan;
h. Mengusulkan Staf, dan/atau staf ahli, dan/atau konsultan ahli dalam pelaksanaan
tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya, kepada Direktur Utama untuk diusulkan
dalam Musyawarah Desa;
i. Kewenangan lainnya yang ditugaskan oleh Direktur Utama BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 34
Tanggungjawab Kepala Divisi Bidang Pengelolaan dan Pemantauan Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa :
a. Berjalannya kegiatan operasional usaha unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa sesuai
dengan Rencana Kerja Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

17
b. Berlakunya Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Kerjasama Antar Desa,
Kesepakatan Musyawarah Antar Desa yang tertuang dalam Peraturan BKAD,
Peraturan Ketua BKAD, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD,
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa
yang berbadan hukum dan kebijaksanaan strategis pengelolaan Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa;
c. Tercapainya target perolehan keuntungan dan kapasitas sesuai dengan Rencana
Kerja Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
d. Bersama Pengurus Harian BKAD melakukan pengendalian keuangan Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa yang sehat dan kemampuan mempertahankan rasio kecukupan
modal (likuiditas) dan kemampuan pembayaran biaya, hutang dan bunga pinjaman;
e. Memastikan ketersediaan, kelengkapan dan keamanan dokumen kegiatan usaha unit-
Unit Usaha Bersama BUM Desa;
f. Tanggungjawab lainnya yang dibebankan kepada Kepala Divisi bidang Pengelolaan
dan Pemantauan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan yang berlaku.

BAB XI
TUGAS, KEWENANGAN DAN TANGGUNGJAWAB
DEWAN PENGAWAS BUM DESA
Pasal 35
Tugas Dewan Pengawas BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI:
a. Melakukan pengawasan kelembagaan dan personal organ BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI dan
Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;
b. Pengawasan kelembagaan meliputi :
1) Pelaksanaan Peraturan Desa tentang BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI,
Keputusan dalam forum Musyawarah Desa, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Peraturan BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Unit-
Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang berbentuk Badan Hukum,
Program Kerja BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Rencana Anggaran dan Pembelajaan BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI;
2) Pelaksanaan sistem kerja sesuai hubungan kelembagaan BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI dengan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
3) Pelaksanaan sistem kerja dalam setiap organ kelembagaan BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
4) Pencapaian target dari perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk
mengetahui tingkat kinerja dan perkembangan kelembagaan BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
5) Pelaksanaan hubungan dan kerjasama dengan pihak Pemerintah, Pemerintah
Propinsi, Pemerintah Kabupaten, Kordinator Kecamatan Kedungbanteng,

18
Lembaga Non Pemerintah, Usaha Bersama BUM Desa dalam kelambagaan
BKAD, Pihak Ketiga, dan masyarakat;
6) Pelaksanaan anggaran dan penerimaan kelembagaan BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
7) Pelaksanaan pelaporan terhadap pengelolaan kegiatan dan usaha kelembagaan
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI.
c. Pengawasan Personal meliputi :
1) Penilaian terhadap kemampuan dan kemauan dalam menjalakan jabatannya bagi
pengurus Harian BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
2) Penilaian terhadap kejujuran, kedisiplinan, moralitas, loyalitas, etos kerja seluruh
personal BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
3) Penilaian efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
4) Penilaian terhadap kemampuan personal BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
5) Penilaian terhadap kreatifitas dan aktivitas hubungan kemasyarakatan seluruh
personal dalam BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI.
6) Tugas lain yang diamanatkan dalam Forum Musyawarah Desa.
Pasal 36
Wewenang Dewan Pengawas BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI :
a. Melakukan langkah-langkah preventif (pencegahan), melalui :
1) Mengawal setiap tahapan perumusan kebijaksanaan umum dalam penyusunan
rencana strategis BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, tanpa mencampuri dalam pelaksanaan
rencana strategis yang dimaksud;
2) Melakukan pembinaan terus menerus untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
3) Mengikuti setiap pelaksanaan Musyawarah Desa dan memberikan pendapat dan
masukan dalam pelaksanaan Musyawarah Desa;
4) Melakukan pemantauan setiap pengelolaan usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
5) Memantau hubungan dan pelaksanaan kerjasama dengan Pemerintah,
Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, Kordinator Kecamatan, BKAD,
lembaga non Pemerintah, antar unit-unit Usaha BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI dan pihak ketiga;
6) Mamantau pengembangan citra baik kelembagaan dan organ Unit-Unit Usaha
BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI;

19
7) Melakukan penilaian, pemantauan dan evaluasi rencana dan/atau pelaksanaan
usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI terhadap aspek dampak sosial dan lingkungan hidup;
8) Memastikan tidak berafiliasi dengan Partai Politik dan Ormas tertentu;
9) Pengawasan dan pemantauan lain yang dianggap perlu untuk menjaga stabilitas,
ketertiban dan keamanan BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI dan Unit-Unit
Usaha BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI.
b. Melakukan langkah-langkah represif (penanggulangan), melalui :
1) Melakukan pemeriksaan dan penyelidikan dokumen dan berkas usaha dari BUM
Desa RUKUN KARYA MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI;
2) Melakukan pemanggilan untuk mencari alat bukti, sebagai upaya penyelesaian
masalah melalui musyawarah untuk mufakat;
3) Memberikan sanksi administrasi berupa Surat Peringatan apabila terbukti terjadi
pelanggaran terhadap Peraturan Desa tentang BUM Desa RUKUN KARYA
MANDIRI, kesepakatan Musyawarah Desa, Peraturan BUM Desa RUKUN
KARYA MANDIRI, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
RUKUN KARYA MANDIRI, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Unit-
Unit Usaha BUM Desa RUKUN KARYA MANDIRI yang berbadan Hukum, Standar
Operasional Prosedur;
4) Pemberian sanksi administrasi bertahap sampai dengan pemberian Surat
Peringatan ke 3 (tiga) apabila menurut penilaian Dewan Pengawas belum ada
iktikat baik untuk memperbaiki;
5) Sebelum pemberian sanksi administrasi ini lebih dahulu dilakukan musyawarah
Dewan Pengawas;
6) Melakukan pemecatan apabila benar-benar terbukti telah melakukan pelanggaran
berat terhadap Peraturan Desa tentang BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI,
kesepakatan Musyawarah Desa, Peraturan BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Unit-Unit
Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang berbadan Hukum, Standar
Operasional Prosedur yang merugikan kelembagaan BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, sehingga
membahayakan kelangsungan usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan
Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
7) Pemberian sanksi pemecatan yang diatur dalam kurung angka 6 di atas diikuti
dengan sanksi kewajiban untuk mengembalikan kerugian yang dialami BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI tidak terbatas sampai dengan harta pribadi;
8) Melaporkan kepada pihak yang berwajib untuk penyelesaian melalui jalur hukum;
9) Dewan Pengawas berwenang untuk menggunakan Advokat dalam penyelesaian
perselisihan baik masalah Perdata maupun tindak pidana.
c. Wewenang yang diatur dalam huruf (a) dan huruf (b) di atas berlaku juga bagi Dewan
Pengawas;

