Anda di halaman 1dari 66

• Mochamad Fathurohman, M.

Si

LIPID

S1 FARMASI, STIKes BTH


2018

Copyright 2008 © W. H. Freeman and Company 1


Bahasan
A. Struktur dan fungsi
B. Metabolisme
C. Teori uji kualitatif
D. Identifikasi kelebihan lemak (tubuh)

2
Apa yang kalian
ketahui
tentang lipid?
Indikator:
 Definisi lipid
 Lemak dan minyak
 Klasifikasi lipid
 Lipid dalam kehidupan sehari-hari
 Metabolisme Lipid
Lipid adalah senyawa organik
yang tidak larut dalam air serta
dapat diekstrak dari sel dan
jaringan oleh pelarut nonpolar,
seperti eter, aseton, kloroform
atau benzena.
Apa peranan lipid bagi
makhluk hidup?
Senyawa apa saja
yang tergolong
lipid?
 Lipid sederhana : ester asam lemak dgn berbagai
alkohol. Ex: lemak dan lilin
 Lipid gabungan : ester asam lemak yang memiliki
gugus tambahan. Ex : fosfolipid
 Derivat lipid : senyawa yg dihasilkan oleh proses
hidrolisis lipid. Ex: as lemak, gliserol, sterol

Sifat kimia
1. Lipid yg dapat disabunkan  dpt dihidrolisis dengan
basa. Ex : lemak
2. Lipid yg tdk dapat disabunkan. Ex : steroid

9
Asam Lemak Lilin
Lemak Fosfolipid

Sfingolipid Terpen Steroid Lipid Kompleks


Asam Lemak
 Asam lemak adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai
karbon panjang (4-24).

 Asam lemak tidak terdapat secara bebas atau berbentuk


tunggal di dalam sel atau jaringan, tetapi dalam bentuk yang
terikat secara kovalen pada berbagai kelas lipid yang berbeda
Beberapa asam lemak umum
 Asam lemak jenuh
Asam butirat C3H7COOH
Asam kaproat C5H11COOH
Asam palmitat C15H31COOH
Asam stearat C17H35COOH

Asam lemak tak jenuh


Asam oleat C17H33COOH
Asam linoleat C17H31COOH
Asam linolenat C17H29COOH
12
Asam lemak jenuh dan tidak jenuh
Mengapa sabun dapat
membersihkan noda
lemak/minyak?
Lemak (TRIGLISERIDA)
Lemak VS Minyak
????????
FATS AND OILS
Lilin (waxes)
 Lilin adalah ester yang terbentuk dari asam lemak
dengan monohidroksil alkohol dengan rantai karbon
panjang, antara 14 sampai 34
 Lilin lebah dikeluarkan oleh lebah madu untuk
membentuk sarang. Lilin lebah merpakan campuran
beberapa senyawa terutama mirisilpalmitat
 Kepala ikan paus atau lumba lumba = spermaseti 
setilpalmitat.

“lilin tdk mudah terhidrolisis dan tdk dapat diuraikan


oleh enzim  lilin tdk berfungsi sebagai bahan
makanan.
Fosfolipid
 Gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat.
Contoh: Lesitin, fosfolipid dalam membran sel

 Fosfolipid terdapat dalam kedelai, pada manusia atau hewan


terdapat dalam telur, otak, hati, ginjal, pankreas, paru-paru dan
jantung.
Spingolipid
Sphingolipid adalah kelompok lipid yang struktur utamanya adalah rantai panjang
amino alkohol sphingosin. Sphingolipid ada dalam darah dan hampir semua
jaringan tubuh. Konsenrasi tertinggi ditemukan di sistem saraf pusat.
ISOPRENA
Steroid
 Steroid terdiri atas 3 cincin sikloheksana terpadu
dan 1 cincin siklopentana yang tergabung pada
ujung cincin sikloheksana tersebut
 Salah satu jenis steroid adalah kolesterol

 Pada tubuh manusia kolesterol terdapat dalam


darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar dan
jaringan syaraf

 Makanan yang banyak mengandung kolesterol


diantaranya kuning telur, mentega, minyak ikan,
keju, dll
Lipid Kompleks
 Lipid kompleks adalah lipid
yang terdapat dalam alam
bergabung dengan senyawa
lain, misalnya dengan protein
atau karbohidrat.

 Lipoprotein= Gabungan lipid


dengan protein, terdapat dalam
plasma darah.

 Lipopolisakarida = Gabungan
antara lipid dengan
polisakarida. Terdapat pada
dinding sel beberapa jenis
bakteri.
Metabolisme Lipid
Katabolisme Lipid
(lemak)
Transpor Lemak
 Dalam darah, lemak diangkut dalam tiga bentuk yaitu
berbentuk kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat
kecil, dan bentuk asam lemak yang terikat dalam
albumin.

 Sebagian besar lemak yang diabsorpsi, diangkut ke


hati

 Dalam hati, lemak diubah menjadi fosfolipid yang


kemudian diangkut ke organ-organ/jaringan tubuh.
Hubungan Katabolisme Karbohidrat,
lemak, dan protein
Katabolisme lipid (lemak) untuk
menghasilkan energi
(Apabila penguaraian karbohidrat dan lemak seimbang)

Lemak

hidrolisis
Asam lemak

- 2 ATP
Asil Ko A

Siklus β oksidasi ( 1 siklus menghasilkan 5 ATP)


Asetil Ko A 2n (atom C) asam lemak mengasilkan n molekul asetil Ko
A

Siklus Krebs 1 Siklus krebs menghasilkan 12 ATP


Katabolisme Lipid (Lemak)
 Pencernaan lemak terutama terjadi dalam usus
menghasilkan emulsi yang mudah berhubungan
dengan enzim steapsin dalam cairan pankreas

 Hasil pencernaan lemak sebagian besar adalah asam


lemak (70%) dan sebagian lagi monogliserida (20%)
serta zat lain seperti gliserol dan digliserida

 Asam lemak yang dihasilkan terdiri dari asam lemak


jenuh dan tidak jenuh
Katabolisme Lipid (lemak)
Oksidasi Asam Lemak Jenuh
 Lemak dalam tubuh dapat berasal dari makanan yang
mengandung lemak, karbohidrat, dan protein.
 Asam lemak hasil hidrolisis lemak mengalami serangkaian
proses oksidasi dan menghasilkan asetil koenzim A
 Asam lemak terpotong 2 atom C setiap kali oksidasi.
 Oksidasi terjadi pada atom karbon β sehingga dinamakan
β oksidasi.
Katabolisme Lipid (lemak)
Oksidasi Asam Lemak Jenuh
 Asam lemak yang mempunyai jumlah atom C genap (2n)
maka akan teroksidasi menjadi n molekul asetil koenzim A

 Asam lemak yang mempunyai jumlah atom C ganjil, selain


menghasilkan beberapa molekul asetil koenzim A, juga
menghasilkan satu molekul propionil koenzim A
Katabolisme Lipid (Lemak)
Oksidasi Asam Lemak Jenuh
Katabolisme Lipid (Lemak)
Siklus Krebs
Asetil CoA yang
diperoleh dari oksidasi
asam lemak masuk ke
dalam siklus asam sitrat
(Siklus Krebs) apabila
penguraian lemak dan
karbohidrat seimbang

Apabila konsentrasi karbohidrat (glukosa) kurang, asam oksaloasetat


berkurang, sehingga asetil CoA dari asam lemak diubah menjadi keton
(asam oksaloasetat, asam hidroksibutirat, aseton).
Hitung jumlah energi yang diperoleh dari
metabolisme 1 mol asam palmitat C(16:0)!
Jawab:
 Asam PalmitatC (16:0)
a. Asam pamitat C (16:0) (asam lemak)  asil Ko A (C (16:0) (- 2 ATP)
b. Asil Ko A C(16:0) 8 Asetil KoA (C2) (melalui 7 siklus β oksidasi)

1 siklus menghasilkan 5 ATP


Jadi untuk 7 siklus β oksidasi=
7 x 5 ATP = 35 ATP

c. 8 Asetil koA  Masuk ke siklus krebs.


1 siklus krebs (untuk 1 mol asetil koA) menghasilkan 12 ATP
Jadi 8 mol asetil ko A = 8 x 12 ATP = 96 ATP
TOTAL ENERGI YANG DIHASILKAN=
-2 ATP + 35 ATP + 96 ATP =129 ATP
129 ATP x 7,3 kkal/mol = 941,7 kkal
Katabolisme lemak
(pada sel otak terjadi apabila metabolisme karbohidrat dan lipid tidak seimbang)

Pembentukan Asam Asetoasetat


 Asetil CoA juga dapat membentuk asam asetoasetat
melalui beberapa tahapan reaksi.
 asam asetoasetat dan 3-hidroksibutirat merupakan sumber
energi respirasi sel, dan kerja otot jantung.
 Sel otak dalam keadaan normal menggunakan glukosa
sebagai sumber energi, tetapi dalam keadaan kelaparan
atau diabetes, sel otak menggunakan asam asetoasetat
sebagai sumber energi.
 Pembentukan asam asetoasetat dan 3-hidroksibutirat
berlangsung dalam hati.
Bagaimana metabolisme lemak
dan karbohidrat pada orang yang
menderita diabetes?
 Apabila kekurangan insulin, kadar glukosa darah meningkat,
tetapi tidak dapat digunakan oleh sel karena tidak dapat
diubah menjadi glukosa-6-posfat. Akibatnya, energi diperoleh
dari penguraian lemak dan metabolisme protein
Oksidasi Asam Lemak Tidak Jenuh
β Oksidasi Asetil KoA
Asam lemak
Asil KoA
tidak jenuh -sis-sis-asil
KoA

Asetil KoA α oksidasi


-trans-sis-asil KoA
D (-) β –
hidroksiasil -sis-asil KoA
KoA

β Oksidasi
L (+) β –
hidroksiasil Asetil KoA  Dari 1 molekul asam lemak tidak
KoA jenuh dengan jumlah atom C 18
menghasilkan 9 molekul asetil
KoA.
Sintesis Asam Lemak (Anabolisme) VS Oksidasi Asam
lemak (Katabolisme)

SINTESIS ASAM LEMAK OKSIDASI ASAM LEMAK


terjadi pada sitoplasma pada mitokondria
Melibatkan kompleks multienzim yang tidak terdapat sistem multienzim
disebut asam lemak sintetase
perpanjangan rantai C ialah penambahan menghasilkan asetil koenzim A kemudian
2 atom C secara berturut-turut yang masuk ke dalam siklus Krebs (siklus asam
berasal dari asetil koenzim A. Adapun sitrat). Asam lemak terpotong 2 atom C
donor unit 2 atom C ialah malonil ACP. setiap kali oksidasi
NADPH berfungsi sebagai reduktor
Anabolisme lipid
(Sintesis lipid)
Biosintesis Trigliserida (Lemak)
Dalam mukosa
usus&jaringan
Dalam hati adiposa

Gliserol Gliserofosfat Dihidroksiaseton fosfat

2 mol asil KoA

Asam fosfatidat

Hidrolisis

1,2-digliserida

asil KoA Asilasi

trigliserid
a
Biosintesis Kolesterol
Asetil KoA

Isopentil Dimetalil
Pirofosfat pirofosfat

Serangkaian
reaksi

Kolestero
l
UJI KUALITATIF lipid

48
Kelarutan Pembentukan Keasaman
Lemak Emulsi Lemak

UJI

Penyabunan Ketidakjenuhan
Kolesterol
Minyak & Lemak Lipid
Uji kelarutan lemak
 Tujuan
untuk mengetahui kelarutan lemak pada
pelarut tertentu
UJI KELARUTAN LEMAK
Teori Singkat
 Pada umumnya, lemak dan minyak tidak dapat larut dalam
air, tetapi sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna
dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton,
benzena, atau pelarut-pelarut nonpolar lainnya.
 Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil
karena bila dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah
menjadi dua lapisan.
 Sebaliknya, minyak dalam soda (Na2CO3) akan membentuk
emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam
larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun.
 Sabun mempunyai daya aktif permukaan, sehingga tetes-
tetes minyak menjadi tersebar seluruhnya.
Uji pembentukan emulsi
 Tujuan
Untuk mengetahui terjadinya
pembentukan emulsi dari lipid
UJI PEMBENTUKAN EMULSI
Teori Singkat
 Emulsi adalah dispersi atau suspense metastabil suatu
cairan dalam cairan tertentu dimana keduanya tidak
saling melarutkan.
 Agar terbentuk emulsi yang stabil, diperlukan suatu
zat pengemulsi yang disebut emulsifier.
 Emulsifier berfungsi menurunkan tegangan
permukaan antara kedua fasa cairan.
UJI PEMBENTUKAN EMULSI
Teori Singkat
 Bahan emulsifier dapat berupa protein, gom, sabun,
atau garam empedu.
 Daya kerja emulsifier terutama disebabkan oleh
bentuk molekulnya yang dapat terikat, baik pada
minyak maupun air.
 Emulsifier akan membentuk lapisan di sekeliling
minyak sebagai akibat menurunnya tegangan
permukaan dan diadsorpsi melapisi butir-butir
minyak, sehingga mengurangi kemungkinan
bersatunya butir-butir minyak satu sama lain.
Uji keasaman lemak
 Tujuan
untuk mengetahui sifat asam basa lipid
UJI KEASAMAN LEMAK
Teori Singkat
 Minyak murni pada umumnya bersifat netral, sedangkan
minyak yang sudah tengik bersifat asam.
 Hal ini disebabkan karena minyak mengalami hidrolisis dan
oksidasi menghasilkan aldehida, keton, dan asam-asam
lemak bebas.
 Proses ketengikan pada lemak atau minyak dapat
dipercepat dengan adanya cahaya, kelembaban, pemanasan,
aksi mikroba, dan katalis logam tertentu seperti Fe, Ni, atau
Mn.
 Sebaliknya, zat-zat yang dapat menghambat terjadinya
proses ketengikan disebut antioksidan, misalnya tokoferol
(vitamin E), asam askorbat (vitamin C), polifenol,
hidroquinon, dan flavonoid.
Uji ketidakjenuhan lipid
 Tujuan
Untuk mengetahui sifat ketidakjenuhan
lipid
UJI KETIDAKJENUHAN LIPID
Teori Singkat
 Komposisi asam lemak dalam trigliserida terdiri atas lemak
jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
 Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak
mempunyai ikatan rangkap, sedangkan asam lemak tidak
jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap.
 Sumber asam lemak jenuh banyak terdapat dalam hewan
seperi asam palmitat atau asam stearat, sedangkan asam
lemak tidak jenuh kebanyakan berasal dari tanaman dan
beberapa diantaranya merupakan asam lemak esensial
seperti asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
 Asam lemak tidak jenuh dapat menghilangkan air brom
karena adisi brom pada ikatan rangkap.
Uji penyabunan minyak &
lemak

 Tujuan
untuk mengetahui terjadinya hidrolisis
pada minyak dan lemak oleh alkali
UJI PENYABUNAN MINYAK &
LEMAK
Teori Singkat
 Lemak dan minyak dapat terhidrolisis menghasilkan asam
lemak dan gliserol.
 Proses hidrolisis yang disengaja dilakukan dengan
penambahan basa kuat seperti NaOH atau KOH melalui
pemanasan dan menghasilkan gliserol dan sabun.
 Proses hidrolisis minyak dan lemak oleh alkali disebut
reaksi penyabunan atau saponifikasi.
Reaksi penyabunan
Uji kolesterol
 Tujuan
untuk mengetahui adanya sterol
(kolesterol) dalam suatu bahan secara
kualitatif
UJI KOLESTEROL
Teori Singkat
 Kelompok lipid seperti fosfolipid dan sterol merupakan
komponen penting yang terdapat dalam membran sel hidup.
 Kolesterol adalah sterol utama yang banyak terdapat di alam.
 Untuk mengetahui adanya sterol dan kolesterol dapat dilakukan
uji kolesterol dengan menggunakan reaksi warna. Salah satu
diantaranya adalah reaksi Lieberman Burchard.
 Uji ini positif bila reaksi menunjukkan warna yang berubah dari
merah, kemudian biru dan hijau.
 Warna hijau yang terjadi sebanding dengan konsentrasi
kolesterol dalam bahan.
Identifikasi Gizi lebih
 Metode yang paling umum dalam penilaian secara
klinis adalah Indeks Massa Tubuh (IMT).

 IMT  alat penyaringan internasional yg


direkomendasikan dan digunakan untuk
mengidentifikasi obesitas. (indeks BB dalam Kg dibagi
dengan TB dalam meter kuadrat)

 Ex : Seorang laki-laki dengan tinggi badan 172 cm dan


berat badan 73 kg akan memiliki IMT 24,7.

64
65
66

Anda mungkin juga menyukai