Anda di halaman 1dari 6

HANDOUT MATERI EKOSISTEM

Ekosistem merupakan hubungan yang terjalin antara makhluk hidup dan


lingkungan yang selalu saling memengaruhi satu sama lain membentuk suatu
sistem. Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut
ekologi.

1. Komponen Ekosistem
Berdasarkan struktur dasar struktur dasar ekosistem, komponen ekosistem
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik dan komponen
biotik.
Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen fisik dan kimiawi yang terdapat pada
suatu ekosistem sebagai medium atau substrat untuk berlangsungnya suatu
kehidupan. Komponen abiotik meliputi:
a. Udara, merupakan sekumpulan gas pembentukan lapisan atmosfer yang
menyelimuti bumi. Udara berfungsi untuk menunjang kehidupan penghuni
ekosistem.
b. Air, mengandung berbagai jenis unsur atau senyawa kimia dalam jumlah
yang bervariasi, contoh: natrium, kalsium, amonium, nitrit, nitrat dan fosfat.
Air dapat berubah wujud menjadi uap, cairan atau es, tergantung dari suhu
lingkungan sekitar.
c. Tanah, terbentuk karena proses destruktif (pelapukan, batuan, pembusukan
senyawa organik) dan sintesis (pembentukan mineral).
d. Garam mineral, tumbuhan menyerap garam mineral dari dalam tanah untuk
pertumbuhan. Hewan dan manusia memerlukan garam mineral untuk
menjaga keseimbangan asam dan basa, mengatur kerja alat dan tubuh, dan
untuk proses metabolisme.
e. Cahaya, merupakan sumber energi bagi seluruh kehidupan dibumi. Di
dalam ekosistem, energi dialirkan dari suatu tingkat trofik ketingkat trofik
berikutnya dalam bentuk transformasi energi.
f. Suhu, derajat energi panas yang berasal dari radiasi sinar, terutama yang
bersumber dari matahari.
g. Kelembapan, suatu ekosistem dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari,
angin dan curah hujan. Daerah dengan tingkat kelembapan berbeda akan
menghasilkan ekosistem dengan komposisi tumbuhan yang berbeda.
h. pH, berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan. Nilai pH tanah dipengaruhi
oleh curah hujan, penggunaan pupuk, aktivitas akar tanaman dan penguraian
mineral tanah.
i. Topografi, keadaan naik turun atau tinggi rendahnya permukaan bumi.
Topografi mempengaruhi keadaan iklim yang menyangkut suhu dan
kelembapan dan menentukan keanekaragaman hayati dan penyebaran suatu
organisme.
j. Iklim, dibentuk oleh interaksi antara cahaya, kelembapan suhu, dan curah
hujan yang saling berkaitan dan saling memengaruhi.
Komponen Biotik
Meliputi seluruh mahluk hidup dibumi antara lain manusia, hewan
invertebrata, vertebrata, bakteri, jamur, ganggang, lumut dan tumbuhan paku serta
tumbuhan tingkat rendah dan tingkat tinggi. Berdasarkan segi tingkatan trofik atau
nutrisi, maka komponen biotik dalam ekosistem dibedakan menjadi dua macam,
yaitu komponen autotrof dan heterotrof. Menurut peranannya komponen biotik
dibedakan menjadi empat tingkatan, diantaranya:
a. Produsen, terdiri dari organisme autotroph atau makhluk hidup yang mampu
menghasilkan zat organik sendiri melalui fotosintesis dengan pemanfaatan
energi matahari.
b. Konsumen, disebut juga organisme heterotroph karena organisme ini tidak
mampu menyusun zat organik sendiri sehingga harus memakai/mengambil
zat organik dari organisme lain. Berdasarkan jenis makanannya, komponen
heterotrof terdiri atas herbivora sebagai nisce atau konsumen tingkat (I),
karnivora yang memakan herbivora sebagai konsumen tingkat (II),
karnivora yang memakan karnivora lain sebagai konsumen tingkat (III)
(tingkat konsumen tertinggi disebut predator), omnivora yang memakan
tumbuhan atau hewan.
c. Dekomposer, atau disebut pengurai yang mampu menguraikan zat organik
dari produsen dan konsumen yang telah mati menjadi zat anorganik atau
senyawa lain yang lebih kecil.
d. Detrivor, merupakan organisme yang memakan serpihan-serpihan organik
(detritus).

