Coriolis meter adalah salah satu alat pengukur aliran yang digunakan
didalam industri khususnya perminyakan. Teknologi coriolis
diperkenalkan oleh Gaspar Gustav de’Coriolis pada tahun 1792 – 1843.
Coriolis dapat digunakan pada aliran fluida baik berupa cairan, gas dan
cairan padat (slurries).
Coriolis umumnya terdiri atas satu kesatuan unit, dimana pada satu unit
coriolis meter paling tidak terdapat tiga bagian pokok, yaitu :
• Sensor.
• Transmitter.
• Peralatan tambahan (peripheral)
2.1 Sensor
Pada sebagian besar coriolis meter yang ada pada saat ini, umumnya
mempunyai tiga unit sensor yang terpasang, adapun ketiga unit sensor
tersebut masing-masing adalah :
• Sensor flow (Coriolis)
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi banyaknya aliran yang lewat
didalam proses
• Sensor temperatur
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi besaran temperatur dari aliran
yang lewat
• Sensor tekanan
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi besarnya tekanan kerja yang ada
didalam Coriolis meter
2.2 Transmitter
Peralatan ini mempunyai fungsi untuk menerima besaran sinyal yang dari
sensor untuk kemudian merubahnya menjadi signal yang diinginkan dan
kemudian meneruskan ke bagian output. Output dari peralatan ini pada
umumnya sinyal instrument standar ( 4-20 mA / 1-5 V), tetapi seiring
dengan perkembangan teknologi mikroprosesor, pada saat ini sudah
dapat kita temukan Coriolis meter yang dapat menghasilkan output
dalam bentuk data. Sehingga langsung terhubung dengan peralatan lain
yang menggunakan data sebagai komunikasinya seperti Flow Computer
dan sebagainya.