Anda di halaman 1dari 13

MANUAL TROUBLESHOOTING KOMPUTER

Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu
contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat
diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga
pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya
ketidaksesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan
Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware
(si pemakai komputer).

Pengertian Troubleshooting Komputer


Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut
Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan
ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang
berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu
seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan
(requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang
saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan
untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu
deh, he…”.

Teknik dalam Troubleshooting


Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik
Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita
bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi
semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang
dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan
pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan
(dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
 Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang
telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power
pada Motherboard.
 Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan
benar.
 dsb.

2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi
kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak
digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah
“jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat
kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
 Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
 Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
 dsb.

Tabel Pendeteksian Masalah


Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi
ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak
akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian
masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :

TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 1


No Komponen Pendeteksian Masalah
1 Power Supply
2 Motherboard Analisa Pengukuran
3 Speaker
4 RAM
Analisa Suara
5 VGA Card + Monitor
6 Keyboard
7 Card I/O
Analisa Tampilan
8 Disk Drive
9 CD/DVD ROM

Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen
nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang
diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan
yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.

Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS
dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik.
Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah
pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
 Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
 Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
 Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau
DRAM.
 Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA
Card.
 Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
 Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
 Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
 Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
 Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila
temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain
kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.

Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat
diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Contoh : Pada saat komputer
dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada
Keyboard.

Cara Cepat Mengenali Troubleshooting


 Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau
disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
 Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka
kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card
dan Monitor.
 Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,
kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly
dan Motherboard.

TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 2


Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya
akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat
masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum
membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak
permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih
mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan
lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut.

No Uraian
1 Kelistrikan
2 Non Listrik
3 Peralatan- Hardware
a Stavolt
b Monitor, CRT, LCD
c CPU
- Power supply
- Casing
- Mainboard-matherboard-Mobo
- Prosesor
- Memory
- Kabel data
- HDD
- FDD
- CDRom
- Card's PCI, PCI Express
- USB connector
4 Keyboard
5 Mouse
6 UPS
7 LCD Proyektor
8 Printer
9 Sound System
10 Network – Jaringan
a Kartu Jaringan/LAN Card
b Switch HUB
c Pengkabelan
d Konektor RJ-45
e Modem
f Router
g Repeater
h Access Point
i Omni

11 Software
System Personal
Sistem Operasi
Aplikasi Office
Aplikasi Grafis
Aplikasi Editing gambar
Aplikasia Editing Movie
Aplikasi Suara
Aplikasi Presentasi

System Jaringan
Routering IP
Server
Billing system
….

TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 3


Studi Kasus Permasalahan

Kelistrikan
- Untuk kasus kelistrikan ditandai dengan lampu atau alat yang memerlukan tenaga listrik tidak
berjalan, cek listrik dengan tespen listrik.
- Alur listrik dari PLN terdapat gangguan, penangannya dalam skala kecil dengan UPS.
- Voltase listrik tidak stabil, penanganannya dengan stavolt motor.

Faktor Non Listrik


- Faktor disini sering terjadi pada putusnya kabel konektor listrik atau sistem pengkabelan atau
instalasi kelistrikan dalam lab. Komputer.

Faktor Hardware

- Stavolt
Jika stavolt tidak menyala bisa dikarenakan oleh :
o Kabel listrik dari stavolt ke listrik perlu di periksa
o Sikring putus
o Travo atau motor putus atau terbakar.
o Sistem elektrik pada stavolt tersebut.
o Ganti yang baru.

- Monitor
Permasalahan pada monitor sering terjadi masalah adalah
o Monitor nyala tapi tidak ada gambar
Ini bisa disebabkan oleh koneksi dari card grafik ke monitor terdapat gangguan,
penangannya bisa dicoba mengganti kartu grafis - VGA Card. Jika faktor diatas tetap
maka kabel data pada monitor perlu diperiksa. Cobalah untuk mengganti monitor lain
yang normal, jika tetap blank putih maka kerusakan pada mobo.

o Monitor dengan gambar kecil horisontal maupun vertical, dikategorikan kerusakan


pada IC horisontal, vertical.
o Monitor dalam kerusakan berat dianjurkan ganti yang baru.
o Kerusakan monitor LCD, jika timbul bintik putih satu atau lebih, sudah menandakan
beberapa komponen pada monitor tersebut lemah.

- Power suply
Kerusakan pada power suply biasa ditandai dengan :
o Power buttom-tombol power ditekan CPU tidak menyala.
o CPU sering restart
o Konektor power pada peralatan tidak berfungsi dengan baik.
o ...

- Casing
Arus listrik (DC) grounding, ground kelistrikan diperbaiki.

