Anda di halaman 1dari 15

Analisis Kejadian Tingginya Prevalensi DBD (Demam Berdarah Dengue) di

Kabupaten Jember

Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas mata kuliah


Dasar Kesehatan Lingkungan

Disusun oleh:
Aisyah Wulansari Rahajeng
152110101124

DASAR KESLING-A
Senin, 07.00-08.40 / RK 3

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Rahayu Sri Pujiati, S.KM., M.Kes.
Anita Dewi Moelyaningrum, S.KM., M.Kes.
Ellyke, S.KM., M.KL.
Prehatin Trirahayu Ningrum., S.KM., M.Kes.

Bahan Kajian:
Pengantar Vektor dan Rodent

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2016
.

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala rahmat dan karunia yang Allah swt. berikan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis
Kejadian Tingginya Prevalensi DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kabupaten
Jember.”

Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
Maka dari itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Ibu Prehatin Trirahayu Ningrum., S.KM., M.Kes., selaku dosen pembimbing mata
kuliah Dasar Kesehatan Lingkungan yang telah memberikan arahan dan motivasi;
2. keluarga dan sahabat penulis yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan
semangat;
3. serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Penulis juga memohon maaf apabila makalah yang penulis susun jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis menerima segala kritik dan saran demi perbaikan
penulisan makalah yang selanjutnya.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat di masa yang akan
datang.

Jember, 31 Oktober 2016

Penulis

ii
.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..……………………………………………………….……….i


KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL........................................................................................................iv
BAB 1.PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
BAB 2. TOPIK BAHASAN.........................................................................................3
BAB 3. PEMBAHASAN..............................................................................................4
3.1 Gambaran Umum PKL di Lingkungan Universitas Jember................................4
3.2. Interfensi Prevalensi Hepatitis A dengan Higine Sanitasi PKL Sekitar UNEJ...4
3.3 Solusi yang Dilakukan Menghadapi KLB Hepatitis A Akibat Buruknya Higine
Sanitasi Makanan PKL di Sekirat Universitas Jember.........................................6
3.3 Syarat dan Ketentuan Higine Sanitasi Makanan Menurut Aturan Hukum..........8
BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN.........................................................................13
4.1 Simpulan............................................................................................................13
4.2 Saran..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14

iii
.

DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.1Persyaratan Suhu Penyimpanan Bahan Mentah........................................12

iv
.

BAB 1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) merupakan salah satu penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh
virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, penyakit ini dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan
sering muncul sebagai KLB.
Di Indonesia penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di
Surabaya dengan jumlah penderita 58 orang dengan kematian 24 orang (41,3%),
selanjutnya sejak saat itu penyakit Demam Berdarah Dengue menyebar ke seluruh
tanah air Indonesia. DBD menyerang semua golongan umur, umumnya DBD
lebih banyak menyerang anak-anak tetapi dalam dekade terakhir ini terlihat
adanya kecenderungan kenaikan proporsi penderita DBD pada orang dewasa.
Seluruh wilayah Indonesia mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit
Demam Berdarah Dengue karena virus penyebab dan nyamuk penularnya tersebar
luas baik di rumah maupun tempat-tempat umum, kecuali yang ketinggiannya
lebih dari 1.000 meter diatas permukaan laut. Pada saat ini seluruh propinsi di
Indonesia sudah terjangkit penyakit baik di kota maupun desa terutama yang padat
penduduknya dan arus transportasinya lancar. Menurut laporan dari Seksi P2
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, kasus DBD dari tahun ke tahun cenderung
berfluktuasi (Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2014)
Kejadian Demam Bedarah Dengue di Kabupaten Jember bukan lagi hal
baru untuk dihadapi. Meski demikian angka masyarakat yang menderita DBD
menunjukan prevalensi yang cukup tinggi pada tiap tahunnya. Sehingga perlu
dilakukannya analisis terkait penyelesaian DBD yang telah dilakukan di
Kabupaten Jember.

1
.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan
masalah yaitu, “Uapaya apa saja yang perlu dilakukan untuk mengtasi kejadian
Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Jember ?

2
.

BAB 2. TOPIK BAHASAN

Penderita DBD di Jember Capai 460 Orang


Jumat, 11 November 2016, 13:00 WIB

JEMBER — Penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jember,


Jawa Timur, selama Januari hingga November mencapai 460 orang. Jumlah
tersebut berdasarkan data Dinas Kesehatan kabupaten setempat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, Bambang Suwartono, mengatakan,


jumlah kasus DBD selama beberapa bulan terakhir di seluruh puskesmas
diklaimnya cenderung menurun. "Data yang tersebar di 50 puskesmas mencatat
jumlah penderita DB sejak Juli hingga Oktober 2016 rata-rata 20-25 orang setiap
bulan sehingga masih dalam kategori sangat aman," tuturnya usai rapat dengar
pendapat di DPRD Jember, Kamis (10/11).

"Kami imbau warga tetap aktif memberantas sarang nyamuk selama musim hujan
ini meskipun jumlah kasus DBD di Jember selama beberapa bulan terakhir
cenderung menurun," katanya.

Sementara, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan


(P2KL) Dinkes Jember Dyah Kusworini mengatakan, kawasan endemis DBD
berdasarkan jumlah kasus penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti
itu masih berada di kawasan kota. antara, ed: Erdy Nasrul

3
.

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Pengetian Penyakit Demam Berdarah Dengue


Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di
daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit
demam berdarah dengue atau yang disingkat sebagai DBD adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti
betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia. Selama nyamuk aides
aigypti tidak terkontaminasi virus dengue maka gigitan nyamuk DBD tersebut
tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut menghisap darah penderita DBD maka
nyamuk menjadi berbahaya karena bisa menularkan virus dengue yang
mematikan. Untuk itu perlu pengendalian nyamuk jenis Aedes aegypti agar virus
dengue tidak menular dari orang yang satu ke orang yang lain (Suparyanto, 2014).
Penyakit Demam Berdarah Dengue ini disebabkan oleh empat macam virus
dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Keempat virus tersebut
dalam group B Arthropod Borne Viruses ( Arboviruses). Dan keempat tipe virus
tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan
Yogyakarta. Dari empat tipe virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah
virus dengue dengan tipe Den 1 dan Den 3. Keempat tipe virus tersebut
merupakan genus dari flaviverus familiflaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda
sehingga tidak ada proteksi – silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe
(hiperendemisitas) dapat terjadi.Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) inidisebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes Albopictus C. (Suparyanto, 2014).

3.2. Gejala Demam Berdarah Dengue


Menurut Suparyanto (2014) terdapat 10 Gejala-Gejala Yang Ditimbulkan
Oleh Demam Berdarah Dengue :
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari ( 38-40 derajat celsius ).
2. Perasaan menggigil, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan
nyeri punggung pada awal gejala.

4
.

3. Tampak bintik- bintik merah ketika diperiksa dengan metoda uji torniquet.
4. Terjadi pembesaran hati ( hepatomegali ).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3 dan terjadi
peningkatan hematokrit diatas 20 %.
7. Pada tingkat lanjut terjadi mimisan dari hidung dan gusi.
8. Terjadinya melena ( buang air dengan kotoran berupa lendir yang
bercampur darah ).
9. Tampak bintik-bintik merah sebagai bentuk dari pecahnya pembuluh darah.
10. Demam yang dirasakan menyebabkan pegal dan sakit pada sendi
Orang yang terindikasi terserang demam berdarah harus secepatnya diberi
pertolongan medis dengan dibawa ke puskesmas, dokter atau rumah sakit untuk
diobati. Terlambat memberi pertolongan pada penderita DBD dapat menyebabkan
penderita meninggal dunia.

3.3. Wabah Penyakit Demam Berdarah Dengue


Kebanyakan kelompok nyamuk modern tidak lagi bergantung kepada racun
serangga berbahaya tetapi menjurus kepada organisme khusus yang memakan
nyamuk, atau menjangkiti mereka dengan penyakit yang membunuh mereka. Hal-
hal seperti itu bisa terjadi walaupun di Kawasan Perlindungan, seperti "Forsyth
refuge" dan Seaview Marriott Golf Resort, di mana sekawanan nyamuk utama
dilaksanakan dan dipantau menggunakan "killifish" dan belut muda. Kesannya di
dokumen dengan menggunakan mikroskop maju bawah air seperti ecoSCOPE.
Bagaimanapun, wabah penyakit bawaan nyamuk masih menyebabkan
penyemburan dengan bahan kimia yang kurang beracun dibandingkan yang
digunakan pada masa lalu (Suparyanto, 2014).
Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa seperti malaria,
penyakit filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti demam
kuning, demam berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus Nil
Barat disebarkan secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999 dan
pada tahun 2003 telah merebak ke seluruh negara bagian di Amerika Serikat.Berat
nyamuk hanya 2 hingga 2,5 mg. Nyamuk mampu terbang antara 1,5 hingga 2,5
km/jam. Pengusir nyamuk biasanya mempunyai kandungan aktif berikut: DEET,
5
.

sulingan minyak Catnip - Nepetalactone, Citronella atau sulingan minyak


eucalyptus (Suparyanto, 2014).

3.4. Tren DBD di Kabupaten Jember


Berdasarkan berita dari laman resmi Kementrerian Kesehatan Republik
Indonesia, hingga Selasa pagi (27/1), sebanyak 1.817 kasus demam berdarah
dengue (DBD) telah dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
kepada Kementerian Kesehatan RI. Hingga saat ini, secara umum situasi masih
dapat teratasi oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Upaya yang telah dilakukan dinas kesehatan Provinsi Jawa Timur telah
sesuai dengan standard operation prosedure (SOP) penanggulangan DBD, ujar
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes
RI, dr. H.M Subuh, MPPM, dalam surat elektroniknya kepada Pusat Komunikasi
Publik Kemenkes RI, Selasa (27/1). Menurut dr. Subuh, meskipun demikian,
Kementerian Kesehatan RI melalui Ditjen Penanggulangan Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan tetap akan memberikan bantuan teknis, terutama dalam
penyelidikan epidemiologis (Kemenkes, 2015).
Sementara itu, dalam laporannya kepada Kementerian Kesehatan RI, Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. Harsono, menyatakan bahwa ada
peningkatan kasus DBD sebesar 46% bila dibandingkan bulan yang sama di tahun
2014, yaitu 980 kasus. Seluruhnya terdapat 15 Kabupaten/Kota yang menyandang
status kejadian luar biasa (KLB) dikarenakan jumlah kasus DBD di wilayah
tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun
2014, yaitu Kabupaten Sumenep, Kabupaten Jombang, Kabupaten Trenggalek,
Kabupaten Banyuwangi, Kota Probolinggo, Kabupaten Tulung Agung, Kabupaten
Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Pamekasan, Kota Madiun, Kabupaten
Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lamongan, dan Kota Mojokerto.
Selain itu, Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur juga menyampaikan data
10 Kabupaten/Kota dengan jumlah penderita DBD terbanyak, adalah Kabupaten
Sumenep (286 kasus); Kabupaten Jember (199 kasus); Kabupaten Jombang (110);
Kabupaten Bondowoso (100); Kabupaten Banyuwangi (96 kasus); Kabupaten
Probolinggo (90 kasus); Kabupaten Kediri (87 kasus); Kabupaten Tulung Agung

6
.

(86 kasus); Kabupaten Trenggalek (85 kasus); dan Kota Mojokerto (59 kasus)
(Kemenkes, 2015).
Dikutip dari laman berita elektronik, asus penyakit demam berdarah (DBD)
di Kabupaten Jember, Jawa Timur, selama beberapa hari terakhir mengalami
peningkatan signifikan. Dari data dinas kesehatan setempat, jumlah warga Jember
yang terjangkit penyakit DBD sudah mencapai 257 orang (kompas.com, 2015).
“Dari jumlah tersebut, hingga hari ini sudah ada enam warga yang
meninggal dunia,” kata Humas Dinas Kesehatan Jember, Yumarlis, Jumat
(30/1/2015).
“Awalnya DBD hanya terjadi di enam kecamatan, namun saat ini rupanya
cukup meluas,” ucap dia.
Yumarlis menambahkan, selama dua minggu terakhir terjadi peningkatan
signifikan penderita DBD. “Jadi setiap hari ada sekitar 15- 20 kasus baru DBD di
seluruh Puskesmas Kabupaten Jember. Kalau pasien butuh tindakan medis lebih
lanjut, maka puskesmas akan langsung merujuk ke rumah sakit daerah,” katanya.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain, penderita Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Kabupaten Jember untuk Bulan Januari 2015, lebih banyak.
Akan tetapi kabupaten ini tidak termasuk kabupaten yang berstatus Kejadian Luar
Biasa (KLB) (surya.co.id, 2015).
Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan, mulai awal sampai 26
Januari 2015, pasien DBD di Jember mencapai 228 orang. Jumlah orang yang
meninggal dunia akibat penyakit ini lima orang, empat anak-anak dan satu
dewasa.
Angka ini tentu lebih banyak jika dibandingkan dengan angka dari
Banyuwangi, Kabupaten Kediri, Situbondo, atau Kota Malang. Jumlah pasien
DBD di Banyuwangi Bulan Januari mencapai 85 orang dengan satu orang
meninggal dunia. Sedangkan di Situbondo 35 orang, dengan empat orang
meninggal dunia.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jember, Bambang Suwartono, Jember
akan berstatus KLB jika dalam Januari ini jumlahnya mencapai lebih dari 310
kasus.

7
.

"Disebut KLB kalau dalam bulan itu, jumlah pasien DBD dua kali
dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya," ujar Bambang dalam rapat di
Komisi D DPRD Jember, Rabu (28/1/2015).
Januari 2014, pasien DBD Jember mencapai 155 orang. Jika dikalikan dua
maka membutuhkan 310 kasus. Jumlah yang nyaris terkejar melihat angka
kasusnya sampai 26 Januari lalu.
"Ini sudah diambang, dan kami jelas tidak ingin ada penambahan. DBD ini
harus ditekan dan diberantas," tegas Bambang.
Dari deretan angka di Dinkes, orang yang berjatuhan akibat serangan
nyamuk Aedes aegepty itu tercatat tanggal 19 Januari ada 20 orang positif terkena
DBD, 18 orang keesokan harinya, 23 orang di tanggal 24 Januari, dan 17 orang di
tanggal 26 Januari 2015.
Dari total 228 kasus itu, paling banyak ditemukan di Kecamatan Ambulu
sebanyak 35 kasus, Kecamatan Kaliwates 26 kasus, Kecamatan Wuluhan 22
kasus, dan Kecamatan Sumbersari 15 kasus.

3.5. Upaya Pencegahan DBD oleh Pemerintah

8
.

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Promosi kesehatan terkait higine sanitasi makanan kepada PKL di sekitar
Universitas Jember perlu dilakukan. Mengingat sukarnya penertiban dan
lemahnya kekuatan diktator pemda setempat terkait usaha penertiban PKL di
Kabupen Jember. Selain itu upaya promosi kesehatan menjadi solusi mediasi,
karena terkait penertiban PKL di lingkungan kampus mendapati tanggapan pro
dan kontra, utamanya PKL sebagai sumber pemenuhan kebutuhan makanan
mahasiswa UNEJ.

4.2 Saran
Sebaiknya calon konsumen tetap waspada dengan kebersihan makanan,
rumah makan, dan tempat saat makan agar tidak mengalami hal gangguan
kesehatan yang tidak diinginkan.

9
.

DAFTAR PUSTAKA

Anon., 2016. [Online]


Available at: http://www.indonesian-publichealth.com/standar-sehat-rumah-
makan-dan-restoran/
[Diakses 21 Oktober 2015].

Anon., t.thn. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 715/Menkes/SK/V/2003


tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga. Dalam: s.l.:s.n.

Djunaidy, M., 2012. Tempo. [Online]


Available at: https://m.tempo.co/read/news/2012/03/08/180388830/96-
mahasiswa-di-jember-diserang-hepatitis
[Diakses 30 Oktober 2016].

Farida, N., 2014. www.prosalina.com. [Online]


Available at: http://www.prosalinaradio.com/2014/09/27/pkl-sekitar-
kampus-unej-harus-segera-ditertibkan.html
[Diakses 29 Oktober 2016].

ifnityknowledge.com, 2013. ifnityknowledge.com. [Online]


Available at: http://infinityknowledges.blogspot.co.id/2013/06/sekitar-
kampus.html
[Diakses 29 Oktober 2016].

Khoiron, d., 2014. Dasar Kesehatan Lingkungan. Jember: Jember University


Press.

Larasati, K., 2008. [Online]


Available at: http://kaililalarasati.blogspot.co.id/2008/08/kelayakan-hidup-
bersih-pkl-di-sekitar.html
[Diakses 30 Oktober 2016].

Siayu, N., 2015. lhaiyo.com. [Online]


Available at: http://lhaiyo.com/1230/sosial-media-geger-kabar-penemuan-

10
.

bangkai-tikus-saat-makan-sayur-di-restoran/
[Diakses 21 Oktober 2016].

Wirawan, O. A., 2014. beritajatim.com. [Online]


Available at:
http://beritajatim.com/peristiwa/222178/pkl_daerah_kampus_jember_segera
_ditertibkan.html
[Diakses 31 Oktober 2016].

11

Anda mungkin juga menyukai