20
d. Diangkat sebagai Dewan Komisaris di Unit-Unit Usaha Bersama Desa yang berbadan
hukum Perseroan Terbatas;
e. Diangkat sebagai Pengawas di Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang berbadan
hukum Koperasi;
f. Diangkat sebagai Persekutuan komplementer pada Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa yang berstatus Perseroan Komanditer ( commanditeire venooschaft/cv);
g. Mengangkat staf kesekretariatan, staf ahli, konsultan dan/atau fasilitator untuk
mengoptimalkan kegiatan Dewan Pengawas;
h. Melakukan kordinasi kegiatan pengawasan dengan Penasihat.
Pasal 37
Tanggungjawab Dewan Pengawas BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI :
a. Membuat laporan kegiatan pengawasan yang berisi kondisi dan keadaan kegiatan
operasional BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
b. Melakukan pembinaan yang terus menerus dan berkesinambungan agar terciptanya
suasana dan semangat kerja bagi seluruh personal BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
c. Kualitas penyelesaian masalah yang ditimbulkan dari usaha BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
d. Pelaksanaan proses penyelesaian masalah internal BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI dan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dengan
mengedepankan penyelesaian melalui musyawarah untuk mufakat;
e. Memenuhi undangan Musayawarah Desa untuk menjelaskan permasalahan yang
sedang diselesaikan;
f. Memenuhi panggilan pihak berwajib dan Pengadilan apabila penyelesaian masalah
diselesaikan melalui jalur hukum;
g. Penggunaan dana anggaran yang diperuntukan dalam kegiatan kelembagaan Dewan
Pengawas;
h. Tanggungjawab lain yang dibebankan dalam forum Musyawarah Antar Desa.

BAB XII
PENGELOLAAN KEUANGAN
Paragraf 1
Prinsip Pengelolaan Keuangan BUM Desa
Pasal 38
(1) Prinsip pengelolaan keuangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI didasarkan
pada :
a. Satu-satunya Kelembagaan milik Desa yang dapat menerima penyertaan Modal
dari Pemerintahan Desa melalui mekanisme Musyawarah Desa dan APB Desa;
b. Hasil Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI di gunakan pembangunan
Desa, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pemberian bantuan untuk
masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang
ditetapkan dalam APB Desa.;

21
c. Status hubungan kelembagaan antara BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
adalah sebagai pendiri Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang
permodalannya bersumber dari penyertaan modal Desa dan masyarakat Desa;
(2) Berdasarkan dasar pertimbangan yang diatur dalam ayat (1) di atas, maka prinsip
pengelolaan keuangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, merupakan tugas, kewenangan dan
tanggungjawab BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
Paragraf 2
Tata Kelola Keuangan BUM Desa
Pasal 39
(1) BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dalam tata kelola keuangan, berperan sebagai
kordinator terhadap pengelolaan keuangan pada usaha yang dilakukan oleh Unit-Unit
Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI.
(2) Peran BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI sebagai kordinator pengelolaan
keuangan dilakukan dengan memberikan hak otonomi dan kewenangan kepada Unit-
Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, sesuai dengan Rencana
Anggaran dan Belanja BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang sebelumnya telah
dimusyawarahkan bersama dan telah mendapat persetujuan dalam forum
Musyawarah Desa;
(3) Rencana Anggaran dan Belanja BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang
dimaksud dalam ayat (2) selanjutnya diatur dalam Peraturan BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI dan digunakan sebagai dasar hukum pemberian hak otonomi dan
kewenangan Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI untuk
melaksanakan pengelolaan keuangan;
(4) Tata Kelola keuangan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI diatur lebih lanjut dalam
Peraturan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI berupa standar operasional
prosedur tentang Tata Kelola Keuangan.
Paragraf 2
Tata Kelola Keuangan Kerjasama BUM Desa Antar Desa
Pasal 40
(1) Pengelolaan keuangan dalam kerjasama BUM Desa Antar Desa dalam satu wilayah
Kecamatan Kedungbanteng, diserahkan sepenuhnya kepada Badan Kerjasama
Antar Desa (BKAD) yang dituangkan dalam Peraturan Bersama Kepala Desa tentang
Kerjasama Antar Desa dan disepakati dalam Musyawarah Antar Desa di Kecamatan
Kedungbanteng;
(2) Pengelolaan yang dimaksud pada ayat (1) melalui penyertaan modal oleh BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI;
(3) Penyertaan modal BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dalam Unit Usaha Bersama
BUM Desa yang dikelolala oleh BKAD diusulkan oleh Direktur Utama BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI yang sebelumnya telah diadakan rapat kerja dan/atau
rapat kordinasi dengan Pengurus BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
(4) Penyertaan modal BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dalam Unit Usaha Bersama
BUM Desa, yang dimaksud pada ayat (3) harus melalui kesepakatan dalam

22
Musyawarah Desa dengan agenda khusus penyertaan modal BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI kepada Unit Usaha Bersama BUM Desa dalam satu wilayah
Kecamatan Kedungbanteng;
(5) Modal BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dalam Unit Usaha Bersama BUM Desa
di satu wilayah Kecamatan Kedungbanteng dapat bersumber dari Penyertaan Modal
Desa, Masyarakat Desa, Dana Perguliran Unit Pengelolaan Kegiatan Eks. PNPM –
MP melalui hibah, Hibah Pihak Ketiga yang tidak mengikat, Bantuan Pemerintah,
Pemerintah Daerah, yang lebih dahului masuk dalam pencatatan keuangan BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI.

BAB XIII
KELEMBAGAAN BUM DESA DAN UNIT-UNIT USAHA BUM DESA
Paragraf 1
Status Hukum BUM DESA
Pasal 41
(1) BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI sebagai satu-satunya wadah Kelembagaan
milik Desa yang dapat menerima penyertaan Modal dari Pemerintahan Desa melalui
mekanisme Musyawarah Desa dan APB Desa yang dimaksudkan sebagai upaya
menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi atau pelayanan umum yang dikelola
oleh Desa dan/atau kerja sama antar-Desa harus memiliki status hukum yang
memenuhi asas legalitas, asas kepastian hukum.
(2) BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI untuk memiliki status hukum maka Anggaran
Dasar BUM Desa harus dilegalisasi oleh Notaris dan didaftarkan pada Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Purwokerto.
(3) Bentuk BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang dimasud pada ayat (2) adalah
Perusahaan Desa atau disingkat (PERUSDES).
(4) BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dapat mendirikan Unit-Unit Usaha BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI dan/atau melakukan kerjasama BUM Desa Antar Desa
melalui wadah Badan Kerjasama Antar Desa dengan membentuk Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa di satu wilayah Kecamatan Kedungbanteng dan dapat
berbentuk Badan Hukum atau Bukan Badan Hukum.
(5) Penentuan status Hukum BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa
yang berbadan hukum dan/atau bukan berbadan hukum harus tidak merubah atau
mengesampingan asas dan prinsip BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang diatur
dalam Perundang-undangan.
Pasal 42
Pendiri atau pemilik BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Unit-Unit Usaha BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa dimiliki oleh
masyarakat Desa Keniten Kecamatan Kedungbanteng sebagai kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam

23
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang didelegasi kepada
Pemerintahan Desa sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat Desa setempat, melalui Badan Usaha Milik Desa atau Badan Kerjasama
Desa setempat.
Paragraf 2
Status Hukum Unit-Unit Usaha BUM Desa
Pasal 43
(1) Unit-Unit Usaha BUM Desa sebagai pelaksana usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI memiliki status hukum yang memenuhi asas legalitas, asas kepastian
hukum.
(2) Status hukum untuk Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang
dimaksud dalam ayat (1) adalah:
a. Perseroan Terbatas;
b. Koperasi; dan
c. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap/CV).
(3) Penentuan status hukum Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
melalui kesepakatan dalam forum Musyawarah Desa.
(4) Status hukum Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang berbentuk
Badan Hukum Perseroan Terbatas yang dimaksud pada ayat (2) kepemilikannya,
95% (sembilam puluh lima persen ) dimiliki oleh Badan Usaha Milik Desa dan 5%
(lima per-seratus) dimiliki oleh Badan Kerjasama Desa.
Pasal 44
(1) Status hukum untuk Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang
berbentuk Badan hukum Perseroan Terbatas harus sesuai ketentuan yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas.
(2) Status hukum untuk Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang
berbentuk Badan Hukum Koperasi harus sesuai peraturan perundang-undangan
tentang Koperasi.
(3) Status hukum untuk Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang
berbentuk Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap/CV) peraturan
perundang-undangan Persekutuan Komanditer.
Pasal 45
(1) Status hukum untuk Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI berbadan
hukum yang bergerak dibidang kegiatan atau usaha jasa pengelolaan keuangan
masyarakat atau sebagai perantara keuangan masyarakat, harus tunduk pada
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang
Perbankan juncto Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan dan Undang-undang
Nomor 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro juncto Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 12/pojk.05/2014 tentang Tata Cara Pendirian Lembaga
Keuangan Mikro.
(2) Status hukum yang dimaksud dalam ayat (1) di atas harus melalui persetujuan
Musyawarah Desa.

24
(3) Bentuk Badan Hukum untuk Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI yang
dimaksud dalam ayat (1) di atas berbentuk Perseroan Terbatas.
(4) Kepemilikan saham yang dimaksud dalam ayat (3) 95% (sembilam puluh lima
persen) dimiliki oleh Badan Usaha Milik Desa dan 5% (lima per-seratus) dimiliki oleh
Badan Kerjasama Desa.
BAB XIV
LAMBANG DAN STEMPEL
Pasal 46
(1) Lambang BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI adalah sebagai ciri khas BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI dan menjadi indentitas diri pengurus BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI dan anggota ,sedangkan model, bentuk dan warna akan
ditentukan kemudian dan dipergunakan secara resmi kepada Kepengurusan BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI.
(2) Stempel BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI merupakan legalitas resmi pengurus
BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI baik bersifat internal dan eksternal, dan
dipergunakan sebagai Stempel resmi pengurus, untuk bentuk, model dan warna
akan ditentukan kemudian.
(3) Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dapat memiliki Lambang dan
Stempel tersendiri, yang melambangkan dan/atau menyimbolkan identitas BUM
Desa KARYA RUKUN MANDIRI.

BAB XV
SANKSI
Pasal 47
Anggota, Penasihat, Pengurus BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, Pengelola Unit-Unit
Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI dan Dewan Pengawas yang melanggar
ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI atau Peraturan lain yang berlaku dikenakan sanksi.
Pasal 48
Sanksi atas pelanggaran yang dimaksud dalam Pasal 86 di atas berupa :
a. Sanksi Administrasi
b. Sanksi Ganti kerugian
c. Sanksi Hukum
Pasal 49
(1) Sanksi Administrasi diputuskan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh
personal yang dimaksud dalam Pasal 45 di atas berupa:
a. Ketidak-disiplin-an, ketidak-jujur-an, dalam menjalankan tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya;
b. Tidak menjalankan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan liannya yang berlaku
tanpa keterangan yang dapat diper-tanggungjawab-kan;

25
c. Menyalahgunakan wewenang dan tanggungjawabnya untuk kepentingan pribadi
dan/atau kelompoknya yang merugikan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI
atau Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
d. Dengan sengaja membocorkan rahasia yang merupakan blue print BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI atau Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI;
e. Mencemarkan nama baik BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI atau Unit-Unit
Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
f. Kode Etik Profesi yang berlaku secara umum dan moralitas pribadi.
(2) Pemberian sanksi terhadap pelanggaran yang diatur dalam ayat (1) di atas, melalui
tahapan sebagai berikut :
a. Teguran dari atasan baik secara lesan maupun secara tertulis;
b. Teguran melalui surat resmi dari Dewan Pengawas;
c. Apabila dengan teguran tidak ada itikad baik untuk memperbaiki, di berikan Surat
Peringatan ke I (SP I), untuk jangka waktu 1 (satu) bulan, sejak diterbitkannya
Surat Peringatan ke I (SP I) oleh Dewan Pengawas BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI;
d. Mencopot jabatan yang sedang jabatnya dan menetapkan sebagai staf;
e. Dengan Surat Peringatan ke I (SP I) tetap tidak beritikad baik untuk memperbaiki
dan/atau melaksanakan isi Surat Peringatan ke I (SP I), diterbitkan Surat
Peringatan II (SP II), untuk jangka waktu 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya Surat
Peringatan ke II (SP II) oleh Dewan Pengawas BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI;
f. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam huruf (d) di atas tetap
tidak melaksanakan kewajibannya, maka diterbitkan Surat Peringatan ke III (SP
III) berupa pemberhentian dengan tidak hormat sebagai karyawan BUM Desa
KARYA RUKUN MANDIRI atau Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI, dengan tidak mendapatan hak sebagai karyawan;
g. Penerbitan Surat Peringatan ke I lebih dahulu dilakukan musyawarah Dewan
Pengawas;
h. Penerbitan Surat Peringatan ke II dan ke III lebih dahulu dilakukan musyawarah
Dewan Pengawas dengan Penasihat dan Direktur Utama BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI;
i. Pemberhentian dengan tidak hormat tidak menggugurkan unsur pelanggaran
Hukum Perdata dan/atau unsur tindak Pidana.
Pasal 50
(1) Sanksi Ganti Kerugian diputuskan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh
personal yang dimaksud dalam Pasal 45 di atas:
a. Menghentikan secara sepihak sebelum jangka waktu masa baktinya berakhir;
b. Terbukti telah menyebabkan kerugian terhadap BUM Desa KARYA RUKUN
MANDIRI atau Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI, yang
disebabkan kelalaian atau kesengajaan telah menyalahgunaan tugas,
wewenang dan tanggungjawabnya untuk kepentingan dan/atau memperkaya
diri sendiri atau secara kelompok;

26
c. Terbukti dengan sengaja merusak dan/atau mengambil untuk dimiliki secara
pribadi dengan tidak melalui prosedur yang diakui dan diatur dalam peraturan
yang berlaku, terhadap aset BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI atau Unit-
Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI;
(2) Ganti kerugian yang disebabkan karena perbuatan pelanggaran yang diatur pada
Pasal di atas besarnya sesuai dengan kerugian yang diderita BUM Desa KARYA
RUKUN MANDIRI atau Unit-Unit Usaha BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI.
(3) Sanksi ganti kerugian ini dapat diputuskan bersamaan dengan pemberian sanksi
administrasi.
(4) Penggantian ganti kerugian yang diatur pada ayat 2 di atas tidak menggugurkan
atau menghilangkan unsur tindak pidana.
Pasal 51
(1) Sanksi hukum diberlakukan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh
personal yang dimaksud dalam Pasal 45 di atas, memenuhi unsur kerugian,
perbuatan melawan hukum dan tindak pidana.
(2) Sanksi hukum diberlakukan apabila ganti kerugian tidak dapat dipenuhi oleh
pelaku.
(3) Kuasa untuk mewakili perbuatan hukum di Pengadilan diberikan kepada Direktur
Utama BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI.

BAB XVI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 52
Perubahan Anggaran Dasar baik sebagian maupun keseluruhan hanya dapat
dilaksanakan dengan keputusan Musyawarah dan disetujui dengan suara bulat.
Pasal 53
Segala hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
Peraturan BUM Desa KARYA RUKUN MANDIRI atau standar operasional prosedur.

BAB XVII
PENUTUP
Pasal 54
(1) Anggaran Rumah Tangga ini disetujui/ disahkan dalam Musyawarah Antar esa.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan.

Ditetapkan di : Keniten
Pada tanggal : 24 April 2015

KEPALA DESA KENITEN

DIRNO

27

Anda mungkin juga menyukai