- Mobo
Kerusakan pada mobo terjadi pada komponen-komponen di mobo tersebut, contoh soundcard
tidak bunyi, USB tidak berfungsi, VGA onboard tidak berfungsi, PCI connestor tidak
bergunfsi, Card LAN Onboard tidak berfungsi. Untuk contoh kerusakan yang timbul disini
tidak mudah untuk diperbaiki langsung.

TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 4


PC Tidak Bereaksi, Saat Tombol Power Ditekan.

Permasalahan: Anda menekan tombol power untuk mengaktifkan PC Anda, namun PC tidak
menunjukkan tandatanda kehidupan. Apa yang terjadi?

Solusi: Jika hal ini terjadi pada PC Anda, ada beberapa kemungkinan yang harus diperiksa
satu per satu secara bertahap.

Langkah 1:
Periksa semua jaringan listrik, dari outlet AC sampai ke PSU (power supply unit) PC Anda.
Apakah sudah terpasang dengan sempurna. Mulai dari memastikan switch PSU dalam posisi
ON, ataupun sekiranya Anda menggunakan UPS (uniterruptable power supply) dan/atau
stabilizer AVR (automated voltage regulator). Pastikan semua dalam posisi ON dan dalam
keadaan berfungsi dengan baik.

Langkah 2:
Jika hal tersebut bukan penyebabnya, maka kemungkinan berikutnya baru pada PC Anda.
Pastikan semua kabel (terutama kabel power) dan komponen terpasang dengan baik. Caranya
dengan membuka casing, kemudian menekan-nekan kembali komponen dan konektor kabel
yang ada. Adakalanya hal ini disebabkan karena konektor yang tidak terhubung dengan
sempurna. Perhatikan juga ATX 12V, yang dapat ditemukan pada kebanyakan motherboard
empat tahun belakangan ini. Motherboard tidak akan beraksi, tanpa catuan daya dari konektor
ini.

Langkah 3:
Ini akan cukup merepotkan. Lakukan pengecekan perangkat utama satu persatu. Yang
dimaksud adalah CPU dan motherboard. Pastikan keduanya masih berfungsi dengan baik.
Sebab katakanlah jika CPU rusak, sistem tidak akan menyala sama sekali. Demikian juga jika
motherboard rusak. Terutama untuk urusan catu dayanya (MOSFET, jalur daya pada PCB dan
seterusnya). Ini juga akan menyebabkan PC tidak akan bereaksi sama sekali.

Fan, Harddisk Terdengar Putarannya, namun Layar Monitor Tetap Gelap.

Permasalahan: PC bereaksi. Terdengar bunyi putaran kipas, dan tanda-tanda kehidupan lain
dari harddisk, drive optik dan lain-lain. Namun, monitor tetap gelap.

Solusi: Setidaknya ini sedikit lebih baik dari masalah nomor 1. Untuk masalah ini, sebaiknya
mengandalkan tanda yang diberikan POST BIOS. Pastikan speaker casing terpasang baik,
sehingga Anda dapat mendengarkan POST berupa kombinasi bunyi beep yang pasti tersedia
pada kebanyakan motherboard. Atau pada beberapa motherboard keluaran terbaru, juga
tersedia buzzer yang terintegrasi pada motherboard.

Lebih mudah lagi jika motherboard disertai display BIOS POST code berupa dua seven
segment LED, yang akan menampilkan kode hexagesimal. Sekiranya Anda tidak tahu arti dari
kode tersebut (baik suara ataupun cahaya) atau bahkan kehilangan buku manual, sekali lagi
tidak perlu panik. Anda dapat coba membuka situs Bios Central (http://www.bioscentral.com).

- Prosesor
Kerusakan pada prosesor diawali dari konsleting listrik AC merambah ke mobo.

- Memory
Kerusakan pada memory dikarenakan tidak seimbangnya kebutuhan software dengan
kapasitas memori yang dianjurkan oleh program tersebut. Tanda tidak berfungsi dengan baik
memori ditandai dengan booting tidak normal, bunyi pada proses booting.
Terdapat beberapa penangan pertama,
lepas memori kemudian pasang kembali,

TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 5


lepas memori gosok permukaan warna kuning dengan penghapus pensil pada dua sisi
kemudian pasang kembali.
Jika sudah tidak bisa ganti dengan memori yang lain.

