Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

SOSIALISASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI


“JUJUR ITU KEREN” DI SDIT BAITUSSALAM
KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN
KUNINGAN TAHUN
2019
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Pembelajaran dan Budaya Anti Korupsi

Oleh :
Ika Kartika
NIM. P2.06.24.4.17.053

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN CIREBON
2019
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan fondasi kehidupan yang selalu melekat pada manusia.
Dimulai ketika berada dalam kandungan sampai akhir kehidupan, manusia selalu
mengalami proses pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan
oleh manusia untuk membentuk manusia yang tangguh, berkualitas dan berwatak
mulia. Adapun konsep pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 menyebutkan
bahwa : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.”
Hal tersebut yang selaras dijabarkan dalam tujuan pendidikan nasional yang
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3 yang menyatakan bahwa : “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dakam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab
(Kurnia, 2014).”
Memahami konsep dan fungsi pendidkan nasional tersebut, seharusnya
pendidikan mampu menanamkan karakter mulia bagi peserta didik dan warga
negara Indonesia. Namun, untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional bukanlah
tanggungjawab dari pemerintah saja, tetapi seluruh elemen kehidupan, baik
keluarga sekolah dan masyarakat harus saling mendukung dan bertanggungjawab
untuk membentuk manusia Indonesia yang jujur, berkualitas dan berwatak mulia.
Sekolah adalah tempat dimana anak-anak menemukan kejujuran,
kesederhanaan . Di sana anak-anak belajar tentang kejujuran, belajar tentang etika
dan moral, belajar menjadi dirinya, belajar saling mengasihi, belajar saling
membagi. Di sana anak-anak memperoleh perlindungan dari penipuan,
kebohongan, kedustaan, di sana mereka belajar tentang demokrasi, kejujuran,
kebebasan berbependapat, cinta kasih. Pokoknya sekolah adalah
tempat memanusiakan manusia yang berkarakter mulia dan berbudi luhur
(Firdayanti, 2015).
Orang jujur tak akan pernah merugikan orang lain. Selain itu orang yang jujur
pasti menjaga amanah (kepercayaan) dan orang yang amanah pasti memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi dan menjalankan segala sesuatu dengan sungguh-
sungguh dan orang yang jujur cenderung bersikap adil.
Allah SWT sudah lebih dahulu mengingatkan agar kita sebagai hamba-Nya
bersikap jujur dan memelihara kejujuran seperti yang tertera dalam surat Al-Ahzab:
70 – 71 Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu
kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki
bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa
mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan
yang besar.”
Dalam ayat tersebut telah jelas bahwa jika kita berbuat jujur amalan-amalan
kita yang lain akan baik. Hal ini terjai karena kejujuran akan membawa ketnangan
dan membuat kita termotivasi dan merasa terawasi untuk selalu berperilaku dan
bersikap baik, tak hanya jujur saja. Dia pun berkata akan memperbaiki amalan-
amalan manusia yang berkata benar (jujur).
Sikap jujur pun telah dimiliki dan dicontohkan oleh panutan sepanjang masa
umat Islam yakni Rasulullah SAW. Shiddiq (jujur) adalah salah satu sifat dari empat
sifat Rasul yang patut dicontoh bagi kita selaku pengikutnya. Mudahnya umat islam
hanya perlu mencontoh sifat dan prilaku Rasul, inilah contoh mudah bagi kita untuk
