Anda di halaman 1dari 6

Rencana Ketentuan & Syarat (RKS)

TAHUN 2019

RENCANA KETENTUAN & SYARAT {RKS)

INSTALASI PENERANGAN JALAN UMUM

Pasal 01
UMUM
1.1. Maksud dan tujuan dari spesifikasi ini adalah merupakan
pedoman pelaksanaan pekerjaan instalasi penerangan listrik yang
lengkap dan siap pakai, termasuk penyedian material,
pemasangan, testing, dan pemeliharaan selama masa
pemeliharaan.
1.2. Keterangan kecil yang tidak diterangkan dalam spesifikasi ini
maupun dalam gambar akan tetapi perlu untuk dilaksanakan
untuk kesempurnaan pekerjaan secara menyeluruh berdasarkan
peraturan yang berlaku, maka hal ini dianggap sudah termasuk
dalam spesifikasi ini.
1.3. Pemborong harus memiliki Surat Pengesahan Instalasi (SPI) dan
Surat Izin Kerja (SIKA) yang dikeluarkan oleh PT. PLN masih
berlaku, minimal kelas A.
1.4. Pemborong harus menyediakan seluruh material dan
perlengkapan lainnya yang diperlukan sesuai standard sehingga
seluruh instalasi dapat beroprasi dengan sempurna.
1.5. Pemborong harus menyediakan tenaga ahli di lapangan yang
setiap saat dapat dihubungi oleh Pengawas Proyek.
1.6. Pemborong harus mengganti material yang rusak atau yang tidak
disetujui oleh pemberi tugas/pengawas proyek, selama proyek
belum diserahkan terimakan.
1.7. Pemborong harus dapat bekerja sama dengan pemborong lainnya
yang bekerja pada preoyek ini.
1.8. Pemborong harus mengganti atau memperbaiki bangunan yang
rusak akibat pekerjaan instalasi.
1.9. Segala sesuatu yang meragukan harus ditanyakan kepada
pemberi tugas atau pengawas lapangan.
Pasal 02
STANDARD PELAKSANAAN

RKS-1
Rencana Ketentuan & Syarat
PEKERJAAN PERENCANAAN PENERANGAN JALAN LINGKUNGAN
(PJL) 3
TAHUN 2019

Standard dan referensi yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan


ini adalah :
2.1. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1977 (PUIL).
2.2. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.
02/P/M/Pertamben/1983, tanggal 3 Nopember 1983; tetang
Standard Listrik Indonesia.
2.3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.
023/PRT/1978; tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL).
2.4. Juga dijadikan Standard pegangan antara lain adalah:
 AVE Belanda
 VDE Jerman
 British Standard Associates
 USA Standard
 JIS

Pasal 03
LINGKUP PEKERJAAN
3.1. Pengadaan dan pemasangan serta pengujian seluruh material
listrik sesuai dengan gambar dan spesifikasi ini.

Pasal 04
SPESIFIKASI TEKNIS
A. INTALASI KABEL POWER
4.1. Kabel power adalah kabel antar panel yang dipasang di bawah
tanah atau dibawah lantai atau di atas plafon.
4.2. Untuk pemasangan dibawah tanah harus ditanam dengan
kedalaman minimal 30 cm dengan konstruksi lebar galian paling
bawah minimal 30 cm dan di atas kabel harus ditimbun pasir
setebal 5 cm.
4.3. Pada rute tertentu harus diberi tanda AWAS KABEL untuk
keamanan.
4.4. Untuk pemasangan di bawah lantai atau jalan, kabel harus
dimasukkan kedalam pipa sparing yang sesuai, sedangkan untuk
diatas plafon dapat diklem pada rangka plafon atau rak.
4.5. Jika terjadi persilangan dengan pipa air atau parit atau kabel
lainnya, maka kabel juga harus dimasukkan ke dalam pipa
sparing yang sesuai.

RKS-2
Rencana Ketentuan & Syarat
PEKERJAAN PERENCANAAN PENERANGAN JALAN LINGKUNGAN
(PJL) 3
TAHUN 2019

4.6. Jari-jari belokan pada kabel minimal 10 kali diameter terluar dari
kabel dan koneksi dibuat sekokoh mungkin.
B. PANEL DAN KOMPONENNYA
4.7. Panel dipasang menempel pada dinding dengan tower dengan
tinggi maksimum bagian atas panel adalah 200 cm dari lantai.
4.8. Out put panel pada tower dari atas dan input dari bawah panel.
4.9. Penyusunan breaker dan komponen lainnya di dalam panel harus
mudah dioperasikan dan mudah dalam pemeriksaan serta semua
komponen dapat diganti dari arah depan panel.
4.10. Setiap breaker harus diberi tanda nomor atau group untuk
memudahkan dalam pengoperasian.
4.11. Pada setiap panel ditempelkan wiring diagram panel serta wiring
diagram yang berhubungan dengan input power.
C. PENTANAHAN (GROUNDING)
4.12. Setiap peralatan yang terbuat dari bahan metal atau yang
bersifat konduktor harus dihubungkan sistem-sistem pentanahan.
4.13. Armor kabel harus dihubungkan dengan sistem pentanahan.
4.14. Tahanan tanah untuk sistem pentanahan instalasi listrik maksimal
5 ohm.
4.15. Seluruh sistem pentanahan harus terhubung satu sama lainnya.
4.16. Elektroda pentanahan ditanam minimal sampai kedalaman 30
cm. dengan ketentua

Pasal 05
SPESIFIKASI MATERIAL
A. LAMPU DAN ARMATURE
5.1. Spesifikasi dan jenis lampu yang digunakan menggunakan lampu
12 w s/d 14 w dengan lumier 1200 lm s/d 1400 lm.
5.2. Lampu dan Ballast menggunakan lampu yg sesuai dengan
spesifikasi teknik.
5.3. Saklar menggunakan sistem solar switch (Photocell) 2A 220 VAC .
5.4. Saklar solar switch dipasang pada bagian atas tiang.
5.5. Saklar panel dipasang setara dengan panel lampu, berada di
dalam panel dan berfungsi untuk spare ketika solar switch rusak.
B. KABEL DAN PENDUKUNG
5.6. Kabel pentanahan yang terpisah dari untaian kabel power harus
berwarna hijau dari jenis NYA.

RKS-3
Rencana Ketentuan & Syarat
PEKERJAAN PERENCANAAN PENERANGAN JALAN LINGKUNGAN
(PJL) 3
TAHUN 2019

5.7. Rel MCB Alumunium.


5.8. Kabel power jenis NYM 3x2.5.
5.9. Kabel Power yang di kubur menggunankan NYY 32x2,5
C. PANEL DAN KOMPONENNYA.
5.10. Panel jenis outdoor dan outbow menggunakan spesifikasi IP 65
yang dilengkapi dengan kunci serta papan nama.
5.11. Breaker jenis 1 phasa 1 pole dan 3 phasa 3 pole.
D. MATERIAL PENDUKUNG LAINNYA.
5.12. Junction box minimal mempunyai diameter outlet 0,5 inch dan
dilengkapi dengan tutup. Dengan ukuran 20x30x12
5.13. Box Panel utama berukuran 60x40x20 berbahan Metal
5.14. Isolasi memakai jenis PVC.
5.15. Material consumable lainnya disesuaikan dengan standard dalam
spesifikasi ini.
E. PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN
Kotraktor harus mengadakan pengujian dan pemeriksaan terhadap
seluruh pekerjaan dan menjamin akan bekerja dengan sempurna
yang disaksikan oleh pengawas proyek yang ditunjuk.
Pengujian dan pemeriksaan meliputi :
5.14. Pengujian Tahanan Isolasi
Pengujian tahanan isolasi terhadap kabel instalasi minimal 2
Mega ohm dengan menggunakan Tang Ampere.
5.15 Continuty Test
Dilakukan setelah pengujian tahanan isolasi, hal ini dimaksud
untuk meyakinkan dan memastikan bahwa koneksi kabel sudah
benar.

5.16 Power Receiving Test


Dilakukan untuk memastikan tidak ada kelainan pada peralatan
yang telah dipasang sehingga siap untuk dioperasikan.
5.17. Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan sebelum pelaksanaan, sedang
pelaksanaan dan setelah pelaksanaan dilakukan.
F. K3
5.18. Keselamatan Kerja

RKS-4
Rencana Ketentuan & Syarat
PEKERJAAN PERENCANAAN PENERANGAN JALAN LINGKUNGAN
(PJL) 3
TAHUN 2019

a. Selama waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa


berkewajiban untuk menjaga dan menjamin keselamatan para
personel yang bertugas di lokasi kerja.
b. Penyedia jasa harus menjamin atas ketersediaan obat-obatan
yang secara dibutuhkan termasuk menyediakan obat-obatan
yang digunakan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan
(PPPK).
c. Apabila terjadi kecelakaan kerja dan atau kecelakaan diluar jam
kerja dan terjadi pada area pekerjaan maka penyedia jasa harus
melakukan tindakan PPPK. Jika dalam tindakan PPPK tersebut
tidak menunjukkan tanda-tanda kebaikan maka penyedia harus
mengupayakan untuk mendapatkan tindakan medis terdekat.
5.19. Keamanan dan Ketertiban Kerja
a. Penyedia jasa harus bertanggung jawab atas segala gangguan
yang terjadi akibat kegiatan proyek pada lingkungan di mana
pekerjaan tersebut dilakasanakan.
b. Gangguan sebagaimana yang dimaksud pada huruf (a) di atas
yaitu gangguan yang diakibatkan oleh gangguan peralatan kerja,
gangguan bahan/material, dan gangguan personel.
c. Penyedia berkewajiban untuk menjaga dan mengamankan semua
jenis barang/ peralatan/ material terutama barang/ perlatan/
material milik pengguna jasa dan konsultan pengawas selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung atau sebelum penyedia
melakukan kegiatan demobilisasi.

5.20 Kesehatan dan Kebersihan Area Kerja


a. Penyedia jasa secara rutin harus membersihkan lokasi kerja/area
direksi keet guna mengantisipasi dan meminimalisir potensi
terjadinya wabah/epidemi yang dapat menggangu kesehatan
pekerja.
b. Penyedai diharuskan menyediakan air bersih yang laik digunakan
baik untuk digukanan dalam kegiatan makan minun maupun
untuk kegiatan mandi cuci kakus (MCK) bagi pekerja selama masa
pelaksanaan pekerjaan.

RKS-5
Rencana Ketentuan & Syarat
PEKERJAAN PERENCANAAN PENERANGAN JALAN LINGKUNGAN
(PJL) 3
TAHUN 2019

Pasal 07
LAIN-LAIN
Kontraktor harus berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan guna
menghindari terjadinya kecelakaan baik terhadap orang, peralatan
maupun material. Jika pada suatu saat peralatan atau material
ditempatkan pada suatu tempat yang bersifat sementara, maka tempatnya
harus jauh dari lalu lintas, jauh dari sumber-sumber yang dapat
menimbulkan kebakaran, kerusakan dan cacat pada peralatan maupun
material tersebut.

RKS-6

Anda mungkin juga menyukai