Strategi:
Promosi kesehatan tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
seperti kebiasaan mencuci tangan
sebelum makan dan setelah BAB
dengan sabun.
Memberikan edukasi tentang
penyakit gastroenteritis akut agar
dapat mencegah penyakit GEA
Preventif Tujuan:
Tujuan Upaya preventif merupakan upaya
promosi kesehatan untuk mencegah
terjadinya penyakit. Sasarannya adalah
kelompok dengan resiko lebih tinggi.
Strategi:
Istirahat yang cukup
Diet lunak biasa
Minum obat teratur
Buang sampah pada tempat yang
ditentukan
Kebiasaan cuci tangan sebelum
makan dan sesudah dari toilet
Menggunakan air bersih dan
sanitasi yang baik
Menerapkan Memasak makanan
dan air minuman hingga matang
Menghindarkan makanan yang
telah terkontaminasi oleh lalat,
makanan yang telah jatuh ke lantai,
tidak memakan makanan basi, dan
menghindari makanan yang dapat
menimbulkan alergi tubuh.
Menerpakan Higiene lingkungan
yang lebih baik.
Menerapkan hidu bersih dan sehat.
Kuratif Farmakologis:
Atapulgit 3x1
Ranitidine 2x150 mg
Paracetamol 3x500 mg
Nonfarmakologis
Istirahat yang cukup
Diet lunak biasa
Minum obat teratur
Buang sampah pada tempat yang
ditentukan
Kebiasaan cuci tangan sebelum
makan dan sesudah dari toilet
Menggunakan air bersih dan
sanitasi yang baik
Memasak makanan dan air
minuman hingga matang
Menghindarkan makanan yang
telah terkontaminasi oleh lalat,
makanan yang telah jatuh ke lantai,
tidak memakan makanan basi, dan
menghindari makanan yang dapat
menimbulkan alergi tubuh.
Higiene lingkungan yang lebih
baik.
Rehabilitatif Tujuan:
Tujuan rehabilitasi adalah usaha untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi
sebagai anggota masyarakat yang berguna
untuk dirinya dan masyarakat,
semaksimalnya sesuai dengan
kemampuannya.
Strategi:
Pada pasien ini belum di perlukan
Paliatif Tujuan:
Tujuan utama perawatan paliatif bukan
untuk menyembuhkan penyakit. Dan
yang ditangani bukan hanya penderita,
tetapi juga keluarganya. Perawatan
Paliatif hanya diberikan kepada penderita
yang penyakitnya sudah tidak respossif
terhadap pengobatankuratif. Artinya sudah
tidak dapat disembuhkan dengan upaya
kuratif apapun
Strategi:
Pada pasien ini belum perlu di berikan
Level 3: Providing feelings and support (Memberikan perhatian pada perasaan &dukungan)
4. Siapa saja professional lain yang ingin anda libatkan dalam manajemen pasien?
Dalam kasus ini saya melibatkan Professional dari kesling
5. Jelaskan faktor2 yang mempengaruhi kepatuhan dalam suatu continuing care! Bagaimana cara
pencegahan terhadap kepatuhan yang rendah?
Kepatuhan pada perawatan berkelanjutan
Kepatuhan didefinisikan sebagai sejauh mana perilaku seseorang (dalam hal menjaga janji,
mengambil obat, dan mengeksekusi perubahan gaya hidup) bertepatan dengan saran medis.
(Haynes et al)
Faktor yang mempengaruhi kepatuhan
Para pasien
(a) karakteristik demografis sosial misalnya usia, jenis kelamin, kelompok
etnis.
(b) sikap terhadap penyakit, penyedia layanan kesehatan, perawatan medis.
(c) pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya.
Penyakit
(a) meningkatkan keparahan penyakit dikaitkan dengan kepatuhan yang lebih
baik.
(b) chronicity kondisi penyakit menurunkan kepatuhan.
Pengobatan
(a) Rejimen pengobatan yang memerlukan perubahan perilaku biasanya
terkait dengan kepatuhan yang buruk, misalnya perubahan kebiasaan
makan, berolahraga, berhenti merokok
(b) Semakin besar jumlah obat yang diresepkan, semakin miskin kepatuhan.
(c) Rejimen dosis rumit juga mengakibatkan kepatuhan yang buruk.
(d) Metode pemberian obat, misalnya dengan suntikan, mempengaruhi
kepatuhan.
(e) efek samping obat tidak menyenangkan dapat menyebabkan pasien tidak
mengambil obat-obatan tertentu
(f) biaya pengobatan sering merupakan penghalang untuk kelanjutan
pengobatan.
Dokter