menerapkan pendidikan karakter bagi generasi bangsa saat ini. Seperti dalam firman
Allah SWT dalam Surat al-Ahzab ayat 21 dijelaskan“Sesungguhnya Telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah”.
Mengingat pentingnya pendidikan karakter bagi anak bangsa yang kelak
menjadi pemimpin, maka dari itu sangat penting perilaku jujur ini menjadi dasar
karakter yang mesti dibudayakan dan dimiliki bagi setiap generasi baru bangsa
Indonesia. Perilaku jujur menjadi dasar karena tanpa kejujuran, seseorang tidak
dapat dipercaya melakukan apapun. Orang yang pandai berdusta akan merugikan
banyak orang dan sudah sangat jelas ia akan menyalahgunakan kepercayaan yang
akan diembannya kedepan. Oleh sebab itu kejujuran menjadi salah satu dasar
penting pendidikan karakter bagi calon pemimpin bangsa kedepan.
Kejujuran sering dikaitkan dengan sifat antikorupsi. Bahkan, Dotty
Rahmatiasih dari Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), mengatakan, sifat jujur diyakini efektif
mencegah perilaku korupsi.membiasakan anak-anak untuk bersikap jujur
mencegah mereka melakukan tindak korupsi .
Ditanamkannya pendidikan antikorupsi sejak dini kepada siswa di sekolah juga
bertujuan agar peserta didik memiliki jiwa antikorupsi. Jiwa antikorupsi inilah yang
akan menjadi benteng bagi mereka untuk tidak melakukan perbuatan korupsi jika
mereka sudah dewasa kelak. Oleh sebab itulah program yang dicanangkan oleh
Kemdikbud bekerjasama dengan KPK ini patut untuk segara direalisasikan.
Dalam upaya pemberantasan korupsi, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
tidak dapat bekerja sendiri. Peran serta masyarakat sangatlah penting dan strategis,
termasuk di antaranya adalah dunia pendidikan. Sesuai dengan peran dan fungsi
pendidikan, yaitu “pencegahan”, maka dunia pendidikan harus mampu membekali
setiap peserta didik agar memiliki jati diri yang kuat sehingga mampu menjadi
pejuang dan pelaku antikorupsi di masa datang. Tantangan terberat yang dihadapi
oleh dunia pendidikan saat ini adalah mendidik dan mengasuh (hospitality)
peserta didik agar memiliki kompetensi dan berkepribadian atau berakhlak
mulia di tengah-tengah perilaku masyarakat yang kurang mendukung,
seperti: lemahnya pengendalian diri dan emosi, melakukan kecurangan
tanpa merasa bersalah, kurangnya contoh keteladanan, menggandrungi
cara-cara instan untuk mencapai sesuatu (mental menerabas), serta godaan
untuk berperilaku konsumtif. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya
adalah kebiasaan memberikan upeti pada atasan atau memberikan hadiah
sebagai ucapan terima kasih kepada orang yang telah membantu kita. Semua
ini dapat menjadi penyebab terjadinya kontraproduktif dalam pencegahan
tindakan korupsi.
Untuk menghadapi itu semua, dunia pendidikan perlu melakukan aksi nyata
secara terus-menerus dan berkelanjutan yang dimulai sejak dini.
Aksi-aksi nyata tersebut antara lain dilakukan dengan melatih penguatan
kontrol diri agar setiap anak siap menjadikan dirinya sebagai teladan bagi
yang lain. Setiap peserta didik diharapkan mampu menunjukkan perilaku,
mengawasi, dan mengajak orang lain untuk peduli dan terlibat dengan aksi
pencegahan tindakan korupsi atau perbuatan lain yang mengarah pada
tindakan korupsi, misalnya mereka mampu menolak ketika diajak untuk
berbuat curang, menyontek, menjiplak, membolos, dan sebagainya.
Berdasarkan latar belakang diatas guna menetapkan strategi yang tepat dalam
pemberantasan korupsi yang merupakan sesuatu yang sangat penting dan relevan
untuk segeradilakukan.Oleh karena itu, tema yang diangkat dalam proposal ini
adalah “Jujur Itu Keren”

B. NAMA KEGIATAN
Sosialisasi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi

C. TEMA KEGIATAN
“Jujur Itu Keren”

D. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada siswa
sekolah dasar mengenai budaya anti korupsi, diantaranya :
1. Menginformasikan pentingnya pendidikan dan budaya anti korupsi
2. Menanamkan gerakan anti korupsi melalui penerapan niai-nilai anti korupsi.
3. Menumbuhkan budaya anti korupsi melalui nilai kejujuran
4. Mendorong siswa untuk dapat berperan aktif dalam upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia.

E. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat dari kegiatan sosialisasi anti korupsi ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa mengetahui pentingnya pendidikan dan budaya anti korupsi sejak dini.
2. Siswa dapat mengetahui mengenai nilai kejujuran yang merupakan salah satu
nilai dan prinsip dari anti korupsi
3. Siswa dapat menerapkan nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari
4. Siswa dapat berperan aktif dalam upaya pemberantasan korupsi.

F. SASARAN KEGIATAN
Sasaran pelaksanaan kegiatan sosialisasi pendidikan dan budaya anti korupsi ini
adalah Siswa Kelas I SDIT Baitussalam Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.

G. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi menggunakan metode ceramah
tanya jawab dengan media power point, leaflet, serta menampilkan tayangan.
Materi yang disampaikan mengenai pengertian dari korupsi dan nilai kejujuran
sebagai salah satu nilai dan prinsip anti korupsi serta contoh perilaku jujur dalam
kehidupan sehari-hari.

H. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/ Tanggal : Sabtu, 22 Oktober 2019
Pukul : 08.00-08.30
Tempat : Ruang Kelas I SDIT Baitussalam Kecamatan Cigugur
Kabupaten Kuningan.
I. RENCANA KEGIATAN
Waktu Kegiatan Rincian Kegiatan
08.00-08.05 Pembukaan a. Mengucapkan salam.
WIB (5 b. Memperkenalkan diri.
menit) c. Menjelaskan tujuan dan maksud
pelaksanaan kegiatan.
d. Memberikan sedikit gambaran mengenai
informasi yang akan disampaikan.
08.05-08.25 Pelaksanaan a. Memberikan materi anti korupsi dan
WIB nilai kejujuran sebagai salah satu nilai
(20 menit) dan prinsip anti korupsi.
b. Memberikan kesempatan untuk diskusi
dan tanya jawab.
10.25-10.30 Penutup a. Menyimpulkan hasil kegiatan
WIB (5 b. Memberikan ucapan terimakasih dan
menit) memberikan salam penutup.

J. MATERI
1. Peengertian Korupsi
Istilah korupsi menurut pembendaharaan kata bahasa Indonesia adalah
kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan dan
ketidakjujuran.
Pengertian lainnnya adalah perbuatan yang buruk seperti penggelapan
uang, penerimaan uang, sogok dan sebagainya (Poerwadarminta, 1976).
Menurut Black’s Law Dictionary, Korupsi adalah perbuatan yang dilakukan
dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak resmi dengan
hak-hak dari pihak lain secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya
untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain,
berlawanan dengan kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain.
Menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 dan Undang-Undang
No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang
termasuk dalam tindak pidana korupsia dalah: Setiap orang yang dikategorikan
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau sesuatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keuangan Negara dan perekonomian negara

2. Kejujuran
1. Pengertian
Jujur dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti lurus hati,
tidak curang,. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki karakter
jujur adalah siswa yang cenderung batinnya lurus, tau tidak curang, sehingga
mempengaruhi pikirannya untuk selalu mencari cara berbuat jujur yang
kemudian diwujudkan dalam sikap dan tingkah lakunya.
Menurut Iman Al-Ghazali, sifat jujur atau benar (sidik) dibedakan
menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Jujur dalam niat atau berkehendak, yaitu tiada dorongan bagi seseorang
dalam segala tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah
Swt.
2. Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu kesesuaian antara berita yang
diterima dan yang disampaikan. Menepati janji termasuk jujur dalam
perkataan.
3. Jujur dalam perbuatan/amaliah, yaitu beramal dengan sungguh-sungguh
sehingga perbuatan zahirnya tidak menunjukkan sesuatu yang ada dalam
batinnya dan menjadi tabiat bagi dirinya.

2. Manfaat Pribadi
1. Kita akan tenang, tanpa harus merasa bersalah atau berdosa atas
kesalahan yang sudah kita lakukan.
2. Kejujuran kita akan diingat oleh orang lain.
3. Orang lain akan mempermudah semua urusan kita.
4. Kita akan terselamatkan dari dosa dan Azab yang pedih untuk orang
yang suka berbohong.
5. Dicintai Allah SWT dan Rasulnya karena sifat jujur kita.
6. Disukai dan dan dipercaya banyak orang.
7. Menjadi contoh orang yang baik budi.
8. Dihormati banyak orang.
9. Dianggap memiliki pengaruh dalam dalam melakukan suatu kebaikan.
10. Diberikan tanggung jawab.