2. Satuan-Satuan Makhluk Hidup Penyusun Ekosistem


Komponen biotik yang menyusun ekosistem ada yang hidup berkelompok
dan ada yang hidup sendiri atau soliter. Hal ini menandakan terdapat satuan-
satuan makhluk hidup yang menyusun ekosistem, di antaranya:
a. Individu, satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi. Contohnya seekor zebra dan sebatang pohon pepaya.
b. Populasi, sekelompok individu sejenis yang menempati suatu daerah pada
waktu tertentu. Contohnya populasi zebra.
c. Komunitas, berbagai populasi hewan atau tumbuhan yang terdapat di suatu
tempat terjadi saling ketergantungan. Populasi dominan yang terdapa pada
suatu komunitas akan menentukan sifat komunitas tersebut. Contohnya
komunitas pohon pinus.
d. Ekosistem, kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang
membentuk hubungan timbal balik.
e. Bioma, ekosistem besar yang meliputi satu daerah yang luas dan memiliki
flora dan fauna khas.
f. Biosfer, bagian terluar bumi yang mencakup udara, daratan, dan air yang
memungkingkan berlangsungnya proses kehidupan.
2. Interaksi antar Komponen Ekosistem
Suatu ekosistem akan membentuk interaksi antar komponennya yang terdiri
dari interaksi antara komponen biotik dengan abiotik, dan interaksi antara
komponen biotik dan biotik lainnya.
1. Interaksi antara Komponen Biotik dengan Abiotik
 Keberadaan tumbuhan sangat mempengaruhi kondisi tanah
 Kandungan air sangat mempengaruhi kehidupan tumbuh-tumbuhan
2. Interaksi antar Komponen Biotik
 Netral, hubungan antar individu yang tidak saling mengganggu.
Contohnya sapi dan belalang.
 Kompetisi, atau persaingan dibedakan dua macam, yaitu kompetisi
intraspesifik dan kompetisi interspesifik.
a. Kompetisi intraspesifik, yaitu persaingan yang terjadi antara
organisme atau individu yang memiliki spesies sama. Contohnya
sesama kambing jantan berkelahi untuk memperebutkan pasangan
kawinnya.
b. Kompetisi interspesifik, yaitu persaingan yang terjadi antara
organisme atau individu yang berbeda spesies. Contohnya tanaman
jagung dan rumput yang sama-sama tumbuh di ladang.
 Predasi, hubungan antara individu mangsa dan pemangsa. Contohnya
hewan pemakan rumput dengan singa.
 Simbiosis, hubungan yang sangat erat antara dua organisme yang
berbeda spesies:
a. Komensalisme, interaksi antar dua atau lebih spesies yang salah
satu pihak untung, sedangkan pihak lain tidak terpengaruh oleh
adanya asosiasi atau tidak dirugikan. Contohnya tumbuhan paku
dan anggrek yang hidup menempel pada pohon.
b. Amensalisme, interaksi antara dua spesies atau lebih yang
berakibat salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak yang lainnya
tidak berakibat apa-apa (tidak rugi dan tidak untung). Pada banyak
kasus, interaksi ini disebabkan oleh fenomena alelopati.
Alelopati adalah fenomena ketika suatu organisme menghasilkan
zat kimia yang mempengaruhi pertumbuhan, kelangsungan hidup,
dan reproduksi organisme lain di sekitarnya. Zat kimia yang
dihasilkan disebut alelokimia. Contohnya. Nelium oleander
menghasilkan racun oliandrin yang mematikan bagi manusia,
c. Parasitisme, interaksi antara dua spesies atau lebih yang berakibat
salah satu pihak yang lainberuntung. Berdasarkan letaknya, parasit
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu parasit internal
(endoparasit) dan parasit eksternal (ektoparasit). Contoh
endoparasit yaitu Trichomonas vaginalis yang hidup disaluran
kelamin wanita. Contoh ektoparasit yaitu tumbuhan tali putri
(Cuscuta sp.) yang hidup menumpang pada tanaman lain.
d. Mutualisme, interaksi dua spesies atau lebih yang masing-masing
pihak memperoleh keuntungan dan saling membutuhkan sehingga
asosiasi tersebut merupakan kaharusan. Contohnya lichen yang
merupakan mutualisme antara jamur dengan Cyanobacteria

