BAB I PENDAHULUAN
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dana
tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit (Kuncoro,2000) .Salah satu jenis
layanan jasa perbankan yang cukup klasik adalah pemberian kredit kepada
nasabahnya , Oleh karena itu tidak heran jika sebagian orang mengatakan bahwa
perkereditannya. Namun, operasi perkreditan ini hanya dapat dilakukan oleh suatu
bank apabila bank itu memiliki dana yang cukup. Dana tersebut sebagian besar
berasal dari dana masyarakat yang dihimpun oleh bank untuk disimpan di bank
tersebut.
kelayakan bisnis debiturnya. Hanya calon debitur yang memenuhi kriteria dan
Sebelum kredit dikucurkan kepada calon debitur, mutlak diadakan analisa secara
akurat mengenai kondisi debitur sehingga tidak terjadi kredit bermasalah (kredit
macet).
dari hasil operasi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Oleh karena itu,
Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam
pemberian kredit.
aspek keuangan yang digunakan oleh pihak perbankan sebagai salah satu dasar
penelitian ini adalah analisis kelayakan finansial kredit usaha rakyat di PT. Bank
Sul-Sel Bar Cabang Maros. Untuk menjawab masalah utama tersebut ada empat
Usaha Rakyat ?
finansial debitur yang dinilai sebagai syarat pemberian Kredit KUR di PT. Bank
seluruh kewajibannya sehingga dapat dikatakan layak untuk bagi PT. Bank
kredit usaha rakyat di PT. Bank Sulselbar Cabang Maros untuk menyelesaikan
Usaha Rakyat ?
finansial debitur yang dinilai sebagai syarat pemberian Kredit KUR di PT. Bank
seluruh kewajibannya sehingga dapat dikatakan layak untuk bagi PT. Bank
dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. (Suhardjono,2006)
a. Bank Umum adalah bank yang melakukan kegiatan operasionalnya baik secara
konvensional maupun secara syariah dan melakukan pemberian jasa dengan lalu
lintas pembayaran.
b. Bank Milik Swasta Nasional adalah bank yang akte pendiriannya, modalnya
c. Bank Milik Koperasi adalah bank yang badan usahanya dimiliki oleh
d. Bank Milik Asing adalah bank yang merupakan cabang dari bank yang ada
a. Bank Devisa adalah bank yang dapat melakukan kegiatan luar negeri.
b. Bank Non Devisa adalah bank yang tidak dapat melakukan kegiatan luar
negeri.
pemberian kredit.
b. Bank Syariah adalah bank dengan sistem bagi hasil dalam melakukan
pembiayaan.
b. Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
c. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang dapat menerima simpanan hanya
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk yang lainnya. Bank
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan (yang disamakan dengan uang)
berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak yang dalam hal
1. Brymont P. Kent
pembayaran pada waktu diminta atau pada waktu yang akan datang, karena
2. Rolling G. Thomas
3. Amir R. Batubara
Kredit adalah pemberian prestasi yang kontrol prestasinya akan terjadi sejumlah
Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyakat
dari berbagai jenis. (Taswan,2003) jenis kredit yang diberikan oleh bank sangat
demikan, secara umum jenis pemberian kredit terdiri dari beberapa jenis, antara
lain :
a. Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktu maksmum satu tahun,
namaun termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari satu
tahun.
satu sampai dengan tiga tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman.
c. Kredit jangka panjang adalah kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
a. Kredit modal kerja, adalah kredit yang diberikan tujuan untuk membiayai
1) Untuk meningkatkan daya guna uang, artinya apabila uang hanya disimpan di
dalam rumah, maka tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna, dengan
2) Untuk meningkatkan peredaran uang dan lalu lintas uang, dalam hal ini uang
yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke suatu wilayah
3) Untuk meningkatkan daya guna uang. Kredit yang diberikan oleh bank dapat
digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak menjadi berguna atau
bermanfaat.
memperlancar arus barang dari wilayah satu ke wilayah yang lainnya sehingga
5) Sebagai alat stabilitas ekonomi. Pemberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat
stabilitas ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah
potensi-potensi ekonomi yang ada. Bagi debitur tentu dapat meningkatkan gairah
usahanya, karena pemberian kredit ini debitur mendapatkan tambahan dana untuk
Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik, terutama dalam hal
kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh
bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebabankan kepada
nasabah.
memerlukan dana baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja untuk dapat
disalurkan oleh perbankan maka semakin baik semakin banyak kredit berarti
mengangsur.
11
kredit. Prosedur merupakan cara yang harus dilakukan sebelum kredit diberikan
1) Pengajuan berkas-berkas
usaha maksud dan tujuan kredit besarnya kredit jangka waktu dan jaminan kredit.
lengkap sesui persyaratan jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau
cukup, maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai
3) Wawancara I
lengkap seperti dengan yang bank ingginkan. Wawancara juga untuk mengetahui
4) On the spot
12
objek yang akan dijadikan atau jaminan, kemudian hasilnya dicocokkan dengan
hasil wawancara I.
5) Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas bila masih ada kekurangan pada saat
6) Keputusan kredit
Yakni menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima,
antara bank dengan debitur secara langsung, atau dengan melalui notaris.
8) Realisasi kredit
dari rekening sebagai realisasi dari dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan
kredit.
berkas pinjaman yang dilakukan oleh debitur kepada kreditur, penyelidikan berkas
13
pinjaman atas syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pihak kreditur, wawancara
berkas-berkas yang kurang pada saat peninjauan di lokasi, keputusan kredit yang
berarti pernyataan diterima atau ditolak atas pengajuan kredit oleh debitur,
dengan membuka rekening di bank dan yang terakhir adalah penyalurkan kerdit
firdaus,2008)
a) Kepribadian (Character)
b) Kemampuan (Capacity)
c) Modal (Capital)
d) Jaminan (Collateral)
perbankan.
N idroes,2006)
1. Kepribadian (Personality)
2. Tujuan (Purpose)
Bank dalam menilai si peminjan mencari data tentang tujuan atau keperluan
penggunaan kredit,dan apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of
4. Harapan (Prospect)
Harapan usaha dimasa yang akan datang dari calon debitur. Ini dapat
sektor usaha debitur, kekuatan keuangan perusahaan yang dilihat dari earning
akan datang.
dan/ atau/ invetasi kepada debitur, badan usaha, dan/ atau kelompok usaha yang
produkif dan layak, namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan
kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM ), dan
keuangan dari usaha yang dijalankan. Diusahakan setiap ada pengeluaran dan
pemaukan itu harus dicatat. Catatan mengenai arus kas sangatlah penting.
Pasalnya, catatan arus kas merupakan bahan dasar untuk membuat laporam
berhubungan dengan proses, lembaga, pasar, dan instrument yang terlibat dalam
transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah. (Suandjaja
dikeluarkan serta dihasilkan untuk membuat sebuah usaha yang optimal. Adapun
a. Arus Kas
Arus kas atau aliran kas adalah catatan harian mengenai pengeluaran dan
pengeluaran dan pemaukan itu harus dicatat. Catatan mengenai arus kas sangatlah
penting. Pasalnya, catatan arus kas merupakan bahan dasar untuk membuat
Berdasarkan catatan aliran kas tesebut, dapat membuat laporan rugi laba.
Laporan rugi laba ini berisi pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya sehingga
factor asset, modal, barang, dan utang dari laporan keuangan ini. Untuk
dengan masa pakaianya. Bila hasilnya ternyata rugi dapat mengevaluasi penyebab
dapat diatasi atau malah harus menutup usaha tersebut untuk mencegah kerugian
lebih lanjut.
c. Neraca
yang wajib dibuat untuk melaporkan kekayaan dan kewajiban bisnis. Laporan
keuangan yakni :
periodik dari tahun ketahun baik secara historical maupun futuristic. Hal ini
mendatang.
modal yang terkait dalam suatu perusahaan tertentu. Dalam laporan ini dapat
melihat perubahan yang terjadi pada modal sekaligus dengan penyebab perubahan
yang terjadi.
1. Rasio likuiditas
mengukur perusahaan itu likuid atau tidak dapat membandingkan komponen yang
ada pada neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total passive lancar. Pengukuran
dana, poin penentu bagi perusahaan untuk mendapatkan persetujuan investasi atau
jangka pendek tepat pada waktunya. (Agus sartono,2010) Tingginya rasio lancar
dapat menunjukkan adanya uang kas berlebih yang bisa berarti dua hal yaitu
Rumus:
Aktiva Lancar
𝐶𝑅 = × 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
lama untuk diuangkan dibanding dengan asset lainnya. Quick Ratio ini terdiri dari
piutang dan surat- surat berharga. Jadi semakin besar rasio, semakin baik juga
posisi keuangan perusahaan. Jika hasilnya mencapai 1:1 atau 100%, maka ini akan
berakibat baik jika terjadi likuiditas karena perusahaan akan mudah untuk
membayar kewajibannya.
20
Rumus:
Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia
untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang ditunjukkan dari tersedianya dana
kas aau setara kas, contohnya rekening giro. Jika hasil rasio menunjukkan 1:1 atau
100% atau semakin besar perbandingan kas dengan utang maka akan semakin
baik.
Rumus:
2. Rasio Profitabilitas
kemampuan dan sumber yang ada salah satunya kegiatan penjualan, kas, modal,
Efektivitas dan efisiensi manajemen bisa dilihat dari laba yang dihasilkan
terhadap penjualan dan investasi perusahaan yang dilihat dari unsur-unsur laporan
keuangan. Semakin tinggi nilai rasio maka kondisi perusahaan semakin baik
berdasarkan rasio profitabilitas. Nilai yang tinggi melambangkan tingkat laba dan
efisiensi perusahaan tinggi yang bisa dilihat dari tingkat pendapatan dan arus kas.
laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba kotor yang
21
dipengaruhi oleh laporan arus kas memaparkan besaran laba yang didapatkan oleh
dan jasa. Margin Laba mngukur efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya
produksi. Semakin besar margin laba makin baik kegiatan operasional perusahaan
yang menunjukkan harga pokok penjualan lebih rendah daripada penjualan yang
Rumus :
Laba Kotor
𝐺𝑀𝑃 = × 𝟏𝟎𝟎%
Total Pendapatan
persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan
yang diperoleh dari penjualan. Margin laba bersih ini disebut juga profit margin
ratio. Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin
Rumus:
persentase keuntungan yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya atau total
asset sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola assetnya bisa terlihat
Rumus:
Laba bersih
𝑅𝑂𝐴 =
Total aset
3. Rasio solvabilitas
perusahaan yang didanai dengan utang. Ratio ini merupakan ukuran yang
Rasio ini memaparkan jumlah asset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang
saham dibandingkan dengan asset yang dimiliki oleh kreditor. Jika asset
Rasio ini memaparkan porsi yang relative antara ekuitas dan utang yang
antara total kewajiban dengan ekuitas, utang tidak boleh lebih besar dari pada
Rumus:
Total Utang
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Modal
berpatokan pada utang untuk membiayai asetnya. Rasio ini membandingkan total
utang dengan total asset yang dimiliki. Aset dan ekuitas ini berbeda sehingga
harus mengetahui terlebih dahulu asset dan ekuitas. Aset merupakan sumber daya
yang diperoleh dari transaksi atau kegiatan lain di masa lalu sehingga menjadi
23
Rumus:
Total Utang
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 𝟏𝟎𝟎%
Total Aset
beban bunga pada masa yang akan datang. Times Interest Earned Ratio disebut
juga interest coverage ratio. Rasio ini membandingkan laba sebelum pajak dan
Rumus:
c. Untuk meninjau nilai aktivitas khususnya aktiva tetap terhadap modal, apakah
g. Untuk meninjau jumlah dana pinjaman yang segera jatuh tempo terhadap
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau
efektifitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset yang
dimiliki oleh suatu perusahaan. Rasio ativitas merupakan salah satu macam rasio
yang melakukan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada semua
aktiva yang dimiliki sehingga fungsi akuntansi bisa berjalan dengan baik.
Rumus :
Penjualan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑣𝑒𝑟 = × 𝟏 𝐤𝐚𝐥𝐢
Total aktiva
25
Penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan pada bulan Mei- Juli 2019 Di PT.
Sumber data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu :
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari objek langsung dilapangan pada
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan cara
pegawai di PT. Bank Sulselbar Cabang Maros atas nama Erwin sekaligus
2. Kajian Pustaka yaitu suatu teknik pengumpulan data berupa literatur dari buku-
Rumus :
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑲𝒐𝒕𝒐𝒓
𝑮𝑴𝑷 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏
Rumus:
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑹𝑶𝑨 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒆𝒕
finansial debitur yang dinilai sebagai syarat pemberian Kredit KUR di PT. Bank
Rasio inilah yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu
Rumus:
Aktiva Lancar
CR = × 100%
Utang Lancar
Rumus:
sehingga dapat dikatakan layak untuk bagi PT. Bank Sulsebar Cabang Maros
sebuah perusahaan yang didanai dengan utang. Ratio ini merupakan ukuran yang
Rumus:
Total Utang
DER = × 1 kali
Modal
28
pemanfaatan semua sumber daya atau asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan
sehingga dapat layak bagi pihak Bank Sulsebar Cabang Maros untuk memberikan
fasilitas kredit?
Pembahasan: Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi
atau efektifitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset
yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Rasio aktivitas merupakan salah satu
macam rasio yang melakukan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi
pada semua aktiva yang dimiliki sehingga fungsi akuntansi bisa berjalan dengan
baik.
Rumus :
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 𝒕𝒖𝒓𝒏 𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
2. Debitur
Debitur adalah pihak yang menandatangi perjanjian kredit dengan bank yang
3. Kreditur
UMKM.
9. Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau
efektifitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki oleh
suatu perusahaan.
30
Daerah Sulawesi Selatan Tenggara sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiman
Rp.250.000.000,00.
Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara, maka pada akhirnya bank berganti
Perataturan Daerah No.01 tahun 1993 dan penetapan modal dasar menjadi Rp 25
Milyar. Bank Pembangunan Derah Sulawesi Selatan dengan sebutan Bank BPD
SULSEL dan status Perubahan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT)
diatur dalam Peraturan Daerah No.13 tahun 2003 tentang perubahan status bentuk
dengan modal dasar Rp. 650 Milyar. Akta pendirian PT telah mendapat
31
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Berdasarkan Surat
Sulawesi Selatan disingkat Bank Sul-Sel , dan telah diumumkan pada berita
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilakukan secara circular
resolution dan Keputusan RUPS LB tersebut telah disetujui secara bulat oleh para
Sulawesi Selatan disingkat PT. Bank Sulsel menjadi PT. Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT. Bank Sulselbar.
13/32/KEP. GBI/2011 Tentang Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas nama PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Disingkat PT. Bank Sulsel Menjadi
Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan
32
dan Sulawesi Barat Disingkat PT. Bank Sulselbar. Adapun visi dan misi PT.
No.3 Maros, Sulawesi Selatan. PT. Bank Sulselbar Cabang Maros memiliki
Visi: Menjadi Bank Kebanggan Dan Pilihan Utama Membangun Kawasan Timur
Indonesia.
Misi:
PT. Bank Sulselbar Cabang Maros dalam melakukan kegiatan didukung oleh
- Fasilitas Umum
Adapun beberapa fasilitas umum yang ada di PT.Bank SulSel Bar Cabang
Maros adalah:
1. Gedung Kantor
2. Mesin ATM
3. Ruang Rapat
4. Kantor Kas
- Fasilitas Penunjang
Adapun beberapa fasilitas penunjang yang ada di PT.Bank SulSel Bar Cabang
Maros adalah:
2. Ruang Dapur
3. Pos Satpam
4. Mushollah
5. Kendaraan Dinas
dan pengalokasian tugas dan wewenang serta sumber daya diantara anggota-
jawab yang tercakup dalam struktur organisasi di PT. Bank Sul-Selbar Cabang
a) Pemimpin Cabang
atau rencana kerja pada bidang operasional, melaksanakan program kerja sesuai
Bertanggung jawab atas pelaporan data bagian teller dan customer servise
kebenaran mutasi setiap hari serta membuat laporan keuangan bank BPD.
f) Head teller
35
g) Teller
h) Customer Servis
nasabah mengenai produk atau jasa yang ada dibank, melayani dan memenuhi
i) Analis kredit
atau perusahaan, menyiapkan laporan yang isinya termasuk tingkat resiko yang
j) Asst. Operasional
k) Account officer
l) Penanggung Jawab IT
hardware untuk menjaga asset bank. Mengirimkan laporan kepada pihak yang
bank.
m) Driver
Mengurus dan merawat mobil agar tetap bersih dan siap pakai, melaporkan
n) Pramubakti
bank.
0) Security
dalamnya menjelaskan tentang kinerja keuangan suatu entitas bisnis dalam satu
laba yang didapatkan selama perusahaan tersebut beroperasi. Laporan rugi laba
atau justru merugi. Adapun contoh laporan rugi laba dapat dilihat pada tabel
berikut:
Laba Kotor
𝐺𝑀𝑃 = × 100%
Total Pendapatan
Rp. 18.750.000
𝐺𝑀𝑃 = × 100%
Rp. 37.500.000
𝐺𝑀𝑃 = 50 %
Gross Profit Margin sebesar 50% dengan standar bank ≥ 35% maka dapat
disimpulkan semakin besar presentase yang diperoleh maka semakin baik (efisien)
Laba bersih
𝑅𝑂𝐴 = × 100%
Total aset
Rp. 8.317.500
𝑅𝑂𝐴 = × 100%
Rp. 60.000.000
𝑅𝑂𝐴 = 14 %
ROA (Return on Assets Ratio ) sebesar 14 % dengan standar bank ≥ 10% maka
dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang terkait dinilai efisiensi dalam hal
mengelola asetnya.
Aktiva Lancar
𝐶𝑅 = × 100%
Utang Lancar
117.959.064
𝐶𝑅 = × 100%
77.229.064
𝐶𝑅 = 152 %
Pada CR (current Ratio) sebesar 152% sedangkan standar dari bank yakni ≥ 140
117.959.064 − .23.000.000
𝑄𝑅 = × 100%
77.229.064
𝐶𝑅 = 118%
QR (Quick Ratio ) sebesar 118% sedangkan standar bank yakni ≥ 50% maka
Total Utang
𝐷𝐸𝑅 = × 100%
Modal
Rp. 77.229.064
𝐷𝐸𝑅 = × 100%
Rp. 120.730.000
𝐷𝐸𝑅 = 64 %
bank yakni ≥ 45% maka kondisi resiko rendah sehingga perusahaan X tersebut
layak untuk mendapatkan fasilitas kredit dinilai dari rasio solvabilitas suatu
kewajibannya dalam jangka pendek dinilai efektif dan cepat sehingga beresiko
rendah untuk jika pihak bank memberikan fasilitas kredit kepada perusahaan X.
41
Penjualan
𝑃𝐴 = × 1 Kali
Total aktiva
Rp. 37.500.000
𝑃𝐴 = × 1 Kali
Rp. 197.959.064
𝑃𝐴 = 19 kali
Rasio aktivitas pada jenis alat analisis yakni perputaran aktiva sebesar 19
kali dapat disimpulkan bahwa setiap 1,00 dana yang tertanam dalam aktiva tetap
dapat dinilai efisien atau efektif dalam hal pemanfaatan semua sumber daya atau
asset yang dimilikinya karena selama beraktivitas modal awal yang diputar
6.1 Kesimpulan
1. Rasio profitabilitas pada Gross Profit Margin sebesar 50% dengan standar bank
≥ 35% maka dapat disimpulkan semakin besar presentase yang diperoleh maka
(Return on Assets Ratio ) sebesar 14 % dengan standar bank ≥ 10% maka dapat
disimpulkan bahwa perusahaan yang terkait dinilai efisiensi dalam hal mengelola
asetnya. Sehingga dari pihak bank dapat leluasa untuk memberikan fasilitas
suatu perusahaan.
2. Rasio likuiditas dari CR (current Ratio) sebesar 152% sedangkan standar dari
bank yakni ≥ 140 % maka kondisi keuangan naik dan resiko rendah dan untuk QR
(Quick Ratio ) sebesar 118% sedangkan standar bank yakni ≥ 50% maka kondisi
keuangan naik dan resiko rendah sehingga perusahaan X tersebut layak untuk
mendapatkan fasilitas kredit dinilai dari rasio likuditas suatu perusahaan tersebut.
3. Rasio solvabilitas dari Debt equity ratio sebesar 64 % sedangkan standar bank
yakni ≥ 45% maka kondisi resiko rendah sehingga perusahaan X tersebut layak
untuk mendapatkan fasilitas kredit dinilai dari rasio solvabilitas suatu perusahaan
dalam jangka pendek dinilai efektif dan cepat sehingga beresiko rendah untuk jika
4. Rasio aktivitas pada jenis alat analisis yakni perputaran aktiva sebesar 19 kali
dapat disimpulkan bahwa setiap 1,00 dana yang tertanam dalam aktiva tetap
dapat dinilai efisien atau efektif dalam hal pemanfaatan semua sumber daya atau
asset yang dimilikinya karena selama beraktivitas modal awal yang diputar
6.2 Saran
1. Bagi bank selain menerapkan syarat pemberian kredit dengan cara melihat
aktivitas, Maka pihak bank juga perlu menerapkan syarat pemberian kredit
2. Bagi peneliti berikutnya, hendaknya selain meneliti dari aspek euangan debitur
maka peneliti juga dapat melihat dari prinsip pemberian kredit apakah dalam
DAFTAR PUSTAKA
A. Helfert Erich. 2013. Teknik analisis keuangan. Erlangga. Diakses pada tanggal
26 april 2019
Freddy. 2018. 5 Jenis laporan keuangan dalam akuntansi yang harus diketahui.
https:// ukirama.com. Diakses pada tanggal 25 Mei 2019
Pangestika widya. 2018. 4 Metode analisis laporan keuangan yang dapat dipilih.
https://www. Jurnal. Id. Diakses pada tanggal 16 Juni 2019
Undang- undang Perbankan. 2005. Sinar grafika. Jakarta. Diakses pada tanggal
16 Juni 2019
Widya novia. 2017. Pengertian rasio likuiditas, jenis dan kegunaannya dalam
perusahaan. https://www.jurnal.com. Diakses pada tanggal 8 Juni 2019
Winando yoga. 2019. Pengertian rasio keuangan dan analisa rasio keuangan.
https://www.gurupendidikan.co.id. Diakses pada tanggal 8 Juni 2019
46
N
48
Lampiran 1
HAZJUL
Pemimpin
ADIBA
Nurkhales Mucklis
Pemsie Pemasaran
Pemsie Operasional
A.SUKMAWATI
Analisis Kredit
PB/teller non tunai
A.TENNY KAHARI
GUSTI AYU KETUT WIDIANINGSI A.SYAMSUL BAKHRI
ALDO BARIK RIZAL IRSAN PADLI
Kord.Kantor KAS SALEWANGAN
Petugas PAJAK,RTGS Kord.Kantor KAS
Account Officer Teller BANTIMURUNG
Ass.operasional
Security
Teller
Teller
Teller
Ass.Operasional