Mengapa Windows mendeteksi RAM yang lebih sedikit dari yang


sesungguhnya ?
Ada banyak hal yang menyebabkan, diantaranya adalah :

1. "Kerusakan" fisik". Untuk mengatasinya Anda harus memeriksa kondisi fisik RAM
tersebut. Buka casing komputer Anda, lalu cabut RAM tersebut. Bersihkan apabila
RAM dan socketnya kotor. Periksa juga apakah ada karat. Anda juga harus
memastikan bahwa RAM tersebut dari bahan yang sama (keemasan atau keperakan).
Jika berbeda, sebaiknya Anda mengganti RAM tersebut.
2. ROM Shadowing Pada beberapa BIOS dan driver 16 bit, kadang-kadang memakai
sebagian (baca : sedikit) RAM sebelum Windows dijalankan. Beberapa BIOS juga
terdapat feature ROM shadowing yang akan mengcopy isi dari system dan video BIOS
ROM ke RAM guna meningkatkan performa komputer (Pada DOS dan Windows 3.1 ).
Hal ini karena kecepatan ROM lebih rendah dari RAM. Tetapi jika Anda memakai
Windows 95/98/NT dengan memori yang minim sebaiknya feature ROM shadowing
dimatikan saja (dari CMOS setup), karena Windows 95/98/NT jarang sekali
mengakses ROM sehingga RAM tersebut dapat digunakan oleh Windows.
3. Penggunaan VGA card on board. Jika misalnya Anda memiliki RAM 32 Mb dan VGA
card 2 Mb, maka RAM yang dapat digunakan hanya sebesar 30 Mb (32 Mb - 2 Mb).
Jadi sebaiknya jangan memakai VGA card on board.
4. Terdapat driver atau program yang dijalankan dari config.sys atau autoexec.bat yang
bekerja menggunakan RAM. Solusinya : Edit file autoexec.bat dan config.sys dengan
menggunakan Notepad. Lalu editlah pada baris yang "mencurigakan" atau yang kira-
kira digunakan untuk me-load program. Bila ketemu tambahkan kata REM (tetapi bila
Anda menambahkan kata REM maka program tersebut tidak akan di-
load/dijalankan). Bila Anda memakai driver CD-ROM 4x dari Teac, ubahlah parameter
xmssize= -1 pada autoexec.bat menjadi xmssize=0.
5. Virtual device driver dijalankan dari system.ini. Untuk mengatasinya buka system ini
dengan cara klik Start - Run - ketikkan sysedit. Pilih system.ini. Lalu editlah pada
baris yang kira-kira digunakan untuk meload virtual device driver. Alternatif lainnya
adalah dengan membuat file system.ini yang baru.
6. Terdapat baris Maxphyspage pada file system.ini Silakan lihat pada file system.ini,
apakah terdapat baris Maxphyspage atau tidak. Jika ya, hapus baris tersebut.
7. Kesalahan pada CMOS setting. Pada beberapa komputer terdapat feature Memory
Hole at 16 Mb atau Hold to 15 Mb RAM. Jika feature tersebut di enable maka jika
Anda memiliki RAM yang lebih besar dari 15 Mb atau 16 Mb, Windows tetap akan
mendeteksi sebesar 15 Mb atau 16 Mb. Untuk mengatasi hal ini, silakan di disable
feature tersebut.
8. Meload Ramdrive.sys dari config.sys Check your Config.sys file for a line containing
"Ramdrive.sys." If you have this line, it means you are using a RAM drive. To disable
the RAM drive, remove or disable the line in the Config.sys file that contains
"ramdrive.sys." To disable the line, use a text editor (such as Notepad) to edit the
Config.sys file and place a semicolon (;) at the beginning of the line. Buka file
config.sys dengan Notepad. Cek pada file tersebut, apakah terdapat baris
ramdrive.sys. Jika ya, hapus baris tersebut.

Setelah menambah RAM, mengapa RAM yang terdeteksi masih sama ?

Setelah Anda menginstall RAM, Anda harus melakukan Setup BIOS ulang. Caranya,
pada saat pertama kali menghidupkan komputer sampai muncul logo BIOS, tekan Del
(untuk beberapa komputer mungkin Ctrl+Alt+Del atau kombinasi key yang lain).
Setelah selesai, pilih Save Setting and Exit. Sebagai tambahan informasi untuk
setting tersebut, Anda bisa membaca pada manul booknya.

TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 6


Mengapa terjadi error setelah saya menginstall RAM baru ?
Anda bisa melihat pada manual booknya. Untuk beberapa BIOS : Jika Anda
menginstall (misalnya) 2-4 Mb SIMMS dan 2-8 Mb SIMMS, Anda harus meletakkan
RAM yang lebih besar pada Bank 1.

Setelah saya menginstall RAM baru, mengapa sering terjadi Blue Screen ?
Pada komputer yang menggunakan bus 66 MHz (Pentium 133 atau yang lebih tinggi),
dibutuhkan RAM dengan kecepatan 60 ns atau yang lebih tinggi. Anda bisa saja
menggunakan RAM dengan kecepatan yang lebih kecil dari 60 ns tapi Anda harus
mengubah setting Wait State pada BIOS. Ubahlah setting tersebut dari 0 (nol)
menjadi 1 (satu).

Mengapa muncul tulisan Parity Check Error ?


Tulisan parity check error dapat muncul jika terdapat kerusakan pada salah satu
RAM, salah satu proses DMA tidak berjalan dengan lancar, atau karena terdapat virus
parity boot pada hard disk Anda.

- Kabel data
Kabel data pada FDD, HDD, CDRom juga sangat menentukan kelancaran proses suatu
komputer tersebut. Jenis HDD, CDRom terdapat 2 jenis, ATA dan SATA.

- HDD
Fungsi perangkat ini sangat menentukan sekali di CPU tersebut. Jika pada awal boot deteksi
HDD terlalu lama bisa dimungkinkan arus listrik ke HDD tidak lancar. Terdapat suatu
permasalahan dari sisi suara yang dihasilkan oleh perputaran motor HDD terlalu bising atau
tidak stabil, perputaran (rpm).

Menyimpan berbagai dokumen, lagu-lagu kesayangan format MP3, instalasi game 3D (yang
ukurannya hingga satuan gigabyte), beberapa, bahkan mengumpulkan video download
berformat DivX, atau master video digital hasil transfer dari handycam. Tidaklah aneh jika
harddisk dengan cepat penuh. Menambah harddisk pun, ternyata tidak
terlepas dari beberapa masalah yang mungkin saja timbul.

Sistem Tidak Mengenali Harddisk Baru.


Permasalahan: Harddisk baru yang terpasang, tidak terdeteksi baik pada Windows maupun
BIOS sekalipun.

Solusi: Intinya memasang dan mengonfigurasikan harddisk dengan benar. Harddisk bukan
termasuk komponen yang sulit dalam proses instalasi. Namun, ada beberapa langkah yang
harus dipastikan sudah dilakukan, saat memasang harddisk.

Langkah 1:
Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele seperti ini bisa
saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian depan casing. Terkadang Anda
menghubungkannya dengan cabang power dari fan, yang tidak mendapatkan pasokan daya
dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah konektor daya dari PSU.

Langkah 2:
Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan. Atau jika Anda ingin
memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan menggunakan konfigurasi tersebut pada
kedua harddisk, lama dan baru Anda.

Langkah 3:
Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan pemasangan
kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda khusus, untuk
membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai master, dan konektor
mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara paling mudah adalah dengan
aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung diperuntukkan sebagai master.
Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai slave.
TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 7
Langkah 4:
Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif jawabannya ada pada
setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya terdapat pilihan untuk IDE
controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk setting controller harddisk SATA. Sekiranya
Anda mengalami masalah serupa, saat ingin menambahkan harddisk baru ber-interface SATA.
Khusus untuk harddisk SATA dan Windows, jangan lupa untuk menginstalasi driver yang
biasanya disertakan oleh produsen motherboard. Atau updatenya, tergantung chipset
motherboard yang digunakannya.

Harddisk Terdeteksi, namun Tidak Dapat Dioperasikan.


Permasalahan: BIOS mendeteksi keberadaan harddisk. Namun tidak demikian dengan
Windows, bahkan DOS.

Solusi: Ini bukan permasalahan besar. Yang perlu dilakukan adalah membuat partisi, dan
kemudian memformat harddisk baru tersebut. Karena harddisk yang baru tersebut belum
terformat dalam sebuah file system yang dapat dikenali Windows ataupun DOS. Ada beberapa
kemungkinan yang dapat dilakukan dengan harddisk baru tersebut.

Kemungkinan 1:
Sekiranya Anda menginginkan menginstalasi harddisk baru tersebut dengan operating system
Windows 9x, maka diperlukan sedikit pengetahuan dasar tentang perintah FDISK. Untuk
yang satu ini, kami sangat menyarankan untuk memanfaatkan perintah yang satu ini dengan
didampingi rekan Anda yang sudah berpengalaman.

Kemungkinan 2:
Jika Anda ingin menginstalnya dengan Windows 2000/XP ataupun beberapa distro Linux
terbaru sekarang ini, Anda tidak usah pusing lagi berhadapan dengan perintah FDISK. Mereka
menyediakan pilihan pada saat proses instalasinya. Tinggal mengikuti langkah dan pilihan
yang diberikan. Setidaknya akan lebih mudah dibandingkan menggunakan perintah FDISK
untuk kebanyakan orang.

Kemungkinan 3:
Jika harddisk baru tersebut akan dimanfaatkan sebagai harddisk tambahan untuk
penyimpanan data, hal ini akan lebih mudah. Misalnya selama ini Anda sudah menggunakan
operating system Windows XP. Dengan mengguna kan user yang memiliki administrator
rights Anda dapat melakukan hal berikut ini.

Cukup dengan masuk ke Disk Management. Salah satunya dengan cara klik kanan pada My
Computer, pilih Manage.

Perhatikan kolom bagian kiri. Kemudian pada Storage, pilih Disk Management. Dari sini
Anda dapat melihat dan mengatur harddisk baru Anda dengan lebih mudah.

Catatan: Berhati-hatilah saat menggunakan fasilitas yang tersedia pada Disk Management.
Jangan sampai salah memilih harddisk. Karena data yang di dalam harddisk ataupun partisi
dapat hilang. Demikian juga saat menggunakan FDISK ataupun fungsi serupa yang tersedia
pada proses instalasi operating system.

Instalasi Harddisk Baru Ekstra Besar.


Permasalahan: Harddisk 200 GB tidak terdeteksi baik di BIOS, apalagi Windows. Padahal,
langkah pada tip ke 03 dan 04 sudah dijalankan semua.

Solusi: Seiring dengan waktu dan kemajuan teknologi yang ada, maka produk massal
harddisk berukuran besar sudah tersedia di pasar. Dengan harga yang terbilang terjangkau. Inti
masalah ada pada penggunaan metoda LBA (Logical Block Addressing) yang digunakan.
Permasalahan untuk hal di atas, biasanya disebabkan karena harddisk berukuran di atas 137
GB, menggunakan metoda LBA 48 bit.

TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 8


Untuk itu, yang pertama perlu dilakukan adalah memastikan apakah BIOS yang digunakan,
sudah mendukung LBA 48 bit. Sebagai contoh di sini adalah dengan menggunakan 48-bit
LBA Test Program untuk Intel Application Accelerator
(http://support.intel.com/support/chipsets/iaa/sb/CS-009302.htm). Cukup dengan menjalankan
aplikasi sederhana 48lbachk.exe pada sistem.

Jika ternyata BIOS belum mendukung, maka diperlukan update BIOS. Perhatikan readme
yang tersedia pada update BIOS. Pastikan update yang akan digunakan, dapat menyelesaikan
masalah kompatibilitas harddisk LBA 48 bit.

- FDD
Fungsi utama dari FDD adalah optik. Jika pembacaan tidak stabil perlu perbaikan pada optik
tersebut.

- CDRom
Fungsi utama dari CDRom adalah optik. Jika pembacaan tidak stabil perlu perbaikan pada
optik tersebut. (sistem tun-up)
Drive Optik
Perangkat yang satu ini mungkin sudah lama dijadikan andalan untuk urusan storage. Berikut
mungkin beberapa masalah yang dapat terjadi.

Software Burner Tidak Berfungsi pada Drive Optik Baru.


Permasalahan: Misalnya, Anda terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada CDRW drive
lama. Dan menggantinya dengan sebuah drive burner baru. Namun Anda baru menyadari,
bahwa software burner Nero andalan, tidak dapat digunakan dengan drive baru. Mengapa
demikian?

Solusi: Pada awal masa jaya CD-RW drive, kebanyakan paket penjualan disertai dengan
software burner. Namun, sekarang juga banyak beredar drive optik yang tidak disertai dengan
software burner.

Perlu diketahui, lisensi yang diberikan OEM untuk paket penjualan. Dan dikhususkan untuk
produk yang dibundle. Dan Nero memiliki proteksi, sehingga hanya dapat dimanfaatkan
khusus untuk drive tersebut. Untuk terus memanfaatkannya dengan drive burner baru, cara
yang paling minim biaya adalah dengan meng-upgradenya. enggunakan Nero 6 Reloaded
Upgrade Downloadable Serial Number (www.nero.com, seharga US$39,99). Ini lebih murah
dibanding versi lengkapnya.

Kecepatan Write Tidak Secepat yang Dijanjikan.


Permasalahan: Spesifikasi memang tidak menjanjikan 100% sesuai dengan kenyataan yang
ada. Namun jika diperlukan waktu write hingga dua kali ataupun lebih waktu yang dijanjikan,
tentu ada sesuatu yang salah. Apa penyebabnya?

Solusi: Ini mungkin tidak akan begitu banyak terasa, bahkan untuk CD-RW drive yang
tercepat sekalipun. Namun, jika sudah beralih ke DVD burner drive, perbedaannya akan
sangat terasa. Bisa-bisa dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk menyelesaikan menulis data
pada media DVD berkapasitas 4,7 GB.

Yang perlu dipastikan adalah, baik harddisk ataupun drive optik yang digunakan, sudah
bekerja pada mode Ultra DMA (Direct Memory Access).

Cara mengeceknya, pada Windows XP dengan memperhatikan Device Manager. Buka pada
tree IDE controller. Dan lihat pada tab Advanced Setting. Perhatikan pada bagian Current
Transfer Mode. Periksa pada masing-masing IDE controller di mana harddisk maupun drive
optic terpasang.

- Card's PCI, PCI Express


TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 9
Diketahui jika pemasangan dalam beberapa card tidak berfungsi dengan sempurna
VGA dan Display
Keduanya memang diperuntukkan untuk memanjakan mata penggunanya. Dengan VGA yang
lebih bertenaga, Anda akan mendapatkan frame rate yang lebih baik. Sedangkan dengan
display yang lebih baik, Anda akan mendapatkan resolusi dan refresh rate yang tidak
melelahkan mata. Namun, bukan berarti keduanya bebas dari masalah.

Driver Video Card Tidak Terinstalasi dengan Sempurna.


Permasalahan: Kelihatannya proses instalasi driver berjalan sempurna. Namun setelah sistem
restart, ada peringatan box error: “cli.exe Application Error. The application failed to
initialize properly (0xc0000135). Click OK to terminate the application.” Apa
penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Solusi: Beberapa pengguna video card dengan chipset VPU ATi Radeon pernah
merasakannya. Apalagi jika pernah mengupdate driver dan aplikasi pendukungnya dengan
menggunakan ATi Catalyst. Sebagai informasi, ATi Catalyst yang ditujukan khusus untuk
operating system Windows ini, dibuat dengan menggunakan Microsoft .NET Framework
SDK.

Operating system perlu ditambahkan dengan instalasi Microsoft .NET Framework. Yang
sekarang sudah tersedia adalah untuk versi 1.1.

Ini akan berguna sekiranya Anda juga akan menginstal aplikasi yang dibuat dengan
memanfaatkan Microsoft .NET Framework SDK. Untuk mengatasi semua masalah, yang
menyebabkan munculnya window pop up serupa.

Menghindari Pesan Kesalahan Saat Instalasi Update Driver VGA.


Permasalahan: Bagaimana sebaiknya melakukan update driver VGA. Karena pada beberapa
kasus, sering terjadi muncul pesan kesalahan.

Solusi: Memang tidak ada perintah khusus yang disertakan pada file instaler update driver
VGA, yang menyarankan untuk melakukan uninstall dari driver lama yang sebelumnya ter-
install. Namun, ada baiknya Anda melakukan pembersihan operating system Anda dari driver
lama yang pernah ada. Sebelum menginstalasinya dengan update terbaru yang diinginkan.

Untuk para pengguna VGA dengan chipset ATi Radeon, Anda dapat dengan mudah
melakukan proses uninstall driver lama, beserta beberapa aplikasi pendukungnya. Karena ATI
juga sudah menyertakan ATi CATALYST Uninstaller, yang otomatis disertakan saat proses
instalasi driver ATI CATALYST.

Untuk yang lain, perlu trik tersendiri. Cukup banyak alternatif untuk membersihkan driver-
driver lama. Anda dapat memanfaatkan Driver Cleaner, yang sekarang sudah tersedia Driver
Cleaner 3.3, atau variannya Professional Edition (www.drivercleaner.net).

Memperbaiki Tampilan pada Monitor.


Permasalahan: Anda sudah memilih monitor terbaik. Katakanlah sebuah Monitor TFT-LCD,
atau “sekadar” monitor CRT merk terkemuka, yang sering memenangkan review
hardware. Namun tampilan yang dihasilkan tidak memuaskan. Apa yang harus dilakukan?
Solusi: Sehebat apapun setiap perangkat, tidak akan optimal tanpa konfigurasi yang optimal.
Begitu juga untuk monitor.

Kebanyakan monitor LCD memiliki tombol khusus AUTO (atau sejenis), untuk konfigurasi
secara otomatis. Sesuai dengan data yang dikomunikasikan antara monitor dengan video card
dengan DDC. Namun kadang tidak sempurna. Kebanyakan gangguan moire masih terasa.
Anda dapat menggunakan Monitor Test, dan mencoba mengalibrasikan hingga gangguan
moire minim.

Untuk monitor CRT, kebanyakan pada masalah tingkat contrast dan brightness. Contrast akan
mengatur kekuatan cahaya monitor. Tapi jika berlebihan akan melelahkan mata. Brightness
TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 10
akan memperterang. Namun jika terlalu tinggi, akan kehilangan black level. Dan pada
beberapa kasus juga akan mengganggu tampilan fokus monitor.

- USB Connector
Permasalahan pada kesehatan mobo tersebut.

- Keyboard
Gangguan pada papan ketik sering terjadi pada tidak berfungsinya beberapa tombol pada
keyboard tersebut. Hal ini bisa diatasi dengan membersihkan dan juga bisa dengan
membongkar keyboard dan menggosok pada tot dengan penghapus pensil.
Suatu permasalahan juga sering terjadi jika pada waktu booting terdapat pesan ” keyboard not
connection ” hal ini bisa diatas dengan melepas konektor ps-2 pada jalur keyboard dan
memasang kembali.

- Mouse
Permasalahan pada keyboard hampir sama dengan kerusakan yang timbul di fungsi keyboard.

- UPS
Fungsi dasar dari UPS adalah menyimpan arus listrik. Terdapat banyak jenis atau tipe UPS

Networking

Koneksi Internet DSL memang menawarkan kecepatan yang terbilang memuaskan. Harga penawaran
paketnya beragam, dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, masalah pun juga tidak terlepas
darinya. Dan bukan hal yang mudah untuk membuat sebuah Internet connection yang bebas dari
masalah.

Router Hang, dan Perlu Direstart.

Permasalahan: Awalnya, saat instalasi router, hal ini tidak pernah terjadi. Namun belakangan ini,
sering kali router hang dan perlu di-restart untuk mendapat koneksi Internet pada PC yang terhubung
dengan router.

Solusi: Bahkan dengan konfigurasi terbaik sekalipun, router tetap saja bisa mengalami hang.
Biasanya hal ini disebabkan terlalu banyak permintaan koneksi pada waktu yang bersamaan. Dan
selama ini, satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan restart router (mematikannya dan
kemudian menghidupkannya kembali).

Langkah 1:
Sekiranya produsen router telah menyediakan update firmware, Anda bisa mencobanya untuk
mengupdate firmware untuk memperbaiki proses routing dan mencegah crash pada router.

Langkah 2:
Anda dapat melakukan tindakan pencegahan. Hal semacam ini juga bisa disebabkan karena virus,
juga spyware yang menyerang PC. Jalankan antivirus dan antispyware yang telah ter-update, untuk
mengecek masing-masing PC.

Langkah 3:
Perhatikan aplikasi yang terinstal pada tiap PC client router tersebut. Terutama beberapa aplikasi file
sharing Peer to Peer (P2P). Aplikasi semacam ini juga dapat menyebabkan hal tersebut. Jika tidak
dikonfigurasikan dengan baik, software P2P bisa saja membuka sharring permission-nya, sehingga
jika request terlalu banyak otomatis akan membebani kerja router Anda.

Koneksi dengan Wi-Fi Kadang Terputus.

Permasalahan: Koneksi network dengan menggunakan Wi-Fi, sesekali terputus secara tiba-tiba.
Tanpa sebab yang jelas. Hal ini sesekali terjadi pada notebook Centrino yang sudah dilengkapi
dengan koneksi Wi-Fi.

Solusi: Biasanya ini disebabkan karena power saving mode. Notebook Centrino secara default
membuat fungsi ini enable dengan maksud untuk menghemat konsumsi baterai. Cara paling mudah
adalah dengan menggunakan aplikasi Intel PROSet (jika tersedia).

Atau melalui properties pada device WI-Fi ethernet, pada Network Connections. Kemudian pilih

TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 11


Configure. Pada tab Adcanced, terdapat setting untuk mengoptimalkan konsumsi daya. Ad Hoc
Transmit Power, berpengaruh dengan jarak jangkau. Sedangkan Power Management, akan
menyesuaikan dengan kondisi baterai, dan waktu idle notebook. Dan secara otomatis akan
menurunkan konsumsi listrik dari baterai.

Hal ini, yang kemungkinan menyebabkan koneksi Wi-Fi terputus. Jadi ada dua alternatif yang dapat
dilakukan.

Pilihan 1:
Setting posisi maksimal untuk kedua fungsi ini. Apalagi jika Anda tidak khawatir dengan kapasitas
baterai yang tersisa. Karena tersedia tombol shortcut untuk langsung mematikan fungsi Wi-Fi di
kebanyakan notebook Centrino.

Pilihan 2:
Sesuaikan dengan gaya penggunaan notebook Anda. Pelajari waktu idle penggunaan notebook. Dan
mencobanya sesuai dengan kebiasaan penggunaan sehari-hari. Tentunya Anda tidak ingin koneksi
Wi-Fi Anda tiba-tiba terputus karena waktu idle 5 menit telah terlewati. Padahal Anda hanya
meninggalkan notebook Anda, untuk sekadar ke WC ataupun membuat secangkir kopi hangat.

Mengatasi masalah pada booting Windows

Banyak masalah yang terjadi pada waktu booting. Untuk mengatasinya Anda perlu tahu
apakah masalah itu terjadi sebelum komputer menampilkan Windows splash screen. Bila
ya kemungkinan besar terjadi masalah pada hardware atau BIOS.

Bila windows tidak menampilkan desktop screen

Mungkin Anda pernah mengalami masalah seperti ini. Kompoter Anda sudah
menampilkan splash screen tapi ditunggu sampai lama windows tidak juga menampilkan
desktop screen. Untuk mengatasinya Anda perlu booting pada Safe Mode. Caranya, pada
saat komputer selesai melakukan "proses" BIOS tekanlah tombol [Ctrl] sampai muncul
berbagai menu pilihan. Setelah itu pilihlah Safe Mode. Jika Anda termasuk beruntung
maka Anda bisa masuk windows sampai desktop screen. Klik kanan pada My Computer,
pilih Properties. Pillih pada tab Device Manager. Bila Anda melihat tanda seru pada salah
satu Device yang ada berarti terjadi "konfilk" device. Untuk itu Anda perlu men-disable
hardware yang mengalami masalah. Setelah itu Anda bisa restart.

Saat booting Windows langsung menampilkan "shutdown screen"

Saat booting windows komputer Anda langsung menampilkan tulisan : It's now safe to
turn off your komputer"

Penyebab :
Hal ini karena file Vmm32.vxd atau wininit.exe mengalami kerusakan.

1. Solusi
Anda harus meng-copy file wininit.exe dari cd Windows. Pada Windows file wininit.exe
terletak pada win95_11.cab. Untuk melakukan extract Anda dapat perlu masuk ke MS
DOS Prompt lalu ketikkan extract . Bila Anda belum tahu perintah-perintah extract
ketikkan extract /? lalu tekan enter.
2. Setelah itu restart komputer Anda.

Membuat file vmm32.exe baru

1. Restart komputer Anda. Untuk Windows 95, saat muncul tulisan "Starting Windows
95", tekan tombol F8, dan pilih Command Prompt Only. Untuk Windows 98, tekan
terus tombol CTRL setelah komputer ANda melakukan Power On Self Test (POST),
kemudian pilih Command Prompt Only.
2. Setelah itu pidah ke folder Windows\System dengan cara mengetikkan :
cd \windows\system
3. Ketikkan :
ren vmm32.vxd vmm32.old
4. Terakhir install lagi Windows

TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 12


Cannot Find a Device File...Vnetsup.vxd

Saat booting windows komputer Anda menampilkan pesan:

Cannot find a device file that may be needed to run Windows or a Windows
application.
The Windows registry or System.ini file refers to this device file, but the device file no
longer exists. If you deleted this file on purpose, try uninstalling the associated
application using its uninstall program or setup program. If you still want to use the
application associated with this device file, try reinstalling that application to replace
the missing file.
Vnetsup.vxd -atau- Dfs.vxd

Penyebab :
Kesalahan tersebut dapat terjadi bila Anda menghapus komponen Microsoft Network
(pada properties Network).

Solusi :

 Untuk mengatasinya, ikuti langkah-langkah berikut :


Buka registry (caranya klik tombol Start, pilih Run. Ketikkan regedit lalu klik OK).
Hapuslah nilai StaticVxD pada subkey Vnetsup pada :
HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlset\
Services\VxD\vnetsup

atau

hapuslah nilai StaticVxD pada subkey DFS pada :


HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlset\
Services\VxD\dfs

 Install dan hapus komponen Microsoft Network

Caranya : dari Control Panel klik dua kali pada Network. Klik Add - Adapter - Add lagi.
Pada kotak Manufacturers, klik Detected Network Driver. Pada kotak Network
Adapters, klik Existing NDIS2 Driver, dan terakhir klik OK. Setelah itu tutup Network.
Bila Windows meminta restart, restartlah. Setelah itu masuk lagi ke Control Panel,
klik dua kali pada Network. Klik network adapter lalu klik Remove. Terakhir klik OK.
Biasanya komputer akan meminta Restart.

TROUBLESHOOTING KOMPUTER SMPN 1 KASEMBON 2009 13

Anda mungkin juga menyukai