Anda di halaman 1dari 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/286059486

Design of Intelligent Sorting System based on Image Processing for Green


Coffee

Article · October 2010


DOI: 10.19028/jtep.24.2.67-74

CITATIONS READS

0 3,456

4 authors:

Deddy Wirawan Soedibyo U. Ahmad


Universitas Jember Bogor Agricultural University
5 PUBLICATIONS   1 CITATION    54 PUBLICATIONS   78 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Kudang Boro Seminar I.D.M. Subrata


Bogor Agricultural University Bogor Agricultural University
33 PUBLICATIONS   54 CITATIONS    38 PUBLICATIONS   39 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Research View project

All content following this page was uploaded by Kudang Boro Seminar on 10 May 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ISSN No. 0216-3365 Vol.24, No.2, Oktober 2010

Jurnal Keteknikan Pertanian merupakan publikasi resmi Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia
(PERTETA) yang didirikan 10 Agustus 1968 di Bogor, berkiprah dalam pengembangan ilmu keteknikan
untuk pertanian tropika dan lingkungan hayati. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun. Penulis makalah
tidak dibatasi pada anggota PERTETA tetapi terbuka bagi masyarakat umum. Lingkup makalah, antara lain:
teknik sumberdaya lahan dan air, alat dan mesin budidaya, lingkungan dan bangunan, energi alternatif dan
elektrifikasi, ergonomika dan elektronika, teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, manajemen dan
sistem informasi. Makalah dikelompokkan dalam invited paper yang menyajikan isu aktual nasional dan
internasional, review perkembangan penelitian, atau penerpan ilmu dan teknologi, technical paper hasil
penelitian, penerapan, atau diseminasi, serta research methodology berkaitan pengembangan modul,
metode, prosedur, program aplikasi, dan lain sebagainya. Pengiriman makalah harus mengikuti panduan
penulisan yang tertera pada halaman akhir atau menghubungi redaksi via telpon, faksimili atau e-mail.
Makalah dapat dikirimkan langsung atau via pos dengan menyertakan hard- dan soft-softcopy, atau e-mail.
Penulis tidak dikenai biaya penerbitan, akan tetapi untuk memperoleh satu eksemplar dan 10 re-prints
dikenai biaya sebesar Rp 50.000. Harga langganan Rp 70.000 per volume (2 nomor), harga satuan Rp
40.000 per nomor. Pemesanan dapat dilakukan melalui e-mail, pos atau langsung ke sekretariat. Formulir
pemesanan terdapat pada halaman akhir.

Penanggungjawab:
Ketua Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia
Ketua Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB

Dewan Redaksi:
Ketua : Wawan Hermawan
Anggota : Asep Sapei
Kudang B. Seminar
Daniel Saputra
Bambang Purwantana
Y. Aris Purwanto

Redaksi Pelaksana:
Ketua : Rokhani Hasbullah
Sekretaris : Satyanto K. Saptomo
Bendahara : Emmy Darmawati
Anggota : Usman Ahmad
I Wayan Astika
M. Faiz Syuaib
Ahmad Mulyawatullah

Penerbit:
Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA) bekerjasama dengan
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, IPB Bogor

Alamat:
Jurnal Keteknikan Pertanian, Departemen Teknik Teknik Mesin dan Biosistem,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680. Telp. 0251-8624691, Fax 0251-8623026,
E-mail: jtep@ipb.ac.id atau jurnaltep@yahoo.com. Website: ipb.ac.id/~jtep.

Rekening:
BRI, KCP-IPB, No.0595-01-003461-50-9 a/n: Jurnal Keteknikan Pertanian

Percetakan:
PT. Binakerta Adiputra, Jakarta
Ucapan Terima Kasih

Redaksi Jurnal Keteknikan Pertanian mengucapkan terima kasih kepada para Mitra Bestari yang telah menelaah
(mereview) naskah pada penerbitan Vol. 24 No. 2 Oktober 2010. Ucapan terima kasih disampaikan kepada: Prof.
Dr.Ir. Armansyah H Tambunan, M.Sc (Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB),
Prof.Dr.Ir. Budi Raharjo, MSAE (Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gajah
Mada), Dr.Ir. Lilik Soetiarso, M.Eng (Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gajah
Mada), Prof.Dr.Ir. Daniel Saputra, MS (Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya), Prof.Dr.Ir. Bambang Pramudya
Noorachmat, M.Eng (Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB), Dr.Ir. Hermantoro,
MS (INSTIPER Yogyakarta), Prof.Dr.Ir. Roni Kastaman, MT (Departemen Teknik Pertanian, Universitas Padjadjaran),Dr.
Ir. Rokhani Hasbullah, M.Si (Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB), Dr.Ir. Leopol
O Nelwan, M.Si (Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB), Dr.Ir. I Wayan Astika,
M.Si (Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB), Dr.Ir. Kudang Boro Seminar,
M.Sc (Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB), Dr.Ir. Usman Ahmad, M.Agr
(Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB), Dr.Ir. Setyo Pertiwi, M.Agr (Departemen
Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB), Dr.Ir. Radite Praeko AS, M.Agr (Departemen Teknik
Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB), Dr.Ir. Wawan Hermawan, MS (Departemen Teknik Mesin
dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB), Dr.Ir. I Dewa Made Subrata, M.Agr (Departemen Teknik Mesin dan
Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB), Dr.Ir. Satyanto Krido Saptomo, S.TP, M.Si (Departemen Teknik Sipil dan
lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB).
Technical Paper