3. Pola Interaksi dalam Ekosistem


Aliran Energi
Aliran energi terjadi melalui serangkaian proses makan dan dimakan,
yaitu energi mengalir dari satu individu ke individu lain secara searah.
Dapat disimpulkan bahwa aliran energi dalam ekosistem terjadi melalui
peristiwa makan dan dimakan. Ada dua jenis aliran energy, yaitu rantai
makanan dan jaring-jaring makanan.

A. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah hubungan atau peristiwa makan dan
dimakan antarmakhluk hidup di dalam lingkungannya berdasarkan urutan
tertentu. Rantai makanan merupakan suatu proses aliran energi didalam
ekosistem.

Dalam rantai makanan, ada makhluk hidup yang berperan sebagai


produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer). Tumbuhan merupakan
bagian dari produsen. Makhluk hidup yang mendapat makanan dari
produsen merupakan golongan konsumen. Konsumen terbagi menjadi 4
tingkat, yaitu konsumen tingkat I (konsumen primer), konsumen tingkat
II (konsumen sekunder), konsumen tingkat III (konsumen tersier), dan
konsumen tingkat IV (konsumen puncak).
Dalam ekologi terdapat 3 macam rantai pokok, yaitu :
 Rantai Pemangsa adalah rantai makanan pada umumnya, dimana
tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan
pemakan tumbuhan (herbivora), hewan pemakan daging (karnivora), dan
pemakan segala (omnivora).
 Rantai Parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup
sebagai parasit. Contohnya bakteri dan benalu.
 Rantai Saprofit dimulai dari organisme yang telah mati ke jasad pengurai.
Misalnya jamur dan bakteri sebagai kelompok pengurai (dekomposer).

B. Jaring-jaring Makanan
Pada hakikatnya,
setiap makhluk hidup
didalam suatu ekosistem
merupakan sumber
materi dan energi bagi
makhluk hidup lainnya.
Peristiwa makan dan
dimakan tidak
sesederhana rantai
makanan karena proses
pada jaring-jaring
makanan lebih
kompleks. Karena
makhluk hidup dapat
memakan lebih dari satu
jenis makanan dan satu
makhluk hidup dapat dimakan oleh beberapa makhluk hidup lain.
Sehingga garis yang terjadi saling bersilangan seperti bentuk jaring.

C. Piramida Ekologi
Adalah susunan tingkat
trofik (tingkat nutrisi atau
tingkat energi) secara berurutan
menurut rantai makanan atau
jaring-jaring makanan dalam
ekosistem. Berfungsi untuk
menunjukkan perbandingan diantara tingkat trofik lainnya pada suatu
ekosistem.

D. Piramida Jumlah
Adalah piramida yang menunjukkan
jumlah organisme pada tiap tingkatan trofik,
disusun berdasarkan jumlah organismenya.
(Bukan pada ukuran tubuhnya).

E. Piramida Biomassa
Adalah piramida yang menggambarkan
berat atau massa kering total organisme hidup
(gram/m2) dari masing-masing tingkat
trofiknya pada suatu ekosistem dalam kurun
waktu tertentu. Cara mengukur biomassa
yaitu dengan mengukur rata-rata berat organisme di setiap tingkat trofik
kemudian jumlah organisme di setiap tingkat trofik diperkirakan. Untuk
menghindari kerusakan maka data yang dihitung hanya sampel saja.

F. Piramida Energi
Adalah piramida yang menggambarkan
terjadinya penurunan energi pada tiap tahap
tingkatan trofik. Jumlah total energi pada
tiap tingkatan trofik ke arah puncak
piramida semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai