Anda di halaman 1dari 1

Fungsi atau Aktivitas Senyawa Kimia Asam Urat

Purin adalah molekul yang terdapat di dalam sel yang berbentuk nukleotida.
Nukleotida mempunyai peranan dalam berbagai proses biokimia di dalam tubuh. Peranan
nukleotida tersebut sangat penting dalam menjadi penyandi asam nukleat yang bersifat
esensial dalam pemeliharaan dan pemindahan informasi genetik (Lehninger, 1991).
Nukleotida yang paling dikenal karena peranannya adalah nukleotida purin dan pirimidin.
Kedua nukleotida ini berfungsi sebagai pembentuk asam ribonukleat (RNA) dan asam
deoksiribonukleat (DNA).
Asam urat (C5H4N4O3) adalah senyawa turunan purina dan rasio plasma antara 3,6
mg/dL (~214µmol/L) dan 8,3 mg/dL (~494µmol/L) (1 mg/dL = 59,48 µmol/L). Asam urat
(Gout) mempunyai aktivitas sebagai penyakit muskuloskeletal (suatu kondisi yang
mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang) akibat
kelainan metabolik yang diderita oleh 1-2 % populasi dunia. Asam urat atau
hyperuricemia umumnya terjadi ketika kadar purin dalam tubuh sangat tinggi. Akibatnya
tubuh akan bereaksi dan menyebabkan rasa nyeri di bagian kaki atau tangan. Dalam kondisi
normal, tubuh akan mengeluarkan purin dan asam urat lewat urin. Namun dalam kondisi tak
normal, tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat namun tak bisa maksimal
mengeluarkankannya. Biasanya kondisi ini terjadi karena ada masalah di ginjal. Akibatnya,
purin yang tak bisa dikeluarkan tubuh pun mengendap dan berubah menjadi kristal di seluruh
bagian tubuh.
Asam urat sebagai substansi hasil akhir nucleic acid atau metabolisme purin dalam
tubuh. Berdasarkan penyelidikan bahwa 90% dari asam urat merupakan hasil katabolisme
purin yang dibantu oleh enzim guanase dan xantin oksidase. Jadi xantin oksidase
mengkatalisis reaksi hipoxantin dan xantin menjadi asam urat. Ketika fungsi dan aktivitas
asam urat tinggi dalam darah dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya gangguan
metabolisme purin bawaan, adanya kelainan pembawa sifat atau gen, kelebihan
mengkonsumsi makanan berkadar purin tinggi (seperti daging, jeroan, kerang, kepiting, keju,
gorengan, tape, bayam, buncis, kacang tanah, petai, alpukat, dan alkohol), dan efek dari
penyakit seperti leukemia, kemoterapi dan radioterapi.

Anda mungkin juga menyukai