Di susun oleh:
KELOMPOK II
ANGGOTA:
AHMAD RIDUAN, S.Pd
INDAH DWI RIZKI, S.Si.T
KHAIRUNNISA, S.Pd
LENDANG, S.Pd
YUWARNI, S.Pd
C. Penyebab Permasalahan
1. Adanya kepentingan untuk mendapatkan, mencapai, jabatan tertentu atau
sekedar untuk mempertahankan jabatan startegis.
2. Ketergantungan ASN itu sendiri terhadap kekuasaan kandidat usai pilkada. Untuk
mengamankan masa depan kariernya, ASN harus mengambil sikap yang jelas
agar selamat dari “hukuman” sang pemenang yang menjadi Pejabat Pembina
Kepegawaian (PPK)
3. Kurangnya sosialisasi politik praktis di ASN
4. Adanya ASN yang merangkap jabatan sehingga sangat strategis untuk
memobilisasi massa. Misalnya camat atau lurah merangkap jadi guru sehingga
mobilisasi massa semakin luas.
E. Kesimpulan
ASN tidak boleh terlibat dalam politik praktis tetapi pada kenyataannya
ketidak netralitas ASN masih banyak terjadi sehingga perlunya sikap tegas
pemerintah dalam menyikapi permasalahan ini. Namun jika pelanggaran tetap
terjadi maka kita hanya berharap kedepannya politik di Indonesia dapat segera
bersih dari praktek-praktek yang melanggar hukum.