Kabupaten Jember
Disusun oleh:
Aisyah Wulansari Rahajeng
152110101124
DASAR KESLING-A
Senin, 07.00-08.40 / RK 3
Bahan Kajian:
Pengantar Vektor dan Rodent
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas segala rahmat dan karunia yang Allah swt. berikan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis
Kejadian Tingginya Prevalensi DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kabupaten
Jember.”
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
Maka dari itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Ibu Prehatin Trirahayu Ningrum., S.KM., M.Kes., selaku dosen pembimbing mata
kuliah Dasar Kesehatan Lingkungan yang telah memberikan arahan dan motivasi;
2. keluarga dan sahabat penulis yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan
semangat;
3. serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis juga memohon maaf apabila makalah yang penulis susun jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis menerima segala kritik dan saran demi perbaikan
penulisan makalah yang selanjutnya.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat di masa yang akan
datang.
Penulis
ii
.
DAFTAR ISI
iii
.
DAFTAR TABEL
iv
.
BAB 1.PENDAHULUAN
1
.
2
.
"Kami imbau warga tetap aktif memberantas sarang nyamuk selama musim hujan
ini meskipun jumlah kasus DBD di Jember selama beberapa bulan terakhir
cenderung menurun," katanya.
3
.
BAB 3. PEMBAHASAN
4
.
3. Tampak bintik- bintik merah ketika diperiksa dengan metoda uji torniquet.
4. Terjadi pembesaran hati ( hepatomegali ).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3 dan terjadi
peningkatan hematokrit diatas 20 %.
7. Pada tingkat lanjut terjadi mimisan dari hidung dan gusi.
8. Terjadinya melena ( buang air dengan kotoran berupa lendir yang
bercampur darah ).
9. Tampak bintik-bintik merah sebagai bentuk dari pecahnya pembuluh darah.
10. Demam yang dirasakan menyebabkan pegal dan sakit pada sendi
Orang yang terindikasi terserang demam berdarah harus secepatnya diberi
pertolongan medis dengan dibawa ke puskesmas, dokter atau rumah sakit untuk
diobati. Terlambat memberi pertolongan pada penderita DBD dapat menyebabkan
penderita meninggal dunia.
6
.
(86 kasus); Kabupaten Trenggalek (85 kasus); dan Kota Mojokerto (59 kasus)
(Kemenkes, 2015).
Dikutip dari laman berita elektronik, asus penyakit demam berdarah (DBD)
di Kabupaten Jember, Jawa Timur, selama beberapa hari terakhir mengalami
peningkatan signifikan. Dari data dinas kesehatan setempat, jumlah warga Jember
yang terjangkit penyakit DBD sudah mencapai 257 orang (kompas.com, 2015).
“Dari jumlah tersebut, hingga hari ini sudah ada enam warga yang
meninggal dunia,” kata Humas Dinas Kesehatan Jember, Yumarlis, Jumat
(30/1/2015).
“Awalnya DBD hanya terjadi di enam kecamatan, namun saat ini rupanya
cukup meluas,” ucap dia.
Yumarlis menambahkan, selama dua minggu terakhir terjadi peningkatan
signifikan penderita DBD. “Jadi setiap hari ada sekitar 15- 20 kasus baru DBD di
seluruh Puskesmas Kabupaten Jember. Kalau pasien butuh tindakan medis lebih
lanjut, maka puskesmas akan langsung merujuk ke rumah sakit daerah,” katanya.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain, penderita Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Kabupaten Jember untuk Bulan Januari 2015, lebih banyak.
Akan tetapi kabupaten ini tidak termasuk kabupaten yang berstatus Kejadian Luar
Biasa (KLB) (surya.co.id, 2015).
Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan, mulai awal sampai 26
Januari 2015, pasien DBD di Jember mencapai 228 orang. Jumlah orang yang
meninggal dunia akibat penyakit ini lima orang, empat anak-anak dan satu
dewasa.
Angka ini tentu lebih banyak jika dibandingkan dengan angka dari
Banyuwangi, Kabupaten Kediri, Situbondo, atau Kota Malang. Jumlah pasien
DBD di Banyuwangi Bulan Januari mencapai 85 orang dengan satu orang
meninggal dunia. Sedangkan di Situbondo 35 orang, dengan empat orang
meninggal dunia.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jember, Bambang Suwartono, Jember
akan berstatus KLB jika dalam Januari ini jumlahnya mencapai lebih dari 310
kasus.
7
.
"Disebut KLB kalau dalam bulan itu, jumlah pasien DBD dua kali
dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya," ujar Bambang dalam rapat di
Komisi D DPRD Jember, Rabu (28/1/2015).
Januari 2014, pasien DBD Jember mencapai 155 orang. Jika dikalikan dua
maka membutuhkan 310 kasus. Jumlah yang nyaris terkejar melihat angka
kasusnya sampai 26 Januari lalu.
"Ini sudah diambang, dan kami jelas tidak ingin ada penambahan. DBD ini
harus ditekan dan diberantas," tegas Bambang.
Dari deretan angka di Dinkes, orang yang berjatuhan akibat serangan
nyamuk Aedes aegepty itu tercatat tanggal 19 Januari ada 20 orang positif terkena
DBD, 18 orang keesokan harinya, 23 orang di tanggal 24 Januari, dan 17 orang di
tanggal 26 Januari 2015.
Dari total 228 kasus itu, paling banyak ditemukan di Kecamatan Ambulu
sebanyak 35 kasus, Kecamatan Kaliwates 26 kasus, Kecamatan Wuluhan 22
kasus, dan Kecamatan Sumbersari 15 kasus.
8
.
4.1 Simpulan
Promosi kesehatan terkait higine sanitasi makanan kepada PKL di sekitar
Universitas Jember perlu dilakukan. Mengingat sukarnya penertiban dan
lemahnya kekuatan diktator pemda setempat terkait usaha penertiban PKL di
Kabupen Jember. Selain itu upaya promosi kesehatan menjadi solusi mediasi,
karena terkait penertiban PKL di lingkungan kampus mendapati tanggapan pro
dan kontra, utamanya PKL sebagai sumber pemenuhan kebutuhan makanan
mahasiswa UNEJ.
4.2 Saran
Sebaiknya calon konsumen tetap waspada dengan kebersihan makanan,
rumah makan, dan tempat saat makan agar tidak mengalami hal gangguan
kesehatan yang tidak diinginkan.
9
.
DAFTAR PUSTAKA
10
.
bangkai-tikus-saat-makan-sayur-di-restoran/
[Diakses 21 Oktober 2016].
11