Rancang Bangun Sistem Sortasi Cerdas Berbasis Pengolahan Citra


Untuk Kopi Beras

Design of Intelligent Sorting System based on Image Processing for Green Coffee

Dedy W. Soedibyo1, Usman Ahmad2, Kudang B. Seminar3, I Dewa Made Subrata4

Abstract

Coffee  has good prospects  as  a  motor  of development  in Indonesian  agribusiness 


and  agroindustry,  therefore needs to be handled  properly  and professionally. Grading process in
commercial green coffee as grain commodity is still done manually. This process has the disadvantage of
low  efficiency, objectivity and the level of  consistency.  Therefore his needed  a  machine that  can work
automatically to classify the quality of the green coffee by visual inspection. The objective of this study was
to design the  green coffee sorting machine  controlled  by a computer  based on image processing
program consisted of conveyor belt, the image capture station used two digital cameras, and the parallel
simulator  divider.  The design of  sorting machine  was  used  for  the development of  the green coffee
sorting system that will be categorized into four quality classes based on the qualifications according to
the standard of SCAA (Specialty Coffee Association of America).

Keywords: sorting machine, green coffee, image processing, computer program


Diterima: 14 Juli 2010; Disetujui: 11Oktober 2010

Pendahuluan dikembangkan di Indonesia seperti untuk jeruk,


manggis, dan mangga (Susanto, 2000) telah dapat
Saat ini kopi merupakan komoditas nomor dua menyeleksi berdasarkan ukuran dan warna dengan
yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak optimal. Kendati demikian alat sortasi secara visual
bumi. Indonesia merupakan salah satu negara untuk bijian terutama untuk kopi beras masih belum
penghasil dan pengekspor kopi utama ke empat di dikembangkan di Indonesia.
dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Volume Untuk menunjang pemantauan dan peningkatan
ekspor dari tahun ke tahun cenderung mengalami mutu kopi yang diperdagangkan, terutama
peningkatan walaupun terjadi fluktuasi akibat tidak untuk pasar ekspor ke luar negeri, diperlukan
stabilnya harga pasar kopi dunia. metode sortasi yang lebih baik. Selain itu untuk
Dengan harga US$. 2,498/ton untuk kopi mengantisipasi tantangan dimasa mendatang pada
arabica, komoditi kopi sangat prospektif sebagai saat tenaga kerja manusia sudah langka proses
motor pembangunan agribisnis dan agroindustri sortasi visual manual dengan tenaga manusia akan
Indonesia. Pemantauan dan peningkatan mutu kopi menjadi operasi yang mahal. Pengolahan citra
yang diperdagangkan, terutama untuk pasar ekspor menggunakan sistem visual berdasarkan sensor
ke luar negeri merupakan suatu syarat penting elektro-optika mempunyai kemampuan yang lebih
dalam penanganan produk kopi. peka, tepat, dan obyektif daripada kemampuan
Pemutuan kopi sebagai komoditas bijian secara visual manusia. Dimasa mendatang investasi pada
mekanik di Indonesia saat ini masih terbatas pada mesin sortasi kopi beras ini lebih menguntungkan
pemutuan berdasarkan ukuran (Widyotomo, 2005) jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga
dan densitas. Sortasi secara visual untuk kopi manusia.
beras masih dilakukan dengan metode manual. Pengelompokan mutu dalam banyak kelas
Proses ini memiliki kekurangan pada rendahnya masih digunakan oleh metode SCAA (Specialty
efisiensi, rendahnya obyektifitas, dan rendahnya Coffee Association of America), Brasil / New York
tingkat konsistensi. Beberapa alat sortasi secara (Cofferesearch, 2008), dan bahkan SNI (SNI,
visual menggunakan pengolahan citra telah 2008). Metode ini memberikan banyak tingkatan

1
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember, Jl. Kalimantan I Jember, Dedy_Soedibyo@Yahoo.com.
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin & Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Email: manipb@yahoo.com
3
Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin & Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Email: kseminar@bima.ipb.ac.id
4
Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin & Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Email: dewamadesubrata@yahoo.com
67
Vol. 24, No. 2, Oktober 2010

harga yang sangat sensitif terhadap mutu daripada Lingkup penelitian ini adalah pengembangan sistem
hanya sekedar accept dan reject. Oleh karena itu sortasi biji kopi beras yang akan mengkategorikan
semakin banyak kelas mutu yang dapat dipisahkan kelas mutu kopi beras menjadi empat kelas
oleh suatu sistem sortasi maka akan semakin mutu berdasarkan kualifikasi menurut SCAA,
menguntungkan dari sisi ekonomi. menggunakan pengolahan citra dan JST. Sebagai
Biji kopi Robusta dan Arabika dapat dibedakan sensor akan digunakan dua kamera warna digital,
dengan nyata secara makroskopis. Biji kopi Arabika sedangkan sistem sortasi yang terdiri dari stasiun
lebih besar dari biji kopi robusta. Panjang biji kopi pengambilan citra, belt dan motor penggeraknya
arabika sekitar 8-12 mm dan lebar 6-8 mm, rasio akan dikonstruksi berdasarkan rancangan yang
panjang dan lebar 6-7 mm dengan rasio 1.0-1.15. akan diuraikan dalam metodologi. Identifikasi
Buah kopi mempunyai kisaran berat antara 100 mutu kopi beras menggunakan simulator pemisah
mg sampai 200 mg dan densitas antara 1.15-1.42 paralel sebagai pengganti sistem pemisah yang
(Asiedue, 1989). sesungguhnya juga akan dijelaskan pada bagian
Berdasarkan penanganan bijian ada dua metodologi.
tipe mesin sortasi, yaitu tipe konveyor sabuk
dan tipe meluncur (chute). Tipe sabuk memiliki
keterbatasan pada sisi pemeriksaan yang hanya Metodologi Penelitian
diperiksa pada satu sisi saja, keunggulannya
adalah memungkinkan pemisahan mutu lebih dari Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
dua kategori. Sedangkan tipe luncur hanya dapat adalah sampel kopi beras dengan jenis Coffea
memisahkan mutu dalam dua katagori saja (accept arabika pada berbagai kelas mutu yang diperoleh
dan reject). Keunggulannya adalah pemeriksaan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di
dilakukan pada dua sisi permukaan bijian, karena Jember.
kontruksinya memungkinkan untuk penempatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini
kamera yang berseberangan. Tipe luncur kapasitas adalah perangkat sistem pengolah citra yang telah
prosesnya dapat lebih dari 1500 biji per menit terintegrasi dengan IC PPI 8255 dan terdiri dari:
Pearson (2006), sedangkan pada tipe sabuk
dilaporkan tertinggi hanya 1896 biji per menit (Wan 1 Perangkat komputer dengan port paralel dan
et al., 2002). Dari segi kompleksitas, tipe luncur USB
membutuhkan kamera dengan kecepatan tinggi 2 Dua buah kamera CMOS digital DFK 21BUC03
yang mahal harganya dan menuntut penggunaan dari The ImagingSource menggunakan standar
mikrokontroler berkecepatan tinggi tanpa sistem perantara USB sebagai komponen utama stasiun
operasi (PC) untuk mengimbangi kecepatan pengambilan citra/
proses. Sedangkan pada tipe sabuk penggunaan 3 Lampu fluorescent yang terintegrasi dengan
PC untuk mengolah sistem pemeriksaan masih stasiun pengambilan citra dan dapat diatur sudut
dapat dilakukan. penyinaran serta ketinggiannya
Penelitian ini berusaha untuk menggabungkan 4 Perangkat sensor infra merah berupa LED infra
keunggulan dan mengurangi kekurangan yang merah (IR) dan penerima IR (receiver)
dimiliki oleh dua metode tersebut (belt dan chute), 5 Motor stepper dari Sanyo Denki type 103H8581-
dan dilakukan secara real time, serta dengan objek 70B1 yang dilengkapi dengan DC type Power
majemuk. Penanganan kopi beras dilakukan dengan Supply Driver PMM-BD-5702.
menggunakan konveyor tipe belt, dan dilakukan 6 Perangkat perluasan input/output digunakan
pengambilan citra menggunakan dua kamera peripheral interface card yang menggunakan IC
yang diletakkan secara berseberangan. Metode 8255 yang memiliki 24 port I/O yang dihubungkan
ini dilakukan dengan cara memanipulasi penahan pada port paralel PC dengan konektor DB 25 pin
konveyor belt sehingga pengambilan citra dengan male
dua kamera mungkin untuk dilakukan. Penggunaan 7 Prototype mesin sortasi berupa konveyor dengan
belt konveyor serta penyusunan kopi beras dalam penggerak berupa motor stepper
matriks ditujukan untuk pemeriksaan mutu kopi 8 Simulator pemisah paralel dirancang
beras secara majemuk. Kendati demikian proses menggunakan 16 buah LED yang terhubung
pengukuran mutu dilakukan secara individual. dengan port keluaran dari PPI 8255.
Metode ini juga memungkinkan untuk memisahkan
kopi beras dalam empat kelas mutu. Berbeda Sistem Mesin Sortasi
dengan metode curah seperti yang dilaporkan oleh Penelitian pemutuan kopi beras terdiri atas
Pearson (2006), meskipun memiliki kecepatan bagian fungsional sebagai berikut ini.
tinggi, namun hanya bisa memisahkan obyek bijian
dalam dua kelas mutu saja (accept dan reject). 1 Kamera digital - dalam terminologi sistem kontrol
Harapan dari penelitian ini adalah seluruh kamera digital ini berfungsi sebagai sensor, dan
permukaan kopi beras dapat ditangkap oleh kamera, mengirimkan sinyal citra ke komputer. Kamera
sehingga menjamin pemutuan yang lebih akurat. digital mengambil data citra pada periode waktu

68
tertentu (time based) yaitu pada saat bijian dan ditampilkan oleh monitor komputer sama atau
yang disusun (konfigurasi matrik 4 x 4) pada mendekati aslinya, sedikit timbul bayangan, dan
konveyor berada pada bidang pengambilan citra. tidak ada cahaya berlebih yang mempengaruhi
Penambahan LED dan penerima IR sebagai warna obyek. Proses ini juga untuk mengetahui
perangkat pengindera posisi memberikan background yang paling baik untuk digunakan
konsekuensi pengambilan citra dilakukan dalam pengambilan citra.
berdasarkan posisi belt (position based) Pengambilan citra dilakukan pada saat obyek
2 Motor stepper merupakan komponen penggerak dalam keadaan diam, dan dilakukan pada kedua
belt. Gerakan step berdasarkan waktu (time sisi (permukaan atas dan bawah) secara bergantian
based) dan posisi belt (position based) yang untuk menjamin diperoleh keseluruhan informasi
dikontrol oleh komputer citra bijian. Sinyal dari penerima IR berfungsi
3 Konveyor belt sebagai alat pembawa biji memberi isyarat agar belt diam melalui salah satu
kopi beras yang disusun dalam matriks bijian port PPI 8255, sehingga memungkinkan perekaman
sekaligus sebagai background pengolahan citra citra dalam keadaan diam. Diagram stasiun
4 Komputer merupakan otak dari kegiatan pengambilan citra digambarkan sebagai berikut ini.
pengontrolan berfungsi mengatur gerakan motor
stepper, menerima sinyal penerima IR (receiver Motor Penggerak dan Sistem Konveyor
IR), mengaktifkan 2 kamera, mengolah sinyal Konveyor belt sebagai alat pembawa sekaligus
citra dari 2 kamera, menentukan kelas mutu background akan dirancang berdasarkan metode
kopi beras, dan memberi perintah aktif kepada pengambilan citra secara jamak. Mesin sortasi
simulator. Seluruh kegiatan dilakukan dalam membutuhkan susunan bahan yang teratur,
urutan tertentu (sequence) dan berdasarkan sehingga susunan kopi beras diatur dalam bentuk
waktu (time based) matriks 4 x 4.
5 Simulator pemisah bijian memiliki konfigurasi Sebagai sumber penggerak konveyor adalah
yang sama dengan susunan biji, akan motor stepper yang dirancang dengan kecepatan
menerima sinyal perintah dari komputer untuk yang sesuai dengan kebutuhan waktu pengambilan
menyalakan LED untuk mengidentifikasi kelas citra oleh kamera digital dan memenuhi kebutuhan
mutu kopi beras secara individual. Proses waktu proses pengolahan citra. Pengontrolan motor
kerja simulator ini berdasarkan posisi (position stepper dilakukan oleh komputer melalui perantara
based) dan berdasarkan event base (event yang port PPI 8255.
dimaksudkan adalah kelas mutu biji kopi secara Proses penentuan mutu biji kopi beras dilakukan
individual yang telah ditentukan oleh komputer perkolom. Untuk itu diperlukan gerakan berupa step
terhadap posisi biji pada matriks bijian). Kelas dengan jeda waktu tertentu. Jeda waktu inilah yang
mutu biji kopi pada posisi matriks bijian tertentu akan digunakan untuk melakukan pengambilan
akan menentukan apakah simulator akan citra, melakukan pengolahan citra, melakukan
menyala atau padam pada saat matriks bijian analisa JST (propagasi maju untuk prediksi) untuk
berada dibawah simulator. menentukan kelas mutu individual dari biji kopi
beras, dan menentukan operasi simulator.
Berdasarkan penjelasan diatas maka sistem
kontrol untuk pemutuan biji kopi beras bekerja
berdasarkan strategi kontrol open loop dan kontrol
proses diskret. Kontruksi sistem mesin sortasi terdiri
atas berikut ini.

1. Stasiun pengambilan citra


2. Motor penggerak dan sistem konveyor
3. Simulator pemisah paralel
4. Sistem kontrol dan aliran data.

Pengembangan Sistem Stasiun Pengambilan


Citra
Stasiun pengambilan citra terdiri atas bagian
utama berupa dua kamera digital. Prosedur image Gambar 1. Diagram stasiun pengambilan citra
acquisition akan dilakukan untuk mendapatkan hasil
citra kopi yang terbaik. Proses ini didahului dengan
penentuan jarak kamera dan penentuan proses
penyinaran hingga didapatkan penyinaran yang
seragam dan optimal. Metode penentuan image
aquisition adalah trial and error. Apabila proses ini
berhasil maka citra yang ditangkap kamera digital Gambar 2. Diagram motor stepper dan belt
69
Vol. 24, No. 2, Oktober 2010

Pengembangan Simulator Pemisah Paralel Belt memiliki lubang pengindera posisi pada
Simulator pemisah paralel terdiri atas rangkaian pangkal bawah tiap matriks bijian. Pada mesin
LED pada PCB yang berjumlah 16 LED dan sortasi dipasang LED infra merah sebagai sumber
bersesuaian letaknya dengan matriks lubang pada gelombang infra merah (IR) dan penerimanya
konveyor. Masing-masing LED memiliki identitas (receiver) yang diletakkan berseberangan, dengan
tersendiri yang meliputi seluruh kelas mutu LED IR berada dibawah belt, sedang penerima IR
kopi. Aksi LED akan di kendalikan oleh program di atas belt dengan jarak kurang dari 10 cm.
komputer melalui interface dengan IC 8255 melalui Penginderaan posisi pada prosedur pengambilan
port paralel komputer. Sinyal dari penerima IR citra dilakukan dengan cara memanfaatkan lubang
berfungsi memberi isyarat posisi simulator pemisah pengindera posisi. Jika lubang pengindera posisi
paralel sudah bersesuaian dengan matriks bijian. segaris dengan LED IR dan penerima IR, maka
Sehingga pada saat tersebut proses identifikasi gelombang IR akan ditangkap penerima IR dan
bisa dimulai. Interface penerima IR melalui salah memberikan sinyal ON. Sinyal ini diteruskan melalui
satu port PPI 8255. Diagram simulator pemisah paralel port PC dan diterima oleh program kontrol,
paralel digambarkan sebagai berikut ini. kemudian rogram kontrol akan memberikan sinyal
agar pada motor stepper agar belt berhenti.
Perancangan Sistem Kontrol dan Aliran Data Stasiun pengambilan citra ini dibangun
Aksi pengontrolan yang dilakukan oleh mesin dengan pondasi yang kokoh agar getaran yang
adalah gerakan belt konveyor, pembacaan akibatkan gerakan mesin tidak mempengaruhi hasil
pengindera posisi, pengambilan citra oleh kamera, pengambilan citra. Waktu pengambilan citra secara
penentuan tingkat mutu berdasarkan lokasi biji kopi, bergantian untuk kedua kamera dialokasikan
dan aksi simulator pemisah paralel pada lokasi yang selama 0.5 detik. Kaca transparan diletakkan
bersesuaian dengan kelas mutu biji kopi. Kegiatan dibagian bawah belt agar kamera bawah dapat
diatas merupakan suatu kegiatan yang sekuensial mengambil citra permukaan bawah kopi beras. Plat
sehingga harus dilakukan secara berurutan dan pelindung berfungsi untuk menghalangi pengaruh
saling bergantung antara satu dengan yang lainnya. cahaya luar.
Keseluruhan pengaturan diatur dengan program
komputer yang terintegrasi dengan PPI 8255 melalui
port paralel komputer.

Hasil dan Pembahasan

Pengembangan Sistem Stasiun Pengambilan


Citra
Hasil image acquisition dengan resolusi citra
640 x 480 menunjukkan bahwa jarak optimal
kamera dengan obyek adalah adalah 207 milimeter
dan jarak pencahayaan 300 milimeter. Citra yang
ditangkap kamera digital dan ditampilkan oleh
monitor komputer sama atau mendekati aslinya,
sedikit timbul bayangan, dan tidak ada cahaya
berlebih yang mempengaruhi warna obyek Citra
yang dihasilkan setiap frame berisi 16 kopi beras
yang disusun dalam bentuk matriks 4 x 4. Sebagai
background adalah belt berlubang yang berwarna
putih. Lubang tersebut berfungsi sebagai tempat
dudukan biji.

Gambar 3. Diagram simulator pemisah paralel Gambar 4. Stasiun pengambilan citra.


70
Motor Penggerak dan Sistem Konveyor antara matriks bijian 1 dan matriks bijian 2 terdapat
Belt didesain dengan lubang-lubang dengan jarak sebesar 133.4 milimeter. Jika gerakan tiap
permukaan bulat dengan diameter 9 mm. Lubang- 33.3 milimeter merupakan 1 step (selanjutnya
lubang tersebut membentuk matrik 4 x 4 dengan disebut sebagai step konveyor) dan kolom 1 baris 1
ukuran yang disesuaikan dengan biji kopi. Berikut matriks bijian 1 berada di titik A adalah start, maka
ini adalah gambaran potongan belt konveyor dari kolom 1 baris 1 (1 1) matriks bijian 2 akan berada
desain diatas. pada titik A setelah 7 step konveyor atau dalam
Jarak horizontal antara pusat lubang dirancang waktu 3.5 detik (jarak 233.3 mm). Jika ditambahkan
dengan ukuran 33.3 mm, sedangkan jarak vertikal dengan waktu pengambilan citra selama 0.5 detik,
antara pusat lubang adalah 25 mm. Hal ini maka jeda waktu yang dibutuhkan tiap matriks
didasarkan atas ukuran maksimal biji yang belum menempati posisi yang sama adalah 4 detik. Jeda
kupas kulit adalah 15 mm. Dengan ukuran diatas waktu inilah yang akan digunakan untuk melakukan
diharapkan posisi biji tidak akan saling tumpang pengambilan citra, melakukan pengolahan citra,
tindih. Ukuran lebar belt yang digunakan adalah melakukan analisa JST (propagasi maju untuk
150 mm dengan ketebalan 5 milimeter. Pada setiap prediksi) untuk menentukan kelas mutu individual
pangkal bawah matriks bijian terdapat lubang untuk dari biji kopi beras.
penginderaan posisi. Langkah kedua adalah menentukan ukuran
Sedangkan dimensi dari rancangan belt adalah (diameter) dari puli konveyor. Pemilihan disain
sebagai berikut ini. puli yang cocok berdasarkan aspek fungsional
Proses penentuan mutu biji kopi beras dilakukan dan ekonomis adalah desain diameter puli 126.19
perkolom. Untuk itu diperlukan gerakan berupa step milimeter atau 4.97 inchi yaitu dengan 42 step motor
dengan jeda waktu tertentu. Antara kolom bijian tiap step konveyor. Dari sisi diameter ukurannya
terdapat jarak 33.3 milimeter dengan waktu tempuh tidak terlalu besar dan proporsional dengan panjang
yang direncanakan adalah 0.5 detik. Sedangkan konveyor (ditunjukkan pada gambar). Jika dilihat
dari RPM yang dibutuhkan juga tidak terlalu tinggi,
yaitu sebesar 10.08 rpm, sehingga cukup aman
dari pengaruh slip. Berdasarkan uraian diatas maka
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 1 step
konveyor adalah 0.5 detik.
Langkah berikutnya adalah menentukan panjang
sabuk konveyor. Pada permukaan belt terdiri atas
14 matriks bijian dan 14 jarak antar matriks dengan
ukuran total 233.4 milimeter, berdasarkan uraian
Gambar 5. Rancangan belt koveyor mesin sortasi ini maka panjang sabuk adalah 14 * 233.4 = 3266
biji kopi milimeter.

Pengembangan Simulator Pemisah Paralel


Proses pengendalian simulator disesuaikan
dengan posisi dan kelas mutu dari kopi beras yang
telah diperiksa oleh program komputer. Penempatan
simulator sejajar dengan belt, sehingga pada saat
identifikasi posisi kopi beras berada di bawah
simulator. Waktu memulai identifikasi ditentukan
oleh sinyal yang diterima penerima IR, hal ini
dimungkinkan karena sinyal LED IR diteruskan oleh
lubang yang berada di belt. Proses penempatan
serta penggunaan LED IR, penerima IR, dan lubang
belt sama dengan sub sistem stasiun pengambilan
citra.
Berdasarkan rancangan belt diatas, maka
Gambar 6. Dimensi rancangan belt koveyor mesin
simulator akan mulai mengidentifikasi satu set
sortasi biji kopi
matriks bijian setiap 4 detik. LED yang menyala
menunjukkan kelas mutu dari kopi beras. Gambar
dibawah ini menunjukkan step awal (0) dan step
akhir (7) proses identifikasi kelas mutu kopi beras
menggunakan simulator pemisah paralel. Dengan
demikian keseluruhan kopi beras pada matriks
bijian dapat diidentifikasi.
Gambar 7. Konfigurasi dan diagram simulator
pemisah paralel
71
Vol. 24, No. 2, Oktober 2010

Perancangan Sistem Kontrol dan Aliran Data dipetakan satu-satu sehingga setiap biji memiliki
Proses pertama yang terjadi adalah penyalaan property kelas mutu dan lokasi yang spesifik.
motor stepper, belt yang telah terisi oleh kopi bergerak Informasi kelas mutu dan lokasi ini akan disimpan
satu langkah tiap 0.5 detik. Pada saat matriks bijian oleh program untuk digunakan sebagai penentuan
pertama berada pada posisi pengambilan citra, aksi simulator pemisah paralel, sehingga jika terjadi
kamera mulai mengambil citra secara bergantian. korelasi kelas mutu dan lokasi biji kopi maka LED
Pengambilan citra ini dipicu oleh pengindera posisi akan hidup.
(sensor IR). Aliran data yang terjadi pada mesin Setelah dibangun sistem pemeriksaan mutu
adalah informasi sinyal citra digital dari kamera menggunakan teknik pengolahan citra yang
melalui koneksi USB. Sinyal tersebut merupakan dilengkapi dengan sistem kecerdasan buatan,
sinyal yang berisi frame citra dari 16 biji kopi (dari serta program kontrol untuk menggerakkan motor
matrik 4 x 4). Sinyal tersebut akan diekstraksi stepper, maka perangkat lunak perlu diintegrasikan
kemudian ditentukan parameter mutu masing- ke dalam rancangan alat secara keseluruhan, agar
masing kopi beras pada tiap-tiap lokasi lubang oleh terbentuk prototipe mesin sortasi dan pemutuan
program pengolahan citra. Parameter mutu yang kopi yang dapat bekerja secara otomatis. Faktor-
diperoleh akan dianalisis oleh JST kemudian kelas faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan
mutu pada masing-masing 16 kopi beras tersebut modifikasi sebelum melakukan integrasi adalah
ditentukan melalui propagasi maju. faktor kecepatan proses pemeriksaan mutu oleh
Kelas mutu dan lokasi merupakan variabel yang sistem evaluasi, jarak tempuh obyek, kecepatan

72
ban berjalan, dan sistem pencahayaan pada sistem Daftar Pustaka
pengolahan citra. Diagram waktu dari operasi mesin
sortasi biji kopi disajikan pada gambar berikut ini. Asidue J. 1989. Processing tropical crops. The
macmillan press Ltd.
Coffeeresearch. 2008. http://www.coffeeresearch.
Kesimpulan com
Pearson TC. 2006. Low-cost bi-chromatic image
1. Aplikasi dua kamera pada mesin sortasi kopi sorting device for grains. ASABE Annual
beras tipe konveyor belt memungkinkan untuk International Meeting
dibangun dengan menggunakan kaca transparan SNI 01-2907-2008 (SNI). Standar Nasional
sebagai pengganti penahan belt. Indonesia. 2008. Biji Kopi (SNI 01-2907-2008).
2. Pemeriksaan mutu kopi beras secara majemuk Badan Standar Nasional.
dapat menggunakan konveyor belt yang memiliki Susanto, Suroso, Purwadaria HK, dan Budiastra IW.
lubang-lubang dudukan biji berbentuk matriks. 2000. Classification of mango by neural network
based on near infrared diffuse reflectance.

Gambar 8. Diagram waktu dari operasi mesin sortasi biji kopi

Gambar 9 Dimensi rancangan mesin sortasi


73
Vol. 24, No. 2, Oktober 2010

Proceedings of Biorobotic II, 25-26 November Wan YN. 2002. Kernel handling performance of an
2000, Sakai, Osaka, Japan. automatic grain quality inspection system. Food
Wan YN. et al. 2002. Rice quality classification using & Process Engineering Institute of ASAE. ASAE
an automatic grain quality inspection system. Annual Meeting Paper No.993200.
Food & Process Engineering Institute of ASAE.
ASAE Annual Meeting as Paper No.993196.

74
PEDOMAN PENULISAN

Jurnal Keteknikan Pertanian merupakan Contoh Penulisan Judul:


media publikasi untuk tulisan asli yang belum
pernah diterbitkan di dalam jurnal ilmiah nasional Pemodelan Sistem Filtrasi
maupun internasional, dan berkaitan dengan teknik Terkendali pada Sistem
pertanian(agricultural engineering) secara luas. Resirkulasi Pembenihan Ikan
1. Pedoman Umum Modeling Controlled Filtration System in Fish
Hatchery Recirculation System
Naskah termasuk Abstract diketik menggunakan
program Microsoft Word huruf Times New Roman Alfin Najwan, Departemen Teknik Mesin dan
12 point (font 12), ukuran kertas A4 (21x29.5cm). Biosistem, Institut Pertanian Bogor, Email:
Pias 3 cm, spasi 1.5, maksimum 15 halaman najwan@yahoo.com
termasuk tabel dan gambar s erta diberi nomor Ikhlasul Amal, Departemen Budidaya Perairan,
halaman pada sudut bawah sebelah kanan. Tabel Institut Pertanian Bogor.
dan gambar diletakkan pada akhir naskah atau pada
lembar dan file terpisah. Pengiriman naskah bisa 4. Abstract dan Kata Kunci
melalui pos berupa CD berisi file softcopy ataupun
melalui e-mail. Bila dikirim melalui pos, ditujukan ke Abstract menggambarkan esensi isi keseluruhan
alamat: tulisan dan di dalamnya tidak terdapat kutipan
pustaka. Abstract ditulis dalam bahasa Inggris dan
Redaksi Jurnal Keteknikan Pertanian dalam satu paragraf tidak lebih dari 200 kata. Kata
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, kunci ditulis setelah Abstarct maksimum 5 kata,
Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. masing-masing dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Kampus IPB Dramaga, Bogor 16690. Kata kunci yang ditulis pertama merupakan kata
E-mail: jtep@ipb.ac.id atau kunci yang terpenting.
jurnaltep@yahoo.com
5. Naskah Utama
2. Susunan Naskah
Penulisan sub judul utama (Pendahuluan, Bahan
Naskah disusun dalam urutan Judul, Penulis dan dan Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan
alamat instansinya, Abstract, Pendahuluan, Bahan dan Ucapan Terima Kasih) menggunakan huruf
dan Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan, kapital pada setiap awal kata, tanpa nomor, dicetak
Ucapan Terima Kasih, Daftar Pustaka, Tabel dan tebal dan posisi di tengah.
Gambar. Naskah undangan tidak harus mempunyai Pendahuluan menjelaskan alasan mengapa
susunan seperti tersebut di atas. penelitian dilakukan, perumusan dan pemecahan
masalah, status ilmiah (state of the art) penelitian-
3. Judul penelitian terdahulu serta tujuan dan hasil penelitian
yang diharapkan.
Judul memberikan subyek penelitian dengan Bahan dan Metode menjelaskan bagaimana
ringkas dan dicetak tebal (bold) dengan huruf kapital penelitian dilakukan atau cara-cara untuk mencapai
pada setiap awal kata, kecuali untuk kata depan tujuan penelitian.
dan kata sambung. Untuk naskah dalam Bahasa Hasil dan Pembahasan mencantumkan data
Indonesia harus disertai judul dalam Bahasa Inggris yang diperoleh, analisis data, temuan-temuan yang
yang dicetak miring (italic). Judul dalam Bahasa spesifik serta perbandingannya dengan penelitian-
Indonesia tidak lebih dari 14 kata dan dalam penelitian terdahulu secara berurutan sesuai
Bahasa Inggris tidak lebih dari 10 kata. Nama dengan urutan dalam tujuan. Hindari penyajian
lengkap, nama lembaga afiliasi serta alamat para tabel dan gambar dari data yang sama.
penulis, ditulis secara berurutan di bawah Judul. Sub-sub judul ditulis dengan huruf kapital pada
Tambahkan alamat email pada nama penulis untuk setiap awal kata, tanpa nomor, dicetak tebal dan
korespondensi. posisi di sebelah kiri.
Kata/kalimat dalam bahasa asing ditulis miring.
Nama organisma harus diikuti dengan nama
ilmiahnya secara lengkap pada pengungkapan
pertama. Singkatan pertama kali ditulis di dalam 7. Daftar Pustaka
kurung setelah kata-kata yang disingkatnya.
Penulisan angka mengggunakan US System Daftar pustaka mencantumkan pustaka-pustaka
seperti: 1,000,000 menyatakan satu juta dan 2.5 bermutu (primer, mutakhir dan relevan) yang dirujuk
menyatakan dua lima per sepuluh. Sistem satuan saja. Pustaka diketik berdasarkan urutan alfabet
yang digunakan adalah SI Unit: cgs (centimeter, gram, dari nama akhir (nama keluarga) penulis pertama
second/detik). Simbol/notasi ditulis menggunakan dan tahun. Apabila terdapat beberapa pustaka
huruf miring dan disertai keterangannya pada yang ditulis yang sama, tambahkan huruf ‘a’,’b’ dan
pengungkapan pertama. Persamaan diberi nomor seterusnya di belakang tahun. Pustaka dari internet
urut yang dituliskan di belakang persamaan dan di hanya boleh dilakukan bila berasal dari lembaga
dalam tanda kurung. yang resmi.