3. Jelaskan cara menerapkan kejujuran di Sekolah


1. Datang tepat waktu di sekolah
Karena jika kita tidak bisa tepat waktu berarti kita tidak bisa jujur hanya
untuk diri kita sendiri.
2. Tidak mencontek sat ujian
Tujuan ujian adalah mengetes kemampuan kita, jika kita mencontek
berarti tidak jujur terhadap kemampuan diri sendiri.
3. Mengerjakan PR di rumah
Tujuan diberikan PR adalah agar kita beajar dan mengingat pelajaran
walau sebentar, untuk itu jika kita kerjakan di sekolah berarti kita tidak
jujur.
4. Berani bertanya jika tidak mengerti pelajaran
Kita belajar disekolah adalah untuk mengerti, jika tidak mengerti maka
jujur dan bertanyalah.
5. Tidak berbohong kepada teman atau guru di sekolah

4. Cara membiasakan diri bersikap jujur


1. Selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa
Bahwa perbuatan tidak jujur atau berbohong itu dilarang, maka dalam
melakukan perbuatan apapun harus menanamkan kejujuran.
2. Lakukan sejak dini
Menanamkan nilai kejujuran sedini mungkin, mulai dari hati dan
disempurnakan dengan perbuatan.
3. Konsisten
Membiasakan diri bersifat jujur menjadi modal utama pembentukan
kejujuran dalam diri seseorang.
4. Mulai dari hal sederhana
Untuk mencoba pembentukan kejujuran, mulailah dari hal yang
sederhana terlebihdahulu, dilanjutkan dengan kebiasaan hingga menjadi
sifat yang melekat pada diri.

3. Sumber Materi
Dimas. 2018. “Apa Hikmah Perilaku Jujur dan
Contohnya”.https://www.penuliscilik.com/hikmah-perilaku-jujur/
diakses pada 11 Oktober pukul 05.37 wib.

Farid, Ahmad, Hasanudin Hanan. 2017. Modul Penguatan Nilai-nilai Anti


korupsi pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Tingkat SD/MI Kelas1-
3 Komisi Pemberantasan Korupsi. Jakarta: Direktorat Pendidikandan
Pelayanan Masyarakat Kedeputian Bidang Pencegahan Komisi
Pemberantasan Korupsi

Kurnia, Alex, 2014. Skripsi “Implementasi Nilai Kejujuran Di Sekolah Dasar


Negeri Kotagede 5 Yogyakarta”. Yogyakarta : Prodi Pendidikan Guru
SD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Muhammad, Rara. 2016. “Kejujuran Salah Satu Dasar Pendidikan


Berkarakter”.
https://www.kompasiana.com/rarasenja/57f10af94ff9fd1811bdb4a3/kej
ujuran-salah-satu-dasar-pendidikan-berkarakter diakses pada 11
Oktober pukul 05.37 wib.
Nyontex.com. 2019. “Pengertian Jujur, Pembagian, Ciri-ciri, Manfaat, Hikmah,
Penerapan”.https://www.nyontex.com/2019/06/pengertian-jujur-
pembagian-ciri-ciri.html diakses pada 11Oktober pukul05.37 wib.

Oza, Kinari. 2018. “Soal : Jelaskan Cara Menerapkan Kejujuran Di


Sekolah”.https://www.penuliscilik.com/soal-jelaskan-cara-menerapkan-
kejujuran-di-sekolah/amp/ diakses pada 11 Oktober pukul 05.37 wib.

Trim, Bambang.2014. Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi.


Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

K. PENUTUP
Demikian proposal perencanaan kegiatan sosialisasi pembelajaran dan
budaya anti korupsi ini saya buat sebagai acuan dan gambaran pelaksanaan
kegiatan. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai