09e00480 PDF
09e00480 PDF
SKRIPSI
HASMAR HARAHAP
030301049
BDP AGRONOMI
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
POLA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG
(Zea mays L.) PADA MUSIM KERING TERHADAP
PERBEDAAN WAKTU TANAM
SKRIPSI
HASMAR HARAHAP
030301049
BDP AGRONOMI
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing :
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Judul Skripsi : Pola Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada
NIM : 030301049
Disetujui Oleh,
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
RIWAYAT HIDUP
Kabupaten Labuhan Batu pada tanggal 17 Januari 1984. Putra dari pasangan
ayahanda Samaun Harahap dan ibunda Nurbaity, SPd. Penulis merupakan anak ke
Tahun 1996 penulis lulus dari SD Negeri II Kota Pinang, tahun 1999 lulus
dari SLTP Negeri 2 Kota Pinang, pada tahun 2002 penulis lulus dari SLTA 4
Medan, dan pada tahun 2003 lulus seleksi masuk Universitas Sumatera Utara
Fakultas Pertanian.
Nusantara III (PTPN3) Kebun Rambutan Afd. IV, Tebing Tinggi pada tahun
2007.
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
“Pola Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering
Terhadap Perbedaan Waktu Tanam “ yang merupakan salah satu syarat untuk
Medan.
besarnya kepada Ibu Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum, MP., dan Bapak Ir. Syukri.,
penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, juga kepada para dosen
dan staf pengajar mata kuliah yang telah memberi ilmu dan pengetahuan kepada
Rasa hormat serta ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan
kepada Ayahanda Samaun Harahap dan Ibunda Nurbaity, SPd., tercinta yang telah
membesarkan penulis dengan segenap cinta, kasih sayang dan pengertian serta
pengorbanan yang tak terhingga, juga kepada Abang Erianto Amd., Puteri Hayati
dan Adikku yang telah mendukung penulis selama penulisan skripsi ini.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Eva Handayani dan
kepada sahabat-sahabatku JOKER 03, Sadly, Bowo, Ikhsan, Celeng 06, Offlyn,
Bang Wage dan Pak Haloho., yang telah banyak membantu penulis menyusun
skripsi ini, serta seluruh mahasiswa BDP stambuk 2003 dan adik-adik stambuk’06
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
atas motivasi, rasa kekeluargaan dan pengalaman terbaik selama menjalani
Penulis
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ............................................................................................. i
ABSTRAK................................................................................................ ii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................ 1
Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
Hipotesis Penelitian .................................................................... 4
Kegunaan Penelitian ................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA
Botani tanaman ........................................................................... 5
Syarat Tumbuh ........................................................................... 6
Iklim .................................................................................. 6
Tanah ................................................................................. 7
Lahan kering .............................................................................. 8
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan ................................................................. 13
Pemupukan ........................................................................ 13
Penanaman ........................................................................ 13
Pemeliharaan ............................................................................... 14
Penyiraman ........................................................................ 14
Penyulaman ....................................................................... 14
Penjarangan ....................................................................... 14
Penyiangan ........................................................................ 14
Pengendalian Hama dan Penyakit ....................................... 14
Peubah amatan ........................................................................... 15
Luas Daun (cm2) ................................................................ 15
Umur Berbunga (hari) ........................................................ 15
Umur Panen (hari) ............................................................. 15
Volume Akar (cm3)............................................................. 15
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Bobot Basah Tajuk (g) ...................................................... 15
Bobot Basah Akar (g) ........................................................ 15
Bobot Kering Tajuk (g) ...................................................... 16
Bobot Kering Akar (g) ........................................................ 16
Jumlah Biji Per Tongkol (biji) ............................................. 16
Bobot Kering Jagung Pipil Per Tanaman (g) ....................... 16
LAMPIRAN
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Waktu Tanam.......................................................................................... 17
11. Histogram Bobot Kering Tajuk Jagung Pada Saat Panen Dengan
13. Histogram Umur Panen Jagung Pada Saat Panen Dengan Perbedaan
Waktu Tanam.......................................................................................... 22
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
14. Histogram Jumlah Biji Per Tongkol Jagung Pada Saat Panen
16. Histogram Bobot Kering Jagung Pipil Kering Per Tanaman Pada
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
25. Sidik Ragam Bobot Kering Jagung Pipil Per Tanaman ............................
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
PENDAHULUAN
Latar Belakang
dengan negara lain. Rendahnya hasil ini terutama disebabkan belum menyebarnya
varietas unggul, pemakaian pupuk yang sangat sedikit serta cara bercocok tanam
luas berturut-turut 1.684 Ha, 90.983 Ha, dan 68.879 Ha (Rancana Tata Ruang
Wilayah SUMUT, 2006). Potensi lahan kering yang cukup besar di daerah ini
tepat guna lahan marginal bagaimana pun juga lahan marginal dapat juga
kesuburan tanah yang rendah, juga disebabkan oleh rendahnya intensitas indeks
pemupukan dapat dilakukan dengan optimalisasi pola tanam, yang selain dapat
permukaan erosi, dan evaporasi tanah oleh adanya penutupan tanaman dan sisa
hasil panen yang dapat berfungsi sebagai mulsa dan menambah bahan organik
sedangkan peningkatan produksi jagung harus terus berlanjut, maka dibuat suatu
model penelaan alternatif dari pola tanam yang selaras dengan kebutuhan air
secara dinamis dan disimulasi. Kesesuaian curah hujan dan pertanaman akan lebih
Mengetahui pola tanam petani yang berlaku adalah sangat penting untuk
digunakan sebagai dasar bagi perancangan suatu pola introduksi yang mampu
kering adalah tumpangsari antara jagung, padi gogo dan ubikayu yang
tersebut, setelah jagung dan padi dipanen, tinggal ubikayu yang akan tumbuh terus
sepanjang tahun. Pada saat itulah terlihat beberapa hal yang merugikan, antara lain
tanah tidak terlindung dengan baik dari sinar matahari dan curah hujan serta
pertumbuhan yang normal pada kisaran suhu antara 10 oC sampai 40 oC. Suhu
diluar dari batas minimum dan maksimum disebut suhu ekstrim. Lawan dari suhu
ekstrim ialah suhu normal. Suhu ekstrim tinggi ataupun rendah akan berakibat
jelek bagi tumbuhan. Akibatnya antara lain ialah timbulnya gejala-gejala klorosis,
pecahnya jaringan sampai nekrosis dan gugur buah sebelum waktunya. Suhu yang
terbaik bagi pertumbuhan tumbuhan disebut suhu optimal. Suhu optimal tidak
ekeringan antara lain RH yang terlalu rendah, suhu sangat tinggi, angin kencang
dan tak tersedianya airdi dalam tanah. Kecuali faktor terakhir, akan menyebabkan
terakhir, kalau persediaan air dalam tanah sangat rendah untuk mengganti
(Ismail, 2001).
fotosintesis akan tetapi tidaklah selamanya bahwa kegiatan fotosintesis akan naik
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
sesuai dengan kenaikan intensitas cahaya. Memang diakui kenyataan bahwa
intensitas cahaya pada suatu kisaran tertentu, akan tetapi pada eberapa keadaan
fotosintesis oleh karena tumbuhan telah jenuh cahaya disebut titik kompensasi
Tujuan Penelitian
Untuk menguji pola pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.) pada
Hipotesis Penelitian
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan ilmiah dalam penyusunan skripsi yang merupakan salah satu
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
jagung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada kondisi tanah yang sesuai
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada kondisi tanah yang subur
dan gembur karena sistem pengolahan tanahnya cukup baik, akan didapat jumlah
akar yang cukup banyak, sedang pada tanah yang kurang baik (jelek) akar yang
Batang tanaman yang kaku ini tingginya berkisar antara 1.5 m dan 2.5 m
dan terbungkus pelepah daun yang berselang-seling yang berasal dari setiap buku.
Buku batang mudah terlihat. Pelepah daun terbentuk pada buku dan membungkus
rapat-rapat pajang batang utama, sering melingkupi hingga buku berikutnya. Pada
lidah daun, setiap pelepah daun kemudian membengkok menjauhi batang sebagai
daun yang panjang, luas dan melengkung (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
helai, tetapi biasanya berkisar 12 – 18 helai. Hal ini tergantung varietas dan umur
tanaman jagung. Jagung berumur genjah biasanya memiliki jumlah daun sedikit,
sedangkan yang berumur dalam berdaun lebih banyak. Tipe daun digolongkan ke
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Rambut pertama berasal dari putik dasar tongkol dan ada satu helai rambut
untuk satu biji jagung yang akan terbentuk. Rambut biasanya muncul 1-3 hari
setelah sari mulai tersebar dan siap diserbuki (reseptif) ketika keluar dari kelobot.
Bergantung pada suhu dan kejaguran tanaman, diperlukan waktu 2-7 hari untuk
terbentuk pada 3-5 hari setelah rambut pertama muncul. Suhu tinggi selama
persebaran tepung sari dan munculnya rambut dapat berpengaruh buruk karena
tepung sari dapat mengering. Penyerbukan dapat terjadi dalam kisaran suhu yang
lebar, suhu optimumnya sekitas 30 oC. Pada banyak kultivar, suhu di atas 36 oC
dengan terapan angin kering yang panas atau ketika tanaman mengalami cekaman
Buah biji jagung terdiri atas tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji
tergantung pada jenisnya. Pada umumnya biji jagung tersusun dalam barisan yang
melekat secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8 – 20 baris biji.
Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama yaitu kulit biji (sead coat), endosperm
Syarat Tumbuh
Iklim
dan suhu, pada hari pendek tanaman lebih cepat berbunga. Banyak kultivar
tropika tidak akan berbunga di wilayah iklim sedang sampai panjang hari
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
berkurang hingga kurang dari 13 atau 12 jam. Pada hari panjang, tipe tropika ini
tumbuh bunga jantan. Namun pada hari yang sangat pendek (8 jam) dan suhu
kurang dari 200C juga menunda pembungaan. Ketika ditanam pada kondisi hari
pendek pada daerah iklim sedang kultivar tropika cenderung berbunga lebih awal
curah hujan. Oleh karena itu untuk menghindari resiko kegagalan panen yang
besar, pemilihan waktu tanam suatu jenis tanaman dan varietasnya harus tepat,
terutama untuk tanaman pangan. Pemilihan saat dan masa tanam yang baik
didasarkan pada indikator indeks kecukupan air (water satisfaction) yang dikenal
(daerah pegunungan) yang memiliki ketinggian sekitar 1.000 m atau lebih dari
ketinggian kurang dari 800 m dpl akan memberikan hasil yang tinggi. Jagung
yang ditanam di tanah dengan ketinggian antara 800 m sampai 1.200 m dpl juga
Tanah
jenis tanah dapat diusahakan untuk pertanaman jagung. Tetapi jagung yang
ditanam pada tanah gembur, subur dan kaya akan humus dapat memberi hasil
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
dengan baik. Untuk pertumbuhan optimal pada tanaman jagung membutuhkan pH
5,5 – 6,5. Tanah yang bersifat asam yaitu angka pH kurang dari 5,5 dapat
keadaan kering pada waktu penanaman pemula adalah jelek, baik bagi
hendaknya diatur sedemikian rupa agar buah jagung cukup matang untuk dipanen
pada awal musim kering, maksudnya agar hasil pemanenan dapat segera
penting dalam produksi tanaman. Air diabsorbsi dan digunakan sebagai media
transport untuk gula, mineral, dan fitohormon. Kehilangan air tejadi melalui
(Poincelot, 1995).
menghindarkan pengaruh yang merusakkan dari stress air tergantung atas tahap
bahwa tanaman sangat sensitif terhadap stress air pada permulaan fase reproduktif
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
dan perkembangannya tetapi relatif tidak sensitif selama pertumbuhan
vegetatifnya. Alasan untuk fenomena ini meliputi luas daun yang sangat besar
yang dicapai oleh tanaman pada akhir perkembangan vegetatif, adanya diversi
hasil fotosintesis dari akar-akar hingga buah yang berkembang pada awal
pembungaan. Adalah hal yang sukar untuk mengenal terjadinya adaptasi tanaman
terhadap stress air selama saat berbunga, tetapi pertumbuhan yang cepat dan
kemasakan yang belum waktunya (awal) pada tanaman gurun dan tanaman C4 di
selesainya reproduksi sebelum suplai air habis. Sistem perakaran seminal dan
sistem perakaran nodal pada serealia daerah iklim sedang adalah suatu adaptasi
untuk menjamin hubungan air yang mendukung selama pengisian bulir, jadi dapat
tanaman pada lahan kering adalah ketersediaan air yang rendah, karena itu
diperlukan kultivar kedelai dan jagung yang berpotensi produksi dan mempunyai
kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap cekaman air. Pengaruh cekaman air
dan jenis atau kultivar yang ditanam. Pengaruh awal dari tanaman yang mendapat
cekaman air adalah terjadinya hambatan terhadap pembukaan stomata daun yang
pertanaman ubikayu setelah jagung dan padi gogo dipanen. Pemilihan tanaman
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
kacang-kancangan ini selain dimaksudkan untuk menutup tanah sepanjang tahun,
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
ketinggian tempat ± 25 m dpl, dimulai bulan April sampai dengan Agustus 2007.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih jagung Pioneer 12,
Urea (450 kg/ha), TSP (100 kg/ha) dan KCl (100 kg/ha) sebagai pupuk dasar,
Insektisida Decis 2.5 EC dan Dithane M-45 untuk mengendalikan hama dan
penyakit.
Alat yang digunakan adalah meteran untuk mengukur luas lahan, cangkul
untuk mengolah lahan, tugal untuk membuat lubang tanam, tali plastik untuk
menentukan lubang tanam, gembor untuk menyiram tanaman, beaker glass untuk
mengukur volume akar, tugal untuk membuat lubang tanam, oven untuk
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Metode Penelitian
Faktorial 1 faktor.
Jarak tanam = 70 cm x 25 cm
Hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam berdasarkan model linier, yaitu :
Yij = µ + ρi + αj + εij
Dimana :
Yij = Hasil pengamatan untuk unit percobaan blok ke–i karena perbedaan
µ = Nilai tengah
ρi = Efek blok ke – i
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
εij = Efek galat pada blok ke – i yang disebabkan pengaruh perbedaan waktu
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan
3 m x 3 m.
Pemupukan
perbandingan Urea 450 kg/ha, TSP 100 kg/ha dan KCl 100 kg/ha, dimana pupuk
urea diberikan 3 kali yaitu 150 kg/ha pada waktu penanaman, 150 kg/ha saat
tanaman berumur 1 bulan, dan saat tanaman berumur 40 hari. Pemberian KCL dan
TSP 100 kg/Ha sama waktu pemberian Urea berumur 1 bulan. Pemupukan
dilakukan dengan cara ditugal disekitar tanaman dengan jarak 7 cm dari tanaman.
Penanaman
70 cm x 25 cm.
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Pemeliharaan
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi dan sore hari tergantung
Penyulaman
tanaman yang mati, tanaman yang tumbuhnya abnormal, tanaman yang terserang
Penjarangan
Penyiangan
yang ada pada pertanaman supaya tidak ada persaingan antara gulma dan tanaman
jagung.
Decis 2,5 EC dengan konsentrasi 0,5 cc/liter air. Sedangkan untuk penyakit dapat
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Peubah Amatan
Luas daun dihitung pada saat tanaman sudah berbunga. Daun yang
dihitung adalah daun yang bagian tengah dengan menggunakan meteran. Dengan
dipanen seperti rambut jagung telah berwarna oklat dan tongkol telah terisi penuh.
diisi air penuh, kemudian akar dimasukkan ke dalamnya. Volume air yang tumpah
memotong pada pangkal batang kemudian ditimbang. Bobot basah tajuk diukur
memotong bagian leher akar kemudian ditimbang. Bobot basah akar diukur
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Bobot Kering Tajuk (g)
24 jam, lalu ditimbang. Bobot kering tajuk diukur setelah tanaman di panen.
selama 24 jam, lalu ditimbang. Bobot kering akar diukur setelah tanaman di
panen.
Jumlah biji dihitung setelah tanaman jagung dipanen dan dihitung per
tongkolnya.
Jagung yang sudah dipanen, kemudian dipipil atau dipisahkan dari tongkol
jagung. Jagung pipil kemudian dimasukkan ke oven dengan suhu 105 o C selama
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
berpengaruh nyata terhadap jumlah biji per tongkol, volume akar, bobot kering
jagung pipil kering per tanaman, bobot basah tajuk, dan bobot basah akar, tetapi
berpengaruh nyata terhadap luas daun, umur berbunga, umur panen, bobot kering
Dari hasil pengamatan dan sidik ragam luas daun dapat dilihat pada
lampiran 6-7. Dari sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan waktu
840 821.9 a
820
Luas Daun
800
780 763.34 b
760 742.33 b
740
720
700
W1 W2 W3
Waktu Tanam
Gambar 1.Luas daun jagung pada saat panen dengan perbedaan waktu tanam
berpengaruh nyata terhadap luas daun, dimana luas daun tertinggi pada perlakuan
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Volume akar (cm3)
Dari hasil pengamatan dan sidik ragam volume akar dapat dilihat pada
lampiran 14-15. Dari sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan waktu
160 136.73
140
109.47
Volume Akar
120
100 83.47
80
60
40
20
0
W1 W2 W3
Waktu Tanam
Gambar 2. Volume akar pada saat panen dengan perbedaan waktu tanam
Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan waktu tanam tidak
berpengaruh nyata terhadap volume akar, dimana volume akar tertinggi pada
Dari hasil pengamatan dan sidik ragam bobot basah akar dapat dilihat pada
lampiran 22-23. Dari sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan waktu
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
151.66
160 137.92 133.94
135.68
150
145
140
135
127.35
130
125
120
115
W1 W2 W3
Waktu Tanam
Gambar 4. Bobot basah akar pada saat panen dengan perbedaan waktu tanam
Dari gambar 4 dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan waktu tanam tidak
berpengaruh nyata terhadap bobot basah akar, dimana bobot basah akar tertinggi
W1 W2 W3
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Bobot Kering Akar (g)
Dari hasil pengamatan dan sidik ragam bobot kering akar dapat dilihat
pada lampiran 24-25. Dari sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan
25 22.22
20.5
Bobot Kering Akar
17.8 18.92
20 17.7
15.1 I
13.36 13.82
15
10.82
II
10
III
5
0
W1 W2 W3
Waktu Tanam
50 45.54
42.53
Bobot Kering Akar
40
30
19.99
20
10
0
W1 W2 W3
Waktu Tanam
Gambar 7. Bobot kering akar pada saat panen dengan perbedaan waktu tanam
berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar, dimana bobot kering akar tertinggi
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Dari hasil pengamatan dan sidik ragam bobot basah tajuk dapat dilihat
pada lampiran 18-19. Dari sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan
700
586.64
Bobot Basah Tajuk
600 535.84 522.38 512.22 525.14 524.04
480.94
500 448.02
383.32 I
400
II
300
III
200
100
0
W1 W2 W3
Waktu Tanam
326.08
330
Bobot Basah Tajuk
320
310 299.74
300 293.99
290
280
270
W1 W2 W3
Waktu Tanam
Gambar 9. Bobot basah tajuk pada saat panen dengan perbedaan waktu tanam
Dari gambar 9 dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan waktu tanam tidak
berpengaruh nyata terhadap bobot basah tajuk, dimana bobot basah tajuk tertinggi
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Dari hasil pengamatan dan sidik ragam bobot kering tajuk dapat dilihat
pada lampiran 20-21. Dari sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan
140 123.84
Bobot Kering Tajuk 115.74 117.44 118.56
120
100 85.8 84.2 85.9 86.28
76.28 I
80
II
60
III
40
20
0
W1 W2 W3
Waktu Tanam
120 107.24
Bobot Kering Tajuk
Gambar 11. Bobot kering tajuk pada saat panen dengan perbedaan waktu tanam
berpengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk, dimana bobot basah tajuk tertinggi
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Dari hasil pengamatan dan sidik ragam umur berbunga dapat dilihat pada
lampiran 8-9. Dari sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan waktu
73.4 73.27 a
Umur Berbunga
73.2
73 72.8 b
72.8
72.6 72.4 b
72.4
72.2
72
71.8
W1 W2 W3
Waktu Tanam
Gambar 12. Umur berbunga pada saat panen dengan perbedaan waktu tanam
berpengaruh nyata terhadap umur berbunga, dimana umur berbunga tertinggi pada
Dari hasil pengamatan dan sidik ragam umur panen dapat dilihat pada
lampiran 10-11. Dari sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan waktu
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
99.4 a
100
98
Umur Panen
95.33 b
96
94 92.47 c
92
90
88
W1 W2 W3
Waktu Tanam
Gambar 13. Umur panen pada saat panen dengan perbedaan waktu tanam.
berpengaruh nyata terhadap umur panen, dimana umur panen tertinggi pada
Dari hasil pengamatan dan sidik ragam jumlah biji/tongkol dapat dilihat
pada lampiran 12-13. Dari sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan
waktu tanam tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah biji per tongkol.
600 590.27
580
560
540 518.87 521
520
500
480
W1 W2 W3
Waktu Tanam
Gambar 14. Jumlah biji per tongkol pada saat panen dengan perbedaan waktu
tanam.
tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah biji/tongkol, dimana jumlah biji per
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
tongkol tertinggi pada perlakuan W2 (590.27 biji) dan terendah pada pelakuan W1
(518.87 biji).
W1 W2 W3
Dari hasil pengamatan dan sidik ragam bobot kering jagung pipil kering
per tanaman dapat dilihat pada lampiran 16-17. Dari sidik ragam dapat dilihat
bahwa perlakuan perbedaan waktu tanam tidak berpengaruh nyata terhadap bobot
158.02
Bobot Kering Jagung
160
Pipil Kering per
155 150.06
Tanaman
150
145 139.95
140
135
130
W1 W2 W3
Waktu Tanam
Gambar 16. Jumlah biji per tongkol pada saat panen dengan perbedaan waktu
tanam.
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Dari gambar 16 dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan waktu tanam
tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering jagung pipil kering per tanaman,
dimana bobot kering jagung pipil kering per tanaman tertinggi pada perlakuan W3
W1 W2 W3
waktu tanaman berpengaruh nyata terhadap luas daun, umur berbunga, umur
panen, bobot kering tajuk dan bobot kering akar tetapi tidak berpengaruh nyata
terhadap jumlah biji per tongkol, volume akar, bobot kering jagung pipil kering
per tanaman, bobot basah tajuk, dan bobot basah akar. Dimana luas daun tertinggi
pada waktu tanam hari ke 11 sebesar 821.90 cm2 dan terendah pada waktu tanam
hari ke 1 sebesar 742.33 cm2. Hal ini disebabkan karena pada waktu tersebut suhu
relatif rendah tetapi kelmbaban dan curah hujan relatif sangat tinggi sehingga
tanam hari ke 11 intensitas cahaya matahari lebih tinggi dibandingkan pada waktu
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
tanam hari ke 1. Hal ini sesuai dengan literatur Fitter dan Hay (1995) yang
menyatakan bahwa alasan untuk fenomena tersebut di atas meliputi luas daun
yang sangat besar yang dicapai oleh tanaman pada akhir perkembangan vegetatif,
adanya diversi hasil fotosintesis dari akar-akar hingga buah yang berkembang
Untuk bobot kering akar tertinggi pada waktu tanam hari ke 11 sebesar
45.54 g dan terendah pada waktu tanam hari ke 1 sebesar 19.99 g. Hal disebabkan
karena pada waktu tanam hari ke 1, kelembaban lebih tinggi dibandingkan dengan
perakaran kurang baik. Dalam hal ini juga curah hujan dan kelembaban tinggi dan
intensitas sinar matahari yang rendah serta peran akar dalam menyerap garam
mineral dari dalam tanah sehingga dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan
produksi tanaman tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fitter dan Hay
(1995) yang menyatakan bahwa sistem perakaran tanaman serealia daerah iklim
sedang adalah suatu adaptasi untuk menjamin hubungan air yang mendukung
Untuk bobot kering tajuk yang tertinggi pada waktu tanam hari ke 1
sebesar 107.24 g dan yang terendah pada waktu tanam hari ke 21 sebesar 86.71 g.
hal disebabkan karena curah hujan yang tinggi pada waktu tanam hari ke 21
dengan intensitas sinar matahari yang rendah serta kelembaban lebih tinggi
dibandingkan pada waktu tanam hari ke 21. Tajuk yang massa segarnya lebih
rendah mungkin mempunyai massa kering yang lebih besar, sebab tajuk seperti
daun tersebut berfotosintesis dan menyerap garam mineral dari dalam tanah,
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman tersebut. Hal
ini sesuai dengan Ismail, dkk (1995) yang menyatakan bahwa dengan
inroduksi pertanaman.
Untuk umur berbunga tertinggi pada waktu tanam hari ke 21 sebesar 73.27
hari dan terendah pada waktu tanam hari ke 21 sebesar 72.40 hari. Hal ini
tinggi dan ketersediaan air yang cukup untuk membantu penyerbukan tanaman
sehingga dapat mempercepat munculnya bunga. Hal ini sesuai dengan literatur
Mapegau (2006) yang menyatakan bahwa salah satu kendala yang dapat
ketersediaan air yang rendah karena itu diperlukan kultivar jagung yang
air.
Umur panen tertinggi pada waktu tanam hari ke 11 sebesar 99.40 hari dan
terendah pada waktu tanam hari ke 1 sebesar 92.47 hari. Hal ini disebabkan oleh
waktu tanam yang tepat dan sesuai dengan kriteria pertumbuhannya. Hal ini juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor iklim seperti suhu, curah hujan dan intensitas sinar
Warisno (1998) yang menyatakan bahwa waktu tanam yang tepat merupakan
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pada perbedaan waktu tanam yang berpengaruh nyata hanya luas daun,
umur berbunga, umur panen, bobot kering tajuk dan bobot kering akar.
2. Pada waktu tanam 21 hari adalah pola tanam yang sesuai untuk
Saran
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, G., 2001. Ekologi Tumbuhan dan Tanaman Pertanian. Angkasa Raya
Padang. Padang.
Ismail I.G., Soebowo dan Suryatna Effendi., 1997. Penelitian Pola Tanam di
Daerah Transmigrasi Lahan Kering Way Abung, Lampung Utara.
Proceeding Pertemuan Teknis Penelitian Pola Usahatani Menunjang
Transmigrasi. Cisarua, Bogor 27 – 29 Februari 1984.:153-172.
Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Prtanian.
Syarifuddin K.A., 1997. Tanpa Olah Tanah Dalam Pola Tanam. Pros. Seminar
Nasional II. BDP TOT Bogor. : 1 – 15.
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung
Timur
III
M0W3
I
I
M0W3 II
II III
M0W3 Barat
I II III
II I III
M0W1 M0W1 M0W1
II I III
M0W2 M0W2 M0W2
Lapangan Hijau
Keterangan Gambar :
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 3. Bagan Tanaman per Petak
B C
D
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Penelitian
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 5. Rangkuman Uji Beda Rataan Parameter
Keterangan :
1. Luas Daun (cm2)
2. Umur Berbunga (hari)
3. Umur Panen (hari)
4. Jumlah Biji/Tongkol (biji)
5. Volume Akar (cm3)
6. Bobot kering Jagung Pipil kering/Tanaman (g)
7. Bobot Basah Tajuk (g)
8. Bobot Kering Tajuk (g)
9. Bobot Basah Akar (g)
10. Bobot Kering Akar (g)
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 6. Data Luas Daun (cm2)
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 8. Data Volume Akar (cm3)
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 10. Data Bobot Basah Akar (g)
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 12. Data Bobot Kering Akar (g)
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 14. Data Bobot Basah Tajuk (g)
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 16. Data Bobot Kering Tajuk (g)
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 18. Data Umur Berbunga (hari)
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 20. Data Umur Panen (hari)
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 22. Data Jumlah Biji per Tongkol
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 24. Data Bobot Kering Jagung Pipil Kering per Tanaman (g)
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
Lampiran 25. Sidik Bobot Kering Jagung Pipil Kering per Tanaman
SK Db JK KT Fh F0,05 F0,01
Ulangan 2 49,28 24,64 0,15 tn 6,94 18,00
Perlakuan 2 491,91 245,96 1,53 tn 6,94 18,00
Galat 4 644,94 161,24
Total 8 1186,14 148,27
KK = 8,50
tn = Tidak Nyata
* = Nyata
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 27. Data Harian Temperatur Pada Bulan Mei
MEI
29.5
29
TEMPERATUR
28.5
28
27.5
27
26.5
26
25.5
25
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
TANGGAL
JUNI
32
31
TEMPERATUR
30
29
28
27
26
25
24
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
TANGGAL
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 29. Data Harian Temperatur Pada Bulan Juli
JULI
35
30
TEMPERATUR
25
20
15
10
5
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
TANGGAL
MEI
100
CURAH HUJAN
80
60
40
20
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
TANGGAL
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 31. Data Harian Curah Hujan Pada Bulan Juni
JUNI
60
50
CURAH HUJAN
40
30
20
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
TANGGAL
JULI
120
100
CURAH HUJAN
80
60
40
20
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
TANGGAL
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 33. Data Harian Intensitas Matahari Pada Bulan Mei
MEI
120
100
80
INTENSITAS
60
40
20
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
TANGGAL
JUNI
120
100
80
INTENSITAS
60
40
20
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
TANGGAL
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 35. Data Harian Intensitas Matahari Pada Bulan Juli
JULI
120
100
80
INTENSITAS
60
40
20
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
TANGGAL
120
100
KELEMBABAN
80
60
40
20
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
TANGGAL
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 37. Data Harian Kelembaban Pada Bulan Juni
100
80
KELEMBABAN
60
40
20
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
TANGGAL
100
80
KELEMBABAN
60
40
20
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
TANGGAL
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Penelitian
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009
Kering Akar
(g)
Keterangan :
11. Luas Daun (cm2)
12. Umur Berbunga (hari)
13. Umur Panen (hari)
14. Jumlah Biji/Tongkol (biji)
15. Volume Akar (cm3)
16. Bobot kering Jagung Pipil kering/Tanaman (g)
17. Bobot Basah Tajuk (g)
18. Bobot Kering Tajuk (g)
19. Bobot Basah Akar (g)
20. Bobot Kering Akar (g)
Hasmar Harahap : Pola Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Pada Musim Kering Terhadap
Perbedaan Waktu Tanam, 2007.
USU Repository © 2009