6. Tabel dan Gambar Berikut beberapa contoh penulisan pustaka :

Tabel ditulis dalam halaman terpisah setelah Jurnal :


halaman terakhir dari naskah. Di dalam naskah
cantumkan nomor dan judul tabel pada paragraf Suhardiyanto, H., M.M. Fuad dan Y.
dimana tabel tersebut akan ditempatkan. Widiningrum.2007. Analisis pindah panas
pada pendinginan dalam tanah untuk sistem
Contoh pada naskah: hidroponik. Jurnal Keteknikan Pertanian Vol.21
(4):355-362.
…...Sifat fisik bahan pada masing-masing kadar air
ditunjukkan pada Tabel 1. Prosiding :

[Tabel 1. Berat jenis lada berdasarkan kadar air] Fukuda, T.,Y. Nakano, Kuroda, S. Takeuchi,
B.I.Setiawan, A. Sapei and F. Nurrochmad.2001.
Water manajemen and water quality of paddyarea
Contoh pada halaman tabel: in Cidanau watershed at West Java. Proceedings
of the 1st Seminar: Toward Harmonization
Tabel 1. Berat jenis lada berdasarkan kadar air between Development and Environmental
Conservation in Biological Production, Tokyo,
February 21-23, 2001. p 201-205.

Buku :

Morga, R.P.C.1996. Soil Erosion and Conservation.


2ndEd. Longman. Harlow

Gambar dibuat hitam putih (B/W) atau greyscale Bab dalam buku :
dalam lembaran terpisah pada halaman terakhir
setelah halaman tabel. Apabila ukurannya besar, Howell, T.A., F.K. Alijiburi, H.M. Gitlin, I. Pai Wu,
gambar dapat disimpan dalam file terpisah yang A.W.Warrick dan P.A.C. Raats. 1980. Design
lain(*.jpg, *.gif,*.wmf atau *.emf). Di dalam naskah and operation of trickle (drip) irrigation, in
cantumkan nomor dan nama gambar pada paragraf Jensen, M.E.(Ed.). Design and Operation of
dimana gambar tersebut akan diletakkan. Farm Irrigation System. ASAE. Michigan. p 663-
717.
Contoh pada naskah:
Skripsi/Tesisi/Disertasi :
…..(paragraf sebelumnya)
Arifanto, T. 2002. Teknik perbaikan filter fisik dan filter
[Gambar 1. Perubahan suhu dengan waktu kimia pada sistem resirkulasi pembenihan ikan
proses pengendalian] patin. (Skripsi). Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor.
…..(paragraf sesudahnya)
FORMULIR PEMESANAN JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN1

Kepada Yth.
Sekertariat Jurnal Keteknikan Pertanian,
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
Tel: 0251-8624691 ; Fax: 0251-8623026
Email: jtep@ipb.ac.id & jurnaltep@yahoo.com; Website: http://web.ipb.ac.id/~jtep/

Bersama ini, saya

Nama
Alamat
Telp.
HP
Email

1. Memesan Jurnal Keteknikan Pertanian: (Harga Rp 40.000,- per eksemplar, belum termasuk ongkos
kemas dan kirim)

Vol/No/Tahun
Jumlah

2. Memesan re-prints Jurnal Keteknikan Pertanian: (Harga Per set (10 eksemplar) Rp 50.000,- belum
termasuk ongkos kemas dan kirim)

Judul

Penulis
Vol/No/Tahun
Jumlah

3. Berlangganan Jurnal Keteknikan Pertanian: (Harga Rp 70.000,- belum termasuk ongkos kemas dan
kirim)

Mulai Tahun
Sampai Tahun
Jumlah

Pembayaran kami lakukan melalui wesel pos ke alamat redaksi/transfer, ke Rekening No.0595-01003461-
50-9, BRI KPC IPB, a/n Jurnal Keteknikan Pertanian2. Bersama ini disampaikan bukti pembayarannya3.

Pemesan,

[ ]

1
Formulir pemesanan ini dapat di-download di http://web.ipb.ac.id/`jtep/
2
Coret yang salah satu
3
Pengiriman hanya dilakukan setelah Seketariat menerima bukti pembayaran

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai